Dzikir yang Menghimpun Banyak Fadhilah | Nor Kandir | PDF-WORD

Unduh PDF



Pendahuluan

بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله.

أما بعد:

Di antara ucapan yang paling dicintai Allah ada tiga:

«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»

Lā ilāha illallāhu wadahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-amdu, wa huwa ‘alā kulli syai’in qodīr.

“Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya-lah Kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Allah Ta’ala berfirman:

﴿شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Dia, begitu pula bersaksi para Malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan. Tidak ada yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imron: 18)

Dia berfirman:

﴿يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Taghobun: 1)

Siapa memperbanyak dzikir ini, maka ia mendapatkan pahala yang besar: dituliskan baginya kebaikan, dihapuskan darinya keburukan, diangkat derajatnya, dijaga dari gangguan setan, dibangunkan untuknya rumah-rumah di Surga, dosa-dosanya diampuni walaupun sebanyak buih di lautan, seperti orang yang memerdekakan budak, dan dengannya ia bisa menyusul orang-orang yang telah mendahuluinya dan tidak akan tersusul oleh siapa pun kecuali yang melakukan lebih dari itu. Dan tidak ada seorang pun di Hari Kiamat yang datang membawa amalan lebih utama darinya kecuali orang yang mengucapkannya lebih banyak lagi.

Ucapan Pertama:

«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ»

“Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya”

ini menetapkan tauhid uluhiyyah.

Ucapan Kedua:

«لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ»

“Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian”

ini menetapkan tauhid asma’ wa shifat.

Ucapan Ketiga:

«وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»

“Dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu”

ini menetapkan tauhid rububiyyah.

***

1. Dibaca 1x

Dari Abu ‘Ayyasy, bahwa Rosulullah bersabda:

«مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَانَ لَهُ عِدْلَ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَكُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَحُطَّ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ، وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ، وَكَانَ فِي حِرْزٍ مِنَ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ قَالَهَا إِذَا أَمْسَى كَانَ لَهُ مِثْلُ ذَلِكَ حَتَّى يُصْبِحَ»

“Siapa mengucapkan di waktu pagi: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu’, maka itu setara dengan memerdekakan seorang budak dari keturunan Isma’il, dicatat baginya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat, dan ia dalam perlindungan dari setan sampai sore. Dan jika ia mengucapkannya di sore hari, maka ia mendapatkan hal yang sama sampai pagi.”

Dalam riwayat Hammad: Seorang lelaki melihat Rosulullah dalam mimpi dan berkata: “Wahai Rosulullah, Abu ‘Ayyasy meriwayatkan darimu seperti ini dan itu.” Maka beliau bersabda: “Benar apa yang dikatakan oleh Abu ‘Ayyasy.” (HSR. Abu Dawud no. 5077)

***

2. Dibaca 10x

Dari Abu Ayyub Al-Anshori, dari Rosulullah :

«مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، عَشْرَ مِرَارٍ كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ»

“Siapa mengucapkan: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu’ sebanyak sepuluh kali, maka seperti telah memerdekakan empat orang dari keturunan Isma’il.” (HR. Muslim no. 2693)

***

3. Dibaca 100x atau lebih

Dari Abu Huroiroh, bahwa Rosulullah bersabda:

«مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ»

“Siapa mengucapkan: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu’ dalam sehari seratus kali, maka itu setara dengan memerdekakan sepuluh budak, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan ia terlindungi dari setan hari itu sampai sore. Tidak ada seorang pun yang datang membawa sesuatu yang lebih utama darinya kecuali orang yang mengucapkan lebih banyak darinya.” (HR. Al-Bukhori no. 3293 dan Muslim no. 2691)

***

4. Dibaca setelah Sholat Wajib

Dari Warrod, sekretaris Al-Mughiroh bin Syu’bah, ia berkata: Al-Mughiroh bin Syu’bah mendiktekan kepadaku dalam surat kepada Mu’awiyah bahwa Nabi biasa mengucapkan setelah setiap Sholat wajib:

«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ»

“Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau beri, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Kekayaan tidak bermanfaat bagi pemiliknya di hadapan-Mu.” (HR. Al-Bukhori no. 844 dan Muslim no. 593)

Dari Abu Zubair, ia berkata: Ibnu Zubair biasa mengucapkan setelah setiap Sholat ketika selesai salam:

«لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ»

“Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya. Hanya milik-Nya segala nikmat, hanya milik-Nya segala karunia, dan hanya milik-Nya pujian yang baik. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir membenci.”

Ia berkata: “Rosulullah biasa mengeraskan kalimat-kalimat tersebut setelah setiap Sholat.” (HR. Muslim no. 594)

Dari Abu Huroiroh, dari Rosulullah :

«مَنْ سَبَّحَ اللهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَحَمِدَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ»

“Siapa bertasbih kepada Allah setelah setiap Sholat tiga puluh tiga kali, memuji Allah tiga puluh tiga kali, dan membesarkan Allah tiga puluh tiga kali, maka jumlahnya sembilan puluh sembilan. Dan ia menyempurnakannya menjadi seratus dengan mengucapkan: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu’, maka akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim no. 597)

***

5. Dibaca setelah Sholat Subuh 100x

Dari Abu Umamah, ia berkata: Rosulullah bersabda:

«مَنْ قَالَ فِي دُبُرِ صَلَاةِ الْغَدَاةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدْيرٌ مِائَةَ مَرَّةٍ قَبْلَ أَنْ يَثْنِيَ رِجْلَيْهِ، كَانَ يَوْمَئِذٍ أَفْضَلَ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَى مَا قَالَ»

“Siapa mengucapkan setelah Sholat Subuh: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dia menghidupkan dan mematikan. Di tangan-Nya segala kebaikan. Dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu’ sebanyak seratus kali sebelum melipat kakinya, maka ia adalah orang terbaik di muka bumi hari itu kecuali seseorang yang mengucapkannya seperti itu atau lebih banyak darinya.” (HHR. Ath-Thobaroni no. 8075 dalam Al-Kabir)

***

6. Dibaca saat pagi dan sore

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Nabi apabila sore tiba, beliau mengucapkan:

«أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ» وَإِذَا أَصْبَحَ قَالَ ذَلِكَ أَيْضًا: «أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ ...»

“Kita telah memasuki waktu sore, dan Kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Robbku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan malam ini dan keburukan setelahnya. Wahai Robbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan dari kondisi buruk di masa tua. Wahai Robbku, aku berlindung kepada-Mu dari adzab Neraka dan dari adzab kubur.”

Dan bila pagi hari beliau juga mengucapkan hal yang sama: “Kami telah memasuki waktu pagi, dan Kerajaan milik Allah…” (HR. Muslim no. 2723)

***

7. Dibaca ketika hendak tidur

Dari Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi , beliau bersabda:

«مَنْ قَالَ حِينَ يَأْوِي إِلَى فِرَاشِهِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، غَفَرَ اللهُ ذُنُوبَهُ وَإِنْ كَانَ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ»

“Siapa mengucapkan saat hendak tidur: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar — maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HSR. Ibnu Hibban no. 5528)

***

8. Dibaca ketika terbangun di malam hari

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit Rodhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi , beliau bersabda:

«مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ، فَقَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، الحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، أَوْ دَعَا، اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ»

“Siapa terbangun di malam hari, lalu mengucapkan: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian ia berdoa: ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia berdoa dengan doa lain, maka dikabulkan. Dan jika ia berwudhu lalu Sholat, maka Sholatnya diterima.” (HR. Al-Bukhori no. 1154)

***

9. Dibaca ketika masuk pasar

Dari Salim bin ‘Abdillah bin ‘Umar, dari ayahnya, dari kakeknya Rodhiyallahu ‘Anhum, bahwa Rosulullah bersabda:

«مَنْ دَخَلَ السُّوقَ، فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ، [وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ]»

“Siapa masuk ke pasar lalu mengucapkan: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu — maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, menghapus sejuta keburukan, mengangkatnya sejuta derajat, dan (dalam sebagian riwayat) membangunkan baginya sebuah rumah di Surga.” (HHR. At-Tirmidzi no. 3428)

***

10. Dibaca ketika pulang dari safar

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rosulullah apabila pulang dari peperangan, Haji, atau Umroh, beliau bertakbir di setiap tempat tinggi tiga kali, lalu mengucapkan:

«لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ سَاجِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ»

Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami kembali dalam keadaan bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji Robb kami. Allah telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan kelompok-kelompok musuh sendirian.” (HR. Al-Bukhori no. 1797)

***

11. Dibaca ketika naik ke bukit Shofa

Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rosulullah ketika berada di Shofa, beliau naik ke atasnya hingga melihat Ka’bah, lalu menghadap kiblat, mentauhidkan Allah dan bertakbir, kemudian berkata:

«لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ»

Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata. Dia telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan kelompok-kelompok musuh sendirian.”

Kemudian beliau berdoa di antara itu, dan beliau mengucapkan hal itu tiga kali. (HR. Muslim no. 1218)

***

12. Dzikir terbaik di Hari ‘Arofah

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya Rodhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:

«خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»

“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari ‘Arofah, dan sebaik-baik yang aku dan para Nabi sebelumku ucapkan adalah: ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu.’” (HHR. At-Tirmidzi no. 3585)

***

13. Penghapus perbuatan syirik

Dari Mush’ab bin Sa’ad, dari ayahnya Rodhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Aku pernah bersumpah dengan menyebut Lata dan ‘Uzza. Lalu temanku berkata: ‘Sungguh buruk apa yang engkau ucapkan! Itu adalah ucapan yang keji.’ Maka aku mendatangi Rosulullah dan menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda:

«قُلْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَانْفُثْ عَنْ يَسَارِكَ، ثَلَاثًا، وَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ثُمَّ لَا تَعُدْ»

‘Ucapkanlah: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan hanya Dia yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Lalu meludahlah ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan berlindunglah kepada Allah dari setan, dan jangan ulangi lagi.’” (HSR. An-Nasai no. 3777)

***

Selesai dengan taufik dan pertolongan Allah.

 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
×

Konsultasi Syariah ke Penulis?

Yuk, gabung dengan komunitas kami di WhatsApp untuk konsultasi syariah gratis.