[PDF] Aqidah Ahli Sunnah (Penjelasan Para Ahli Hadits yang Dinukil Abul Hasan Al-Asy'ari) - Dr. Muhammad Al-Khomis
📖 Resensi Buku
Identitas Buku
Judul: Aqidah Ahli Sunnah (Penjelasan Para Ahli
Hadits yang Dinukil Abul Hasan Al-Asy’ari)
Penulis: Dr. Muhammad bin ‘Abdurrohman Al-Khomis
Penerbit Asli: Kementerian Urusan Islam, Waqof,
Da’wah, dan Bimbingan – Kerajaan Saudi Arabia (Cetakan pertama: 1419 H)
Penerbit Terjemahan: Pustaka Syabab (Cetakan ke-1,
1447 H/2025 M)
Penerjemah: Nor Kandir, ST., BA
Tebal: ± 430 halaman
Ringkasan Isi
Buku ini merupakan syarah (penjelasan) terhadap paparan Imam
Abul Hasan Al-Asy’ari (w. 324 H) dalam karyanya Al-Maqolat, khususnya
terkait aqidah Ahli Hadits yang beliau ikuti di akhir hayatnya. Penulis
berusaha membuktikan bahwa aqidah final Al-Asy’ari adalah aqidah Salaf, bukan
aqidah Asya’iroh yang populer setelahnya.
Isi buku disusun sistematis dalam bentuk bab-bab tematik.
Beberapa poin pokok bahasan:
Pendahuluan: Penjelasan tentang klaim pengikut
Asya’iroh yang tidak sesuai dengan aqidah akhir Imam Al-Asy’ari.
Pokok Aqidah Ahli Hadits: Iman kepada Allah, Malaikat,
Kitab-Kitab, Rosul, hari Akhir, dan Takdir.
Pembahasan Sifat-Sifat Allah: Seperti istiwa’
di atas ‘Arsy, sifat Tangan, Wajah, Mata, Ilmu, Kehendak, Kalam, dan lain-lain,
dengan metode Salaf: menetapkan tanpa tahrif, ta’thil, takyif, atau
tamtsil.
Masalah Takdir dan Perbuatan Hamba: Bahwa baik dan
buruk adalah dengan ketentuan Allah.
Masalah Iman dan Islam: Perbedaan,
bertambah-berkurang, dan rukun-rukunnya.
Hari Akhir: Hisab, syafaat, telaga, shirath, adzab
kubur, kebangkitan, dan kekekalan Surga serta Neraka.
Sikap terhadap Shohabat: Mengakui keutamaan mereka,
Khulafa’ Ar-Rosyidin, serta larangan mencela atau memberontak kepada penguasa
Muslim.
Sikap terhadap Ahli Bid’ah: Wajib menjauhi
perdebatan, tidak memberi kesaksian Jannah atau Naar untuk individu tertentu
kecuali yang disebut Rosul ﷺ.
Fiqih Sunnah: Sholat Jumat, Sholat di belakang penguasa Muslim yang sah,
bolehnya mengusap khuf, jihad hingga hari kiamat, hukum anak kecil yang
meninggal, dan sebagainya.
Penutup: Penegasan bahwa Abul Hasan Al-Asy’ari wafat
di atas aqidah Ahli Hadits, bukan aqidah ta’wil Asya’iroh.
Keunggulan Buku
Ilmiah dan bersumber otentik – Penulis mengacu pada
kitab-kitab aqidah Salaf seperti karya Imam Al-Isma’ili, Ash-Shobuni,
Al-Lalika’i, dan At-Taimi.
Metodologi Salaf – Menetapkan sifat Allah sebagaimana
dalam nash, tanpa ta’wil dan tanpa tasybih.
Lengkap dan sistematis – Hampir semua pokok aqidah
Ahli Sunnah dibahas: dari masalah sifat Allah, takdir, iman, hingga adab
terhadap pemimpin dan sesama Muslim.
Disertai takhrij hadits – Penulis menyebutkan sumber hadits, dan terkadang statusnya apakah
shohih, hasan, atau dho’if.
Fitur tambahan – Ada kosa kata (bahasa), ringkasan
tiap bab, dan sesi diskusi (pertanyaan), sehingga cocok juga untuk pembelajaran
pemula.
Kelemahan Buku
Bahasa akademik yang padat – Membutuhkan dasar ilmu
aqidah agar bisa mengikuti alur pembahasan.
Cenderung polemis – Sebagian pembahasan fokus pada
bantahan terhadap Asya’iroh, sehingga pembaca awam mungkin merasa “berat”.
Minim konteks sejarah sosial – Lebih menekankan pada
dalil dan teks klasik, sehingga kurang menggambarkan perkembangan historis
Asya’iroh pasca wafatnya Al-Asy’ari.
Sasaran Pembaca
Santri dan penuntut ilmu yang mendalami aqidah Ahlus Sunnah.
Guru dan dosen yang mengajarkan aqidah Islam.
Muslimin umum yang ingin memahami perbedaan antara aqidah
Salaf dan aqidah Asya’iroh.
Nilai Penting
Buku ini menegaskan bahwa Abul Hasan Al-Asy’ari – tokoh yang
sering dijadikan sandaran Asya’iroh – justru berpegang teguh pada aqidah Ahli
Hadits di akhir hayatnya. Hal ini menjadi argumen kuat untuk menunjukkan bahwa
aqidah Salaf adalah jalan yang benar, sementara aqidah ta’wil Asya’iroh merupakan
penyimpangan dari ajaran beliau sendiri.
Kesimpulan
Buku Aqidah Ahli Sunnah karya Dr. Muhammad Al-Khomis adalah
karya penting dalam literatur aqidah kontemporer. Ia berfungsi sebagai bantahan
ilmiah terhadap klaim Asya’iroh sekaligus penguat manhaj Salaf. Dengan
sistematika yang jelas, rujukan klasik yang kuat, serta metode penjelasan yang
mendalam, buku ini layak menjadi referensi utama bagi siapa saja yang ingin
memahami aqidah Ahli Sunnah wal Jama’ah sebagaimana yang diyakini Imam Abul
Hasan Al-Asy’ari di akhir hidupnya.
***