Tarjamah Hisnul Muslim - Dzikir Harian Muslim dari Al-Qur'an dan As-Sunnah - Dr. Sa'id bin Ali Wahf Qohthoni
Pengantar Pentarjamah
بسم الله الرحمن
الرحيم
Kitab terbaik yang perlu
dihafal setelah Al-Quran adalah kitab Hadits. Kitab Hadits terbaik yang perlu
dihafal pemula adalah Hisnul Muslim sebelum Arbain Nawawi, karena
ia merupakan adab kepada Allah sebelum mendalami ilmu lainnya.
Bagi yang sudah hafal sebagian
kitab ini untuk mengamalkannya dan menjadikannya dzikir-dzikir ini sebagai
bacaan rutin harian yang senantiasa dijaga di siang dan malam hari.
Kemudian, dalam
mentarjamah, kami merujuk langsung ke kitab induk hadits yang disebutkan
penulis agar sesuai dengan teks Hadits, sehingga jika ada perbedaan lafazh
antara penulis dengan kitab induk Hadits maka kami mendahulukan kitab induk
Hadits, misalnya penulis mencantumkan bi yadaika dalam doa
iftitah sementara di Shohih Muslim lafazhnya fi yadaika.
Teks Arob yang kami
sebutkan hanya doa dan dzikir saja, selain itu tidak, agar meringankan pembaca
dan fokus menghafal doa dan dzikir saja.
Pustaka Syabab sudah
menerbitkan tarjamah Hisnul Muslim yang diterjemahkan oleh KH. Mahrus Ali, tetapi teks Arob bukan char tetapi simbol
sehingga tidak bisa ditata rapi. Maka tarjamah kami ini melengkapi apa yang
kurang tersebut sekaligus menampilkan tarjamah maknawi yang lebih mudah dibaca
orang awam.
“Ya Allah, terimalah ini
dari kami.”
Nor Kandir
1. Dzikir-Dzikir Ketika
Bangun Tidur
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
1. “Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami setelah
mematikan kami, dan kepada-Nya lah kami akan dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhori no. 6314 dan Muslim no. 2711)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ، وَاللهُ أَكبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ،
رَبِّ اغْفرْ لِي»
2. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Alloh, segala puji bagi
Alloh, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh, Alloh Maha Besar,
tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh Yang Maha Tinggi
lagi Maha Agung. Wahai Robb-ku, ampunilah aku.” (HR.
Ibnu Majah no. 3878 dan Al-Bukhori no. 1154)
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي،
وَرَدَّ عَلَيَّ رُوحِي، وَأَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ»
3. “Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kesehatan pada
jasadku, mengembalikan ruhku kepadaku, dan mengizinkanku untuk berdzikir
kepada-Nya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3401)
﴿إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ
فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191) رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ
وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (192) رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا
يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا
ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ (193) رَبَّنَا
وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ
لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ (194) فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ
عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ
هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا
لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
(195) لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ (196) مَتَاعٌ
قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (197) لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا
رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ (198) وَإِنَّ
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا
قَلِيلًا أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
(199) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (200) ﴾
4. “(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(191) (yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Wahai Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka.” (192)
Wahai Robb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka,
maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang
zholim seorang penolong pun. (193) Wahai Robb kami, sesungguhnya kami mendengar
(seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Robb-mu”,
maka kami pun beriman. Wahai Robb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan
hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta
orang-orang yang berbakti. (194) Wahai Robb kami, berilah kami apa yang telah
Engkau janjikan kepada kami melalui Rosul-Rosul-Mu. Dan janganlah Engkau
hinakan kami di hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” (195)
Maka Robb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya
Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki
atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.
Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Aku
hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam
Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala di sisi Alloh.
Dan di sisi Alloh-lah pahala yang baik.” (196) Janganlah sekali-kali kamu
terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. (197)
(Itu hanyalah) kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (198) Akan
tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Robb-nya, bagi mereka Surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai tempat
tinggal (anugerah) dari sisi Alloh. Dan apa yang di sisi Alloh adalah lebih
baik bagi orang-orang yang berbakti. (199) Dan sesungguhnya di antara Ahli
Kitab ada orang yang beriman kepada Alloh dan kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan yang diturunkan kepada mereka, dengan berendah diri kepada Alloh
dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Alloh dengan harga yang sedikit. Mereka
memperoleh pahala di sisi Robb-nya. Sesungguhnya Alloh amat cepat
perhitungan-Nya. (200) Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung.” (QS.
Ali ‘Imron: 190-200). (HR. Al-Bukhori no. 4569)
2. Doa Memakai Pakaian
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي كَسَانِي هٰذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا
قُوَّةٍ»
5. “Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku pakaian ini dan
menganugerahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. Abu Dawud no. 4023)
3. Doa Memakai Pakaian
Baru
«اَللّٰهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ
لَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ»
6. “Ya Alloh, bagi-Mu lah segala puji. Engkau telah memakaikannya
kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan dari apa yang ia
dibuat untuknya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan
dari apa yang ia dibuat untuknya.” (HR. Abu Dawud
no. 4020)
4. Doa Untuk Orang yang
Memakai Pakaian Baru
«تُبْلِي وَيُخْلِفُ
اللهُ تَعَالَى»
7. “Semoga pakaian ini usang dan semoga Alloh Ta’ala
menggantinya (dengan yang lebih baik).” (HR. Abu
Dawud no. 4020)
«اِلْبَسْ جَدِيدًا،
وَعِشْ حَمِيدًا، وَمُتْ شَهِيدًا»
8. “Pakailah yang baru, hiduplah dengan terpuji, dan matilah sebagai
seorang syahid.” (HR. Ibnu Majah no. 3558)
5. Apa yang Diucapkan
Ketika Melepas Pakaian
«بِسْمِ اللهِ»
9. “Dengan menyebut nama Alloh.” (HR.
At-Tirmidzi no. 606)
6. Doa Masuk WC
«[بِسْمِ اللهِ]، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ»
10. “[Dengan menyebut nama Alloh], Ya Alloh, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari setan-setan jantan dan setan-setan betina.” (HR. Al-Bukhori no. 142 dan Muslim no. 375)
7. Doa Keluar dari WC
«غُفْرَانَكَ»
11. “(Aku memohon) ampunan-Mu.” (HR. Abu Dawud no. 30)
8. Dzikir Sebelum Wudhu
«بِسْمِ اللهِ»
12. “Dengan menyebut nama Alloh.” (HR. Abu Dawud no. 101)
9. Dzikir Setelah
Selesai Wudhu
«أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ»
13. “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan Rosul-Nya.” (HR. Muslim no. 234)
«اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ»
14. “Ya Alloh, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.” (HR.
At-Tirmidzi no. 55)
«سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ»
15. “Maha Suci Engkau ya Alloh, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu
dan aku bertaubat kepada-Mu.” (HR. An-Nasa’i dalam ‘Amalul
Yaum wal Lailah, hlm. 173)
10. Dzikir Ketika
Keluar Rumah
«بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ
عَلَى اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ»
16. “Dengan menyebut nama Alloh, aku bertawakal kepada Alloh, dan tidak
ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh.” (HR. Abu Dawud no. 5095)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ: أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ، أَوْ
أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ»
17. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari: aku tersesat
atau disesatkan, aku tergelincir atau digelincirkan, aku berbuat zholim atau
dizholimi, atau aku berbuat bodoh atau dibodohi.” (HR.
Abu Dawud no. 5094)
11. Dzikir Ketika Masuk
Rumah
«بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا،
وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا» ثُمَّ لِيُسَلِّمْ
عَلَى أَهْلِهِ
18. “Dengan nama Alloh kami masuk, dan dengan nama Alloh kami keluar,
dan kepada Alloh, Robb kami, kami bertawakal.” Kemudian hendaklah ia
mengucapkan salam kepada keluarganya. (HR. Abu Dawud
no. 5096)
12. Doa Pergi ke Masjid
«اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي لِسَانِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي
نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا،
وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ أَمَامِي نُورًا، وَمِنْ خَلْفِي نُورًا،
وَاجْعَلْ فِي نَفْسِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا، وَعَظِّم لِي نُورًا،
وَاجْعَلْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْنِي نُورًا، اَللّٰهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا،
وَاجْعَلْ فِي عَصَبِي نُورًا، وَفِي لَحْمِي نُورًا، وَفِي دَمِي نُورًا، وَفِي شَعْرِي
نُورًا، وَفِي بَشَرِي نُورًا»
«[اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا
فِي قَبْرِي، وَنُورًا فِي عِظَامِي] [وَزِدْنِي نُورًا، وَزِدْنِي نُورًا،
وَزِدْنِي نُورًا] [وَهَبْ لِي نُورًا عَلَى نُورٍ]»
19. “Ya Alloh, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya
di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku,
cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari depanku, cahaya dari
belakangku, jadikanlah cahaya dalam jiwaku, perbesarlah cahaya untukku,
agungkanlah cahaya untukku, jadikanlah cahaya untukku, dan jadikanlah aku
cahaya. Ya Alloh, berikanlah aku cahaya, jadikanlah cahaya pada urat sarafku,
cahaya pada dagingku, cahaya pada darahku, cahaya pada rambutku, dan cahaya
pada kulitku.” “[Ya Alloh, jadikanlah untukku cahaya di kuburku, dan cahaya di
tulang-belulangku] [dan tambahkanlah untukku cahaya, tambahkanlah untukku
cahaya, tambahkanlah untukku cahaya] [dan anugerahkanlah kepadaku cahaya di
atas cahaya].” (HR. Al-Bukhori no. 6316 dan Muslim
no. 763)
13. Doa Masuk Masjid
20. Memulai dengan kaki kanan, dan mengucapkan:
«أَعُوذُ بِاللهِ
العَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ، [بِسْمِ اللهِ]، [وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ]، اَللّٰهُمَّ
افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ»
“Aku berlindung kepada Alloh Yang Maha
Agung, dengan wajah-Nya Yang Maha Mulia, dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari
setan yang terkutuk. [Dengan nama Alloh], [Sholawat dan salam semoga tercurah
kepada Rosululloh ﷺ]. Ya Alloh, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. Muslim no. 713 dan lainnya)
14. Doa Keluar dari
Masjid
21. Memulai dengan kaki kiri dan mengucapkan:
«بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ،
اَللّٰهُمَّ اعْصِمْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ»
“Dengan
nama Alloh, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosululloh ﷺ. Ya
Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Alloh, lindungilah aku dari setan yang terkutuk.” (HR. Muslim no. 713 dan lainnya)
15. Dzikir-Dzikir Adzan
22. Mengucapkan seperti apa yang diucapkan muadzin, kecuali pada
kalimat “حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
وَحَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ” (Marilah menuju Sholat
dan marilah menuju kemenangan), maka ia mengucapkan: “لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ” (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Alloh). (HR. Al-Bukhori no. 611 dan Muslim no. 383)
23. Mengucapkan:
«وَأَنَا أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا»
“Dan aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya. Aku ridho Alloh sebagai Robb, Muhammad sebagai Rosul, dan Islam
sebagai agama.” Ucapan ini dibaca setelah muadzin selesai mengumandangkan
tasyahud-nya (kalimat syahadat). (HR. Muslim no.
386)
24. Bersholawat kepada Nabi ﷺ setelah selesai menjawab adzan muadzin. (HR. Muslim no. 384)
«اَللّٰهُمَّ
رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَنِ
الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحمُودَنِ الَّذِي وَعَدْتَهُ،
[إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ]»
25. “Ya Alloh, Robb pemilik panggilan yang sempurna ini, dan Sholat
yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad al-wasilah (kedudukan tinggi di
Surga) dan keutamaan, dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji yang
telah Engkau janjikan kepadanya, [sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari
janji].” (HR. Al-Bukhori no. 614 dan Al-Baihaqi)
26. Berdoa untuk dirinya sendiri di antara adzan dan iqomah, karena
sesungguhnya doa pada waktu itu tidak akan ditolak. (HR.
Abu Dawud no. 525)
16. Doa Istiftah
«اَللّٰهُمَّ
بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ.
اَللّٰهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ
مِنَ الدَّنَسِ. اَللّٰهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ
وَالْبَرَدِ»
27. “Ya Alloh, jauhkanlah antara aku dan
kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya
Alloh, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih
dibersihkan dari noda. Ya Alloh, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan
salju, air, dan embun.” (HR. Al-Bukhori no. 744 dan
Muslim no. 598)
«سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ»
28. “Maha Suci Engkau ya Alloh, dan dengan memuji-Mu.
Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, dan tidak ada ilah (yang berhak
disembah) selain Engkau.” (HR. Muslim no. 399)
«وَجَّهْتُ وَجْهِيَ
لِلَّذِي فَطَرَ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ،
إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ المَلِكُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ
نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ. وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الأَخْلاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا
إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا، لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا
أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ
إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ»
29. “Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang
menciptakan langit dan bumi dengan lurus (dan berserah diri), dan aku bukanlah
termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya Sholatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Alloh, Robb semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan
dengan itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang muslim. Ya Alloh,
Engkau adalah Raja, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. Engkau
adalah Robb-ku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzholimi diriku sendiri dan
aku mengakui dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku semuanya, sesungguhnya tidak
ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Dan tunjukilah aku kepada
akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjuki kepada yang terbaik darinya
kecuali Engkau. Dan palingkanlah dariku akhlak yang buruk, tidak ada yang dapat
memalingkan dariku yang terburuk darinya kecuali Engkau. Aku penuhi
panggilan-Mu dengan kebahagiaan. Kebaikan seluruhnya ada di tangan-Mu, dan
keburukan tidaklah disandarkan kepada-Mu. Aku (hidup) dengan-Mu dan (kembali)
kepada-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan
bertaubat kepada-Mu.” (HR. Muslim no. 771)
«اَللّٰهُمَّ
رَبَّ جِبْرَائِيلَ، وَمِيْكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ،
عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا
فِيهِ يَخْتَلِفُونَ. اِهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ
تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقيمٍ»
30. “Ya Alloh, Robb Jibril, Mikail, dan Isrofil.
Pencipta langit dan bumi. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Engkau
menghakimi di antara hamba-hamba-Mu dalam apa yang mereka perselisihkan.
Tunjukilah aku kepada kebenaran dalam apa yang diperselisihkan itu dengan
izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau
kehendaki ke jalan yang lurus.” (HR. Muslim no. 770)
«اَللهُ أَكْبَرُ
كَبِيرًا (3 مرات)، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثيرًا (3 مرات)، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيلًا (3 مرات)، أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ: مِنْ نَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ،
وَهَمْزِهِ»
31. “Alloh Maha Besar dengan sebenar-benarnya (3
kali), segala puji bagi Alloh sebanyak-banyaknya (3 kali), dan Maha Suci Alloh
di waktu pagi dan petang (3 kali). Aku berlindung kepada Alloh dari setan: dari
tiupannya (kesombongan), dari semburannya (sihir), dan dari bisikannya
(kegilaan).” (HR. Abu Dawud no. 764)
«اَللّٰهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ
أَنْتَ قَيِّمُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، [وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ
رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ] [وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمٰوَاتِ
وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ] [وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ]
[وَلَكَ الْحَمْدُ] [أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقاؤُكَ
الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمحَمَّدٌ
ﷺ حَقٌّ، وَالسّاعَةُ حَقٌّ] [اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ،
وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حاكَمْتُ. فَاغْفِرْ
لِي مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ] [وَمَا أَنْتَ
أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي] [أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا
أَنْتَ] [أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ] [وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا
بِاللهِ]»
32. “Ya Alloh, bagi-Mu lah segala puji, Engkaulah
cahaya langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya. Bagi-Mu lah segala
puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya.
[Bagi-Mu lah segala puji, Engkaulah Robb langit dan bumi serta siapa pun yang
ada di dalamnya] [Bagi-Mu lah segala puji, milik-Mu lah kerajaan langit dan
bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya] [Bagi-Mu lah segala puji, Engkaulah
Raja langit dan bumi] [Bagi-Mu lah segala puji] [Engkaulah Al-Haq (Kebenaran),
janji-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah
benar, Surga itu benar, Neraka itu benar, para Nabi itu benar, Muhammad ﷺ itu benar, dan Hari Kiamat itu benar] [Ya Alloh, kepada-Mu lah
aku berserah diri, kepada-Mu lah aku bertawakal, kepada-Mu lah aku beriman,
kepada-Mu lah aku kembali, karena-Mu lah aku berdebat, dan kepada-Mu lah aku
berhukum. Maka ampunilah aku atas apa yang telah aku lakukan, apa yang aku
akhirkan, apa yang aku rahasiakan, dan apa yang aku tampakkan] [dan apa yang
Engkau lebih ketahui dariku] [Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Engkaulah
Yang Maha Mengakhirkan, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau]
[Engkaulah Ilah-ku, tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau] [dan
tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh].” (HR. Al-Bukhori no. 1120)
17. Doa Ruku’
«سُبْحَانَ رَبِّـيَ
الْعَظِيمِ»
33. “Maha Suci Robb-ku Yang Maha Agung.” (Tiga kali).
(HR. Abu Dawud no. 870)
«سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي»
34. “Maha Suci Engkau ya Alloh, Robb kami, dan dengan
memuji-Mu. Ya Alloh, ampunilah aku.” (HR. Al-Bukhori
no. 794 dan Muslim no. 484)
«سُبُّوُحٌ، قُدُّوسٌ،
رَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ»
35. “Maha Suci, Maha Qudus, Robb para Malaikat dan
Ar-Ruh (Jibril).” (HR. Muslim no. 487)
«اَللّٰهُمَّ
لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِي، وَبَصَرِي،
وَمُخِّي، وَعَظْمِي، وَعَصَبِي، [وَمَا اسْتَقَلَّتْ بِهِ قَدَمِي]»
36. “Ya Alloh, untuk-Mu lah aku ruku’, kepada-Mu lah
aku beriman, dan kepada-Mu lah aku berserah diri. Telah khusyuk kepada-Mu
pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, urat sarafku, [dan apa yang
telapak kakiku pijak].” (HR. Muslim no. 771 dan Ibnu
Khuzaimah no. 607)
«سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ،
وَالْمَلَكُوتِ، وَالْكِبْرِيَاءِ، وَالْعَظَمَةِ»
37. “Maha Suci (Alloh) Pemilik al-jabarut
(kekuasaan), al-malakut (kerajaan), al-kibriya’ (kebesaran), dan al-’azhamah
(keagungan).” (HR. Abu Dawud no. 873)
18. Doa Bangun dari
Ruku’
«سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ»
38. “Alloh Maha Mendengar siapa saja yang memuji-Nya.”
(HR. Al-Bukhori no. 796)
«رَبَّنَا وَلَكَ
الْحَمْدُ، حَمْدًا كَثيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ»
39. “Wahai Robb kami, dan bagi-Mu lah segala puji.
Pujian yang banyak, baik, dan diberkahi di dalamnya.” (HR. Al-Bukhori no. 796)
«مِلْءَ السَّمٰوَاتِ
وَمِلْءَ الأَرْضِ، وَمَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيءٍ بَعْدُ، أَهلَ
الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ: اَللّٰهُمَّ
لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا
الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ»
40. “Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan apa yang
ada di antara keduanya, dan sepenuh apa pun yang Engkau kehendaki setelah itu.
Wahai Dzat yang berhak atas sanjungan dan kemuliaan, (ini adalah) ucapan yang
paling berhak diucapkan oleh seorang hamba, dan kami semua adalah hamba-Mu: Ya
Alloh, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada
yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, dan tidak bermanfaat kemuliaan
seseorang di hadapan-Mu (untuk menyelamatkannya dari siksa-Mu).” (HR. Muslim no. 477)
19. Doa Sujud
«سُبْحَانَ رَبِّـيَ
الأَعْلَى»
41. “Maha Suci Robb-ku Yang Maha Tinggi.” (Tiga
kali). (HR. Abu Dawud no. 870)
«سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي»
42. “Maha Suci Engkau ya Alloh, Robb kami, dan dengan
memuji-Mu. Ya Alloh, ampunilah aku.” (HR. Al-Bukhori
no. 794 dan Muslim no. 484)
«سُبُّوحٌ، قُدُّوسٌ،
رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ»
43. “Maha Suci, Maha Qudus, Robb para Malaikat dan
Ar-Ruh (Jibril).” (HR. Muslim no. 487)
«اَللّٰهُمَّ
لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِي خَلَقَهُ،
وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقينَ»
44. “Ya Alloh, kepada-Mu lah aku bersujud dan
kepada-Mu lah aku beriman, dan kepada-Mu lah aku berserah diri. Wajahku
bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, membentuknya, dan membuka pendengaran
serta penglihatannya. Maha Suci Alloh, sebaik-baik Pencipta.” (HR. Muslim no. 771)
«سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ،
وَالْمَلَكُوتِ، وَالْكِبْرِيَاءِ، وَالْعَظَمَةِ»
45. “Maha Suci (Alloh) Pemilik al-jabarut
(kekuasaan), al-malakut (kerajaan), al-kibriya’ (kebesaran), dan al-’azhamah
(keagungan).” (HR. Abu Dawud no. 873)
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ: دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلَانِيَّتَهُ
وَسِرَّهُ»
46. “Ya Alloh, ampunilah seluruh dosaku: yang kecil
maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun
yang tersembunyi.” (HR. Muslim no. 483)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ»
47. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung dengan
ridho-Mu dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu dari hukuman-Mu, dan aku
berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian
untuk-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR. Muslim no. 486)
20. Doa Duduk di Antara
Dua Sujud
«رَبِّ اغْفِرْ لِي،
رَبِّ اغْفِرْ لِي»
48. “Wahai Robb-ku, ampunilah aku. Wahai Robb-ku,
ampunilah aku.” (HR. Abu Dawud no. 874)
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَاجْبُرْنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي، وَارْفَعْنِي»
49. “Ya Alloh, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah
aku petunjuk, cukupilah aku, berilah aku kesehatan, berilah aku rezeki, dan
angkatlah (derajat)ku.” (HR. Abu Dawud no. 850)
21. Doa Sujud Tilawah
«سَجَدَ وَجْهِيَ
لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ، ﴿فَتَبَارَكَ
اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ﴾»
50. “Wajahku bersujud kepada Dzat yang
menciptakannya, dan membuka pendengaran serta penglihatannya dengan daya dan
kekuatan-Nya. {Maka Maha Suci Alloh, Pencipta yang paling baik}.” (QS. Al-Mu’minun: 14). (HR.
At-Tirmidzi no. 3425)
«اَللّٰهُمَّ
اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي
عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ»
51. “Ya Alloh, catatlah untukku dengan sujud ini
sebuah pahala di sisi-Mu, hapuskanlah dariku dengannya sebuah dosa, jadikanlah
ia sebagai simpanan untukku di sisi-Mu, dan terimalah ia dariku sebagaimana
Engkau menerimanya dari hamba-Mu, Dawud.” (HR.
At-Tirmidzi no. 579)
22. Tasyahud
«التَّحِيَّاتُ لِلّٰهِ،
وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ»
52. “Segala penghormatan, Sholawat, dan kebaikan
hanyalah milik Alloh. Semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi, beserta
rahmat Alloh dan keberkahan-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan
kepada hamba-hamba Alloh yang sholih. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Alloh, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rosul-Nya.” (HR. Al-Bukhori no. 831 dan Muslim no.
402)
23. Sholawat kepada
Nabi ﷺ
setelah Tasyahud
«اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ،
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللّٰهُمَّ بَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ»
53. “Ya Alloh, bersholawatlah kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bersholawat kepada Ibrohim dan
keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Alloh,
berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi
Ibrohim dan keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
(HR. Al-Bukhori no. 3370 dan Muslim no. 406)
«اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
آلِ إِبْرَاهِيمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ. إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ»
54. “Ya Alloh, bersholawatlah kepada Muhammad,
istri-istrinya, dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bersholawat kepada
keluarga Ibrohim. Dan berkahilah Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya,
sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia.” (HR. Muslim no. 407 dan
Al-Bukhori no. 3369)
24. Doa Setelah
Tasyahud Akhir Sebelum Salam
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ»
55. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur, dari siksa Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan
dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR.
Al-Bukhori no. 1377 dan Muslim no. 588)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ
الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ»
56. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal,
dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Alloh,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan lilitan utang.” (HR. Al-Bukhori no. 832 dan Muslim no. 587)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ،
فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ»
57. “Ya Alloh, sesungguhnya aku telah menzholimi
diriku sendiri dengan kezholiman yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa
kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah
aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Al-Bukhori no. 834 dan Muslim no. 2705)
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ،
وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ
الْمُؤَخِّرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ»
58. “Ya Alloh, ampunilah aku atas apa yang telah aku
lakukan, apa yang aku akhirkan, apa yang aku rahasiakan, apa yang aku
tampakkan, apa yang aku berlebih-lebihan, dan apa yang Engkau lebih ketahui
dariku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Engkaulah Yang Maha Mengakhirkan,
tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR.
Muslim no. 771)
«اَللّٰهُمَّ
أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ»
59. “Ya Alloh, tolonglah aku untuk selalu berdzikir
kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud no. 1522)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ، وَأَعوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا
وَعَذَابِ الْقَبْرِ»
60. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari sifat kikir, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung
kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang paling hina (pikun), dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur.” (HR. Al-Bukhori no. 2822)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ»
61. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon Surga
kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari Neraka.” (HR.
Abu Dawud no. 792)
«اَللّٰهُمَّ
بِعِلْمِكَ الغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ
خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي. اَللّٰهُمَّ
وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ
فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ
نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ
الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ
لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ
مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ. اَللّٰهُمَّ زَيِّنَا بِزِينَةِ الإِيمَانِ،
وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ»
62. “Ya Alloh, dengan ilmu-Mu terhadap yang ghaib dan
kuasa-Mu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku jika Engkau tahu kehidupan itu
lebih baik untukku, dan wafatkanlah aku jika Engkau tahu kematian itu lebih
baik untukku. Ya Alloh, aku memohon kepada-Mu rasa takut kepada-Mu baik dalam
keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. Aku memohon kepada-Mu perkataan
yang benar di saat ridho maupun marah. Aku memohon kepada-Mu kesederhanaan di
saat miskin maupun kaya. Aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tidak pernah habis.
Aku memohon kepada-Mu penyejuk mata yang tidak pernah terputus. Aku memohon
kepada-Mu keridhoan setelah ketetapan (takdir). Aku memohon kepada-Mu kesejukan
hidup setelah kematian. Aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu dan
kerinduan untuk bertemu dengan-Mu, tanpa adanya bahaya yang merugikan dan
fitnah yang menyesatkan. Ya Alloh, hiasilah kami dengan hiasan keimanan, dan
jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.” (HR. An-Nasa’i no. 1304)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اَللهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يولَدْ، وَلَمْ يَكنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ: أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي
إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ»
63. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, ya
Alloh, karena Engkaulah Yang Maha Esa, Maha Tunggal, tempat bergantung segala
sesuatu, yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan-Nya: agar Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR.
An-Nasa’i no. 1300)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ
لَكَ، الْمَنَّانُ، يَا بَدِيعَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ،
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ»
64. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu,
karena sesungguhnya bagi-Mu lah segala puji, tidak ada ilah yang berhak
disembah selain Engkau semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, Yang Maha Pemberi
karunia. Wahai Pencipta langit dan bumi, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan
Kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Terus-menerus mengurus
makhluk-Nya, sesungguhnya aku memohon Surga kepada-Mu dan aku berlindung
kepada-Mu dari Neraka.” (HR. Abu Dawud no. 1495)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ
الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ»
65. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dengan
aku bersaksi bahwa Engkaulah Alloh, tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau, Yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak melahirkan
dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.” (HR. Abu Dawud no. 1493)
25. Dzikir Setelah
Salam dari Sholat
«أَسْتَغْفِرُ اللهَ،
أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ. اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ
السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ»
66. “Aku memohon ampun kepada Alloh (3x). Ya Alloh,
Engkaulah As-Salam (Maha Sejahtera), dan dari-Mu lah keselamatan. Maha Suci
Engkau, wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan.” (HR. Muslim no. 591)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ [ثَلَاثًا]. اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا
مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ»
67. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (dibaca tiga kali). Ya
Alloh, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada
yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, dan tidak bermanfaat kemuliaan
seseorang di hadapan-Mu (untuk menyelamatkannya dari siksa-Mu).” (HR. Al-Bukhori no. 844 dan Muslim no. 593)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ،
وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ
الْحَسَنُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ»
68. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh. Tidak ada ilah yang berhak disembah
selain Alloh, dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya. Milik-Nya lah
nikmat, milik-Nya lah karunia, dan milik-Nya lah sanjungan yang baik. Tidak ada
ilah yang berhak disembah selain Alloh, dengan mengikhlaskan agama (ibadah)
kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya.” (HR. Muslim no. 594)
«سُبْحَانَ اللهِ
(33). اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ (33). اَللهُ أَكْبَرُ (33). لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
69. “Maha Suci Alloh (33x). Segala puji bagi Alloh
(33x). Alloh Maha Besar (33x). (Kemudian digenapkan menjadi seratus dengan
membaca:) Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Muslim
no. 597)
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ
يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)﴾
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ
إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)﴾
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)﴾
70. Membaca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan
Surat An-Nas setelah setiap Sholat. (HR. Abu Dawud
no. 1523)
﴿اللَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ﴾
71. Membaca Ayat Kursi (QS.
Al-Baqoroh: 255) setelah setiap Sholat. (HR.
An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 100)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ،
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
72. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” (Dibaca sepuluh kali setelah Sholat Maghrib dan Subuh). (HR. At-Tirmidzi no. 3474)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا»
73. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (Dibaca
setelah salam dari Sholat Fajar). (HR. Ibnu Majah
no. 925)
26. Doa Sholat
Istikhoroh
74. Jabir bin ‘Abdillah Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata:
Rosululloh ﷺ biasa mengajarkan kami Sholat
Istikhoroh (Sholat untuk memohon pilihan terbaik) dalam segala urusan,
sebagaimana beliau mengajarkan kami sebuah surat dari Al-Qur’an. Beliau
bersabda: Jika salah seorang dari kalian memiliki keinginan atas suatu perkara,
maka hendaklah ia melakukan Sholat dua rokaat selain Sholat fardhu, kemudian
hendaklah ia mengucapkan:
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ
فَضْلِكَ العَظِيمِ؛ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ،
وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا
الأَمْرَ -وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي
-أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِي، وَيَسِّرْهُ لِي، ثمَّ بَارِكْ
لِي فِيهِ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّي، وَاصْرِفْنِي
عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ»
“Ya
Alloh, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku
memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari
karunia-Mu Yang Maha Agung; karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku
tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau
Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Ya Alloh, jika Engkau mengetahui bahwa
urusan ini -ia menyebutkan kebutuhannya- baik untukku dalam agamaku,
kehidupanku, dan akibat urusanku -atau beliau bersabda: baik dalam waktu dekat
maupun di masa depan- maka takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia untukku,
kemudian berkahilah aku di dalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan
ini buruk untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku -atau beliau
bersabda: baik dalam waktu dekat maupun di masa depan- maka palingkanlah ia
dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah untukku kebaikan di mana
pun itu berada, kemudian jadikanlah aku ridho dengannya.” (HR. Al-Bukhori no. 1162)
Dan tidak akan menyesal
orang yang ber-istikhoroh kepada Sang Kholiq (Pencipta), bermusyawarah dengan
makhluk-Nya yang beriman, dan teliti dalam urusannya. Sungguh Alloh telah
berfirman: {Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Alloh} (QS. Ali ‘Imron: 159).
27. Dzikir Pagi dan
Petang
Catatan Penerjemah: Untuk
dzikir pagi, lafadz yang digunakan adalah “ashbahnaa” (kami memasuki
pagi). Untuk dzikir petang, lafadz tersebut diubah menjadi “amsainaa”
(kami memasuki petang) dan beberapa kata ganti lainnya disesuaikan, kecuali
jika ada petunjuk khusus.
أَعُوذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ ﴿اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا
فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ
إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ﴾
75. “Alloh, tidak ada Ilah (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafa’at di sisi Alloh tanpa izin-Nya. Alloh mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi
Alloh meliputi langit dan bumi. Dan Alloh tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS.
Al-Baqoroh: 255). (HR. Al-Hakim, 1/562)
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ
يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)﴾
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ
إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ
حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)﴾
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ ﴿قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)﴾
76. Membaca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan
Surat An-Nas. (Dibaca masing-masing tiga kali ketika pagi dan petang). (HR. Abu Dawud no. 5082)
«أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ
الْمُلْكُ لِلّٰهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هٰذَا الْيَوْمِ وَخَيرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا فِي هٰذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ
وَسُوءِ الْكِبَرِ. رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ
فِي الْقَبْرِ»
77. “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan
(pada pagi ini) adalah milik Alloh, dan segala puji bagi Alloh. Tidak ada ilah
yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya
lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Wahai Robb, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang ada pada hari
ini dan kebaikan yang ada setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan yang ada pada hari ini dan keburukan yang ada setelahnya. Wahai Robb,
aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan keburukan di masa tua. Wahai Robb,
aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di dalam kubur.” (HR. Muslim no. 2723)
«اَللّٰهُمَّ
بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ
النُّشُورُ»
78. “Ya Alloh, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi,
dan dengan-Mu kami memasuki waktu petang, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami
mati, dan kepada-Mu lah kami akan dibangkitkan.” (Ketika petang, membaca:
Allohumma bika amsainaa, wa bika ashbahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa
ilaikal mashiir - Ya Alloh, dengan-Mu kami memasuki waktu petang, dengan-Mu
kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan
kepada-Mu lah tempat kembali). (HR. At-Tirmidzi no.
3391)
«اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي؛ فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنوبَ إِلَّا أَنْتَ»
79. “Ya Alloh, Engkau adalah Robb-ku, tidak ada ilah
yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah
hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung
kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau
berikan kepadaku, dan aku mengakui dosaku; maka ampunilah aku, karena
sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. Al-Bukhori no. 6306)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ، وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتِكَ، وَجَمِيعَ
خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ،
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ»
80. “Ya Alloh, sesungguhnya di waktu pagi ini aku
mempersaksikan Engkau, para malaikat pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu, dan
seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Alloh, tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Engkau semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rosul-Mu.” (Dibaca empat kali). (HR. Abu Dawud no. 5071)
«اَللّٰهُمَّ
مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا
شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ»
81. “Ya Alloh, nikmat apapun yang aku terima di pagi
ini atau yang diterima oleh salah seorang dari makhluk-Mu, maka itu semua
berasal dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu lah segala puji
dan bagi-Mu lah segala syukur.” (HR. Abu Dawud no.
5075)
«اَللّٰهُمَّ
عَافِنِي فِي بَدَنِي، اَللّٰهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اَللّٰهُمَّ
عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ. اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، لَا إِلٰهَ
إِلَّا أَنْتَ»
82. “Ya Alloh, berilah aku kesehatan pada badanku. Ya
Alloh, berilah aku kesehatan pada pendengaranku. Ya Alloh, berilah aku
kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau. Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan
kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Engkau.” (Dibaca tiga kali). (HR.
Abu Dawud no. 5092)
«حَسْبِيَ اللهُ
لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيهِ تَوَكَّلتُ، وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ»
83. “Cukuplah Alloh bagiku, tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Dia. Kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Robb dari
‘Arsy yang agung.” (Dibaca tujuh kali). (HR. Abu
Dawud no. 5081)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ: فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي.
اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي. اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِي
مِنْ بَينِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي،
وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي»
84. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
ampunan dan kesehatan di dunia dan akhirat. Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu ampunan dan kesehatan: dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan
hartaku. Ya Alloh, tutuplah aib-aibku dan tenangkanlah rasa takutku. Ya Alloh,
jagalah aku dari arah depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan
dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu dari serangan mendadak dari
bawahku.” (HR. Abu Dawud no. 5074)
«اَللّٰهُمَّ
عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي،
وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا،
أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ»
85. “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, Pencipta langit dan bumi, Robb dan Pemilik segala sesuatu. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dari kejahatan setan dan
perangkapnya, dan dari aku berbuat keburukan terhadap diriku sendiri atau
menyebabkannya menimpa seorang muslim.” (HR. Abu
Dawud no. 5067)
«بِسْمِ اللهِ الَّذِي
لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ»
86. “Dengan nama Alloh, yang dengan nama-Nya tidak
ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia-lah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca tiga kali). (HR. Abu Dawud no. 5088)
«رَضِيتُ بِاللهِ
رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ ﷺ نَبِيًّا»
87. “Aku ridho Alloh sebagai Robb, Islam sebagai
agama, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabi.” (Dibaca tiga
kali). (HR. Abu Dawud no. 1531)
«يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِيَ كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي
طَرْفَةَ عَيْنٍ»
88. “Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha
Terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.
Perbaikilah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri
walau sekejap mata.” (HR. Al-Hakim, 1/545)
«أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ
الْمُلْكُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ
هٰذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ، وَنورَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ»
89. “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan
(pada pagi ini) adalah milik Alloh, Robb semesta alam. Ya Alloh, sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini: kemenangannya, pertolongannya,
cahayanya, keberkahannya, dan petunjuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang ada setelahnya.” (HR. Abu Dawud no. 5084)
«أَصْبَحْنا عَلَى
فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ، وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
ﷺ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشرِكِينَ»
90. “Kami memasuki pagi di atas fithroh (kesucian)
Islam, di atas kalimatul ikhlash (kalimat tauhid), di atas agama Nabi kami
Muhammad ﷺ, dan di atas millah (ajaran) bapak
kami Ibrohim, yang lurus, seorang muslim, dan bukanlah ia termasuk orang-orang
musyrik.” (HR. Ahmad no. 15360)
«سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ»
91. “Maha Suci Alloh dan dengan memuji-Nya.” (Dibaca
100 kali). (HR. Muslim no. 2692)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ»
92. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca sepuluh kali (HR. An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 24)
atau satu kali ketika malas (HR. Abu Dawud no. 5077)).
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ»
93. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 kali di
waktu pagi). (HR. Al-Bukhori no. 3293 dan Muslim no.
2691)
«سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ»
94. “Maha Suci Alloh dan dengan memuji-Nya: sebanyak
jumlah makhluk-Nya, sesuai keridhoan diri-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan
sebanyak tinta kalimat-Nya.” (Dibaca tiga kali ketika pagi). (HR. Muslim no. 2726)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلاً»
95. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (Dibaca
ketika pagi). (HR. Ibnu Majah no. 925)
«أَسْتَغْفِرُ اللهَ
وَأَتُوبُ إِلَيْهِ»
96. “Aku memohon ampun kepada Alloh dan aku bertaubat
kepada-Nya.” (Dibaca 100 kali dalam sehari). (HR.
Al-Bukhori no. 6307 dan Muslim no. 2702)
«أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ»
97. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang
sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.” (Dibaca tiga kali ketika petang). (HR. Ahmad no. 7898)
«اَللّٰهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبَيِّنَا مُحَمَّدٍ»
98. “Ya Alloh, limpahkanlah sholawat dan salam kepada
Nabi kami Muhammad.” (Dibaca 10 kali). (HR. Ath-Thobroni,
10/120)
28. Dzikir Tidur
99. Menyatukan kedua telapak tangan lalu meniup
keduanya dan membaca di dalamnya: Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat
An-Nas. Kemudian mengusap dengan kedua telapak tangan itu bagian tubuh yang
dapat dijangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuh. (Dilakukan
tiga kali). (HR. Al-Bukhori no. 5017 dan Muslim no.
2192)
﴿اللَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ﴾
100. Membaca Ayat Kursi: “Alloh, tidak ada Ilah (yang
berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya)...” hingga akhir ayat. (QS.
Al-Baqoroh: 255). (HR. Al-Bukhori no.
2311)
﴿آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ
بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ
مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا
أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ
لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)﴾
101. “Rosul telah beriman kepada Al-Qur’an yang
diturunkan kepadanya dari Robb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman...”
hingga akhir surat. (QS. Al-Baqoroh: 285-286).
(HR. Al-Bukhori no. 4008 dan Muslim no. 807)
«بِاسْمِكَ رَبِّي
وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ؛ فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ
أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ»
102. “Dengan nama-Mu, wahai Robb-ku, aku letakkan
lambungku, dan dengan-Mu aku mengangkatnya; jika Engkau menahan jiwaku
(mewafatkannya), maka rahmatilah ia, dan jika Engkau melepaskannya
(menghidupkannya kembali), maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga
hamba-hamba-Mu yang sholih.” (HR. Al-Bukhori no.
6320 dan Muslim no. 2714)
«اَللّٰهُمَّ
إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْياهَا، إِنْ
أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ العَافِيَةَ»
103. “Ya Alloh, sesungguhnya Engkau menciptakan jiwaku
dan Engkaulah yang akan mewafatkannya. Milik-Mu lah kematian dan kehidupannya.
Jika Engkau menghidupkannya, maka jagalah ia. Dan jika Engkau mematikannya,
maka ampunilah ia. Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kesehatan.” (HR. Muslim no. 2712)
«اَللّٰهُمَّ
قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ»
104. “Ya Alloh, lindungilah aku dari siksa-Mu pada
hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.” (Dibaca tiga kali). (HR. Abu Dawud no. 5045)
«بِاسْمِكَ اللّٰهُمَّ
أَمُوتُ وَأَحْيَا»
105. “Dengan nama-Mu ya Alloh, aku mati dan aku hidup.”
(HR. Al-Bukhori no. 6324 dan Muslim no. 2711)
«سُبْحَانَ اللهِ
(33 مرة). اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ (33). اَللهُ أَكْبَرُ (34)
106. “Maha Suci Alloh (33 kali). Segala puji bagi
Alloh (33 kali). Alloh Maha Besar (34 kali).” (HR.
Al-Bukhori no. 3705 dan Muslim no. 2726)
«اَللّٰهُمَّ
رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الأَرْضِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا
وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ
وَالْفُرْقَانِ: أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيسَ
بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ
فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ: اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ، وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ»
107. “Ya Alloh, Robb tujuh langit, Robb bumi, dan Robb
‘Arsy yang agung. Robb kami dan Robb segala sesuatu. Pembelah biji dan benih.
Penurun Taurat, Injil, dan Al-Furqan (Al-Qur’an): Aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan segala sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya. Ya Alloh, Engkaulah
Yang Awal, maka tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu. Engkaulah Yang Akhir, maka
tidak ada sesuatu pun setelah-Mu. Engkaulah Yang Zhahir (Tampak), maka tidak
ada sesuatu pun di atas-Mu. Dan Engkaulah Yang Batin (Tersembunyi), maka tidak
ada sesuatu pun di bawah-Mu: Lunasilah utang kami dan cukupkanlah kami dari
kemiskinan.” (HR. Muslim no. 2713)
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي أَطْعَمَنَا، وَسَقَانَا، وَكَفَانَا، وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لَا كَافِيَ
لَهُ وَلَا مُؤْوِيَ»
108. “Segala puji bagi Alloh yang telah memberi kami
makan, memberi kami minum, mencukupi kami, dan memberi kami tempat tinggal.
Betapa banyak orang yang tidak memiliki pencukup dan pemberi tempat tinggal.” (HR. Muslim no. 2715)
«اَللّٰهُمَّ
عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ: أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي،
وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا،
أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ»
109. “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, Pencipta langit dan bumi, Robb dan Pemilik segala sesuatu. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau: Aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dari kejahatan setan dan
perangkapnya, dan dari aku berbuat keburukan terhadap diriku sendiri atau menyebabkannya
menimpa seorang muslim.” (HR. Abu Dawud no. 5067)
110. Membaca surat As-Sajdah dan surat Al-Mulk. (HR. At-Tirmidzi no. 3404)
«اَللّٰهُمَّ
أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ،
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا
مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ
الَّذِي أَرْسَلْتَ»
111. “Ya Alloh, aku serahkan jiwaku kepada-Mu, aku
pasrahkan urusanku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku sandarkan
punggungku kepada-Mu, dengan rasa harap dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat
berlindung dan tempat menyelamatkan diri dari (siksa)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku
beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang
telah Engkau utus.” (HR. Al-Bukhori no. 6313 dan
Muslim no. 2710)
29. Doa Jika Berbalik
(Bangun) di Malam Hari
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ
الْغَفَّارُ»
112. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
Yang Maha Esa, Yang Maha Perkasa. Robb langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya, Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim, 1/540)
30. Doa Ketika Terkejut
Saat Tidur dan Merasa Kesepian
«أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ
الشَّياطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ»
113. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang
sempurna dari kemurkaan-Nya dan hukuman-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya,
dan dari bisikan-bisikan setan serta dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud no. 3893)
31. Apa yang Dilakukan
Jika Melihat Mimpi (Baik atau Buruk)
114. (1) Meludah ke kiri (3 kali). (HR. Muslim no. 2261) (2) Memohon perlindungan
kepada Alloh dari setan dan dari keburukan apa yang ia lihat (3 kali). (HR. Muslim no. 1773) (3) Tidak menceritakannya
kepada siapa pun. (HR. Muslim no. 2261)
(4) Mengubah posisi tidurnya dari yang semula. (HR.
Muslim no. 2261)
115. (5) Bangun untuk Sholat jika ia menginginkan hal
itu. (HR. Muslim no. 2263)
32. Doa Qunut Witir
«اَللّٰهُمَّ
اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ،
وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ؛ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا
يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، [وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ]،
تَبارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ»
116. “Ya Alloh, berilah aku petunjuk di antara
orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan di antara
orang-orang yang Engkau beri kesehatan. Uruslah aku di antara orang-orang yang
Engkau urus. Berkahilah untukku pada apa yang telah Engkau berikan. Dan
lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau takdirkan; karena
sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang ditetapkan atas-Mu.
Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela, [dan tidak akan mulia
orang yang Engkau musuhi]. Maha Suci Engkau, wahai Robb kami, dan Maha Tinggi.”
(HR. Abu Dawud no. 1425 dan Al-Baihaqi)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ»
117. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung dengan
ridho-Mu dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu dari hukuman-Mu, dan aku
berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian
untuk-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.” (HR. Abu Dawud no. 1427)
«اَللّٰهُمَّ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ، وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ،
نَرْجُو رَحْمَتَكَ، وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إِنَّ عَذَابَكَ بِالكَافِرِينَ مُلْحَقٌ.
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ، وَنَسْتَغْفِرُكَ، وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ،
وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ، وَنَخْضَعُ لَكَ، وَنَخْلَعُ مَنْ يَكْفرُكَ»
118. “Ya Alloh, hanya kepada-Mu kami menyembah,
untuk-Mu kami Sholat dan bersujud, dan kepada-Mu kami bersegera dan bergegas. Kami
mengharapkan rahmat-Mu, dan kami takut akan siksa-Mu. Sesungguhnya siksa-Mu
pasti akan menimpa orang-orang kafir. Ya Alloh, kami memohon pertolongan-Mu,
memohon ampunan-Mu, kami memuji-Mu dengan kebaikan, kami tidak kufur kepada-Mu,
kami beriman kepada-Mu, kami tunduk kepada-Mu, dan kami tinggalkan orang yang
kufur kepada-Mu.” (HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan
Al-Kubro, 2/211)
33. Dzikir Setelah
Salam dari Witir
«سُبْحَانَ المَلِكِ
القُدُّوسِ»
119. “Maha Suci Sang Raja Yang Maha Qudus.” (Dibaca
tiga kali, dan pada kali yang ketiga, ia mengeraskan dan memanjangkan suaranya,
lalu mengucapkan:)
«[رَبِّ الْمَلَائِكَةِ
وَالرُّوحِ]»
“[Robb
para Malaikat dan Ar-Ruh (Jibril)].” (HR. An-Nasa’i
no. 1734 dan Ad-Daruquthni)
34. Doa Saat Sedih dan
Berduka
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي عَبْدُكَ، اِبْنُ عَبْدِكَ، اِبْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ
حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ
بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ،
أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ
قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي»
120. “Ya Alloh, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak
dari hamba laki-laki-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku ada di
tangan-Mu, hukum-Mu berlaku padaku, ketetapan-Mu adil bagiku. Aku memohon
kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau miliki, yang Engkau namakan sendiri
untuk diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau
ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam
ilmu ghaib di sisi-Mu; jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya di
dadaku, pelenyap kesedihanku, dan penghilang kegelisahanku.” (HR. Ahmad no. 3712)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ
وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
121. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat kikir
dan pengecut, dan dari lilitan utang serta kekuasaan orang lain.” (HR. Al-Bukhori no. 2893)
35. Doa Saat Mengalami
Kesulitan
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ
وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ»
122. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Alloh, Robb ‘Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh,
Robb langit dan Robb bumi, serta Robb ‘Arsy yang mulia.” (HR. Al-Bukhori no. 6345 dan Muslim no. 2730)
«اَللّٰهُمَّ
رَحْمَتَكَ أَرْجُو، فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِي
شَأْنِي كُلَّهُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ»
123. “Ya Alloh, rahmat-Mu lah yang aku harapkan, maka
janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, dan
perbaikilah seluruh urusanku. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau.”
(HR. Abu Dawud no. 5090)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ»
124. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zholim.” (HR. At-Tirmidzi no. 3505)
«اَللهُ اَللهُ رَبِّي
لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا»
125. “Alloh, Alloh adalah Robb-ku, aku tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (HR. Abu Dawud
no. 1525)
36. Doa Bertemu Musuh
dan Penguasa
«اَللّٰهُمَّ
إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِم، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ»
126. “Ya Alloh, sesungguhnya kami menjadikan-Mu di
leher-leher mereka (agar Engkau menghancurkan mereka), dan kami berlindung
kepada-Mu dari kejahatan-kejahatan mereka.” (HR. Abu
Dawud no. 1537)
«اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ عَضُدِي، وَأَنْتَ نَصِيرِي، بِكَ أَحُولُ وَبِكَ أَصُولُ، وَبِكَ أُقَاتِلُ»
127. “Ya Alloh, Engkaulah penguatku, dan Engkaulah
penolongku. Dengan (pertolongan)-Mu aku bergerak, dengan (pertolongan)-Mu aku
menyerang, dan dengan (pertolongan)-Mu aku berperang.” (HR. Abu Dawud no. 2632)
«حَسْبُنَا اللهُ
وَنِعْمَ الْوَكِيلُ»
128. “Cukuplah Alloh bagi kami dan Dia-lah sebaik-baik
Pelindung.” (HR. Al-Bukhori no. 4563)
37. Doa Orang yang
Takut Kezholiman Penguasa
«اَللّٰهُمَّ
ربَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، كُنْ لِي جَارًا مِنْ
فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ، وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلَائِقِكَ: أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ
مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ»
129. “Ya Alloh, Robb tujuh langit dan Robb ‘Arsy yang
agung, jadilah pelindung bagiku dari si fulan bin fulan, dan para pengikutnya
dari kalangan makhluk-Mu: agar salah seorang dari mereka tidak bertindak
sewenang-wenang atau melampaui batas terhadapku. Sungguh kuat perlindungan-Mu,
dan sungguh agung pujian-Mu, dan tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhori dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 707)
«اَللهُ أَكْبَرُ،
اَللهُ أَعَزُّ مِنْ خَلْقِهِ جَمِيعًا، اَللهُ أَعَزُّ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ،
أَعُوذُ بِاللهِ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، الْمُمْسِكِ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ
أَنْ يَقَعْنَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ: مِنْ شَرِّ عَبْدِكَ فُلَانٍ، وَجُنُودِهِ
وَأَتْبَاعِهِ وَأَشْيَاعِهِ، مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ. اَللّٰهُمَّ كُنْ لِي
جَارًا مِنْ شَرِّهِمْ، جَلَّ ثَنَاؤُكَ وَعَزَّ جَارُكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَلَا
إِلٰهَ غَيْرُكَ»
130. “Alloh Maha Besar, Alloh lebih mulia dari seluruh
makhluk-Nya. Alloh lebih mulia dari apa yang aku takuti dan khawatirkan. Aku
berlindung kepada Alloh yang tidak ada ilah selain Dia, Yang menahan tujuh
langit agar tidak jatuh ke bumi kecuali dengan izin-Nya: dari kejahatan
hamba-Mu si fulan, beserta para tentaranya, pengikutnya, dan pendukungnya, dari
kalangan jin dan manusia. Ya Alloh, jadilah pelindung bagiku dari kejahatan
mereka. Sungguh agung pujian-Mu dan kuat perlindungan-Mu, dan Maha Berkah
nama-Mu, dan tidak ada ilah selain Engkau.” (Dibaca tiga kali). (HR. Al-Bukhori dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 708)
38. Doa Melawan Musuh
«اَللّٰهُمَّ
مُنْزِلَ الْكِتَابِ، سَرِيعَ الْحِسَابِ، اِهْزِمِ الأَحْزَابَ، اَللّٰهُمَّ
اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ»
131. “Ya Alloh, Penurun Kitab, Yang Cepat
perhitungan-Nya, kalahkanlah golongan-golongan (musuh). Ya Alloh, kalahkanlah
mereka dan guncangkanlah mereka.” (HR. Muslim no.
1742)
39. Apa yang Diucapkan
Orang yang Takut pada Suatu Kaum
«اَللّٰهُمَّ
اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ»
132. “Ya Alloh, cukupkanlah aku dari (kejahatan)
mereka dengan cara yang Engkau kehendaki.” (HR.
Muslim no. 3005)
40. Doa Orang yang
Mengalami Was-was dalam Keimanan
133. Memohon perlindungan kepada Alloh (mengucapkan
isti’adzah), dan berhenti dari apa yang membuatnya was-was. (HR. Al-Bukhori no. 3276 dan Muslim no. 134)
134. Mengucapkan:
«آمَنْتُ بِاللهِ
وَرُسُلِهِ»
“Aku
beriman kepada Alloh dan Rosul-rosul-Nya.” (HR. Muslim
no. 134)
135. Membaca firman Alloh Ta’ala:
﴿هُوَ
الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ﴾
“Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3). (HR. Abu Dawud no. 5110)
41. Doa Melunasi Utang
«اَللّٰهُمَّ
اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكِ عَمَّنْ سِوَاكَ»
136. “Ya Alloh, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang
halal dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no. 3563)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ
وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
137. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat kikir
dan pengecut, dan dari lilitan utang serta kekuasaan orang lain.” (HR. Al-Bukhori no. 2893)
42. Doa Was-was dalam
Sholat dan Bacaan
«أَعُوذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ»
138. “Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang
terkutuk”, dan meludah ke kiri -tiga kali-. (HR.
Muslim no. 2203)
43. Doa Orang yang
Merasa Sulit dalam Suatu Urusan
«اَللّٰهُمَّ
لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ
سَهْلًا»
139. “Ya Alloh, tidak ada kemudahan kecuali apa yang
Engkau jadikan mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau
kehendaki, menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban no.
2427)
44. Apa yang Dikatakan
dan Dilakukan Orang yang Berbuat Dosa
140. Tidaklah seorang hamba melakukan suatu dosa, lalu
ia bersuci dengan baik, kemudian ia berdiri untuk Sholat dua rokaat, lalu
memohon ampun kepada Alloh, melainkan Alloh akan mengampuninya. (HR. Abu Dawud no. 1521)
45. Doa Mengusir Setan
dan Bisikannya
141. Memohon perlindungan kepada Alloh darinya (isti’adzah).
(HR. Abu Dawud no. 764)
142. Adzan. (HR. Muslim no.
389 dan Al-Bukhori no. 608)
143. Membaca dzikir-dzikir dan membaca Al-Qur’an. (HR. Muslim no. 780)
46. Doa Ketika Terjadi
Sesuatu yang Tidak Disukai atau di Luar Kendali
«قَدَرُ اللهُ وَمَا
شَاءَ فَعَلَ»
144. “Ini adalah takdir Alloh, dan apa yang Dia
kehendaki, Dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2664)
47. Ucapan Selamat
Kepada yang Dikaruniai Anak dan Jawabannya
«بَارَكَ اللهُ لَكَ
فِي الْمَوْهُوبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ»
145. “Semoga Alloh memberkahimu pada anak yang
dianugerahkan kepadamu, semoga engkau mensyukuri Sang Pemberi, semoga ia
mencapai usia dewasa, dan semoga engkau dianugerahi baktinya.” (Dari perkataan
Al-Hasan Al-Bashri. Lihat: Tuhfatul Maudud, Ibnu Al-Qoyyim, hlm. 20). Orang
yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:
«بَارَكَ اللهُ لَكَ
وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ
ثَوَابَكَ»
“Semoga
Alloh memberkahimu dan melimpahkan keberkahan atasmu, semoga Alloh membalasmu
dengan kebaikan, semoga Alloh memberimu rezeki yang serupa, dan semoga Dia
melipatgandakan pahalamu.” (Al-Adzkar, An-Nawawi,
hlm. 349)
48. Bacaan untuk
Melindungi Anak-anak
«أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ»
146. Dahulu Rosululloh ﷺ melindungi Al-Hasan dan Al-Husain dengan bacaan: “Aku
melindungi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari setiap
setan dan binatang berbisa, dan dari setiap mata yang jahat.” (HR. Al-Bukhori no. 3371)
49. Doa untuk Orang
Sakit Saat Menjenguknya
«لَا بأْسَ طَهُورٌ
إِنْ شَاءَ اللهُ»
147. “Tidak mengapa, semoga ini menjadi pembersih
(dosa), insya Alloh.” (HR. Al-Bukhori no. 3616)
«أَسْأَلُ اللهَ
الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ»
148. “Aku memohon kepada Alloh Yang Maha Agung, Robb ‘Arsy
yang agung, agar menyembuhkanmu.” (Dibaca 7 kali). (HR.
Abu Dawud no. 3106)
50. Keutamaan Menjenguk
Orang Sakit
149. Nabi ﷺ
bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim, ia berjalan di
tengah kebun Surga hingga ia duduk. Apabila ia telah duduk, rahmat (Alloh) akan
menyelimutinya. Jika ia menjenguk di waktu pagi, tujuh puluh ribu malaikat akan
mendoakannya hingga sore hari. Dan jika ia menjenguk di waktu sore, tujuh puluh
ribu malaikat akan mendoakannya hingga pagi hari.” (HR.
At-Tirmidzi no. 969)
51. Doa Orang Sakit
yang Putus Asa dari Hidupnya
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى»
150. “Ya Alloh, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan
pertemukanlah aku dengan Kekasih Yang Maha Tinggi (Alloh).” (HR. Al-Bukhori no. 4435 dan Muslim no. 2444)
151. Menjelang wafatnya, Nabi ﷺ memasukkan kedua tangannya ke dalam air lalu mengusapkannya ke
wajah beliau, seraya bersabda:
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ»
“Tidak
ada ilah yang berhak disembah selain Alloh, sesungguhnya kematian itu memiliki
sakaratul maut.” (HR. Al-Bukhori no. 4449)
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ لَهُ
المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ
إِلَّا بِاللهِ»
152. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
dan Alloh Maha Besar. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata.
Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh, milik-Nya lah
kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji. Tidak ada ilah yang berhak disembah
selain Alloh, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh.”
(HR. At-Tirmidzi no. 3430)
52. Menuntun Orang yang
Sekarat (Talqin)
153. “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa
ilaaha illalloh’, ia akan masuk Surga.” (HR. Abu
Dawud no. 3116)
53. Doa Orang yang
Tertimpa Musibah
«إِنَّا لِلّٰهِ
وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اَللّٰهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ
لِي خَيْرًا مِنْهَا»
154. “Sesungguhnya kami milik Alloh dan sesungguhnya
kepada-Nya kami akan kembali. Ya Alloh, berilah aku pahala dalam musibahku ini,
dan berilah ganti untukku yang lebih baik darinya.” (HR.
Muslim no. 918)
54. Doa Ketika
Memejamkan Mata Mayit
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِفُلَانٍ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ
فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، وَافْسَحْ لَهُ
فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ»
155. “Ya Alloh, ampunilah si fulan (sebutkan namanya)
dan angkatlah derajatnya di kalangan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Berilah pengganti baginya dalam keturunannya yang ia tinggalkan. Ampunilah kami
dan dia, wahai Robb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan berilah cahaya di
dalamnya.” (HR. Muslim no. 920)
55. Doa untuk Mayit
dalam Sholat Jenazah
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ، وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ
مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا
كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا
خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ،
وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ»
156. “Ya Alloh, ampunilah dia dan rahmatilah dia.
Berilah dia keselamatan dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya,
luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun.
Bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju
putih dari noda. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya,
keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari
pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam Surga, dan lindungilah dia dari siksa
kubur dan siksa Neraka.” (HR. Muslim no. 963)
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، وَصَغِيرِنَا وَكَبيرِنَا،
وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللّٰهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ
عَلَى الْإِسْلَامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيمَانِ، اَللّٰهُمَّ
لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ»
157. “Ya Alloh, ampunilah orang yang hidup di antara
kami dan yang telah mati, yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir, yang
kecil di antara kami dan yang dewasa, serta yang laki-laki maupun perempuan di
antara kami. Ya Alloh, siapa pun yang Engkau hidupkan di antara kami,
hidupkanlah ia di atas Islam. Dan siapa pun yang Engkau wafatkan di antara
kami, wafatkanlah ia di atas Iman. Ya Alloh, janganlah halangi kami dari
pahalanya, dan janganlah sesatkan kami setelahnya.” (HR.
Abu Dawud no. 3201)
«اَللّٰهُمَّ
إِنَّ فُلَانَ بْنَ فُلَانٍ فِي ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ؛ فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ
الْقَبْرِ، وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ، فَاغْفِرْ
لَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحيمُ»
158. “Ya Alloh, sesungguhnya si fulan bin fulan berada
dalam tanggungan-Mu dan tali perlindungan-Mu; maka jagalah ia dari fitnah kubur
dan siksa Neraka. Engkau adalah Dzat yang Maha Menepati janji dan Maha Benar.
Maka ampunilah dan rahmatilah ia, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (HR. Ibnu Majah no. 1499)
«اَللّٰهُمَّ
عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ
عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي حَسَنَاتِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا
فَتَجَاوَزْ عَنْهُ»
159. “Ya Alloh, hamba-Mu dan anak dari hamba
perempuan-Mu ini membutuhkan rahmat-Mu, sedangkan Engkau tidak butuh untuk
menyiksanya. Jika ia seorang yang berbuat baik, maka tambahkanlah kebaikannya.
Dan jika ia seorang yang berbuat buruk, maka maafkanlah kesalahannya.” (HR. Al-Hakim, 1/359)
56. Doa untuk Jenazah
Anak Kecil
«اَللّٰهُمَّ
أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ»
160. “Ya Alloh, lindungilah ia dari siksa kubur.” (HR. Malik, 1/288). Jika ia berdoa:
«اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيعًا مُجَابًا، اَللّٰهُمَّ
ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا، وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُورَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ
الْمُؤْمِنِينَ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ
الْجَحِيمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ،
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأَسْلَافِنَا، وَأَفْرَاطِنَا، وَمَنْ سَبَقَنَا بِالْإِيمَانِ»
“Ya
Alloh, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahulu dan tabungan bagi kedua orang
tuanya, dan sebagai pemberi syafaat yang dikabulkan. Ya Alloh, beratkanlah
timbangan (kebaikan) kedua orang tuanya karenanya, dan agungkanlah pahala
keduanya karenanya. Kumpulkanlah ia dengan orang-orang beriman yang sholih,
jadikanlah ia dalam tanggungan Ibrohim, lindungilah ia dengan rahmat-Mu dari
siksa Neraka Jahim. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya,
dan keluarga yang lebih baik dari keluarganya. Ya Alloh, ampunilah para
pendahulu kami, anak-anak kami yang meninggal, dan orang-orang yang mendahului
kami dengan keimanan”, maka itu baik. (Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/416)
«اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا، وَسَلَفًا، وَأَجْرًا»
161. “Ya Alloh, jadikanlah ia bagi kami sebagai
simpanan pendahulu, tabungan, dan pahala.” (Abdur Rozzaq no. 6588)
57. Doa Ta’ziyah
«إِنَّ لِلّٰهِ مَا
أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى»
فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
162. “Sesungguhnya milik Alloh lah apa yang Dia ambil,
dan milik-Nya lah apa yang Dia beri, dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki
ajal yang telah ditentukan.” Maka hendaklah engkau bersabar dan berharap
pahala. (HR. Al-Bukhori no. 1284 dan Muslim no. 923).
Dan jika ia berkata:
«أَعْظَمَ اللهُ
أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ، وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ»
“Semoga
Alloh mengagungkan pahalamu, menjadikan baik kesabaranmu, dan mengampuni
mayitmu”, maka itu baik. (Al-Adzkar, An-Nawawi, hlm.
126)
58. Doa Saat Memasukkan
Mayit ke Liang Lahat
«بِسْمِ اللهِ وَعَلَى
سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ»
163. “Dengan nama Alloh dan di atas sunnah Rosululloh.”
(HR. Abu Dawud no. 3215)
59. Doa Setelah Menguburkan
Mayit
164. Setelah selesai menguburkan, Nabi ﷺ berdiri
di atasnya dan bersabda: “Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian, dan
mohonkanlah keteguhan untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.”
Doa yang diucapkan:
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لَهُ، اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْهُ»
“Ya
Alloh, ampunilah dia. Ya Alloh, teguhkanlah dia.” (HR.
Abu Dawud no. 3223)
60. Doa Ziarah Kubur
«اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ
أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ
بِكُمْ لَاحِقُونَ، [وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتأْخِرِينَ]
أَسْاَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ»
165. “Keselamatan atas kalian wahai para penghuni
negeri (kubur) dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Dan sesungguhnya kami,
insya Alloh, akan menyusul kalian. [Semoga Alloh merahmati orang-orang yang
mendahului kami dan yang datang kemudian]. Aku memohon kepada Alloh bagi kami
dan bagi kalian akan kesehatan (keselamatan).” (HR.
Muslim no. 975)
61. Doa Ketika Ada
Angin Kencang
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا»
166. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
kebaikannya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.” (HR. Abu Dawud no. 5099)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيهَا، وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ»
167. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang ia diutus dengannya.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya,
dan keburukan yang ia diutus dengannya.” (HR. Muslim
no. 899 dan Al-Bukhori no. 4829)
62. Doa Ketika
Mendengar Guntur (Petir)
«سُبْحَانَ الَّذِي
يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكةُ مِنْ خِيفَتِهِ»
168. “Maha Suci Dzat yang petir bertasbih dengan
memuji-Nya, dan para malaikat pun (bertasbih) karena takut kepada-Nya.” (HR. Malik dalam Al-Muwaththo’, 2/992)
63. Di Antara Doa-Doa
Meminta Hujan (Istisqo’)
«اَللّٰهُمَّ
اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا
غَيْرَ آجِلٍ»
169. “Ya Alloh, turunkanlah kepada kami hujan yang
deras, yang menyenangkan, yang menyuburkan, yang bermanfaat tidak membahayakan,
yang datang segera tidak tertunda.” (HR. Abu Dawud
no. 1171)
«اَللّٰهُمَّ
أَغِثْنَا، اَللّٰهُمَّ أَغِثْنَا، اَللّٰهُمَّ أَغِثْنَا»
170. “Ya Alloh, turunkanlah hujan kepada kami. Ya
Alloh, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Alloh, turunkanlah hujan kepada kami.”
(HR. Al-Bukhori no. 1014 dan Muslim no. 897)
«اَللّٰهُمَّ
اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ»
171. “Ya Alloh, berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu
dan hewan-hewan ternak-Mu, tebarkanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu
yang mati.” (HR. Abu Dawud no. 1178)
64. Doa Ketika Melihat
Hujan Turun
«اَللّٰهُمَّ
صَيِّبًا نَافِعًا»
172. “Ya Alloh, (jadikanlah ini) hujan yang bermanfaat.”
(HR. Al-Bukhori no. 1032)
65. Dzikir Setelah
Hujan Turun
«مُطِرْنَا بِفَضْلِ
اللهِ وَرَحْمَتِهِ»
173. “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat
Alloh.” (HR. Al-Bukhori no. 846 dan Muslim no. 71)
66. Di Antara Doa-Doa
Meminta Hujan Berhenti (Istish-ha’)
«اَللّٰهُمَّ
حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اَللّٰهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُونِ
الْأَوْدِيَةِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ»
174. “Ya Alloh, (turunkanlah hujan) di sekitar kami,
bukan (musibah) atas kami. Ya Alloh, (turunkanlah) di dataran tinggi,
perbukitan, lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Al-Bukhori no. 933 dan Muslim no. 897)
67. Doa Melihat Hilal
(Bulan Sabit Awal Bulan)
«اَللهُ أَكْبَرُ،
اَللّٰهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ
وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ
اللهُ»
175. “Alloh Maha Besar. Ya Alloh, tampakkanlah bulan
sabit ini kepada kami dengan keamanan dan keimanan, dengan keselamatan dan
keislaman, serta taufik untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridhoi,
wahai Robb kami. Robb kami dan Robb-mu adalah Alloh.” (HR. At-Tirmidzi no. 3451)
68. Doa Saat Berbuka
Puasa
«ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ»
176. “Telah hilang rasa dahaga, telah basah
kerongkongan, dan telah tetap pahalanya, insya Alloh.” (HR. Abu Dawud no. 2359)
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي»
177. “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.” (HR. Ibnu Majah no. 1753)
69. Doa Sebelum Makan
178. Apabila salah seorang dari kalian makan,
hendaklah ia mengucapkan: “Bismillah.” Jika ia lupa di awalnya, maka hendaklah
ia mengucapkan:
«بِسْمِ اللهِ فِي
أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ»
“Bismillahi
fii awwalihi wa aakhirihi” (Dengan nama Alloh di awal dan di akhirnya). (HR. Abu Dawud no. 3767)
179. Barangsiapa yang diberi makan oleh Alloh,
hendaklah ia mengucapkan:
«اَللّٰهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ»
“Ya
Alloh, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya.”
Dan barangsiapa yang diberi minum susu oleh Alloh, hendaklah ia mengucapkan:
«اَللّٰهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ»
“Ya
Alloh, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah untuk kami darinya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3455)
70. Doa Selesai Makan
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي أَطْعَمَنِي هٰذَا، وَرَزَقَنِيهِ، مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ»
180. “Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku
makan ini dan menganugerahkannya kepadaku, tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. Abu Dawud no. 4025)
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، غَيْرَ [مَكْفِيٍّ وَلَا] مُوَدَّعٍ،
وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا»
181. “Segala puji bagi Alloh, pujian yang banyak,
baik, dan diberkahi di dalamnya, (pujian) yang tidak pernah berhenti (dan tidak
butuh balasan), yang tidak ditinggalkan, dan yang selalu dibutuhkan, wahai Robb
kami.” (HR. At-Tirmidzi no. 3456 dan Al-Bukhori no.
5458)
71. Doa Tamu untuk Tuan
Rumah
«اَللّٰهُمَّ
بَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ»
182. “Ya Alloh, berkahilah mereka pada rezeki yang
Engkau anugerahkan kepada mereka, ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR. Muslim no. 2042)
72. Isyarat Doa untuk
Meminta Makanan atau Minuman
«اَللّٰهُمَّ
أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي، وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي»
183. (Doa untuk orang yang memberi makan/minum) “Ya Alloh, berilah makan orang
yang memberiku makan, dan berilah minum orang yang memberiku minum.” (HR. Muslim no. 2055)
73. Doa Jika Berbuka
Puasa di Rumah Orang Lain
«أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ
الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ»
184. “Telah berbuka di sisimu orang-orang yang
berpuasa, telah menyantap makananmu orang-orang yang baik, dan para malaikat
telah bersholawat (mendoakan) untukmu.” (HR. Abu
Dawud no. 3856)
74. Doa Orang yang
Berpuasa Jika Ada Makanan dan Ia Tidak Ikut Berbuka
185. Jika salah seorang dari kalian diundang,
hendaklah ia memenuhinya. Jika ia sedang berpuasa, hendaklah ia mendoakan (tuan
rumah). Dan jika ia tidak berpuasa, hendaklah ia makan. Makna dari “falyusholli”
(hendaklah ia sholat) adalah hendaklah ia berdoa. (HR.
Muslim no. 1150)
75. Apa yang Diucapkan
Orang Berpuasa Jika Dicela
«إِنِّي صَائِمٌ،
إِنِّي صَائِمٌ»
186. “Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya
aku sedang berpuasa.” (HR. Al-Bukhori no. 1894 dan
Muslim no. 1151)
76. Doa Saat Melihat
Buah Pertama Musim
«اَللّٰهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي
صَاعِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا»
187. “Ya Alloh, berkahilah kami pada buah-buahan kami,
berkahilah kami di kota kami, berkahilah kami pada takaran sho’ kami, dan
berkahilah kami pada takaran mudd kami.” (HR. Muslim
no. 1373)
77. Doa Bersin
188. Apabila salah seorang dari kalian bersin,
hendaklah ia mengucapkan: “Alhamdulillah.” Lalu saudaranya atau temannya
hendaklah mengucapkan:
«يَرْحَمُكَ اللهُ»
“Yarhamukalloh.”
Apabila temannya mengucapkan “Yarhamukalloh”, maka hendaklah ia membalas:
«يَهْدِيكُمُ اللهُ،
وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ»
“Yahdikumulloh,
wa yushlih baalakum” (Semoga Alloh memberimu petunjuk dan memperbaiki
keadaanmu). (HR. Al-Bukhori no. 5870)
78. Apa yang Dikatakan
kepada Orang Kafir Jika Ia Bersin dan Memuji Alloh
«يَهْدِيكُمُ اللهُ،
وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ»
189. “Yahdikumulloh, wa yushlih baalakum” (Semoga
Alloh memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu). (HR. Abu Dawud no. 5040)
79. Doa untuk Pengantin
«بَارَكَ اللهُ لَكَ،
وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ»
190. “Semoga Alloh memberkahimu, melimpahkan
keberkahan atasmu, dan menyatukan kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu Dawud no. 2130)
80. Doa Pengantin dan
Saat Membeli Hewan Tunggangan
191. Apabila salah seorang dari kalian menikahi
seorang wanita, atau membeli seorang pelayan, hendaklah ia mengucapkan:
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ»
“Ya
Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tabiat yang
Engkau ciptakan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan
keburukan tabiat yang Engkau ciptakan padanya.” Dan apabila ia membeli seekor
unta, hendaklah ia memegang puncak punuknya dan mengucapkan doa yang serupa. (HR. Abu Dawud no. 2160)
81. Doa Sebelum
Berhubungan Suami Istri
«بِسْمِ اللهِ، اَللّٰهُمَّ
جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا»
192. “Dengan nama Alloh. Ya Alloh, jauhkanlah kami
dari setan, dan jauhkanlah setan dari rezeki (anak) yang Engkau anugerahkan kepada
kami.” (HR. Al-Bukhori no. 141 dan Muslim no. 1434)
82. Doa Saat Marah
«أَعُوذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ»
193. “Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang
terkutuk.” (HR. Al-Bukhori no. 3282 dan Muslim no.
2610)
83. Doa Orang yang
Melihat Orang Lain Tertimpa Musibah
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ، وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ
تَفْضِيلًا»
194. “Segala puji bagi Alloh yang telah
menyelamatkanku dari musibah yang menimpamu, dan telah melebihkanku di atas
banyak makhluk-Nya dengan kelebihan yang sempurna.” (HR.
At-Tirmidzi no. 3432)
84. Apa yang Dikatakan
di Dalam Majelis
195. Dari Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata:
“Dahulu dihitung dalam satu majelis Rosululloh ﷺ sebelum
beliau berdiri, beliau membaca seratus kali:
«رَبِّ اغْفِرْ لِي،
وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الغَفُورُ»
‘Robbighfir
lii, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur’“ (Wahai Robb-ku, ampunilah
aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Pengampun). (HR. At-Tirmidzi no. 3434)
85. Kafaratul Majelis
(Penebus Dosa Majelis)
«سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ»
196. “Maha Suci Engkau ya Alloh dan dengan memuji-Mu.
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. Aku
memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud no. 4858)
86. Doa untuk Orang
yang Mengatakan “Ghofarollohu laka” (Semoga Alloh mengampunimu)
«وَلَكَ»
197. (Jawabannya adalah) “Wa laka” (Dan untukmu juga).
(HR. Ahmad no. 20778)
87. Doa untuk Orang
yang Berbuat Baik Kepadamu
«جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا»
198. “Jazaakallohu khoiron” (Semoga Alloh membalasmu
dengan kebaikan). (HR. At-Tirmidzi no. 2035)
88. Apa yang Dapat
Melindungi dari Dajjal
199. Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama
dari Surat Al-Kahfi, ia akan dilindungi dari Dajjal. Dan (cara lainnya adalah)
memohon perlindungan kepada Alloh dari fitnahnya setelah tasyahud akhir dari
setiap Sholat. (HR. Muslim no. 809)
89. Doa untuk Orang
yang Mengatakan “Aku Mencintaimu karena Alloh”
«أَحَبَّكَ الَّذِي
أَحْبَبْتَنِي لَهُ»
200. “Ahabbakalladzii ahbabtanii lahu” (Semoga Dzat
yang membuatmu mencintaiku karena-Nya, juga mencintaimu). (HR. Abu Dawud no. 5125)
90. Doa untuk Orang
yang Menawarkan Hartanya Kepadamu
«بَارَكَ اللهُ لَكَ
فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ»
201. “Baarokallohu laka fii ahlika wa maalika” (Semoga
Alloh memberkahi keluarga dan hartamu). (HR.
Al-Bukhori no. 2049)
91. Doa untuk Orang
yang Memberi Pinjaman Saat Melunasi
«بَارَكَ اللهُ لَكَ
فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ، إِنَّمَا جَزَاءُ السَّلَفِ الْحَمْدُ وَالأَدَاءُ»
202. “Baarokallohu laka fii ahlika wa maalika, innamaa
jazaa-us salafil hamdu wal adaa-u” (Semoga Alloh memberkahi keluarga dan
hartamu. Sesungguhnya balasan dari pinjaman adalah pujian dan pelunasan). (HR. Ibnu Majah no. 2424)
92. Doa Takut dari
Syirik
«اَللّٰهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا
لَا أَعْلَمُ»
203. “Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan syirik yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari
apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad no. 19606)
93. Doa untuk Orang
yang Mengatakan “Baarokallohu fiik” (Semoga Alloh memberkahimu)
«وَفِيكَ بَارَكَ
اللهُ»
204. (Jawabannya adalah) “Wa fiika baarakalloh” (Dan
semoga Alloh juga memberkahimu). (HR. Ibnu As-Sunni
no. 278)
94. Doa Karena Benci
pada Pertanda Buruk (Ath-Thiyarah)
«اَللّٰهُمَّ
لَا طَيْرَ إِلَّا طَيْرُكَ، وَلَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ، وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ»
205. “Ya Alloh, tidak ada pertanda kecuali pertanda
dari-Mu, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu, dan tidak ada ilah selain-Mu.”
(HR. Ahmad no. 7045)
95. Doa Berkendara
«بِسْمِ اللهِ، وَالْحَمْدُ
لِلّٰهِ ﴿سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ
(13) وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ﴾ [الزخرف: 13، 14]. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ،
الْحَمْدُ لِلّٰهِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ.
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي؛ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ»
206. “Dengan nama Alloh, dan segala puji bagi Alloh.
{Maha Suci Dzat yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada
Robb kami} (QS. Az-Zukhruf: 13-14).
Segala puji bagi Alloh, segala puji bagi Alloh, segala puji bagi Alloh. Alloh
Maha Besar, Alloh Maha Besar, Alloh Maha Besar. Maha Suci Engkau ya Alloh,
sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka ampunilah aku; karena
sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. At-Tirmidzi no. 2602)
96. Doa Safar (Perjalanan
Jauh)
اَللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. ﴿سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا
كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ (13) وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ﴾ اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا
هٰذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى. اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ
عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ
فِي السَّفَرِ، وَالْخَليفَةُ فِي الْأَهْلِ. اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ
وَالْأَهْلِ»
207. “Alloh Maha Besar, Alloh Maha Besar, Alloh Maha
Besar. {Maha Suci Dzat yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada
Robb kami}. Ya Alloh, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami
ini akan kebaikan dan ketakwaan, serta amalan yang Engkau ridhoi. Ya Alloh,
mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Alloh,
Engkaulah Kawan dalam perjalanan dan Penjaga bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan,
pemandangan yang menyedihkan, dan keburukan saat kembali pada harta dan
keluarga.” Dan apabila ia kembali, ia membaca doa yang sama dan menambahkan:
«آيِبُونَ، تَائِبُونَ،
عَابِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ»
“Aayibuuna,
taa-ibuuna, ‘aabiduuna, lirobbinaa haamiduun” (Kami kembali, kami bertaubat,
kami beribadah, dan kepada Robb kami, kami memuji). (HR.
Muslim no. 1342)
97. Doa Masuk Desa atau
Kota
«اَللّٰهُمَّ
رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ الأَرَضِينَ السَّبْعِ وَمَا
أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ،
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ، وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ أَهْلِهَا، وَشَرِّ مَا فِيهَا»
208. “Ya Alloh, Robb tujuh langit dan apa yang
dinaunginya, Robb tujuh bumi dan apa yang diangkutnya, Robb para setan dan apa
yang mereka sesatkan, serta Robb angin dan apa yang diterbangkannya. Aku
memohon kepada-Mu kebaikan negeri ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan yang
ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan
penduduknya, dan keburukan yang ada di dalamnya.” (HR.
Al-Hakim, 2/100)
98. Doa Masuk Pasar
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي
وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ»
209. “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya
lah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak
akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (HR. At-Tirmidzi no. 3428)
99. Doa Jika Kendaraan
Tergelincir/Bermasalah
«أَسْتَوْدِعُكُمُ
اللهَ الَّذِي لَا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ»
210. “Bismillah” (Dengan nama Alloh). (HR. Abu Dawud no. 4982)
100. Doa Musafir (Orang
yang Bepergian) untuk Orang yang Ditinggalkan
«أَسْتَوْدِعُ اللهَ
دِينَكَ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ»
211. “Astawdi’ukumullohalladzii laa tadhii’u wa daa-i’uhu”
(Aku titipkan kalian kepada Alloh yang tidak akan pernah hilang titipan-Nya). (HR. Ibnu Majah no. 2825)
101. Doa Orang yang
Ditinggalkan untuk Musafir
«أَسْتَوْدِعُ اللهَ
دِينَكَ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ»
212. “Astawdi’ulloha diinaka, wa amaanataka, wa
khowaatiima ‘amalik” (Aku titipkan kepada Alloh agamamu, amanahmu, dan
akhir-akhir amalanmu). (HR. At-Tirmidzi no. 3443)
«زَوَّدَكَ اللهُ
التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ»
213. “Zawwadakallohut taqwaa, wa ghofaro dzanbaka, wa
yassaro lakal khoiro haitsu maa kunta” (Semoga Alloh membekalimu dengan takwa,
mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun engkau berada). (HR. At-Tirmidzi no. 3444)
102. Takbir dan Tasbih
dalam Perjalanan Safar
214. Jabir Rodhiyallahu ‘Anhu berkata: “Dahulu kami
apabila menanjak, kami bertakbir. Dan apabila menurun, kami bertasbih.” (HR. Al-Bukhori no. 2993)
103. Doa Musafir Ketika
Menjelang Subuh
«سَمَّعَ سَامِعٌ
بِحَمْدِ اللهِ، وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا، رَبَّنَا صَاحِبْنَا، وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا،
عَائِذًا بِاللهِ مِنَ النَّارِ»
215. “Samma’a saami’un bihamdillaah, wa husni
balaa-ihi ‘alainaa. Robbanaa shoohibnaa, wa afdhil ‘alainaa, ‘aa-idzan billaahi
minan naar” (Semoga ada yang mendengar pujian kami kepada Alloh atas nikmat dan
ujian-Nya yang baik bagi kami. Wahai Robb kami, temanilah kami, berilah karunia
kepada kami, dengan berlindung kepada Alloh dari Neraka). (HR. Muslim no. 2718)
104. Doa Ketika Singgah
di Suatu Tempat dalam Perjalanan atau Lainnya
«أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ»
216. “A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri
maa kholaq” (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari
kejahatan makhluk-Nya). (HR. Muslim no. 2709)
105. Dzikir Saat
Kembali dari Safar
217. Bertakbir tiga kali di setiap tempat yang tinggi,
kemudian mengucapkan:
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ. آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عَابِدُونَ، لِرَبِّنا حَامِدُونَ، صَدَقَ اللهُ
وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ»
“Tidak
ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Kami kembali, kami bertaubat, kami beribadah, dan kepada
Robb kami, kami memuji. Alloh telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan
mengalahkan golongan-golongan (musuh) sendirian.” (HR.
Al-Bukhori no. 1797 dan Muslim no. 1344)
106. Apa yang Diucapkan
Seseorang Ketika Mendapat Urusan yang Menyenangkan atau Menyusahkan
218. Dahulu Nabi ﷺ apabila
beliau mendapati urusan yang menyenangkan, beliau mengucapkan:
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ»
“Alhamdulillahilladzii
bini’matihi tatimmush shoolihaat” (Segala puji bagi Alloh yang dengan
nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna). Dan apabila beliau mendapati
urusan yang tidak disukai, beliau mengucapkan:
«اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
عَلَى كُلِّ حَالٍ»
“Alhamdulillahi
‘alaa kulli haal” (Segala puji bagi Alloh atas setiap keadaan). (HR. Al-Hakim, 1/499)
107. Keutamaan Sholawat
kepada Nabi ﷺ
219. Nabi ﷺ
bersabda: “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Alloh akan
bersholawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 384)
220. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (‘ied),
dan bersholawatlah kepadaku; karena sesungguhnya sholawat kalian akan sampai
kepadaku di mana pun kalian berada.” (HR. Abu Dawud
no. 2044)
221. Dan beliau ﷺ bersabda:
“Orang yang kikir adalah orang yang ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak
bersholawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi no. 3546)
222. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Sesungguhnya Alloh memiliki para malaikat yang berkeliling di bumi,
mereka menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” (HR.
An-Nasa’i no. 1282)
223. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Tidaklah seorang pun yang mengucapkan salam kepadaku, melainkan
Alloh akan mengembalikan ruhku kepadaku hingga aku membalas salamnya.” (HR. Abu Dawud no. 2041)
108. Menyebarkan Salam
224. Rosululloh ﷺ
bersabda: “Kalian tidak akan masuk Surga hingga kalian beriman, dan kalian
tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada
kalian sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah
salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
225. ‘Ammar bin Yasir Rodhiyallahu ‘Anhuma berkata: “Tiga
perkara yang barangsiapa mengumpulkannya, maka ia telah mengumpulkan keimanan:
bersikap adil terhadap dirimu sendiri, menebarkan salam ke seluruh alam, dan
berinfak dalam keadaan kekurangan.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhori secara mu’allaq
(tanpa sanad), no. 28)
226. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Rodhiyallahu ‘Anhuma:
bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ﷺ: “Ajaran Islam manakah yang paling baik?” Beliau bersabda: “Engkau
memberi makan, dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang
tidak engkau kenal.” (HR. Al-Bukhori no. 12 dan
Muslim no. 39)
109. Bagaimana Membalas
Salam dari Orang Kafir
227. Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepada
kalian, maka ucapkanlah:
«وَعَلَيْكُمْ»
“Wa ‘alaikum”
(Dan atas kalian juga). (HR. Al-Bukhori no. 6258 dan
Muslim no. 2163)
110. Doa Ketika
Mendengar Ayam Berkokok dan Keledai Meringkik
228. Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok,
maka mohonlah karunia kepada Alloh; karena sesungguhnya ia melihat malaikat.
Dan apabila kalian mendengar keledai meringkik, maka berlindunglah kepada Alloh
dari setan; karena sesungguhnya ia melihat setan. (HR.
Al-Bukhori no. 3303 dan Muslim no. 2729)
111. Doa Ketika
Mendengar Anjing Menggonggong di Malam Hari
229. Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan
ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Alloh dari mereka;
karena sesungguhnya mereka melihat apa yang tidak kalian lihat. (HR. Abu Dawud no. 5105)
112. Doa untuk Orang
yang Engkau Caci
230. Nabi ﷺ
bersabda:
«اَللّٰهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ
لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Ya
Alloh, mukmin manapun yang aku caci, maka jadikanlah hal itu sebagai sarana
pendekatan dirinya kepada-Mu di hari Kiamat.” (HR.
Al-Bukhori no. 6361 dan Muslim no. 396)
113. Apa yang Diucapkan
Seorang Muslim Jika Memuji Muslim Lain
231. Nabi ﷺ
bersabda: “Jika salah seorang dari kalian terpaksa harus memuji saudaranya,
maka hendaklah ia berkata:
«أَحْسِبُ فُلَانًا
وَاللهُ حَسِيبُهُ، وَلَا أُزَكِّي عَلَى اللهِ أَحَدًا: أَحْسِبُهُ -إِنْ كَانَ يَعْلَمُ
ذَاكَ- كَذَا وَكَذَا»
‘Aku
mengira si fulan (begini dan begitu) dan Alloh lah yang lebih tahu
perhitungannya, dan aku tidak mensucikan seorang pun di hadapan Alloh. Aku
mengira dia -jika ia mengetahui hal itu- begini dan begitu.’“ (HR. Muslim no. 3000)
114. Apa yang Diucapkan
Seorang Muslim Jika Dipuji
«اَللّٰهُمَّ
لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، وَاغْفِرْ لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ، [وَاجْعَلْنِي
خَيْرًا مِمَّا يَظُّنُّونَ]»
232. “Ya Alloh, janganlah Engkau menghukumku karena
apa yang mereka katakan, ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui, [dan
jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira].” (HR. Al-Bukhori dalam Al-Adab Al-Mufrad no. 761 dan
Al-Baihaqi)
115. Bagaimana Seorang
yang Berihram Melantunkan Talbiyah dalam Haji atau Umroh
«لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ
لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ، وَالنِّعْمَةَ،
لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ»
233. “Labbaik Allohumma labbaik, labbaika laa syariika
laka labbaik, innal hamda, wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak” (Aku
penuhi panggilan-Mu ya Alloh, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,
nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). (HR. Al-Bukhori no. 1549 dan Muslim no. 1184)
116. Takbir Ketika Tiba
di Hajar Aswad
234. Nabi ﷺ
melakukan thowaf di Ka’bah di atas unta. Setiap kali tiba di rukun (Hajar
Aswad), beliau menunjuk kepadanya dengan sesuatu yang ada padanya dan
bertakbir. (HR. Al-Bukhori no. 1613)
117. Doa di Antara
Rukun Yamani dan Hajar Aswad
﴿رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ﴾
235. “Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil
aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar” (Wahai Robb kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa
Neraka). (QS. Al-Baqoroh: 201). (HR. Abu Dawud no. 1894)
118. Doa Saat Berada di
Shofa dan Marwah
236. Ketika Nabi ﷺ
mendekati bukit Shofa, beliau membaca:
﴿إِنَّ
الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ﴾ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ
“{Sesungguhnya
Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Alloh} (QS.
Al-Baqoroh: 158). Aku memulai dengan apa yang Alloh mulai dengannya.”
Maka beliau memulai dari Shofa, lalu menaikinya hingga melihat Ka’bah. Beliau
menghadap kiblat, lalu mentauhidkan Alloh dan mengagungkan-Nya seraya berkata:
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ،
وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ»
“Tidak
ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik-Nya lah kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh semata. Dia
telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan golongan-golongan
(musuh) sendirian.” Kemudian beliau berdoa di antara (bacaan) itu. Beliau
mengucapkan doa seperti ini tiga kali. Dalam riwayat tersebut disebutkan: “Lalu
beliau melakukan di atas Marwah sebagaimana yang beliau lakukan di atas Shofa.”
(HR. Muslim no. 1218)
119. Doa pada Hari
Arofah
237. Nabi ﷺ
bersabda:
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ»
“Sebaik-baik
doa adalah doa pada hari Arofah, dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi
sebelumku ucapkan adalah: ‘Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lah, lahul
mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir’“ (Tidak ada ilah yang
berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah
kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
(HR. At-Tirmidzi no. 3585)
120. Dzikir di Masy’aril
Harom
238. Nabi ﷺ
menunggangi unta Al-Qoshwa’ hingga tiba di Masy’aril Harom, lalu beliau
menghadap kiblat. Beliau terus berdiri (berdoa) hingga hari sangat terang, lalu
beliau berangkat sebelum matahari terbit. (HR.
Muslim no. 1218)
121. Takbir Ketika
Melempar Jumroh dengan Setiap Kerikil
239. Bertakbir setiap kali melempar dengan sebutir
kerikil di tiga jumroh. Kemudian setelah (melempar) jumroh pertama dan kedua,
beliau maju ke depan dan berdiri berdoa menghadap kiblat sambil mengangkat
kedua tangannya. Adapun jumroh ‘Aqobah: beliau melemparnya dan bertakbir pada
setiap kerikil, lalu pergi dan tidak berhenti (berdoa) di sisinya. (HR. Al-Bukhori no. 1751 dan Muslim no. 1218)
122. Ucapan Saat Kagum
dan Mendapat Perkara yang Menyenangkan
240. “Subhanalloh!” (HR.
Al-Bukhori no. 115 dan Muslim no. 1674)
241. “Allohu Akbar!” (HR.
Al-Bukhori no. 4741)
123. Apa yang Dilakukan
Seseorang Ketika Mendapat Perkara yang Menyenangkan
242. Dahulu Nabi ﷺ apabila
beliau mendapatkan suatu perkara yang menyenangkan atau diberi kabar gembira,
beliau langsung bersujud sebagai rasa syukur kepada Alloh. (HR. Abu Dawud no. 2774)
124. Apa yang Dilakukan
dan Diucapkan Seseorang yang Merasakan Sakit di Tubuhnya
243. Letakkan tanganmu di bagian tubuhmu yang terasa
sakit dan ucapkan: “Bismillah” (tiga kali), dan ucapkan tujuh kali:
«أَعُوذُ بِاللهِ
وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ»
“A’uudzu
billaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir” (Aku berlindung kepada
Alloh dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku khawatirkan). (HR. Muslim no. 2202)
125. Doa Orang yang
Khawatir Menimpakan ‘Ain (Penyakit Mata) pada Sesuatu
244. “Apabila salah seorang dari kalian melihat sesuatu
yang menakjubkan dari saudaranya, atau dari dirinya sendiri, atau dari
hartanya, [maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya], karena
sesungguhnya ‘ain itu benar adanya.” (HR. Ibnu Majah
no. 3508 dan Ahmad no. 15700)
126. Apa yang Dikatakan
Saat Terkejut/Takut
245. “Laa ilaaha illalloh!” (HR. Al-Bukhori no. 3346 dan Muslim no. 2880)
127. Apa yang Dikatakan
Saat Menyembelih atau Berkurban
«بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ
أَكْبَرُ. اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي»
246. “Bismillaahi, wallohu akbar. [Allohumma minka wa
laka]. Allohumma taqobbal minnii” (Dengan nama Alloh, dan Alloh Maha Besar. [Ya
Alloh, ini dari-Mu dan untuk-Mu]. Ya Alloh, terimalah dariku). (HR. Muslim no. 1967 dan Al-Baihaqi)
128. Apa yang Dikatakan
untuk Menolak Tipu Daya Setan yang Jahat
«أَعُوذُ بكَلِمَاتِ
اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ: مِنْ شَرِّ مَا
خَلَقَ، وَبَرَأَ وَذَرَأَ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ
مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ
مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ
إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمٰنُ»
247. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alloh yang
sempurna yang tidak dapat dilampaui oleh orang baik maupun orang jahat: dari
kejahatan apa yang Dia ciptakan, adakan, dan sebarkan; dari kejahatan apa yang
turun dari langit dan dari kejahatan apa yang naik ke dalamnya; dari kejahatan
apa yang Dia sebarkan di bumi dan dari kejahatan apa yang keluar darinya; dari
kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang; dan dari kejahatan setiap pengunjung
(di malam hari) kecuali pengunjung yang datang dengan kebaikan, wahai Yang Maha
Penyayang.” (HR. Ahmad no. 15461)
129. Istighfar dan
Taubat
248. Rosululloh ﷺ
bersabda: “Demi Alloh, sesungguhnya aku memohon ampun kepada Alloh dan
bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhori no. 6307)
249. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Alloh, karena sesungguhnya aku
bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.” (HR.
Muslim no. 2702)
250. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:
«أَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ القَيُّوُمُ وَأَتُوبُ إِلَيهِ»
‘Astaghfirullohal
‘azhiimalladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih’ (Aku
memohon ampun kepada Alloh Yang Maha Agung, yang tidak ada ilah selain Dia,
Yang Maha Hidup lagi Maha Terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat
kepada-Nya), maka Alloh akan mengampuninya meskipun ia pernah lari dari medan
perang.” (HR. Abu Dawud no. 1517)
251. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Waktu terdekat seorang Robb dengan hamba-Nya adalah di tengah malam
terakhir. Maka jika engkau mampu untuk menjadi orang yang berdzikir kepada
Alloh pada saat itu, maka jadilah.” (HR. At-Tirmidzi
no. 3579)
252. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Keadaan terdekat seorang hamba dengan Robb-nya adalah ketika ia
sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim
no. 482)
253. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Sesungguhnya hatiku terkadang lalai, dan sesungguhnya aku memohon
ampun kepada Alloh dalam sehari seratus kali.” (HR.
Muslim no. 2702)
130. Keutamaan Tasbih,
Tahmid, Tahlil, dan Takbir
254. Beliau ﷺ
bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan
«سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ»
‘Subhanallohi
wa bihamdih’ (Maha Suci Alloh dan dengan memuji-Nya) dalam sehari seratus kali,
maka akan dihapuskan kesalahan-kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Al-Bukhori no. 6405 dan Muslim no. 2691)
255. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ»
‘Laa
ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa
kulli syai-in qodiir’ (Tidak ada ilah selain Alloh semata, tiada sekutu
bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu) sepuluh kali, maka ia seperti memerdekakan empat orang dari
keturunan Isma’il.” (HR. Muslim no. 2693 dan Al-Bukhori
no. 6404)
256. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai
oleh Ar-Rohman (Yang Maha Pengasih):
«سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ، سُبْحانَ اللهِ الْعَظِيمِ»
‘Subhanallohi
wa bihamdih, subhanallohil ‘azhiim’“ (Maha Suci Alloh dan dengan memuji-Nya,
Maha Suci Alloh Yang Maha Agung). (HR. Al-Bukhori
no. 6404 dan Muslim no. 2694)
257. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Sungguh, aku mengucapkan:
«سُبْحَانَ اللهِ،
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ»
‘Subhanalloh,
walhamdulillah, wa laa ilaaha illalloh, wallohu akbar’ (Maha Suci Alloh, segala
puji bagi Alloh, tidak ada ilah selain Alloh, dan Alloh Maha Besar), lebih aku
cintai daripada segala sesuatu yang matahari terbit di atasnya.” (HR. Muslim no. 2695)
258. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk mendapatkan
seribu kebaikan setiap hari?” Lalu salah seorang dari sahabat yang duduk
bertanya kepada beliau, “Bagaimana salah seorang dari kami bisa mendapatkan
seribu kebaikan?” Beliau bersabda: “Ia bertasbih seratus kali, maka akan
dituliskan untuknya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan.” (HR. Muslim no. 2698)
259. “Barangsiapa yang mengucapkan:
«سُبْحَانَ اللهِ
الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ»
‘Subhanallohil
‘azhiimi wa bihamdih’ (Maha Suci Alloh Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya),
maka akan ditanamkan untuknya sebatang pohon kurma di Surga.” (HR. At-Tirmidzi no. 3464)
260. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Wahai ‘Abdullah bin Qois, maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu
perbendaharaan Surga?” Aku menjawab, “Tentu, wahai Rosululloh.” Beliau
bersabda, “Ucapkanlah:
«لَا حَوْلَ وَلَا
قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ»
‘Laa
haula wa laa quwwata illaa billaah’ (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Alloh).” (HR. Al-Bukhori no. 4206 dan
Muslim no. 2704)
261. Dan beliau ﷺ
bersabda: “Ucapan yang paling dicintai oleh Alloh ada empat:
«سُبْحَانَ اللهِ،
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ»
‘Subhanalloh,
walhamdulillah, wa laa ilaaha illalloh, wallohu akbar’ (Maha Suci Alloh, segala
puji bagi Alloh, tidak ada ilah selain Alloh, dan Alloh Maha Besar). Tidak
masalah bagimu memulai dari yang mana pun.” (HR.
Muslim no. 2137)
262. Seorang Arab Badui datang kepada Rosululloh ﷺ lalu berkata, “Ajarkan aku sebuah kalimat untuk aku ucapkan!”
Beliau bersabda, “Ucapkanlah:
«لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا،
سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَالَمِينَ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَزِيزِ
الْحَكِيمِ»
‘Laa
ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lah, Allohu akbaru kabiiro,
walhamdulillahi katsiiro, subhanallohi robbil ‘aalamiin, laa haula wa laa
quwwata illaa billaahil ‘aziizil hakiim’“ (Tidak ada ilah selain Alloh semata,
tiada sekutu bagi-Nya. Alloh Maha Besar dengan sebenar-benarnya, segala puji
bagi Alloh sebanyak-banyaknya, Maha Suci Alloh Robb semesta alam, tidak ada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana). Orang itu berkata, “Kalimat-kalimat ini untuk Robb-ku, lalu apa
untukku?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah:
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي»
‘Allohummaghfir
lii, warhamnii, wahdinii, warzuqnii’“ (Ya Alloh, ampunilah aku, rahmatilah aku,
berilah aku petunjuk, dan berilah aku rezeki). (HR.
Muslim no. 2696)
263. Dahulu apabila seorang laki-laki masuk Islam,
Nabi ﷺ akan mengajarinya Sholat,
kemudian memerintahkannya untuk berdoa dengan kalimat-kalimat ini:
«اَللّٰهُمَّ
اغْفِرِ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي»
“Allohummaghfir
lii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii” (Ya Alloh, ampunilah aku,
rahmatilah aku, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan berilah aku
rezeki). (HR. Muslim no. 3697)
264. “Sesungguhnya doa yang paling utama adalah: ‘Alhamdulillah’,
dan dzikir yang paling utama adalah: ‘Laa ilaaha illalloh’“. (HR. At-Tirmidzi no. 3383)
265. Al-Baaqiyaatush Shoolihaat (amalan-amalan sholih
yang kekal) adalah:
«سُبْحَانَ اللهِ،
وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا
قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ»
“Subhanalloh,
walhamdulillah, wa laa ilaaha illalloh, wallohu akbar, wa laa haula wa laa
quwwata illaa billaah.” (HR. Ahmad no. 513)
131. Bagaimana Cara
Nabi ﷺ
Bertasbih?
266. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Rodhiyallahu ‘Anhuma, ia
berkata: “Aku melihat Nabi ﷺ
menghitung tasbih.” Dalam riwayat tambahan: “dengan tangan kanan beliau.” (HR. Abu Dawud no. 1502)
132. Berbagai Macam
Kebaikan dan Adab yang Menyeluruh
267. Nabi ﷺ
bersabda: “Apabila malam mulai gelap -atau kalian memasuki waktu sore- maka
tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya para setan berkeliaran pada saat
itu. Apabila telah berlalu sesaat dari malam, maka biarkanlah mereka. Tutuplah
pintu-pintu dan sebutlah nama Alloh; karena sesungguhnya setan tidak dapat
membuka pintu yang tertutup. Ikatlah kantung-kantung air kalian dan sebutlah
nama Alloh. Tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Alloh, meskipun
hanya dengan meletakkan sesuatu di atasnya. Dan padamkanlah lampu-lampu kalian.”
(HR. Al-Bukhori no. 5623 dan Muslim no. 2012)
Unduh PDF
Semoga Alloh melimpahkan sholawat,
salam, dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan seluruh
sahabat beliau.