Donasi Pembangunan Jembatan

🌿 OPEN DONASI PEMBANGUNAN JEMBATAN PONDOK TAHFIDZ DARUL HIJRAH 🌿

Open Donasi Pembangunan Jembatan Menuju Pondok Tahfidz Darul Hijrah
BRI 7844-01-018208-53-4
an. Mushollah Darul Hijroh
Konfirmasi transfer wa:
www.wa.me/6283116572637 (Ustadz Abu Sarah Harahap)
www.wa.me/6285730219208 (Ustadz Nor Kandir)
Jazakumullahu Khoiron Katsiro 🌸

Cari Ebook

Mempersiapkan...

[PDF] Rangkuman Buku: "33 Faidah Al-Muharrom dan Asyuro" – Dr. Muhammad Sholih Al-Munajjid

 


Pendahuluan

Buku ini memaparkan 33 faidah penting seputar bulan Al-Muharrom dan hari Asyuro, disusun oleh Dr. Muhammad Sholih Al-Munajjid. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang benar dan mendalam tentang keutamaan, amalan, serta larangan yang berkaitan dengan kedua waktu mulia ini.

Ringkasan Isi Buku:

A. Keutamaan Bulan Al-Muharrom (Faidah 1–8)

1. Bulan Pertama & Bulan Harom: Al-Muharrom adalah salah satu dari empat bulan harom (Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Al-Muharrom, Rajab), yang dimuliakan dalam Islam.

2. Bulan Allah: Disebut "Syahrullah" (bulan Allah) sebagai bentuk pemuliaan.

3. Bulan Harom Terbaik: Menurut sebagian ulama, Al-Muharrom adalah bulan harom terbaik setelah Romadhon.

4. 10 Awal Al-Muharrom: Sepuluh hari pertama Al-Muharrom memiliki keutamaan khusus.

5. Larangan Berdosa: Dosa di bulan harom lebih besar akibatnya.

6. Anjuran Puasa: Puasa sunnah terbaik setelah Romadhon adalah puasa di bulan Al-Muharrom.

7. Bukan Puasa Penuh: Yang dimaksud adalah memperbanyak puasa, bukan berpuasa sebulan penuh.

8. Mengapa Nabi Lebih Banyak Puasa di Sya’ban?: Kemungkinan karena beliau baru mengetahui keutamaannya di akhir hayat atau ada udzur.

B. Hari Asyuro: Pengertian & Keutamaan (Faidah 9–12)

9. Tanggal 10 Muharrom: Asyuro jatuh pada tanggal 10 Muharrom.

10. Nama Islami: Asyuro adalah istilah Islam, tidak dikenal di masa jahiliyah.

11. Puasa Asyuro: Sangat dianjurkan; menghapus dosa kecil setahun sebelumnya.

12. Dosa Besar: Puasa Asyuro tidak menghapus dosa besar, tetapi dapat meringankannya.

C. Tata Cara & Anjuran Puasa Asyuro (Faidah 13–24)

13. Mengajak Keluarga: Dianjurkan mengajak anak dan keluarga untuk berpuasa.

14. Puasa Tasu’a (9 Muharrom): Disunnahkan puasa tanggal 9 untuk menyelisihi Yahudi.

15. Puasa Tanggal 11: Jika terlewat tanggal 9, disunnahkan puasa tanggal 11.

16. Kehati-hatian: Boleh puasa 9, 10, 11 jika ragu penetapan awal bulan.

17. Tingkatan Puasa Asyuro:

1. Puasa 9, 10, 11 (hati-hati)

2. Puasa 9 dan 10 (paling utama)

3. Puasa 10 saja (boleh)

18. Jika Bertepatan dengan Jumat/Sabtu: Tidak makruh puasa Asyuro meski jatuh pada hari tersebut.

19. Qodho Romadhon & Puasa Asyuro: Boleh puasa sunnah Asyuro sebelum mengqodho Romadhon.

20. Niat Ganda: Jika niat puasa qodho bertepatan dengan Asyuro, dapat dua pahala (menurut sebagian ulama).

21. Prioritas: Lebih utama memisahkan niat puasa sunnah Asyuro dan qodho.

22. Safar: Boleh puasa Asyuro selama tidak memberatkan.

23. Wanita Haid/Nifas: Tidak disyariatkan mengqodho puasa Asyuro.

24. Udzur Sakit/Dll: Tetap dapat pahala jika berniat puasa tetapi berhalangan.

D. Sejarah & Makna Asyuro (Faidah 25–31)

25. Awalnya Wajib: Puasa Asyuro pernah diwajibkan sebelum Romadhon, lalu menjadi sunnah.

26. Perbandingan dengan Puasa Arofah: Puasa Arofah lebih utama karena menghapus dosa dua tahun.

27. Hari Kemenangan Musa: Asyuro adalah hari diselamatkannya Nabi Musa dan Bani Israel dari Firaun.

28. Simbol Persaudaraan: Mengingatkan persaudaraan sesama Muslim.

29. Hari Bersyukur: Momentum bersyukur atas pertolongan Allah.

30. Dikenal Sejak Jahiliyah: Orang jahiliyah juga memuliakan Asyuro.

31. Bentuk Syukur: Puasa Asyuro adalah wujud syukur atas keselamatan dari musuh.

E. Larangan & Peringatan (Faidah 32–33)

32. Larangan Ritual Bid’ah: Dilarang meratap, memukul diri, merobek baju, atau mengadakan acara duka atas kematian Husain bin Ali.

33. Menghindari Perayaan Menyerupai Non-Muslim: Tidak boleh mengadakan perayaan dengan makan-makan khusus, nyanyian, atau ritual menyerupai Yahudi dan Nashrani.

Penutup

Buku ini menekankan pentingnya mengisi Al-Muharrom dan Asyuro dengan amalan yang sesuai sunnah, menghindari bid’ah, serta meneladani Nabi dalam bersyukur dan beribadah.

Semoga rangkuman ini bermanfaat untuk memahami dan mengamalkan kandungan buku tersebut.

Sumber: 33 Faidah Al-Muharrom dan Asyuro – Dr. Muhammad Sholih Al-Munajjid 

Penerbit: Pustaka Syabab 

Lisensi: www.terjemahmatan.com


Unduh PDF dan Word

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url