[]

Terjemah Ushul Sittah - Muhammad bin Abdul Wahhab - PUSTAKA SYABAB

 Terjemah Ushul Sittah Enam Pokok Penting dalam Beragama Download PDF - WORD Enam Pokok Penting Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab $ بِس...

 Terjemah Ushul Sittah
Enam Pokok Penting dalam Beragama


Download PDF - WORD

Enam Pokok Penting

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab $

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Mahaluas dan kekal rohmat-Nya dan Yang Maha rohmat atas semua makhluk-Nya.

مِنْ أَعْجَبِ العُجَابِ، وَأَكْبَرِ الآيَاتِ الدَّالَةِ عَلَى قُدْرَةِ المَلِكِ الغَلَّابِ سِتَّةُ أُصُوْلٍ بَيَّنَهَا اللهُ تَعَالَى بَيَانًا وَاضِحًا لِلْعَوَامِّ فَوْقَ مَا يَظُنُّ الظَّانُّوْنَ، ثُمَّ بَعْدَ هَذَا غَلِطَ فِيْهَا أَذْكِيَاءُ العَالَمِ وَعُقَلَاءُ بَنِيْ آدَمَ إِلَّا أَقَلَّ القَلِيْل.

Termasuk perkara yang sangat mengherankan dan sangat mengherankan dan tanda besar yang menunjukkan kuasa Allah Raja yang Maha Mengalahkan, enam pokok yang telah dijelaskan Allah dengan sangat gamblang untuk masyarakat awam, melebihi yang dikiri, lalu ternyata setelah itu perkara ini menjadi tersamar atas orang-orang cerdas dan orang-orang pintar, kecuali sedikit sekali (yang mengerti).


 

الأَصْلُ الأَوَّلُ

Pokok Ke-1 [Tauhid dan Syirik]

إِخْلَاصُ الدِّيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لهُ، وَبَيَانُ ضِدِّهِ الَّذِي هُوَ الشِّرْكُ بِاللهِ، وَكَوْنُ أَكْثَرِ القُرْآنِ فِي بَيَانِ هَذَا الأَصْلِ مِنْ وُجُوْهٍ شَتَّى بِكَلَامٍ يَفْهَمُهُ أَبْلَدُ العَامَّةِ، ثُمَّ صَارَ عَلَى أَكْثَرِ الأُمَّةِ مَا صَارَ. أَظْهَرَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ الإِخْلَاصَ فِي صُوْرَةِ تَنَقُّصِ الصَّالِحِيْنَ وَالتَّقْصِيْرِ فِي حُقُوْقِهِمْ، وَأَظْهَرَ لَهُمُ الشِّرْكَ بِاللهِ فِي صُوْرَةِ مَحَبَّةِ الصَّالِحِيْنَ وَاتِّبَاعِهِمْ.

Ikhlas (memurnikan) agama hanya kepada Allah semata, tanpa ada sekutu bagi-Nya, serta penjelasan kebalikannya, yaitu syirik kepada Allah, sementara kebanyakan isi Al-Quran dalam menjelaskan pokok ini dengan berbagai ungkapan adalah mudah dipahami oleh orang yang sangat awam sekalipun di negerinya. Lalu terjadilah hal ini termasar bagi kebanyakan orang. Setan menampakkan ikhlas kepada mereka dalam rupa merendahkan orang-orang sholih dan meremehkan hak mereka, sementara syirik ditampakkan dalam rupa mencintai orang-orang sholih dan pengikutnya.


 

الأَصْلُ الثَّانِيُّ

Pokok Ke-2 [Persatuan dan Perpecahan]

أَمَرَ اللهُ بِالِاجْتِمَاعِ فِي الدِّيْنِ وَنَهَى عَنِ التَّفَرُّقِ، فَبَيَّنَ اللهُ هَذَا بَيَانًا شَافِيًا تَفْهَمُهُ العَوَامُّ، وَنَهَانَا أَنْ نَكُوْنَ كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا قَبْلَنَا فَهَلَكُوْا، وَذَكَرَ أَنَّهُ أَمَرَ المُسْلِمِيْنَ بِالِاجْتِمَاعِ فِي الدِّيْنِ وَنَهَاهُمْ عَنِ التَّفَرُّقِ فِيْهِ، وَيَزِيْدُهُ وُضُوْحًا مَا وَرَدَتْ بِهِ السُّنَّةُ مِنَ العَجَبِ العُجَابِ فِي ذَلِكَ، ثُمَّ صَارَ الأَمْرُ إِلَى أَنَّ الِافْتِرَاقَ فِي أُصُوْلِ الدِّيْنِ وَفُرُوْعِهِ هُوَ العِلْمُ وَالْفِقْهُ فِي الدِّيْنِ، وَصَارَ الأَمْرُ بِالِاجْتِمَاعِ لَا يَقُوْلُهُ إِلَّا زِنْدِيْقٌ أَوْ مَجْنُوْنٌ.

Allah memerintahkan bersatu dalam beragama, dan melarang berkelompok-kelompok. Allah menjelaskan hal ini dengan penjelasan yang memuaskan yang mudah dipahami orang awam. Allah melarang kita menjadi seperti orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih dari orang-orang sebelum kita yang binasa. Allah memerintahkan Muslimin bersatu dalam beragama dan melarang mereka berkelompok-kelompok dan menambah penjelasannya dalam As-Sunnah. Lalu mengherankan sekali, ‘berselisih dalam beragama dan cabangnya’ dianggap ilmu dan fiqih, sementara menyuarakan ‘bersatu dalam beragama’ dianggap zindiq atau orang gila.


 

الأَصْلُ الثَّالِثُ

Pokok Ke-3 [Taat Pemerintah]

أَنَّ مِنْ تَمَامِ الِاجْتِمَاعِ السَّمْعَ وَالطَّاعَةَ لِمَنْ تَأَمَّرَ عَلَيْنَا وَلَوْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَبَيَّنَ النَبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ هَذَا بَيَانًا شَائِعًا ذَائِعًا بِكُلِّ وَجْهٍ مِنْ أَنْوَاعِ البَيَانِ شَرْعًا وَقَدَرًا، ثُمَّ صَارَ هَذَا الأَصْلُ لَا يُعْرَفُ عِنْدَ أَكْثَرِ مَنْ يَدَّعِي العِلْمَ، فَكَيْفَ العَمَلُ بِهْ؟

Termasuk penyempurna persatuan adalah mentaati penguasa, meskipun ia budak dari Etiopia. Nabi telah menjelaskan hal ini dengan penjelasan yang sangat jelas dengan berbagai ragam ungkapan syar’i maupun qodari. Lalu pokok ini menjadi tidak dikenal oleh orang yang mengaku berilmu, lantas bagaimana bisa diamalkan?

الأَصْلُ الرَّابِعُ

Pokok Ke-4 [Ilmu dan Ulama]

بَيَانُ العِلْمِ وَالعُلَمَاءِ، وَالفِقْهِ وَالفُقَهَاءِ، وَبَيَانُ مَنْ تَشَبَّهَ بِهِمْ وَلَيْسَ مِنْهُمْ، وَقَدْ بَيَّنَ اللهُ تَعَالَى هَذَا الأَصْلَ فِيْ أَوَّلِ سُوْرَةِ البَقَرَةِ مِنْ قَوْلِهِ: ﴿يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُواْ نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ ...﴾ [الآية: 40] إِلَى قَوْلِهِ قَبْلَ ذِكْرِ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ : ﴿يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ ...﴾ [الآية: 47] الآية.

Penjelasan tentang ilmu dan Ulama (ahli ilmu), serta fiqih dan fuqaha (ahli fiqih), dan penjelasan tentang siapa yang menyerupai mereka padahal bukan golongan mereka (bukan Ulama). Allah telah menjelaskan pokok ini dalam surat Al-Baqoroh:

“Wahai Bani Isroil, ingatlah nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kalian, dan sempurnakanlah perjanjian dengan-Ku, niscaya Aku akan penuhi janji kepada kalian, dan hendaknya hanya kepada-Ku kalian takut.” (QS. Al-Baqoroh: 40)

“Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur'an) yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah, dan bertakwalah hanya kepada-Ku.” (41)

“Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” (42)

“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (43)

“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?” (44)

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (45)

“(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (46)

“Wahai Bani Isroil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).” (QS. Al-Baqoroh: 47)

وَيَزِيْدُهُ وُضُوْحًا مَا صَرَّحَتْ بِهِ السُّنَّةُ فِيْ هَذَا مِنَ الكَلَامِ الكَثِيْرِ البَيِّنِ الوَاضِحِ لِلْعَامِّيِّ البَلِيْدِ، ثُمَّ صَارَ هَذَا أَغْرَبَ الأَشْيَاءِ، وَصَارَ العِلْمُ وَالْفِقْهُ هُوَ البِدَعُ وَالضَّلَالَاتِ، وَخِيَارُ مَا عِنْدَهُمْ لَبْسُ الحَقِّ بِالْبَاطِلِ، وَصَارَ العِلْمُ الَّذِيْ فَرَضَهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى الخَلْقِ وَمَدَحَهُ لَا يَتَفَوَّهُ بِهِ إِلَّا زِنْدِيْقٌ أَوْ مَجْنُوْنٌ، وَصَارَ مَنْ أَنْكَرَهُ وَعَادَاهُ وَصَنَّفَ فِي التَّحْذِيْرِ مِنْهُ وَالنَّهْيِ عَنْهُ هُوَ الفَقِيْهُ العَالِمُ.

Keterangan itu semakin diperjelas dengan Sunnah (Nabi) dalam penjelasan yang banyak, jelas, gamblang, bagi orang awam yang sederhana pemikirannya. Kemudian (dengan berjalannya waktu) hal ini menjadi sesuatu yang sangat aneh, ilmu dan fiqih dianggap bid’ah dan kesesatan. Yang terbaik di antara mereka adalah mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan. Ilmu yang Allah wajibkan kepada makhluk dan Allah memujinya, dianggap tidak diucapkan kecuali oleh orang yang zindiq atau gila. Maka jadilah orang yang mengingkari, memusuhi, menulis tahdzir (peringatan menjauhi ilmu) dan melarang darinya, dianggap sebagai orang yang faqih dan berilmu.


 

الأَصْلُ الخَامِسُ

Pokok Ke-5 [Wali]

بَيَانُ اللهِ سُبْحَانَهُ لِأَوْلِيَاءِ اللهِ وَتَفْرِيْقُهُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ المُتَشَبِّهِيْنَ بِهِمْ مِنْ أَعْدَاءِ اللهِ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَالْفُجَّارِ، وَيَكْفِيْ فِيْ هَذَا آيَةٌ فِيْ آلِ عُمْرَانَ وَهِيَ قَوْلُهُ: ﴿قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ ...﴾ [الآية: 31] الآية، وَآيَةٌ فِيْ المَائِدَةِ وَهِيَ قَوْلُهُ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِيْ اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ ...﴾ [الآية: 54] الآية، وَآيَةٌ فِيْ يُوْنُسَ وَهِيَ قَوْلُهُ: ﴿أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ * الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ﴾ [الآيتان: 62-63]

Penjelasan Allah Subhaanahu (Yang Maha Suci) tentang Wali-Wali Allah dan pembedaan antara mereka (Wali Allah) dengan pihak-pihak yang menyerupai mereka dari kalangan musuh-musuh Allah kaum munafikin dan kaum fajir (yang banyak berbuat dosa). Cukuplah dalam hal ini ayat dalam surat Ali Imron:

“Katakanlah: Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintai kalian.” (QS. Ali Imron: 31)

Dan ayat dalam surat Al-Maidah:

“Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa yang murtad (keluar dari Islam) di antara kalian, Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.” (QS Al-Maidah: 54)

Dan ayat dalam Surat Yunus:

“Ingatlah, sesungguhnya para Wali Allah itu tidak ada perasaan takut pada mereka dan merekapun tidak bersedih. Mereka adalah orang yang beriman dan bertaqwa.” (QS. Yunus: 62-63)

ثُمَّ صَارَ الأَمْرُ عِنْدَ أَكْثَرِ مَنْ يَدَّعِي العِلْمَ وَأَنَّهُ مِنْ هُدَاةِ الخَلْقِ وَحُفَّاظِ الشَّرْعِ، إِلَى أَنَّ الأَوْلِيَاءَ لَا بُدَّ فِيْهِمْ مِنْ تَرْكِ اتِّبَاعِ الرُّسُلِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ فَلَيْسَ مِنْهُمْ، وَلَابُدَّ مِنْ تَرْكِ الجِهَادِ، فَلَيْسَ مِنْهُمْ، وَلَابُدَّ مِنْ تَرْكِ الإِيمَانِ وَالتَّقْوَى، فَمَنْ تَعَهَّدَ بِالإِيمَانِ وَالتَّقْوَى فَلَيْسَ مِنْهُمْ، يَا رَبَّنَا نَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالْعَافِيَةَ إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ.

Kemudian kebanyakan orang yang mengaku berilmu dan mengaku pemberi petunjuk kepada makhluk dan penjaga syariat bahwa para Wali haruslah orang yang meninggalkan ittiba’ (meneladani Rosul), dan siapa yang mengikuti Rosul bukanlah mereka (Wali Allah). Wali Allah haruslah meninggalkan jihad, barangsiapa yang berjihad bukanlah Wali Allah. Wali Allah haruslah meninggalkan iman dan taqwa, barangsiapa yang berpegang teguh dengan iman dan taqwa bukanlah Wali Allah. Wahai Rob kami, kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.


 

الأَصْلُ السَّادِسُ

Pokok Ke-6 [Syubhat Meninggalkan Quran dan Sunnah]

رَدُّ الشُّبْهَةِ الَّتِي وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ فِيْ تَرْكِ القُرْآنِ وَالسُّنَّةِ وَاتِّبَاعِ الآرَاءِ وَالأَهْوَاءِ المُتَفَرِّقَةِ المُخْتَلِفَةِ، وَهِيَ أَيُ الشُّبْهَةِ الَّتِي وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ هِيَ: أَنَّ القُرْآنَ وَالسُّنَّةَ لَا يَعْرِفُهُمَا إِلَّا المُجْتَهِدُ المُطْلَقُ، وَالْمُجْتَهِدُ هُوَ المَوْصُوْفُ بِكَذَا وَكَذَا أَوْصَافًا لَعَلَّهَا لَا تُوْجَدُ تَامَّةً فِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ، فَإِنْ لَمْ يَكُنِ الإِنْسَانُ كَذَلِكَ فَلْيُعْرِضْ عَنْهُمَا فَرْضًا حَتْمًا لَا شَكَّ وَلَا إِشْكَالَ فِيْهِ، وَمَنْ طَلَبَ الهُدَى مِنْهُمَا فَهُوَ إِمَّا زِنْدِيْقٌ، وَإِمَّا مَجْنُوْنٌ لِأَجْلِ صُعُوْبَتِهِمَا، سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، وَالْأَمْرُ بِرَدِّ هَذِهِ الشُّبْهَةِ المَلْعُوْنَةِ مِنْ وُجُوْهٍ شَتَّى بَلَغَتْ إِلَى أَمْرِ الضَّرُوْرِيَّاتِ العَامَّةِ، وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Bantahan terhadap syubhat yang diletakkan setan untuk meninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah, agar mengikuti pemikiran dan hawa nafsu yang saling berpecah-belah, yaitu bahwa Al-Quran dan As-Sunnah tidaklah bisa diketahui kecuali oleh mujtahid mutlak. Katanya mujtahid itu harus memiliki sifat-sifat begini dan begini, disebutkan sifat-sifat itu yang mungkin tidak bisa didapatkan secara sempurna pada Abu Bakar dan Umar. Siapa yang tidak bisa mencapai tingkatan tersebut, maka wajib bagi dia menjauh dari kedua Al-Qur’an dan Sunnah, tanpa ragu dan tanpa bertanya. Orang yang mengharapkan petunjuk dari keduanya (Al-Quran dan Sunnah) dianggap sebagai zindiq atau gila, dengan alasan sulitnya memahami keduanya, Subhanalloh wa bihamdih. Padahal untuk membantah syubhat yang terlaknak ini dengan berbagai bentuk (dalam Quran dan As-Sunnah) telah sampai pada tingkat diketahui oleh orang awam. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

﴿لَقَدْ حَقَّ القَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ * إِنَّا جَعَلْنَا فِيْ أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الأَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ * وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ * وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ * إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيْمٍ﴾ [الآيات: 7-11]

“Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. (8) Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. (9) Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (10) Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga. (11) Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” (QS. Yasin: 7-11)

آخِرُهُ، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ini akhir risalah. Segala puji milik Allah Rob seluruh alam. Semoga sholawat dan salam yang banyak atas Nabi kita Muhammad, keluarganya, para Shohabatnya hingga hari Kiamat.

تَمَّتْ بِحَمْدِ اللهِ


Related

TERJEMAH AQIDAH DAN TAUHID 6664875648191139114

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda yang sopan dan rapi.

emo-but-icon

Total Tayangan Halaman

WAKAF MUSHAF

WAKAF MUSHAF

Admin Nor Kandir, ST., BA

Penulis bernama Nor Kandir ini kelahiran Jepara. Semenjak kecil tertarik dengan membaca terutama tentang alam ghoib dan huru-hara Hari Kiamat. Alumni Mahad Raudlatul Ulum Pati ini juga pernah nyantri di Mahad Tahfizh Qur'an Wadi Mubarok Bogor dan Pondok Mahasiswa Thaybah Surabaya dibawah asuhan Ust. Muhammad Nur Yasin, Lc dan beliau adalah guru utama penulis.

Gelar akademik penulis diperoleh di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan D2 LIPIA Surabaya, S1 Kulliyatul Ulum Mesir. Sekarang terdaftar sebagai mahasiswa D2 Akademi Zad Arab Saudi, D3 Universitas Murtaqo Kuwait, S1 Universitas Internasional Afrika, S1 Sekolah Tinggi Muad bin Jabal Mesir, S1 Mahad Ali Aimmah Mesir, S2 Syifaul Qulub Mesir. Sertifikat yang diperoleh: ijazah sanad Kutub Sittah (Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah) dari Majlis Sama' bersama Dr. Abdul Muhsin Al Qosim dan Syaikh Samir bin Yusuf Al Hakali, juga matan-matan 5 semester Dr. Abdul Muhsin Al Qosim seperti Arbain, kitab² Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidah Wasithiyyah, Thohawiyah, Jurumiyah, Jazariyah, dll. Juga sertifikat hafalan Umdatul Ahkam dari Markaz Huffazhul Wahyain bersama Syaikh Abu Bakar Al Anqori. Kesibukan hariannya adalah mengajar bahasa Arob, dan menerjemahkan kitab-kitab yang diupload secara gratis di www.terjemahmatan.com

PENTING

Semua buku di situs ini adalah legal dan telah mendapatkan izin dari penerbit dan penulisnya untuk dicetak, disebar, dan dimanfaatkan dalam bentuk apapun. Boleh dikomersialkan dengan syarat: meminta izin ke penulis dan harganya dibuat murah (tanpa royalti penulis).

Bagi yang membutuhkan file wordnya untuk keperluan dakwah, bisa menghubungi Penulis di 085730-219-208.

Barokallahu fikum.

Pengikut

Hot in week

item