[]

Kitab Pelembut Hati - Shohih Al-Bukhori | PUSTAKA SYABAB

 Kitab Pelembut Hati - Shohih Al-Bukhori



DOWNLOAD PDF - WORD

1. Kehidupan Hakiki Hanya Akhirat

6412 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ»

6412. Dari Ibnu Abbas , ia berkata: Nabi bersabda: “Dua nikmat yang banyak manusia lalaikan: sehat badan dan waktu luang.”

6413 - عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ الآخِرَهْ، فَأَصْلِحِ الأَنْصَارَ وَالمُهَاجِرَهْ»

6413. Dari Anas , dari Nabi , beliau bersabda: “Ya Allah, kehidupan hakiki hanya Akhirat, perbaikilah Anshor dan Muhajirin.”

6414 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ فِي الخَنْدَقِ، وَهُوَ يَحْفِرُ وَنَحْنُ نَنْقُلُ التُّرَابَ، وَيَمُرُّ بِنَا، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ الآخِرَهْ، فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالمُهَاجِرَهْ»

6414. Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi , ia berkata: Kami bersama Rosulullah pada perang Khondaq (Ahzab). Beliau yang menggali parit dan kami yang memindah tanahnya. Beliau melewati kami dan berdoa: “Ya Allah, tidak ada kehidupan hakiki kecuali kehidupan Akhirat, maka ampunilah orang-orang Anshor dan Muhajirin.”

2. Perumpamaan Dunia dengan Akhirat

6415 - عَنْ سَهْلٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الجَنَّةِ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَلَغَدْوَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا»

6415. Dari Sahl , ia berkata: Aku mendengar Nabi bersabda: “Tempat meletakkan cemeti di Surga, lebih baik daripada dunia seisinya. Berangkat pagi atau siang di jalan Allah, lebih baik daripada dunia seisinya.”

3. Sabda Nabi : “Jadilah di dunia seperti orang asing atau orang yang menyeberang jalan”

6416 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ بِمَنْكِبِي، فَقَالَ: «كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ» وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ، يَقُولُ: «إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ المَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ»

6416. Dari Abdullah bin Umar , ia berkata: Rosulullah memegang pundakku dan bersabda: “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang menyeberang jalan.” Ibnu Umar berkata: “Apabila kamu di waktu sore, jangan menunggu waktu pagi. Jika di waktu pagi, jangan menunggu waktu sore. Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu.”

4. Panjang Angan-angan Atau Cita-cita

6417 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ: خَطَّ النَّبِيُّ خَطًّا مُرَبَّعًا، وَخَطَّ خَطًّا فِي الوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ، وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الوَسَطِ، وَقَالَ: «هَذَا الإِنْسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ - أَوْ: قَدْ أَحَاطَ بِهِ - وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ، وَهَذِهِ الخُطَطُ الصِّغَارُ الأَعْرَاضُ، فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا، وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا»

6417. Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata: Nabi membuat garis segi empat, lalu membuat garis lurus sampai menembus keluar, lalu membuat lagi garis-garis kecil yang melewati garis tengah tersebut. Beliau bersabda: “Ini perumpamaan manusia, dan garis segi empat adalah ajal yang mengelilinginya, garis yang keluar adalah angan-angannya (cita-citanya), garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangan kehidupan; jika ia selamat dari satu garis kecil ini, ia akan tersandung garis kecil berikutnya (begitu seterusnya hingga datang ajalnya).”

6418 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: خَطَّ النَّبِيُّ خُطُوطًا، فَقَالَ: «هَذَا الأَمَلُ وَهَذَا أَجَلُهُ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ جَاءَهُ الخَطُّ الأَقْرَبُ»

6418. Dari Anas , ia berkata: Nabi membuat beberapa garis lalu bersabda: “Garis yang ini adalah angan-angannya, dan garis yang ini adalah ajalnya. Ketika ia seperti itu (beragan-angan), tiba-tiba datang garis terdekat (ajal).”

5. Siapa yang Usia Mencapai 60 Tahun, Berarti Sudah Maksimal Diberi Uzur

6419 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ، حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ سَنَةً»

6419. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Allah tidak lagi memberi uzur kepada orang yang usianya sudah dipanjangkan hingga mencapai 60 tahun.”

6420 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «لاَ يَزَالُ قَلْبُ الكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ: فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الأَمَلِ»

6420. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Hati orang tua senantiasa muda dalam dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan.”

6421 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ: حُبُّ المَالِ، وَطُولُ العُمُرِ»

6421. Dari Anas bin Malik , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Keturunan Adam beranjak tua dan ikut menua bersamanya dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan.”

6. Beramal Demi Mengharap Wajah Allah

6422 - عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي مَحْمُودُ بْنُ الرَّبِيعِ - وَزَعَمَ مَحْمُودٌ أَنَّهُ عَقَلَ رَسُولَ اللَّهِ ، وَقَالَ: وَعَقَلَ مَجَّةً مَجَّهَا مِنْ دَلْوٍ، كَانَتْ فِي دَارِهِمْ -

6422. Dari Az-Zuhri (Tabiin), ia berkata: Mahmud bin Ar-Robi’ mengabarkan kepadaku bahwa ia masih ingat momen bersama Rosulullah . Dia masih ingat dulu Rosulullah memercikkan air ke dirinya dari wadah yang berasal dari rumahnya.

6423 - قَالَ: سَمِعْتُ عِتْبَانَ بْنَ مَالِكٍ الأَنْصارِيَّ، ثُمَّ أَحَدَ بَنِي سَالِمٍ، قَالَ: غَدَا عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ ، فَقَالَ: «لَنْ يُوَافِيَ عَبْدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ، يَقُولُ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ»

6423. Mahmud berkata: Aku mendengar Itban bin Malik Al-Anshori dari Bani Salim, ia berkata: Rosulullah pergi menemui aku dan bersabda: “Tidaklah seorang hamba mengucapkan ‘tidak ada yang berhak disembah selain Allah’ karena mencari Wajah Allah kecuali Allah haramkan Neraka atasnya, pada hari Kiamat.”

6424 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: مَا لِعَبْدِي المُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ، إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ، إِلَّا الجَنَّةُ»

6424. Dari Abu Huroiroh , Rosulullah bersabda: “Allah berfirman: ‘Tidak ada balasan di sisi-Ku untuk hamba-Ku yang beriman, apabila aku mewafatkan orang yang sangat ia cintai dari penduduk dunia, kecuali Surga.”

7. Bahaya Kekayaan Dunia dan Berlomba-Lomba Meraihnya

6425 - عَنِ المِسْوَرِ بْنَ مَخْرَمَةَ : أَنَّ عَمْرَو بْنَ عَوْفٍ، وَهُوَ حَلِيفٌ لِبَنِي عَامِرِ بْنِ لُؤَيٍّ، كَانَ شَهِدَ بَدْرًا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ، أَخْبَرَهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ بَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الجَرَّاحِ إِلَى البَحْرَيْنِ يَأْتِي بِجِزْيَتِهَا، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ هُوَ صَالَحَ أَهْلَ البَحْرَيْنِ، وَأَمَّرَ عَلَيْهِمُ العَلاَءَ بْنَ الحَضْرَمِيِّ، فَقَدِمَ أَبُو عُبَيْدَةَ بِمَالٍ مِنَ البَحْرَيْنِ، فَسَمِعَتِ الأَنْصَارُ بِقُدُومِهِ، فَوَافَتْهُ صَلاَةُ الصُّبْحِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ، فَلَمَّا انْصَرَفَ تَعَرَّضُوا لَهُ، فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ حِينَ رَآهُمْ، وَقَالَ: «أَظُنُّكُمْ سَمِعْتُمْ بِقُدُومِ أَبِي عُبَيْدَةَ، وَأَنَّهُ جَاءَ بِشَيْءٍ؟» قَالُوا: أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَأَبْشِرُوا وَأَمِّلُوا مَا يَسُرُّكُمْ، فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا، كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُلْهِيَكُمْ كَمَا أَلْهَتْهُمْ»

6425. Dari Al-Miswar bin Al-Makhromah , bahwa Amr bin Auf —dia sekutu Bani Amir bin Luay dan hadir pada perang Badar bersama Rosulullah — berkata: Rosulullah mengutus Abu Ubaidah bin Al-Jarroh ke Bahrain untuk mengambil jizyah (upeti). Rosulullah berdamai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Al-Ala bin Al-Hadromi sebagai gubernurnya. Ketika Abu Ubaidah bin Al-Jarroh tiba di Madinah, didengar orang-orang Anshor. Mereka pun segera berangkat sholat Shubuh berjamaah bersama Rosulullah . Ketika beliau salam, mereka menghadap beliau (untuk meminta bagiannya) dan Rosulullah tersenyum melihat mereka dan bersabda: “Aku kira kalian sudah mendengar kedatangan Abu Ubaidah bin Al-Jarroh dengan membawa sesuatu?” Mereka menjawab: “Benar wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Bergembiralah kalian dan berharaplah apa yang mudah bagi kalian. Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah jika dunia dilapangkan atas kalian seperti dilapangkan atas orang-orang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba-lomba seperti yang mereka lakukan, lalu harta itu membinasakan kalian seperti telah membinasakan mereka.”

6426 - عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ خَرَجَ يَوْمًا، فَصَلَّى عَلَى أَهْلِ أُحُدٍ صَلاَتَهُ عَلَى المَيِّتِ، ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى المِنْبَرِ، فَقَالَ: «إِنِّي فَرَطُكُمْ، وَأَنَا شَهِيدٌ عَلَيْكُمْ، وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَنْظُرُ إِلَى حَوْضِي الآنَ، وَإِنِّي قَدْ أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ خَزَائِنِ الأَرْضِ - أَوْ مَفَاتِيحَ الأَرْضِ - وَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا بَعْدِي، وَلَكِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا»

6426. Dari Uqbah bin Amir , bahwa Rosulullah pada suatu hari keluar mensholati jenazah pasukan Uhud lalu beliau menaiki mimbar dan bersabda: “Aku akan mendahului kalian ke Telaga, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku —demi Allah— melihat Telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci kekayaan bumi (kemenangan perang). Demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian berbuat syirik sepeninggalku, tetapi aku khawatirkan kalian berlomba-lomba mencari dunia.”

6427 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِنَّ أَكْثَرَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مَا يُخْرِجُ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ بَرَكَاتِ الأَرْضِ» قِيلَ: وَمَا بَرَكَاتُ الأَرْضِ؟ قَالَ: «زَهْرَةُ الدُّنْيَا» فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: هَلْ يَأْتِي الخَيْرُ بِالشَّرِّ؟ فَصَمَتَ النَّبِيُّ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يُنْزَلُ عَلَيْهِ، ثُمَّ جَعَلَ يَمْسَحُ عَنْ جَبِينِهِ، فَقَالَ: «أَيْنَ السَّائِلُ؟» قَالَ: أَنَا - قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: لَقَدْ حَمِدْنَاهُ حِينَ طَلَعَ ذَلِكَ - قَالَ: «لاَ يَأْتِي الخَيْرُ إِلَّا بِالخَيْرِ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، وَإِنَّ كُلَّ مَا أَنْبَتَ الرَّبِيعُ يَقْتُلُ حَبَطًا أَوْ يُلِمُّ، إِلَّا آكِلَةَ الخَضِرَةِ، أَكَلَتْ حَتَّى إِذَا امْتَدَّتْ خَاصِرَتَاهَا، اسْتَقْبَلَتِ الشَّمْسَ، فَاجْتَرَّتْ وَثَلَطَتْ وَبَالَتْ، ثُمَّ عَادَتْ فَأَكَلَتْ. وَإِنَّ هَذَا المَالَ حُلْوَةٌ، مَنْ أَخَذَهُ بِحَقِّهِ، وَوَضَعَهُ فِي حَقِّهِ، فَنِعْمَ المَعُونَةُ هُوَ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِغَيْرِ حَقِّهِ كَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ»

6427. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Kebanyakan yang aku takutkan atas kalian, berkah bumi yang dikeluarkan Allah untuk kalian.” Ada yang bertanya: “Apa itu berkah bumi?” Beliau menjawab: “Harta dunia.” Ada lelaki yang bertanya: “Apakah kebaikan (harta) mendatangkan keburukan?” Nabi diam hingga kami mengira turun wahyu lalu beliau mengusap keringat di keningnya dan bersabda: “Di mana orang yang bertanya tadi?” Dia menjawab: “Saya.” Abu Said melanjutkan: Kami memuji lelaki itu ketika terjadi itu (menjadi sebab kami dapat ilmu baru). Beliau bersabda: “Kebaikan hanya mendatangkan kebaikan. Harta itu sejuk (dipandang) dan manis (dirasakan). Semua rumputan yang ditumbuhkan oleh sungai bisa menjadikan perut binatang kembung hingga hampir mati kecuali jika dimakan binatang khusus pemakan rerumputan. Ia memakannya hingga ketika lambungnya sudah penuh makanan, ia menghadap matahari (untuk memudahkan proses pencernaan) lalu dikeluarkan kotorannya dalam berak dan kencing, lalu ia kembali merumput dan makan lagi. Harta ini begitu manis, siapa yang mengambilnya dengan benar dan meletakkannya dengan benar, maka jadilah harta tersebut sebagai penolong terbaik baginya (untuk perbekalan Akhirat). Namun, siapa mengambilnya dengan cara yang tidak benar, ia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang.”

6428 - عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ڤ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» - قَالَ عِمْرَانُ: فَمَا أَدْرِي: قَالَ النَّبِيُّ بَعْدَ قَوْلِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا - «ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلاَ يُسْتَشْهَدُونَ، وَيَخُونُونَ وَلاَ يُؤْتَمَنُونَ، وَيَنْذُرُونَ وَلاَ يَفُونَ، وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ»

6428. Dari Imron bin Hushoin , dari Nabi , beliau bersabda: “Orang terbaik dari kalian (umatku) adalah generasiku (Sahabat) lalu orang-orang setelah mereka (Tabiin) lalu orang-orang setelah mereka (Tabiut Tabiin).” Imron berkata: Aku tidak tahu Nabi mengucapkan generasi tersebut dua atau tiga kali. “Lalu muncul setelah mereka kaum yang menjadi saksi padahal tidak diminta jadi saksi, berkhianat dan tidak amanah, bernadzar tetapi tidak ditepati, dan muncul di tengah mereka orang-orang gemuk.”

6429 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ يَجِيءُ مِنْ بَعْدِهِمْ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَتُهُمْ أَيْمَانَهُمْ، وَأَيْمَانُهُمْ شَهَادَتَهُمْ»

6429. Dari Abdullah bin Mas’ud , dari Nabi , beliau bersabda: “Manusia terbaik adalah generasiku (Sahabat), lalu orang-orang setelah mereka (Tabiin), lalu orang-orang setelah mereka (Tabiut Tabiin). Kemudian akan muncul setelah mereka kaum yang persaksian mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”[1]

6430 - عَنْ قَيْسٍ، قَالَ: سَمِعْتُ خَبَّابًا، وَقَدِ اكْتَوَى يَوْمَئِذٍ سَبْعًا فِي بَطْنِهِ، وَقَالَ: «لَوْلاَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِالْمَوْتِ، إِنَّ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ مَضَوْا، وَلَمْ تَنْقُصْهُمُ الدُّنْيَا بِشَيْءٍ، وَإِنَّا أَصَبْنَا مِنَ الدُّنْيَا مَا لاَ نَجِدُ لَهُ مَوْضِعًا إِلَّا التُّرَابَ»

6430. Dari Qois, ia berkata: Aku mendengar Khobbab berkata —sementara di perutnya ada 7 luka yang diobati dengan kay—: “Seandainya Rosulullah tidak melarang kami berdoa meminta kematian, tentu telah kulakukan. Para Sahabat Rosulullah telah wafat dalam keadaan dunia tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun (karena hidup miskin). Sementara aku mendapatkan berbagai nikmat duniawi hingga kami tidak mendapati cara mengalokasikannya kecuali untuk membangun.”

6431 - عَنْ قَيْسٍ، قَالَ: أَتَيْتُ خَبَّابًا، وَهُوَ يَبْنِي حَائِطًا لَهُ، فَقَالَ: «إِنَّ أَصْحَابَنَا الَّذِينَ مَضَوْا لَمْ تَنْقُصْهُمُ الدُّنْيَا شَيْئًا، وَإِنَّا أَصَبْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ شَيْئًا، لاَ نَجِدُ لَهُ مَوْضِعًا إِلَّا التُّرَابَ»

6431. Dari Qois, ia berkata: Aku mendatangi Khobbab saat ia membangun temboknya dan berkata: “Para Sahabat kami yang telah wafat tidak dikurangi pahala mereka oleh dunia sedikitpun (karena hidup miskin). Adapun kami, memperoleh harta dunia yang cukup banyak sepeninggal mereka, kami tidak menemukan cara mengalokasikannya kecuali untuk membangun ini.”

6432 - عَنْ خَبَّابٍ ، قَالَ: «هَاجَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ » قَصَّهُ

6432. Dari Khobbab , ia berkata: “Kami hijroh bersama Rosulullah ,” dan kisah seterusnya.[2]

8. Firman Allah: “...jangan sampai dunia menipumu...”

6433 - عَنْ حُمْرَانَ بْنِ أَبَانَ، قَالَ: أَتَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ، بِطَهُورٍ وَهُوَ جَالِسٌ عَلَى المَقَاعِدِ، فَتَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ تَوَضَّأَ وَهُوَ فِي هَذَا المَجْلِسِ، فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ: «مَنْ تَوَضَّأَ مِثْلَ هَذَا الوُضُوءِ، ثُمَّ أَتَى المَسْجِدَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ جَلَسَ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» قَالَ: وَقَالَ النَّبِيُّ : «لاَ تَغْتَرُّوا»

6433. Dari Humron bin Aban, ia berkata: Aku mendatangkan Utsman bin Affan air wudhu saat ia duduk di atas bangku. Ia berwudhu dengan sempurna lalu berkata: Aku melihat Rosulullah berwudhu sempurna di tempat ini lalu bersabda: “Siapa berwudhu seperti wudhu ini lalu mendatangi masjid sholat dua rokaat lalu duduk, maka dosa-dosanya yang lalu diampuni.” Nabi melanjutkan: “Kalian jangan tertipu.”[3]

9. Wafatnya Orang-orang Sholih

6434 - عَنْ مِرْدَاسٍ الأَسْلَمِيِّ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «يَذْهَبُ الصَّالِحُونَ، الأَوَّلُ فَالأَوَّلُ، وَيَبْقَى حُفَالَةٌ كَحُفَالَةِ الشَّعِيرِ، أَوِ التَّمْرِ، لاَ يُبَالِيهِمُ اللَّهُ بَالَةً»

6434. Dari Mirdas Al-Aslami , ia berkata: Nabi bersabda: “Orang-orang sholih wafat sedikit demi sedikit dan yang tersisa adalah orang-orang rendahan seperti ampasnya gandum atau kurma. Allah tidak memperdulikan mereka sama sekali.”

10. Takut dari Ujian Harta

6435 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، وَالدِّرْهَمِ، وَالقَطِيفَةِ، وَالخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ»

6435. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Celaka budak dinar, dirham, jaket mewah, selendang bergaris merah. Jika diberi, ia senang, dan jika tidak diberi, ia marah.”

6436 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا، وَلاَ يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ»

6436. Dari Ibnu Abbas , ia berkata: Aku mendengar Nabi bersabda: “Seandainya keturunan Adam memiliki dua lembah harta (emas), pasti ia akan mencari lembah ketiga. Lambung keturunan Adam tidak akan pernah penuh kecuali dengan tahan. Allah menerima taubat siapa yang bertaubat.”[4]

6437 - عَنْ عَطَاءٍ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ مِثْلَ وَادٍ مَالًا لَأَحَبَّ أَنَّ لَهُ إِلَيْهِ مِثْلَهُ، وَلاَ يَمْلَأُ عَيْنَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ». قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: «فَلاَ أَدْرِي مِنَ القُرْآنِ هُوَ أَمْ لاَ»، قَالَ: وَسَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ، يَقُولُ ذَلِكَ عَلَى المِنْبَرِ

6437. Dari Atho, ia berkata: Aku mendengar Ibnu Abbas berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Seandainya manusia memiliki selembah harta (emas), ia pasti akan berharap memiliki lembah seperti itu lagi. Mata manusia tidak akan penuh kecuali dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat kepada-Nya.” Ibnu Abbas berkata: “Aku tidak tahu apakah ia termasuk Al-Qur’an ataukah tidak?” Atho berkata: Aku mendengar Ibnu Zubair mengucapkannya di mimbar.[5]

6438 - عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ، عَلَى المِنْبَرِ بِمَكَّةَ فِي خُطْبَتِهِ، يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَقُولُ: «لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِيَ وَادِيًا مَلْئًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا، وَلَوْ أُعْطِيَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ»

6438. Dari Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata: Aku mendengar Ibnu Zubair berkata di atas mimbar di Makkah: Wahai manusia, Nabi pernah bersabda: “Seandainya manusia diberi lembah berisi emas, ia pasti ingin lembah kedua; dan seandainya ia diberi lembah kedua, ia pasti ingin lembah ketiga; lambung manusia tidak akan bisa disumpel kecuali dengan tanah; dan Allah menerima taubat siapa saja yang bertaubat.”

6439 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ»

6439. Dari Anas bin Malik , bahwa Rosulullah bersabda: “Seandainya manusia memiliki lembah berisi emas, ia pasti berharap memiliki dua lembah, mulutnya tidak akan penuh kecuali dengan tanah, dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat.”

6440 - عَنْ أَنَسٍ، عَنْ أُبَيٍّ ، قَالَ: «كُنَّا نَرَى هَذَا مِنَ القُرْآنِ، حَتَّى نَزَلَتْ: {أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ} [التكاثر]»

6440. Dari Anas, dari Ubay , ia berkata: Kami dahulu menganggap ini termasuk Al-Quran hingga turun: “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian...” (yakni Surat At-Takatsur).

11. Sabda Nabi : “Harta itu hijau manis”

6441 - عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ ، قَالَ: سَأَلْتُ النَّبِيَّ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي، ثُمَّ قَالَ لِي: «يَا حَكِيمُ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ، وَاليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى»

6441. Dari Hakim bin Hizam , ia berkata: Aku meminta kepada Nabi dan diberi, lalu meminta lagi dan diberi, lalu meminta lagi dan diberi, lalu beliau bersabda: “Wahai Hakim, harta itu hijau (dilihat) dan manis (dirasakan). Siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang baik (qonaah) maka hartanya diberkahi, dan siapa yang mengambilnya dengan serakah maka hartanya tidak diberkahi, ia bagaikan orang makan tetapi tidak kenyang. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”

12. Siapa yang Menghabiskan Hartanya, Itulah Harta Miliknya

6442 - قَالَ عَبْدُ اللَّهِ : قَالَ النَّبِيُّ : «أَيُّكُمْ مَالُ وَارِثِهِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ مَالِهِ؟» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا مِنَّا أَحَدٌ إِلَّا مَالُهُ أَحَبُّ إِلَيْهِ، قَالَ: «فَإِنَّ مَالَهُ مَا قَدَّمَ، وَمَالُ وَارِثِهِ مَا أَخَّرَ»

6442. Abdullah bin Mas’ud berkata: Nabi bersabda: “Siapakah dari kalian yang harta untuk ahli warisnya lebih ia sukai dari hartanya sendiri?” Orang-orang menjawab: “Setiap kami lebih menyukai hartanya sendiri.” Beliau bersabda: “Hartanya (yang hakiki) adalah apa yang ia alokasikan (dalam kebaikan), dan harta untuk ahli warisnya adalah harta yang ia simpan (hingga wafat).”

13. Orang yang Memperbanyak (Harta) Adalah Orang yang Mempersedikit (Pahala)

6443 - عَنْ أَبِي ذَرٍّ ، قَالَ: خَرَجْتُ لَيْلَةً مِنَ اللَّيَالِي، فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ يَمْشِي وَحْدَهُ، وَلَيْسَ مَعَهُ إِنْسَانٌ، قَالَ: فَظَنَنْتُ أَنَّهُ يَكْرَهُ أَنْ يَمْشِيَ مَعَهُ أَحَدٌ، قَالَ: فَجَعَلْتُ أَمْشِي فِي ظِلِّ القَمَرِ، فَالْتَفَتَ فَرَآنِي، فَقَالَ: «مَنْ هَذَا؟» قُلْتُ: أَبُو ذَرٍّ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ، قَالَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ تَعَالَهْ» قَالَ: فَمَشَيْتُ مَعَهُ سَاعَةً، فَقَالَ: «إِنَّ المُكْثِرِينَ هُمُ المُقِلُّونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ خَيْرًا، فَنَفَحَ فِيهِ يَمِينَهُ وَشِمَالَهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ وَوَرَاءَهُ، وَعَمِلَ فِيهِ خَيْرًا» قَالَ: فَمَشَيْتُ مَعَهُ سَاعَةً، فَقَالَ لِي: «اجْلِسْ هَا هُنَا» قَالَ: فَأَجْلَسَنِي فِي قَاعٍ حَوْلَهُ حِجَارَةٌ، فَقَالَ لِي: «اجْلِسْ هَا هُنَا حَتَّى أَرْجِعَ إِلَيْكَ» قَالَ: فَانْطَلَقَ فِي الحَرَّةِ حَتَّى لاَ أَرَاهُ، فَلَبِثَ عَنِّي فَأَطَالَ اللُّبْثَ، ثُمَّ إِنِّي سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُقْبِلٌ، وَهُوَ يَقُولُ: «وَإِنْ سَرَقَ، وَإِنْ زَنَى؟» قَالَ: فَلَمَّا جَاءَ لَمْ أَصْبِرْ حَتَّى قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ، مَنْ تُكَلِّمُ فِي جَانِبِ الحَرَّةِ، مَا سَمِعْتُ أَحَدًا يَرْجِعُ إِلَيْكَ شَيْئًا؟ قَالَ: «ذَلِكَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، عَرَضَ لِي فِي جَانِبِ الحَرَّةِ، قَالَ: بَشِّرْ أُمَّتَكَ أَنَّهُ مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، وَإِنْ سَرَقَ، وَإِنْ زَنَى؟ قَالَ: نَعَمْ» قَالَ: قُلْتُ: وَإِنْ سَرَقَ، وَإِنْ زَنَى؟ قَالَ: «نَعَمْ، وَإِنْ شَرِبَ الخَمْرَ»

6443. Dari Abu Dzar , ia berkata: Aku pernah keluar pada suatu malam, ternyata ada Rosulullah yang berjalan sendirian, tanpa ditemani seorang pun, dan aku mengira beliau tidak ingin ditemani siapapun. Maka aku berjalan di bawah bayang bulan, dan beliau menoleh dan melihatku dan bertanya: “Siapa kamu?” Jawabku: “Abu Dzar. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusan untukmu[6].” Beliau bersabda: “Wahai Abu Dzar, kemarilah.” Aku berjalan bersama beliau beberapa saat lalu berkata: “Orang yang gemar memperbanyak (harta) adalah orang yang miskin (pahala) di Akhirat, kecuali orang yang diberi Allah harta lalu mengalokasikannya ke kanannya, kirinya, depannya, belakangnya, dan mempergunakannya dalam berbagai kebaikan.” Aku berjalan bersama beliau beberapa saat lalu bersabda lagi kepadaku: “Duduklah di sini.” Beliau menyuruhku duduk di dataran yang dikitari bebatuan dan berpesan: “Duduklah di sini hingga aku kembali lagi kepadamu.” Beliau pergi ke tanah bebatuan (di luar Madinah) hingga aku tidak melihatnya, dan beliau lama sekali menghilang dariku, lalu aku mendengar beliau bersabda ketika datang menuju arahku: “Meskipun berzina dan mencuri?” Ketika tiba, aku tidak sabar bertanya: “Wahai Nabi Allah, Allah menjadikanku tebusanmu, siapa orang yang Anda ajak bicara di tanah bebatuan tadi? Aku tidak mendengar seorang pun yang mengajak Anda bicara.” Beliau bersabda: “Dia Jibril Alaihissalam, yang menampakkan dirinya kepadaku di tanah bebatuan tersebut dan berkata: ‘Berilah kabar gembira kepada umatmu bahwa siapa yang meninggal tanpa membawa dosa syirik pasti masuk Surga.’ Aku bertanya: ‘Wahai Jibril, meskipun ia mencuri dan berzina?’ Dia menjawab: ‘Ya.’ Aku bertanya lagi: ‘Meskipun ia mencuri dan berzina?’ Jawabnya: ‘Ya, dan meskipun minum khomr.’”

14. Sabda Nabi : “Aku tidak suka memiliki emas sebesar gunung Uhud”

6444 - قَالَ أَبُو ذَرٍّ : كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ فِي حَرَّةِ المَدِينَةِ، فَاسْتَقْبَلَنَا أُحُدٌ، فَقَالَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «مَا يَسُرُّنِي أَنَّ عِنْدِي مِثْلَ أُحُدٍ هَذَا ذَهَبًا، تَمْضِي عَلَيَّ ثَالِثَةٌ وَعِنْدِي مِنْهُ دِينَارٌ، إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ، إِلَّا أَنْ أَقُولَ بِهِ فِي عِبَادِ اللَّهِ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا» عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ شِمَالِهِ، وَمِنْ خَلْفِهِ، ثُمَّ مَشَى فَقَالَ: «إِنَّ الأَكْثَرِينَ هُمُ الأَقَلُّونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا - عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ وَمِنْ خَلْفِهِ - وَقَلِيلٌ مَا هُمْ» ثُمَّ قَالَ لِي: «مَكَانَكَ لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» ثُمَّ انْطَلَقَ فِي سَوَادِ اللَّيْلِ حَتَّى تَوَارَى، فَسَمِعْتُ صَوْتًا قَدِ ارْتَفَعَ، فَتَخَوَّفْتُ أَنْ يَكُونَ قَدْ عَرَضَ لِلنَّبِيِّ ، فَأَرَدْتُ أَنْ آتِيَهُ فَذَكَرْتُ قَوْلَهُ لِي: «لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» فَلَمْ أَبْرَحْ حَتَّى أَتَانِي، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ صَوْتًا تَخَوَّفْتُ، فَذَكَرْتُ لَهُ، فَقَالَ: «وَهَلْ سَمِعْتَهُ؟» قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: «ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَانِي، فَقَالَ: مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ»

6444. Abu Dzar berkata: Aku berjalan bersama Nabi di jalan bebatuan Madinah lalu berjalan ke arah gunung Uhud lalu beliau bersabda: “Wahai Abu Dzar.” Kujawab: “Aku penuhi panggilanmu wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Aku tidak suka memiliki emas sebesar gunung Uhud ini, di mana berlalu 3 malam aku masih memiliki satu dinar (sekitar 4 juta), kecuali sedikit saja yang kusiapkan untuk membayar hutang. Bahkan akan aku berpesan agar disedekahkan semuanya untuk hamba-hamba Allah sekian, sekian, dan sekian; ke kanan, ke kiri, dan ke belakangku.” Lalu beliau berjalan lagi dan bersabda: “Orang yang gemar memperbanyak (harta) adalah orang yang sedikit (miskin pahala) pada hari Kiamat, kecuali orang yang menyedekahkannya sekian dan sekian ke kanannya, kirinya, dan belakangnya, tetapi alangkah sedikitnya mereka.” Lalu beliau bersabda kepadaku: “Tetaplah di tempatmu dan jangan berpindah hingga aku kembali kepadamu.” Lalu beliau pergi di kegelapan malam hingga tak tampak lagi. Aku mendengar suara meninggi dan aku khawatir Nabi diculik, hingga aku ingin mendatangi beliau tetapi aku teringat dengan pesannya: “Jangan berpindah hingga aku kembali kepadamu.” Maka aku tidak berpindah hingga beliau mendatangiku dan aku bertanya: “Wahai Rosulullah, aku mendengar suara yang aku khawatirkan tetapi aku ingat pesanmu.” Beliau bertanya: “Kamu mendengar suara itu?” Jawabku: “Ya.” Beliau bersabda: “Dia Jibril mendatangiku lalu berkata: ‘Siapa yang meninggal dari umatmu tanpa membawa dosa syirik pasti masuk Surga.’ Aku bertanya: ‘Meskipun ia berzina dan mencuri?’ Dia menjawab: ‘Meskipun ia berzina dan mencuri.’”

6445 - قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا، لَسَرَّنِي أَنْ لاَ تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلاَثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ، إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ»

6445. Abu Huroiroh berkata: Rosulullah bersabda: “Seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, aku suka jika aku melewati tiga malam tanpa menyisakan sedikitpun harta tersebut kecuali sedikit saja yang kusiapkan untuk melunasi hutang.”

15. Kaya Hakiki Kaya Hati

6446 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ»

6446. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Kaya (hakiki) bukanlah banyak harta, tetapi kaya (hakiki) adalah kaya hati (qonaah).”

16. Keutamaan Miskin

6447 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ ، أَنَّهُ قَالَ: مَرَّ رَجُلٌ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ، فَقَالَ لرَجُلٍ عِنْدَهُ جَالِسٍ: «مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟» فَقَالَ: رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِ النَّاسِ، هَذَا وَاللَّهِ حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ يُنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ يُشَفَّعَ، قَالَ: فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ ثُمَّ مَرَّ رَجُلٌ آخَرُ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ : «مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟» فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا رَجُلٌ مِنْ فُقَرَاءِ المُسْلِمِينَ، هَذَا حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ لاَ يُنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ لاَ يُشَفَّعَ، وَإِنْ قَالَ أَنْ لاَ يُسْمَعَ لِقَوْلِهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا»

6447. Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi , ia berkata: Seorang lelaki melewati Rosulullah , lalu beliau bertanya kepada Sahabat yang duduk di samping beliau: “Bagaimana pendapatmu tentang lelaki ini?” Jawabnya: “Dia termasuk orang terpandang (kaya), demi Allah, orang ini layak jika melamar, akan diterima lamarannya; jika memberi syafaat (perantara)[7], diterima syafaatnya.” Rosulullah diam lalu lelaki lain melewati beliau lalu beliau bertanya kepadanya lagi: “Apa pendapatmu tentang lelaki ini?” Jawabnya: “Wahai Rosulullah, orang ini termasuk orang miskin kaum Muslimin, orang ini layak jika melamar, tidak diterima lamarannya; jika memberi syafaat, tidak diterima syafaatnya; jika berbicara, tidak didengar ucapannya.” Rosulullah bersabda: “Orang kedua ini lebih baik dari sepenuh bumi orang pertama.”

6448 - عَنْ أَبِي وَائِلٍ، قَالَ: عُدْنَا خَبَّابًا، فَقَالَ: «هَاجَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ نُرِيدُ وَجْهَ اللَّهِ، فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلَى اللَّهِ، فَمِنَّا مَنْ مَضَى لَمْ يَأْخُذْ مِنْ أَجْرِهِ، مِنْهُمْ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ، قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ، وَتَرَكَ نَمِرَةً، فَإِذَا غَطَّيْنَا رَأْسَهُ بَدَتْ رِجْلاَهُ، وَإِذَا غَطَّيْنَا رِجْلَيْهِ بَدَا رَأْسُهُ، فَأَمَرَنَا النَّبِيُّ أَنْ نُغَطِّيَ رَأْسَهُ وَنَجْعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ شَيْئًا مِنَ الإِذْخِرِ، وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ، فَهُوَ يَهْدِبُهَا»

6448. Dari Abu Wail, ia berkata: Kami menjenguk Khobbab dan ia berkata: “Kami dahulu berhijroh bersama Rosulullah mengharapkan wajah Allah. Pahala kami ditanggung Allah. Di antara kami ada yang wafat dan belum meraih balasan (kecukupan duniawi), di antaranya Mus’ab bin Umair, yang terbunuh pada perang Uhud, hanya meninggalkan selendang bergaris. Jika kami tutup kepalanya, kakinya nampak; dan jika kami tutup kakinya, kepalanya nampak. Maka Nabi memerintahkan kami menutupi kepalanya (dengan selendang tersebut) dan menutupi kakinya dengan dedaunan idzkir (seperti ilalang). Di antara kami ada yang mendapatkan kelapangan harta tetapi ia menjauhinya.”

6449 - عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ»

6449. Dari Imron bin Hushoin , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku melihat Surga dan melihat kebanyakan penghuninya orang-orang miskin, dan aku melihat Neraka kebanyakan penghuninya wanita.”

6450 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: «لَمْ يَأْكُلِ النَّبِيُّ عَلَى خِوَانٍ حَتَّى مَاتَ، وَمَا أَكَلَ خُبْزًا مُرَقَّقًا حَتَّى مَاتَ»

6450. Dari Anas , ia berkata: “Nabi tidak pernah makan di atas meja makan hingga wafat, dan tidak pernah makan roti halus hingga wafat.”

6451 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «لَقَدْ تُوُفِّيَ النَّبِيُّ وَمَا فِي رَفِّي مِنْ شَيْءٍ يَأْكُلُهُ ذُو كَبِدٍ، إِلَّا شَطْرُ شَعِيرٍ فِي رَفٍّ لِي، فَأَكَلْتُ مِنْهُ، حَتَّى طَالَ عَلَيَّ، فَكِلْتُهُ فَفَنِيَ»

 6451. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Nabi wafat sementara di rak dapurku tidak ada makanan apapun yang bisa dimakan manusia, kecuali sedikit gandum di rak dapurku yang aku makan, hingga berlalu masa yang lama. Lalu aku takar dan habis.”[8]

17. Bagaimana Kehidupan Nabi dan Para Sahabatnya, Mereka Serba Kekurangan Dunia

6452 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: أَللَّهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ، إِنْ كُنْتُ لَأَعْتَمِدُ بِكَبِدِي عَلَى الأَرْضِ مِنَ الجُوعِ، وَإِنْ كُنْتُ لَأَشُدُّ الحَجَرَ عَلَى بَطْنِي مِنَ الجُوعِ، وَلَقَدْ قَعَدْتُ يَوْمًا عَلَى طَرِيقِهِمُ الَّذِي يَخْرُجُونَ مِنْهُ، فَمَرَّ أَبُو بَكْرٍ، فَسَأَلْتُهُ عَنْ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، مَا سَأَلْتُهُ إِلَّا لِيُشْبِعَنِي، فَمَرَّ وَلَمْ يَفْعَلْ، ثُمَّ مَرَّ بِي عُمَرُ، فَسَأَلْتُهُ عَنْ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، مَا سَأَلْتُهُ إِلَّا لِيُشْبِعَنِي، فَمَرَّ فَلَمْ يَفْعَلْ، ثُمَّ مَرَّ بِي أَبُو القَاسِمِ ، فَتَبَسَّمَ حِينَ رَآنِي، وَعَرَفَ مَا فِي نَفْسِي وَمَا فِي وَجْهِي، ثُمَّ قَالَ: «يَا أَبَا هِرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «الحَقْ» وَمَضَى فَتَبِعْتُهُ، فَدَخَلَ، فَاسْتَأْذَنَ، فَأَذِنَ لِي، فَدَخَلَ، فَوَجَدَ لَبَنًا فِي قَدَحٍ، فَقَالَ: «مِنْ أَيْنَ هَذَا اللَّبَنُ؟» قَالُوا: أَهْدَاهُ لَكَ فُلاَنٌ أَوْ فُلاَنَةُ، قَالَ: «أَبَا هِرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «الحَقْ إِلَى أَهْلِ الصُّفَّةِ فَادْعُهُمْ لِي» قَالَ: وَأَهْلُ الصُّفَّةِ أَضْيَافُ الإِسْلاَمِ، لاَ يَأْوُونَ إِلَى أَهْلٍ وَلاَ مَالٍ وَلاَ عَلَى أَحَدٍ، إِذَا أَتَتْهُ صَدَقَةٌ بَعَثَ بِهَا إِلَيْهِمْ وَلَمْ يَتَنَاوَلْ مِنْهَا شَيْئًا، وَإِذَا أَتَتْهُ هَدِيَّةٌ أَرْسَلَ إِلَيْهِمْ وَأَصَابَ مِنْهَا وَأَشْرَكَهُمْ فِيهَا، فَسَاءَنِي ذَلِكَ، فَقُلْتُ: وَمَا هَذَا اللَّبَنُ فِي أَهْلِ الصُّفَّةِ، كُنْتُ أَحَقُّ أَنَا أَنْ أُصِيبَ مِنْ هَذَا اللَّبَنِ شَرْبَةً أَتَقَوَّى بِهَا، فَإِذَا جَاءَ أَمَرَنِي، فَكُنْتُ أَنَا أُعْطِيهِمْ، وَمَا عَسَى أَنْ يَبْلُغَنِي مِنْ هَذَا اللَّبَنِ، وَلَمْ يَكُنْ مِنْ طَاعَةِ اللَّهِ وَطَاعَةِ رَسُولِهِ بُدٌّ، فَأَتَيْتُهُمْ فَدَعَوْتُهُمْ فَأَقْبَلُوا، فَاسْتَأْذَنُوا فَأَذِنَ لَهُمْ، وَأَخَذُوا مَجَالِسَهُمْ مِنَ البَيْتِ، قَالَ: «يَا أَبَا هِرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «خُذْ فَأَعْطِهِمْ» قَالَ: فَأَخَذْتُ القَدَحَ، فَجَعَلْتُ أُعْطِيهِ الرَّجُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُّ عَلَيَّ القَدَحَ، فَأُعْطِيهِ الرَّجُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُّ عَلَيَّ القَدَحَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى، ثُمَّ يَرُدُّ عَلَيَّ القَدَحَ، حَتَّى انْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ وَقَدْ رَوِيَ القَوْمُ كُلُّهُمْ، فَأَخَذَ القَدَحَ فَوَضَعَهُ عَلَى يَدِهِ، فَنَظَرَ إِلَيَّ فَتَبَسَّمَ، فَقَالَ: «أَبَا هِرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «بَقِيتُ أَنَا وَأَنْتَ» قُلْتُ: صَدَقْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «اقْعُدْ فَاشْرَبْ» فَقَعَدْتُ فَشَرِبْتُ، فَقَالَ: «اشْرَبْ» فَشَرِبْتُ، فَمَا زَالَ يَقُولُ: «اشْرَبْ» حَتَّى قُلْتُ: لاَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالحَقِّ، مَا أَجِدُ لَهُ مَسْلَكًا، قَالَ: «فَأَرِنِي» فَأَعْطَيْتُهُ القَدَحَ، فَحَمِدَ اللَّهَ وَسَمَّى وَشَرِبَ الفَضْلَةَ

6452. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Demi Allah yang tidak ada yang berhak disembah selain-Nya, sungguh aku pernah menempelkan liverku (atau organ lambung) ke tanah karena lapar, dan aku juga pernah mengikat perutku dengan batu karena lapar. Aku pernah duduk di jalan yang biasa dilalui orang-orang. Abu Bakar lewat dan aku menanyakan kepadanya tentang sebuah ayat di dalam Kitabullah, agar dia mengajakku makan. Ia lewat begitu saja dan tidak melakukannya. Lalu Umar lewat dan aku menanyakan kepadanya tentang sebuah ayat di dalam Kitabullah, agar dia mengajakku makan. Ia lewat begitu saja dan tidak melakukannya. Lalu Abul Qosim lewat dan ia tersenyum ketika melihatku, dan beliau paham maksudku lewat mimik wajahku, lalu berkata: “Hai Abu Hir (panggilan sayang)!” Kujawab: “Kupenuhi panggilanmu wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Ikuti aku.” Beliau berjalan dan aku mengikutinya. Beliau meminta izin masuk lalu memberiku izin untuk masuk. Beliau menjumpai sewadah susu, lalu bertanya: “Dari mana susu ini?” Istrinya menjawab: “Hadiah untuk Anda dari si fulan atau fulanah.” Beliau bersabda: “Hai Abu Hir!” Kujawab: “Aku penuhi panggilanmu, wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Pergi ke Ahli Shuffah dan panggil mereka ke sini.” Ahlus Shuffah adalah tamu Islam yang tidak memiliki keluarga, harta, maupun seorang pun kerabat. Jika sedekah datang ke beliau, dibagi-bagikan kepada mereka, dan beliau tidak makan sedikitpun. Jika datang hadiah kepada beliau, beliau ikut makan bersama mereka. Perintah beliau tadi membuatku sedih dan aku membatin: “Apa cukup susu ini untuk para Ahli Shuffah, padahal aku lebih berhak mendapat seteguk saja dari susu tersebut untuk menguatkan badanku. Justru ketika ia datang, aku disuruh untuk memberikannya kepada mereka, dan kemungkinan besar susu itu akan sampai kepada giliranku ketika mereka semua sudah minum. Akan tetapi ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya adalah keharusan.” Maka aku mendatangi mereka dan mengundang mereka. Mereka pun datang. Mereka meminta izin masuk dan diizinkan lalu duduk di rumah beliau. Beliau bersabda: “Hai Abu Hir!” Kujawab: “Aku penuhi panggilanmu, wahai Rosululah.” Beliau berkata: “Ambil ini dan berikan kepada mereka.” Aku mengambil wadah berisi susu lalu kuberikan kepada seseorang lalu diminumnya hingga puas lalu wadah itu dikembalikan kepadaku sampai aku kembali ke Nabi  sementara mereka sudah minum semua. Beliau mengambil wadah itu lalu ditaruh di tanganku sambil tersenyum menatapku dan berkata: “Hai Abu Hir!” Kujawab: “Aku penuhi panggilanmu, wahai Rosulullah.” Beliau berkata: “Tersisa aku dan kamu.” Kujawab: “Benar, wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Duduk dan minumlah.” Aku duduk dan minum. Beliau berkata lagi: “Minum lagi.” Aku minum lagi dan beliau selalu bilang: “Minum lagi,” sampai aku bertaka: “Tidak bisa, demi Dzat yang mengetusmu dengan benar, aku tidak lagi mendapatkan ruang kosong di perutku.” Beliau berkata: “Berikan kepadaku.” Lalu wadah itu kuberikan kepada beliau. Beliau memuji Allah (atas barokah dari-Nya hingga susu yang sedikit bisa mengenyangkan semua orang) lalu beliau membaca bismillah dan minum sisanya.

6453 - عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: «إِنِّي لَأَوَّلُ العَرَبِ رَمَى بِسَهْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَرَأَيْتُنَا نَغْزُو وَمَا لَنَا طَعَامٌ إِلَّا وَرَقُ الحُبْلَةِ، وَهَذَا السَّمُرُ، وَإِنَّ أَحَدَنَا لَيَضَعُ كَمَا تَضَعُ الشَّاةُ، مَا لَهُ خِلْطٌ، ثُمَّ أَصْبَحَتْ بَنُو أَسَدٍ تُعَزِّرُنِي عَلَى الإِسْلاَمِ؟! خِبْتُ إِذًا وَضَلَّ سَعْيِي»

 6453. Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh , ia berkata: “Aku orang pertama Arob yang melesatkan anak panah di jalan Allah. Aku masih ingat dulu berperang (bersama Rosulullah ) tanpa memiliki makanan selain daun dari pohon berduri dan pohon samr (mungkin pohon samroh). Di antara kami ada yang berak seperti beraknya kambing, kotorannya tidak bercampur (bulatan-bulatan, yakni tidak menyambung). Lalu Bani Asad sekarang mengajari kami tentang Islam?! Rugi aku, dan sia-sia amalku dulu.”

6454 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ بُرٍّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ»

 6454. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Keluarga Muhammad tidak pernah kenyang semenjak tiba di Madinah, dari makanan gandum tiga hari berturut-turut hingga beliau wafat.”

6455 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «مَا أَكَلَ آلُ مُحَمَّدٍ أَكْلَتَيْنِ فِي يَوْمٍ إِلَّا إِحْدَاهُمَا تَمْرٌ»

6455. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Tidaklah keluarga Muhammad makan dua kali sehari kecuali salah satunya dengan kurma.”

6456 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «كَانَ فِرَاشُ رَسُولِ اللَّهِ مِنْ أَدَمٍ، وَحَشْوُهُ مِنْ لِيفٍ»

6456. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Kasur Rosulullah terbuat dari kulit binatang yang disamak, dan isinya dari kulit kurma.”

6457 - عَنْ قَتَادَةَ، قَالَ: كُنَّا نَأْتِي أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، وَخَبَّازُهُ قَائِمٌ، وَقَالَ: «كُلُوا، فَمَا أَعْلَمُ النَّبِيَّ رَأَى رَغِيفًا مُرَقَّقًا حَتَّى لَحِقَ بِاللَّهِ، وَلاَ رَأَى شَاةً سَمِيطًا بِعَيْنِهِ قَطُّ»

6457. Dari Qotadah, ia berkata: Kami mengunjungi Anas bin Malik sementara tukang rotinya berdiri dan Anas berkata: “Makanlah, aku tidak mengetahui Nabi pernah melihat roti halus hingga bertemu Allah (wafat), dan tidak pernah melihat dengan matanya sama sekali kambing samīth (yang bulu kulitnya dihilangkan lalu dipanggang).”

6458 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «كَانَ يَأْتِي عَلَيْنَا الشَّهْرُ مَا نُوقِدُ فِيهِ نَارًا، إِنَّمَا هُوَ التَّمْرُ وَالمَاءُ، إِلَّا أَنْ نُؤْتَى بِاللُّحَيْمِ»

6458. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Pernah berbulan-bulan tungku (dapur) tidak kami nyalakan. Makanan kami hanya kurma dan air, hanya saja kadang kami diberi hadiah sedikit daging.”

6459 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، أَنَّهَا قَالَتْ لِعُرْوَةَ: «ابْنَ أُخْتِي، إِنْ كُنَّا لَنَنْظُرُ إِلَى الهِلاَلِ ثَلاَثَةَ أَهِلَّةٍ فِي شَهْرَيْنِ، وَمَا أُوقِدَتْ فِي أَبْيَاتِ رَسُولِ اللَّهِ نَارٌ» فَقُلْتُ: مَا كَانَ يُعِيشُكُمْ؟ قَالَتْ: «الأَسْوَدَانِ: التَّمْرُ وَالمَاءُ، إِلَّا أَنَّهُ قَدْ كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ جِيرَانٌ مِنَ الأَنْصَارِ، كَانَ لَهُمْ مَنَائِحُ، وَكَانُوا يَمْنَحُونَ رَسُولَ اللَّهِ مِنْ أَبْيَاتِهِمْ فَيَسْقِينَاهُ»

6459. Dari Aisyah ڤ, bahwa ia berkata kepada Urwah: “Hai anak saudariku, kami dahulu melihat hilal[9] 3 kali dalam dua bulan, dan api tidak dinyalakan di (dapur) rumah Rosulullah .” Urwah bertanya: “Kalian makan apa?” Jawabnya: “Dua hal yaitu kurma dan air, hanya saja Rosulullah memiliki beberapa tetangga Anshor yang memiliki susu perahan. Mereka biasa mengirim susu perahannya kepada Rosulullah sehingga kami meminumnya.”

6460 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «اللَّهُمَّ ارْزُقْ آلَ مُحَمَّدٍ قُوتًا»

6460. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Ya Allah, jadikanlah rezeki makanan Muhammad berupa makanan pokok.”[10]

18. Sederhana dan Rutin dalam Beramal

6461 - عَنْ مَسْرُوقٍ، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ ڤ: أَيُّ العَمَلِ كَانَ أَحَبَّ إِلَى النَّبِيِّ ؟ قَالَتْ: «الدَّائِمُ» قَالَ: قُلْتُ: فَأَيَّ حِينٍ كَانَ يَقُومُ؟ قَالَتْ: «كَانَ يَقُومُ إِذَا سَمِعَ الصَّارِخَ»

6461. Dari Masruq, ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah ڤ: “Amal apa yang paling dicintai Nabi ?” Dia menjawab: “Rutin.” Aku bertanya: “Kapan beliau bangun tidur?” Jawabnya: “Beliau bangun ketika mendengar ayam berkokok.”

6462 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، أَنَّهَا قَالَتْ: «كَانَ أَحَبُّ العَمَلِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ الَّذِي يَدُومُ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ»

6462. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: “Amal yang paling dicintai Rosulullah adalah yang dikerjakan rutin oleh orangnya.”

6463 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ» قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلاَ أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ، سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاغْدُوا وَرُوحُوا، وَشَيْءٌ مِنَ الدُّلْجَةِ، وَالقَصْدَ القَصْدَ تَبْلُغُوا»

6463. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Amal seseorang tidak akan menyelamatkannya (dari Neraka).” Sahabat bertanya: “Tidak pula Anda wahai Rosulullah?” Jawab beliau: “Tidak pula aku, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Luruslah kalian, mendekatlah kalian, berangkatlah kalian di pagi hari, siang hari, dan sebentar dari waktu malam. Sederhana dan sedikit demi sedikit, nanti akan sampai tujuan.”[11]

6464 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاعْلَمُوا أَنْ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدَكُمْ عَمَلُهُ الجَنَّةَ، وَأَنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ»

6464. Dari Aisyah ڤ, bahwa Rosulullah bersabda: “Luruslah dan mendekatlah, dan ketahuilah bahwa amal seseorang tidak akan memasukkannya ke Surga. Amal yang paling Allah cintai adalah yang rutin dikerjakan meski sedikit.”[12]

6465 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، أَنَّهَا قَالَتْ: سُئِلَ النَّبِيُّ : أَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: «أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ» وَقَالَ: «اكْلَفُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ»

6465. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Nabi pernah ditanya: “Amal apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab: “Yang rutin dikerjakan meskipun sedikit,” beliau melanjutkan, “Kerjakan amal rutin tersebut dengan sungguh-sungguh semampu kalian.”

6466 - عَنْ عَلْقَمَةَ، قَالَ: سَأَلْتُ أُمَّ المُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ، قُلْتُ: يَا أُمَّ المُؤْمِنِينَ، كَيْفَ كَانَ عَمَلُ النَّبِيِّ ، هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنَ الأَيَّامِ؟ قَالَتْ: «لاَ، كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً، وَأَيُّكُمْ يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ النَّبِيُّ يَسْتَطِيعُ؟»

6466. Dari Alqomah, ia berkata: Aku bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah ڤ: “Wahai Ummul Mukminin, bagaimana amal Nabi , apakah beliau mengkhususkan hari?” Jawabnya: “Tidak, amal beliau dikerjakan rutin, dan siapakah dari kalian yang mampu rutin seperti yang dilakukan beliau?”

6467 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا، فَإِنَّهُ لا يُدْخِلُ أَحَدًا الجَنَّةَ عَمَلُهُ» قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ»

6467. Dari Aisyah ڤ, dari Nabi , beliau bersabda: “Luruslah dan mendekatlah serta bergembiralah, karena amal seseorang tidak memasukkannya ke Surga.” Para Sahabat bertanya: “Tidak pula Anda, wahai Rosulullah?” Jawab beliau: “Tidak pula aku, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan rahmat-Nya.”[13]

6468 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى لَنَا يَوْمًا الصَّلاَةَ، ثُمَّ رَقِيَ المِنْبَرَ، فَأَشَارَ بِيَدِهِ قِبَلَ قِبْلَةِ المَسْجِدِ، فَقَالَ: «قَدْ أُرِيتُ الآنَ مُنْذُ صَلَّيْتُ لَكُمُ الصَّلاَةَ، الجَنَّةَ وَالنَّارَ، مُمَثَّلَتَيْنِ فِي قُبُلِ هَذَا الجِدَارِ، فَلَمْ أَرَ كَاليَوْمِ فِي الخَيْرِ وَالشَّرِّ، فَلَمْ أَرَ كَاليَوْمِ فِي الخَيْرِ وَالشَّرِّ»

6468. Dari Anas bin Malik , ia berkata: Pada suatu hari Rosulullah mengimami kami sholat, lalu naik mimbar, lalu mengarahkan tangannya ke arah qiblat Masjid lalu bersabda: “Semenjak aku mengimami kalian tadi sampai sekarang, aku melihat Surga dan Neraka yang digambarkan di depan tembok Masjid ini. Aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini, aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini.”

19. Berharap (Surga) Disertai Takut (Neraka)

6469 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الرَّحْمَةَ يَوْمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحْمَةٍ، فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً، وَأَرْسَلَ فِي خَلْقِهِ كُلِّهِمْ رَحْمَةً وَاحِدَةً، فَلَوْ يَعْلَمُ الكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الرَّحْمَةِ لَمْ يَيْئَسْ مِنَ الجَنَّةِ، وَلَوْ يَعْلَمُ المُؤْمِنُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنَ العَذَابِ لَمْ يَأْمَنْ مِنَ النَّارِ»

6469. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Sungguh Allah menjadikan 100 rahmat pada hari mewujudkannya. Allah menahan 99 rahmat di sisi-Nya dan mengirim satu rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Seandainya orang kafir mengetahui semua rahmat Allah, tentu ia tidak akan berputus asa dari Surga; dan seandainya orang beriman mengetahui semua siksaan Allah, tentu ia aman dari Neraka.”

20. Sabar dari Apa yang Allah Haramkan

6470 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: أَنَّ أُنَاسًا مِنَ الأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ ، فَلَمْ يَسْأَلْهُ أَحَدٌ مِنْهُمْ إِلَّا أَعْطَاهُ حَتَّى نَفِدَ مَا عِنْدَهُ، فَقَالَ لَهُمْ حِينَ نَفِدَ كُلُّ شَيْءٍ أَنْفَقَ بِيَدَيْهِ: «مَا يَكُنْ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لاَ أَدَّخِرْهُ عَنْكُمْ، وَإِنَّهُ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ»

6470. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Beberapa orang Anshor meminta-minta kepada Rosulullah . Siapapun dari mereka yang meminta pasti diberi beliau hingga apa yang di sisi beliau habis. Ketika beliau telah memberikan semua yang di depannya, beliau bersabda: “Harta apapun yang ada di sisiku, tidak ada yang kusembunyikan dari kalian. Siapa yang berusaha menjaga dirinya dari meminta-minta (iffah), maka Allah akan menjadikan sifat itu padanya; siapa berlatih bersabar, maka Allah menjadikannya memiliki sifat sabar; dan siapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah yang akan mencukupinya. Kalian tidaklah diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas melebihi sifat sabar.”

6471 - عَنِ المُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ يُصَلِّي حَتَّى تَرِمَ، أَوْ تَنْتَفِخَ قَدَمَاهُ، فَيُقَالُ لَهُ، فَيَقُولُ: «أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا؟»

6471. Dari Al-Mughiroh bin Syu’bah , ia berkata: Nabi sholat hingga kakinya bengkak, lalu ada yang bertanya dan beliau menjawab: “Tidakkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”

21. Siapa yang Bertawakal Kepada Allah, Akan Dicukupi

6472 - عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ: كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، فَقَالَ: عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «يَدْخُلُ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ، هُمُ الَّذِينَ لاَ يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ»

6472. Dari Hushoin bin Abdurrohman, ia berkata: Aku duduk di sisi Sa’id bin Jubair lalu ia berkata dari Ibnu Abbas bahwa Rosulullah bersabda: “Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk Surga tanpa hisab. Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak meyakini kesialan, dan bertawakal hanya kepada Robb mereka.”

22. Dibencinya Ngegosip

6473 - عَنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ المُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ: أَنَّ مُعَاوِيَةَ كَتَبَ إِلَى المُغِيرَةِ: أَنِ اكْتُبْ إِلَيَّ بِحَدِيثٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ، قَالَ: فَكَتَبَ إِلَيْهِ المُغِيرَةُ: إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ عِنْدَ انْصِرَافِهِ مِنَ الصَّلاَةِ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ» ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، قَالَ: وَكَانَ يَنْهَى عَنْ قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةِ المَالِ، وَمَنْعٍ وَهَاتِ، وَعُقُوقِ الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدِ البَنَاتِ

6473. Dari Warrod sekretaris Al-Mughiroh bin Syu’bah, bahwa Mu’awiyah menulis surat kepada Al-Mughiroh: “Tulislah untukku hadits yang kamu dengar dari Rosulullah .” Lalu ia menjawab: “Aku mendengar Rosulullah membaca seusai sholat: ‘Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah semata tanpa sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,’ sebanyak tiga kali. Beliau melarang ngegosip (kabar burung), banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, menahan hak harta, durhaka kepada ibu, dan mengubur bayi hidup-hidup.”

23. Menjaga Lisan

6474 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ: «مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ»

6474. Dari Sahl bin Sa’ad , dari Rosulullah , beliau bersabda: “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara jenggot dan kumisnya (yakni mulut) dan apa yang ada di antara dua kakinya (yakni kemaluan), maka aku menjamin untuknya Surga.”

6475 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ»

6475. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, semestinya berbicara yang baik atau diam saja; siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, semestinya tidak menyakiti tetangganya; siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, semestinya memuliakan tamunya.”

6476 - عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الخُزَاعِيِّ ، قَالَ: سَمِعَ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي: النَّبِيَّ يَقُولُ: «الضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ أَيَّامٍ، جَائِزَتُهُ» قِيلَ: مَا جَائِزَتُهُ؟ قَالَ: «يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَسْكُتْ»

6476. Dari Abu Syuraih Al-Khuza’i , ia berkata: Kedua telingaku mendengar dan hatiku menghafal sabda Nabi : “Hak bertamu itu tiga hari, beserta hidangannya.” Ada yang bertanya: “Berapa hari hidangannya?” Jawab beliau: “Sehari semalam. Siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, semestinya memuliakan tamunya; dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, semestinya berkata yang baik atau diam saja.”

6477 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ»

6477. Dari Abu Huroiroh , bahwa ia mendengar Rosulullah bersabda: “Ada hamba yang berbicara sebuah kalimat yang tidak ia hiraukan, menyebabkan ia terpleset di Neraka sejauh antara timur dengan barat.”

6478 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ»

6478. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Ada hamba yang berbicara sebuah kalimat yang Allah ridhoi, tanpa ia sadari, menyebabkan ia diangkat Allah derajatnya. Ada pula hamba yang berbicara sebuah kalimat yang Allah murkai, tanpa ia sadari, menyebabkan ia terjatuh di Jahannam.”

24. Menangis Karena Takut Kepada Allah

6479 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ: رَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ»

6479. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Ada 7 golongan yang dinaungi Allah, di antaranya: seseorang yang mengingat Allah lalu berlinang kedua matanya.”

25. Takut Siksa Allah

6480 - عَنْ حُذَيْفَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «كَانَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ يُسِيءُ الظَّنَّ بِعَمَلِهِ، فَقَالَ لِأَهْلِهِ: إِذَا أَنَا مُتُّ فَخُذُونِي فَذَرُّونِي فِي البَحْرِ فِي يَوْمٍ صَائِفٍ، فَفَعَلُوا بِهِ، فَجَمَعَهُ اللَّهُ ثُمَّ قَالَ: مَا حَمَلَكَ عَلَى الَّذِي صَنَعْتَ؟ قَالَ: مَا حَمَلَنِي إِلَّا مَخَافَتُكَ، فَغَفَرَ لَهُ»

6480. Dari Hudzaifah , dari Nabi , beliau bersabda: “Ada orang sebelum kalian yang berburuk sangka atas amalnya. Lalu ia berkata kepada keluarganya: ‘Jika aku mati, ambillah abuku lalu tebarkan di laut saat angin kencang.’ Mereka pun melaksanakannya lalu Allah menghimpun semuanya dan berkata: ‘Apa yang mendorongmu melakukan itu?’ Jawabnya: ‘Tidak ada yang mendorongku kecuali rasa takut kepada-Mu.’ Maka Allah mengampuninya.”

6481 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، عَنِ النَّبِيِّ ذَكَرَ: «رَجُلًا فِيمَنْ كَانَ سَلَفَ، أَوْ قَبْلَكُمْ، آتَاهُ اللَّهُ مَالًا وَوَلَدًا قَالَ: فَلَمَّا حُضِرَ قَالَ لِبَنِيهِ: أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ؟ قَالُوا: خَيْرَ أَبٍ، قَالَ: فَإِنَّهُ لَمْ يَبْتَئِرْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا وَإِنْ يَقْدَمْ عَلَى اللَّهِ يُعَذِّبْهُ، فَانْظُرُوا فَإِذَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي، حَتَّى إِذَا صِرْتُ فَحْمًا فَاسْحَقُونِي - أَوْ قَالَ: فَاسْهَكُونِي - ثُمَّ إِذَا كَانَ رِيحٌ عَاصِفٌ فَأَذْرُونِي فِيهَا [وَفِي رِوَايَةٍ:  فِي البَحْرِ]، فَأَخَذَ مَوَاثِيقَهُمْ عَلَى ذَلِكَ - وَرَبِّي - فَفَعَلُوا، فَقَالَ اللَّهُ: كُنْ، فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ، ثُمَّ قَالَ: أَيْ عَبْدِي مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ؟ قَالَ: مَخَافَتُكَ - أَوْ فَرَقٌ مِنْكَ - فَمَا تَلاَفَاهُ أَنْ رَحِمَهُ اللَّهُ»

6481. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , dari Nabi , bahwa beliau pernah bercerita tentang seorang lelaki zaman dulu atau dari umat sebelum kalian, Allah karuniakan banyak anak dan harta, dan ketika ia sakarat ia berkata: “Ayah seperti apakah aku bagi kalian?” Mereka menjawab: “Ayah terbaik.” Ia berkata: “Akan tetapi ayahmu tidak menyimpan pahala di sisi Allah, dan jika ia dibangkitkan menghadap Allah, Dia akan menyiksanya. Perhatikan, jika aku mati, bakarlah jasadku dan jika sudah menjadi arang, tumbuklah sampai halus. Lalu ketika angin sangat kencang, tebarkan abuku di laut.” Si ayah tersebut mengambil janji kuat kepada mereka sampai bersumpah: “Demi Allah.” Mereka pun melaksanakan wasiat tersebut. Allah berfirman: “Jadilah.” Seketika ia sudah menjadi lelaki tegap, lalu Allah bertanya: “Hai hamba-Ku, apa yang mendorongmu melakukan perbuatan itu?” Dia menjawab: “Takut kepada-Mu.” Akhirnya ia mendapat rahmat[14] Allah.

26. Berhenti dari Maksiat

6482 - عَنْ أَبِي مُوسَى ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «مَثَلِي وَمَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ، كَمَثَلِ رَجُلٍ أَتَى قَوْمًا فَقَالَ: رَأَيْتُ الجَيْشَ بِعَيْنَيَّ، وَإِنِّي أَنَا النَّذِيرُ العُرْيَانُ، فَالنَّجَا النَّجَاءَ، فَأَطَاعَتْهُ طَائِفَةٌ فَأَدْلَجُوا عَلَى مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا، وَكَذَّبَتْهُ طَائِفَةٌ فَصَبَّحَهُمُ الجَيْشُ فَاجْتَاحَهُمْ»

6482. Dari Abu Musa , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Perumpamaan aku dan wahyu yang diturunkan Allah kepadaku, seperti seseorang yang mendatangi kaum dan berkata: ‘Aku melihat pasukan dengan kedua mataku dan aku memperingatkan kalian (akan bahayanya) dengan telanjang dada[15]. Yang selamat adalah yang percaya.’ Sekelompok orang mentaatinya dengan kabur di malam hari dengan tenang hingga mereka selamat. Sementara kelompok lain mendustakannya hingga di waktu pagi mereka diserang pasukan tersebut dan dibinasakan.”

6483 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ النَّاسِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا، فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ جَعَلَ الفَرَاشُ وَهَذِهِ الدَّوَابُّ الَّتِي تَقَعُ فِي النَّارِ يَقَعْنَ فِيهَا، فَجَعَلَ يَنْزِعُهُنَّ وَيَغْلِبْنَهُ فَيَقْتَحِمْنَ فِيهَا، فَأَنَا آخُذُ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ، وَهُمْ يَقْتَحِمُونَ فِيهَا»

 6483. Dari Abu Huroiroh , ia mendengar Rosulullah bersabda: “Perumpamaan aku dengan manusia, seperti seseorang yang menyalakan lampu. Ketika lampu itu menyinari sekelilingnya, tiba-tiba beberapa laron dan serangga yang mendatanginya hampir terjatuh pada lampu tersebut. Lalu lelaki itu mencegahnya dan menahannya, tetapi mereka justru memaksa masuk api tersebut. (Itu ibarat) aku memegang erat tali pinggang kalian agar jauh dari Neraka, tetapi mereka (kalian)[16] justru memaksa masuk.”

6484 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ»

6484. Dari Abdullah bin Amr , ia berkata: Nabi bersabda: “Muslim sejati adalah siapa yang kaum Muslimin selamat dari (gangguan) lisannya dan tangannya, sementara orang yang hijroh sejati adalah orang yang hijroh dari apa yang Allah larang.”

27. Sabda Nabi : “Andai kalian tahu apa yang kutahu, tentu akan sedikit tertawa dan banyak menangis”

6485 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، كَانَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

6485. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui (peristiwa naza, alam barzah, mahsyar), tentu kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

6486 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

6486. Dari Anas , ia berkata: Nabi bersabda: “Seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui, tentu kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

28. Neraka Dikelilingi oleh Syahwat

6487 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ»

6487. Dari Abu Huroiroh , bahwa Rosulullah bersabda: “Neraka dikelilingi perkara yang disukai (syahwat) dan Surga dikelilingi perkara yang dibenci (makarih).”

29. Surga Lebih Dekat Kepada Kalian Melebihi Dekatnya Tali Sandal Kalian Sendiri, dan Neraka Demikian Juga

6488 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ»

6488. Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata: Nabi bersabda: “Surga lebih dekat kepada kalian melebihi tali sandalnya sendiri, begitu juga Neraka.”[17]

6489 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «أَصْدَقُ بَيْتٍ قَالَهُ الشَّاعِرُ: أَلاَ كُلُّ شَيْءٍ مَا خَلاَ اللَّهَ بَاطِلُ»

6489. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Bait yang paling benar yang pernah diucapkan penyair adalah: ‘Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah batil (lenyap).’”

30. Lihatlah Kepada Orang yang Lebih Rendah Darinya dan Jangan Melihat Kepada Orang yang Lebih Tinggi Darinya

6490 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ: «إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي المَالِ وَالخَلْقِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ»

6490. Dari Abu Huroiroh , dari Rosulullah , beliau bersabda: “Apabila seorang dari kalian melihat orang yang unggul dalam harta dan fisik, hendaknya ia melihat orang yang lebih rendah darinya.”

31. Siapa Bertekad Kuat Melakukan Kebaikan Atau Keburukan

6491 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ ، فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ: «قَالَ: إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً»

6491. Dari Ibnu Abbas , dari Nabi , dalam riwayat dari Robnya Azza wa Jalla, beliau bersabda: “Allah berfirman: ‘Allah menulis kebaikan (pahala) dan keburukan (dosa) lalu menjelaskannya. Siapa yang bertekad kuat melakukan kebaikan lalu tidak dikerjakan, Allah akan menulis untuknya satu kebaikan sempurna di sisi-Nya; dan jika ia bertekad kuat melakukannya dan dikerjakan, Allah akan menulis untuknya 10 kebaikan di sisi-Nya, hingga 700 kali lipat, bahkan hingga kelipatan yang sangat banyak. Siapa yang bertekad kuat melakukan keburukan dan tidak dikerjakan, Allah akan menulis untuknya satu kebaikan sempurna di sisi-Nya; dan jika dia bertekad kuat melakukannya dan dikerjakan, Allah akan menulis untuknya satu keburukan.’”

32. Takut dari Dosa-Dosa yang Diremehkan

6492 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: «إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا، هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ مِنَ المُوبِقَاتِ»

6492. Dari Anas , ia berkata: “Kalian benar-benar melakukan dosa yang tampak di mata kalian lebih tipis dari rambut (dianggap remeh), padahal kami dahulu menganggapnya di zaman Nabi sebagai dosa yang membinasakan (dosa besar).”

33. Amal Tergantung Penutupnya dan Kekhawatiran Atasnya

6493 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ ، قَالَ: نَظَرَ النَّبِيُّ إِلَى رَجُلٍ يُقَاتِلُ المُشْرِكِينَ، وَكَانَ مِنْ أَعْظَمِ المُسْلِمِينَ غَنَاءً عَنْهُمْ، فَقَالَ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا» فَتَبِعَهُ رَجُلٌ، فَلَمْ يَزَلْ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى جُرِحَ، فَاسْتَعْجَلَ المَوْتَ، فَقَالَ بِذُبَابَةِ سَيْفِهِ فَوَضَعَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ، فَتَحَامَلَ عَلَيْهِ حَتَّى خَرَجَ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ : «إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ، فِيمَا يَرَى النَّاسُ، عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَيَعْمَلُ فِيمَا يَرَى النَّاسُ، عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا»

6493. Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi , ia berkata: Nabi memperhatikan seseorang yang berperang melawan orang-orang musyrik dan ia termasuk orang yang gagah berani dari kaum Muslimin, lalu beliau bersabda: “Siapa yang ingin melihat seorang dari penduduk Neraka, lihatlah orang itu.” Lalu orang itu diikuti (diawasi) oleh seseorang sampai ia terkena luka lalu ia tergesa-gesa ingin mati (karena beratnya rasa sakitnya), lalu ujung pedangnya ia tepatkan di tengah dadanya lalu ia tusukkan hingga tembus di antara dua pundaknya. Lalu Nabi bersabda: “Ada hamba yang beramal penduduk Surga, menurut pandangan manusia, padahal ia termasuk penduduk Neraka; dan ada pula hamba yang beramal penduduk Neraka, menurut pandangan manusia, tetapi ia termasuk penduduk Surga. Amal itu tergantung penutupnya.”

34. Menyendiri Merupakan Istirahat dari Lingkungan yang Jelek

6494 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «رَجُلٌ جَاهَدَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، وَرَجُلٌ فِي شِعْبٍ مِنَ الشِّعَابِ: يَعْبُدُ رَبَّهُ، وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ»

6494. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Seorang Arab baduwi mendatangi Nabi dan bertanya: “Wahai Rosulullah, siapakah manusia terbaik?” Jawab beliau: “Seseorang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya, dan juga seseorang yang tinggal di salah satu lembah untuk menyembah Robnya dan meninggalkan keburukan manusia.’”

6495 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، خَيْرُ مَالِ الرَّجُلِ المُسْلِمِ الغَنَمُ، يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الجِبَالِ وَمَوَاقِعَ القَطْرِ، يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الفِتَنِ»

6495. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Nabi bersabda: “Akan datang sebuah zaman kepada manusia, di mana harta terbaik seseorang adalah kambing yang dia gembalakan di bukit-bukit gunung dan tempat jatuhnya air, ia kabur menyelamatkan agamanya dari berbagai fitnah (ujian).”

35. Diangkatnya Amanah

6496 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِذَا ضُيِّعَتِ الأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ» قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «إِذَا أُسْنِدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ»

6496. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah kehancurannya.” Ada yang bertanya: “Bagaimana bentuk menyia-nyiakannya wahai Rosulullah?” Jawab beliau: “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan pakarnya, maka tunggulah kehancuran urusan tersebut.”[18]

6497 - عَنْ حُذَيْفَةَ ، قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ حَدِيثَيْنِ، رَأَيْتُ أَحَدَهُمَا وَأَنَا أَنْتَظِرُ الآخَرَ: حَدَّثَنَا: «أَنَّ الأَمَانَةَ نَزَلَتْ فِي جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ القُرْآنِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ» وَحَدَّثَنَا عَنْ رَفْعِهَا قَالَ: «يَنَامُ الرَّجُلُ النَّوْمَةَ، فَتُقْبَضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ، فَيَظَلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ أَثَرِ الوَكْتِ، ثُمَّ يَنَامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ فَيَبْقَى أَثَرُهَا مِثْلَ المَجْلِ، كَجَمْرٍ دَحْرَجْتَهُ عَلَى رِجْلِكَ فَنَفِطَ، فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا وَلَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ، فَيُصْبِحُ النَّاسُ يَتَبَايَعُونَ، فَلاَ يَكَادُ أَحَدٌ يُؤَدِّي الأَمَانَةَ، فَيُقَالُ: إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلًا أَمِينًا، وَيُقَالُ لِلرَّجُلِ: مَا أَعْقَلَهُ وَمَا أَظْرَفَهُ وَمَا أَجْلَدَهُ، وَمَا فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ». وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيَّكُمْ بَايَعْتُ، لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا رَدَّهُ عَلَيَّ الإِسْلاَمُ، وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِيًّا رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِيهِ، فَأَمَّا اليَوْمَ: فَمَا كُنْتُ أُبَايِعُ إِلَّا فُلاَنًا وَفُلاَنًا

6497. Dari Hudzaifah , ia berkata: Rosulullah menyampaikan kepada kami dua hadits (peristiwa). Aku melihat salah satunya sudah terjadi dan aku menunggu yang belum terjadi. Beliau menyampaikan kepada kami bahwa amanah turun di hati para Sahabat lalu mereka memahami Qur’an dan memahami Sunnah dengan baik. Lalu beliau menyampaikan kepada kami diangkatnya amanah: “Ada seseorang yang tidur pulas, tiba-tiba amanah tercabut (hilang) dari hatinya, hingga tersisa bekasnya saja, sebesar waket (nokta kecil), lalu ia tidur pulas lagi dan tiba-tiba amanah tercabut (hilang) hingga tersisa bekasnya saja, sebesar majl (lebih kecil dari waket), perumpamaannya seperti bara api yang kamu lewatkan ke kakimu hingga membekas luka berair, lalu kamu melihatnya hilang, tanpa bekas sama sekali. Lalu di pagi hari manusia melakukan mu’amalah (jual-beli, berjanji, transaksi), tetapi hampir tidak ada yang amanah. Ada yang berkata: ‘Di kabilah fulan ada orang yang amanah,’ dan dia dipuji: ‘Alangkah cerdasnya ia, alangkah baiknya ia, dan alangkah kuatnya ia,’ padahal di hatinya tidak ada iman meski sekecil butiran biji. Aku mengalami sebuah zaman (para Sahabat) dan aku tidak peduli bermuamalah dengan siapa dari mereka (karena amanah). Jika ia seorang Muslim, maka agamanya akan mendorongnya untuk amanah kepadaku; dan jika ia seorang Nashoro (maupun Yahudi), maka pejabat akan memaksanya amanah kepadaku. Adapun hari ini, aku tidak bermuamalah kecuali dengan si fulan dan si allan saja (yang kukenal amanah).[19]

6498 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «إِنَّمَا النَّاسُ كَالإِبِلِ المِائَةِ، لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً»

6498. Dari Abdullah bin Umar , ia berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Manusia itu ibaratnya 100 ekor unta, tetapi hampir kamu tidak mendapati seekorpun darinya yang layak dijadikan kendaraan.”

36. Riya dan Sum’ah

6499 - عَنْ جُنْدَبٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ، وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ»

6499. Dari Jundab bin Abdillah , ia berkata: Nabi bersabda: “Siapa yang sum’ah, Allah akan membalasnya; dan siapa yang riya, Allah akan membalasnya.”[20]

37. Memaksa Diri Taat Kepada Allah

6500 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، قَالَ: بَيْنَمَا أَنَا رَدِيفُ النَّبِيِّ ، لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ إِلَّا آخِرَةُ الرَّحْلِ، فَقَالَ: «يَا مُعَاذُ؟» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ، ثُمَّ سَارَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: «يَا مُعَاذُ؟» قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ، ثُمَّ سَارَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: «يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ؟» قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ، قَالَ: «هَلْ تَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ؟» قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «حَقُّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا» ثُمَّ سَارَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: «يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ؟» قُلْتُ: لَبَّيْكَ رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ، قَالَ: «هَلْ تَدْرِي مَا حَقُّ العِبَادِ عَلَى اللَّهِ إِذَا فَعَلُوهُ» قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «حَقُّ العِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ»

6500. Dari Anas bin Malik , dari Muadz bin Jabal , ia berkata: Ketika aku dibonceng Nabi dan tidak ada antara aku dengan beliau selain punuk pelana, beliau bersabda: “Hai Muadz!” Aku menjawab: “Aku menjawab seruanmu wahai Rosulullah dengan suka cita.” Lalu unta berjalan sesaat lalu beliau bersabda lagi: “Hai Muadz!” Kujawab: “Aku menjawab seruanmu wahai Rosulullah dengan suka cita.” Lalu unta berjalan sesaat lalu beliau bersabda lagi: “Hai Muadz!” Kujawab: “Aku menjawab seruanmu wahai Rosulullah dengan suka cita.” Beliau bertanya: “Apakah kamu tahu hak (terbesar) Allah atas hamba-hamba-Nya?” Kujawab: “Allah dan Rosul-Nya lebih tahu.” Beliau menjawab: “Hak (terbesar) Allah atas hamba-hamba-Nya adalah menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.” Lalu unta berjalan sesaat lalu beliau bersabda: “Hai Muadz bin Jabal!” Kujawab: “Aku menjawab seruanmu wahai Rosulullah dengan suka cita.” Beliau bertanya: “Apakah kamu tahu apa hak hamba-hamba-Nya atas Allah jika mereka melakukannya?” Kujawab: “Allah dan Rosul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Hak hamba-hamba atas Allah adalah Dia tidak menyiksa mereka.”[21]

38. Tawadhu

6501 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: كَانَتْ نَاقَةٌ لِرَسُولِ اللَّهِ تُسَمَّى: العَضْبَاءَ، وَكَانَتْ لاَ تُسْبَقُ، فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ عَلَى قَعُودٍ لَهُ فَسَبَقَهَا، فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى المُسْلِمِينَ، وَقَالُوا: سُبِقَتِ العَضْبَاءُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِنَّ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يَرْفَعَ شَيْئًا مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا وَضَعَهُ»

6501. Dari Anas , ia berkata: Unta Rosulullah bernama ‘Adhba`dan ia tidak pernah terkalahkan berlari lalu datang Arab badui di atas kendaraannya dan berhasil mengalahkannya. Hal itu membuat berat kaum Muslimin dan mereka berkata: “Adhba` dikalahkan?!” Rosulullah bersabda: “Telah menjadi ketentuan dari Allah bahwa setiap yang diunggulkan dari perkara dunia pasti nanti dijatuhkan.”

6502 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ المُؤْمِنِ، يَكْرَهُ المَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ»

6502. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Allah befirman: ‘Siapa yang memusuhi wali-Ku, aku mengumumkan perang padanya. Amalan yang paling Kucintai dari hamba-Ku yang ingin mendekat kepada-Ku adalah apa saja yang Kuwajibkan atasnya. Jika hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan mengerjakan yang sunnah-sunnah, Aku akan mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, aku akan membimbing dan menjaga telinganya yang digunakan mendengar, matanya yang digunakan melihat, tangannya yang digunakan memukul, dan kakinya yang digunakan melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Kuberi; dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Kulindungi. Perkara yang sangat membuat-Ku ragu melakukannya adalah mencabut nyawanya, karena dia membenci kematian, sementara Aku tidak ingin menyakitinya.’”

39. Sabda Nabi : “Aku diutus dalam keadaan Kiamat seperti jarak dua jari ini”

6503 - عَنْ سَهْلٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ هَكَذَا» وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا

6503. Dari Sahl , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Aku diutus sementara jaraknya dengan Kiamat seperti ini,” beliau mengisyaratkan dua jarinya yang disejajarkan.[22]

6504 - عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ»

6504. Dari Anas , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku diutus, sementara jaraknya dengan Kiamat adalah seperti dua jari ini.”

6505 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ» يَعْنِي إِصْبَعَيْنِ

6505. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku diutus, sementara jaraknya dengan Kiamat seperti selisih dua ini,” yakni dua jari.

40. Terbitnya Matahari dari Barat

6506 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ فَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، فَذَلِكَ حِينَ: {لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ، أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا} [الأنعام: 158] وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ، وَلاَ يَطْوِيَانِهِ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَهُوَ يَلِيطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِي فِيهِ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أَحَدُكُمْ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا»

6506. Dari Abu Huroiroh , bahwa Rosulullah bersabda: “Kiamat terjadi ketika matahari terbit dari barat. Ketika ia terbit dan semua manusia melihatnya, mereka beriman semuanya. Ketika peristiwa itu terjadi: iman tidak lagi bermanfaat bagi seseorang yang sebelumnya belum beriman atau beramal sholih saat masih beriman,” (QS. Al-An’am: 158). Kiamat benar-benar terjadi ketika dua orang saling menghamparkan pakaian untuk jual-beli tetapi mereka tidak sempat jual-beli dan tidak pula melipatnya. Kiamat benar-benar terjadi ketika seseorang pergi membawa perahan susu untanya tetapi tidak sempat meminumnya. Kiamat benar-benar terjadi ketika seseorang memperbaiki wadah minumannya tetapi tidak sempat digunakan untuk minum. Kiamat benar-benar terjadi ketika seseorang dari kalian mengangkat suapan makanan ke mulutnya tetapi tidak sempat ia makan.”

41. Siapa yang Cinta Bertemu Allah, Allah pun Cinta Bertemu Dia

6507 - عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ» قَالَتْ عَائِشَةُ أَوْ بَعْضُ أَزْوَاجِهِ: إِنَّا لَنَكْرَهُ المَوْتَ، قَالَ: «لَيْسَ ذَاكِ، وَلَكِنَّ المُؤْمِنَ إِذَا حَضَرَهُ المَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَانِ اللَّهِ وَكَرَامَتِهِ، فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ، فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ وَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ، وَإِنَّ الكَافِرَ إِذَا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَعُقُوبَتِهِ، فَلَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ، كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ»

6507. Dari Ubadah bin As-Shomit , dari Nabi , beliau bersabda: “Siapa yang suka berjumpa Allah, Allah pun suka berjumpa dia.” Aisyah atau istri yang lain bertanya: “Kami tidak suka mati.” Beliau bersabda: “Bukan mati maksudnya, akan tetapi apabila orang beriman sakarat, ia diberi kabar gembira (oleh Malaikat) berupa keridhoaan Allah dan kenikmatan-Nya, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih ia sukai melebihi apa yang (dilihat) di hadapannya. Maka dia suka berjumpa Allah, dan Allah pun suka berjumpa dia. Adapun orang kafir, apabila sakarat diberi kabar buruk berupa siksa Allah dan hukuman-Nya, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih ia benci melebihi apa yang (dilihat) di hadapannya. Maka, ia benci berjumpa Allah, dan Allah pun benci berjumpa dia.”

6508 - عَنْ أَبِي مُوسَى ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ»

6508. Dari Abu Musa , dari Nabi , beliau bersabda: “Siapa yang suka berjumpa Allah, Allah pun suka berjumpa dia. Siapa yang benci berjumpa Allah, Allah pun benci berjumpa dia.”

6509 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، زَوْجِ النَّبِيِّ ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَقُولُ وَهُوَ صَحِيحٌ: «إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، ثُمَّ يُخَيَّرُ» فَلَمَّا نَزَلَ بِهِ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِي غُشِيَ عَلَيْهِ سَاعَةً، ثُمَّ أَفَاقَ فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى السَّقْفِ، ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الأَعْلَى» قُلْتُ: إِذًا لاَ يَخْتَارُنَا، وَعَرَفْتُ أَنَّهُ الحَدِيثُ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا بِهِ، قَالَتْ: فَكَانَتْ تِلْكَ آخِرَ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا النَّبِيُّ قَوْلُهُ: «اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الأَعْلَى»

6509. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Rosulullah pernah bersabda ketika masih sehat: “Setiap Nabi yang hendak diwafatkan, diperlihatkan tempatnya di Surga, lalu ia diberi pilihan (hidup atau mati). Ketika beliau sakit parah dan kepalanya bersandar di pahaku, beliau pingsan sesaat. Ketika siuman beliau mengangkat kepalanya ke arah atap lalu berkata: “Ya Allah, (kumpulkan aku bersama) teman-teman (para Nabi) di Surga tertinggi.” Berarti beliau tidak memilih (hidup) bersama kami, dan aku tahu bahwa peristiwa itu adalah hadits yang pernah disampaikannya kepada kami (sewaktu masih sehat). Kalimat terakhir yang diucapkan Nabi adalah “Ya Allah, (kumpulkan aku bersama) teman-teman (para Nabi) di Surga tertinggi.”

42. Sakarotul Maut

6510 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ - أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ، يَشُكُّ عُمَرُ - فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي المَاءِ، فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ، وَيَقُولُ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ» ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ: «فِي الرَّفِيقِ الأَعْلَى» حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ يَدُهُ.

6510. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Di hadapan Rosulullah ada wadah air terbuat dari kayu —atau serabut, Umar bin Sa’id (rowi) ragu— lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam air dan digunakan untuk mengusap wajahnya, sambil berkata: “Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, sungguh kematian itu memiliki sakarat.” Lalu beliau mengangkat tangannya (menunjuk langit) sambil berkata: “(Kumpulkan aku) bersama teman-teman (para Nabi) di Surga tertinggi.” Lalu beliau wafat dan tangannya terjatuh.

6511 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: كَانَ رِجَالٌ مِنَ الأَعْرَابِ جُفَاةً، يَأْتُونَ النَّبِيَّ فَيَسْأَلُونَهُ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَكَانَ يَنْظُرُ إِلَى أَصْغَرِهِمْ فَيَقُولُ: «إِنْ يَعِشْ هَذَا لاَ يُدْرِكْهُ الهَرَمُ حَتَّى تَقُومَ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ»، قَالَ هِشَامٌ: يَعْنِي مَوْتَهُمْ

6511. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Beberapa orang Arab baduwi yang kasar datang kepada Nabi dan bertanya: “Kapan Kiamat?” Beliau memperhatikan orang yang paling muda dari mereka lalu bersabda: “Jika anak ini masih hidup sampai usia pikun (tua sekali), berarti Kiamat sudah terjadi pada kalian.” Hisyam (rowi) berkata: yakni mati.[23]

6512 - عَنْ أَبِي قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِيٍّ الأَنْصَارِيِّ ، أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ مُرَّ عَلَيْهِ بِجِنَازَةٍ، فَقَالَ: «مُسْتَرِيحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا المُسْتَرِيحُ وَالمُسْتَرَاحُ مِنْهُ؟ قَالَ: «العَبْدُ المُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللَّهِ، وَالعَبْدُ الفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ العِبَادُ وَالبِلاَدُ، وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ»

6512. Dari Abu Qotadah bin Rib’i Al-Anshori , ia menyampaikan bahwa jenazah dilewatkan atas Rosulullah lalu beliau bersabda: “Yang beristirahat dan yang diistirahatkan.” Orang-orang bertanya: “Wahai Rosulullah, siapakah yang beristirahat dan siapa yang diistirahatkan?” Jawab beliau: “Hamba beriman beristirahat dari keletihan dunia dan gangguannya menuju kasih sayang Allah; sementara hamba pendosa diistirahatkan darinya manusia, negeri, pohon, dan hewan.”

6513 - عَنْ أَبِي قَتَادَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «مُسْتَرِيحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ، المُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ»

6513. Dari Abu Qotadah , dari Nabi , beliau bersabda: “Beristirahat dan diistirahatkan. Orang beriman beristirahat.”

6514 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ: يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ»

6514. Dari Anas bin Malik , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Mayit diikuti oleh tiga hal, dua hal pulang dan satu hal menyertainya: dia diikuti keluarganya, hartanya, dan amalnya. Kelurga dan hartanya pulang, sementara amalnya bersamanya.”

6515 - عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ، غُدْوَةً وَعَشِيًّا، إِمَّا النَّارُ وَإِمَّا الجَنَّةُ، فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى تُبْعَثَ إِلَيْهِ»

6515. Dari Ibnu Umar , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Apabila seorang dari kalian mati, diperlihatkan tempatnya di waktu pagi dan sore, baik Neraka maupun Surga. Lalu dikatakan kepadanya: ‘Inilah tempatmu sampai kamu nanti dibangkitkan.’”

6516 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ : «لاَ تَسُبُّوا الأَمْوَاتَ، فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا»

6516. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Nabi bersabda: “Janganlah kalian memaki orang-orang yang telah mati, karena mereka telah mendapatkan apa yang dahulu mereka kerjakan.”[24]

43. Ditiupnya Sangkakala

6517 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: اسْتَبَّ رَجُلاَنِ: رَجُلٌ مِنَ المُسْلِمِينَ، وَرَجُلٌ مِنَ اليَهُودِ، فَقَالَ المُسْلِمُ: وَالَّذِي اصْطَفَى مُحَمَّدًا عَلَى العَالَمِينَ، فَقَالَ اليَهُودِيُّ: وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى العَالَمِينَ، قَالَ: فَغَضِبَ المُسْلِمُ عِنْدَ ذَلِكَ فَلَطَمَ وَجْهَ اليَهُودِيِّ، فَذَهَبَ اليَهُودِيُّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ، فَأَخْبَرَهُ بِمَا كَانَ مِنْ أَمْرِهِ وَأَمْرِ المُسْلِمِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «لاَ تُخَيِّرُونِي عَلَى مُوسَى، فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَأَكُونُ فِي أَوَّلِ مَنْ يُفِيقُ، فَإِذَا مُوسَى بَاطِشٌ بِجَانِبِ العَرْشِ، فَلاَ أَدْرِي أَكَانَ مُوسَى فِيمَنْ صَعِقَ فَأَفَاقَ قَبْلِي، أَوْ كَانَ مِمَّنِ اسْتَثْنَى اللَّهُ»

6517. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Dua orang saling memaki, seorang dari kaum Muslimin dan seorang lagi Yahudi. Si Muslim berkata: “Demi Allah yang memilih Muhammad atas seluruh manusia,” dan si Yahudi berkata: “Demi Allah yang memilih Musa atas seluruh manusia.” Si Muslim marah lalu menampar si Yahudi. Lalu si Yahudi pergi menuju Rosulullah dan mengabarkan apa yang terjadi antara dirinya dengan si Muslim. Lalu Rosulullah bersabda: “Kalian jangan mengunggulkanku atas Musa, karena seluruh manusia pingsan (mati mendengar tiupan Sangkakala) pada hari Kiamat. Aku adalah orang pertama yang tersadar, dan ternyata Musa memegang salah satu tiang Arsy. Aku tidak tahu, apakah Musa termasuk yang pingsan lalu tersadar sebelumku atau termasuk orang yang dikecualikan (dari pingsan).”

6518 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ النَّبِيُّ : «يَصْعَقُ النَّاسُ حِينَ يَصْعَقُونَ، فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ قَامَ، فَإِذَا مُوسَى آخِذٌ بِالعَرْشِ، فَمَا أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ»

6518. Dari Abu Huroiroh , Nabi bersabda: “Semua manusia pingsan. Aku orang pertama yang berdiri tersadar, dan ternyata Musa memegang Arsy, dan aku tidak tahu apakah dia termasuk orang pingsan ataukah tidak.”

44. Allah Menggenggam Bumi Pada Hari Kiamat

6519 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ، وَيَطْوِي السَّمَاءَ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ، أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ»

6519. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Allah kelak menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: ‘Akulah raja, di mana raja-raja bumi?’”

6520 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ النَّبِيُّ : «تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً، يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ، نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ» فَأَتَى رَجُلٌ مِنَ اليَهُودِ فَقَالَ: بَارَكَ الرَّحْمَنُ عَلَيْكَ يَا أَبَا القَاسِمِ، أَلاَ أُخْبِرُكَ بِنُزُلِ أَهْلِ الجَنَّةِ يَوْمَ القِيَامَةِ؟ قَالَ: «بَلَى» قَالَ: تَكُونُ الأَرْضُ خُبْزَةً وَاحِدَةً، كَمَا قَالَ النَّبِيُّ ، فَنَظَرَ النَّبِيُّ إِلَيْنَا ثُمَّ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِإِدَامِهِمْ؟ قَالَ: إِدَامُهُمْ بَالاَمٌ وَنُونٌ، قَالُوا: وَمَا هَذَا؟ قَالَ: ثَوْرٌ وَنُونٌ، يَأْكُلُ مِنْ زَائِدَةِ كَبِدِهِمَا سَبْعُونَ أَلْفًا

6520. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , Nabi bersabda: “Bumi pada hari Kiamat menjadi sepotong roti (raksasa), yang dibolak-balik oleh Yang Maha Perkasa dengan tangan-Nya seperti seorang dari kalian membolak-balik rotinya dalam safar, sebagai hidangan bagi penduduk Surga.” Tiba-tiba seorang Yahudi datang dan berkata: “Semoga Yang Maha Pengasih memberkahimu wahai Bapaknya Qosim, maukah kamu kuberitahu hidangan penduduk Surga pada hari Kiamat?” Beliau menjawab: “Tentu.” Dia berkata: “Bumi akan menjadi sepotong roti (raksasa).” Ucapannya mirip dengan sabda Nabi lalu Nabi menoleh kepada kami sambil tertawa hingga nampak gigi gerahamnya. Dia berkata lagi: “Maukah kamu kuberitahu lauknya?” Dia menjawab sendiri: “Lauknya adalah bālām dan nūn.” Orang-orang bertanya: “Apa itu?” Jawabnya: “Sapi jantan dan ikan paus. Bagian terbaik dari hati (liver) keduanya dimakan oleh 70.000 orang (yang masuk Surga tanpa hisab).”

6521 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ، كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ» قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: «لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ»

6521. Dari Sahl bin Sa’ad , ia berkata: Aku mendengar Nabi bersabda: “Manusia akan dihimpun pada hari Kiamat di atas bumi berwarna putih kemerahan, bagaikan roti gandum murni.” Sahl atau lainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (plang) bagi seorang pun (yakni datar).”

45. Bagaimana Keadaan Mahsyar

6522 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى ثَلاَثِ طَرَائِقَ: رَاغِبِينَ رَاهِبِينَ، وَاثْنَانِ عَلَى بَعِيرٍ، وَثَلاَثَةٌ عَلَى بَعِيرٍ، وَأَرْبَعَةٌ عَلَى بَعِيرٍ، وَعَشَرَةٌ عَلَى بَعِيرٍ، وَيَحْشُرُ بَقِيَّتَهُمُ النَّارُ، تَقِيلُ مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا، وَتَبِيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا، وَتُصْبِحُ مَعَهُمْ حَيْثُ أَصْبَحُوا، وَتُمْسِي مَعَهُمْ حَيْثُ أَمْسَوْا»

6522. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Seluruh manusia akan dihimpun (menjelang Kiamat ke Syam) menjadi tiga kelompok: (1) (kelompok berkendara yaitu) orang-orang yang gembira (orang istimewa dari kaum Mukminin) dan orang-orang yang takut (kaum Muslimin secara umum), (2) (kelompok jalan kaki yaitu) yang satu unta dinaiki 2 orang, 3 orang, 4 orang, 10 orang, dan (3) (kelompok berjalan dengan wajah yaitu) sisanya digiring oleh api, di mana apinya bersama mereka ketika mereka di siang hari, di malam hari, di pagi hari, dan di sore hari.”[25]

6523 - عَنْ قَتَادَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ : أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، كَيْفَ يُحْشَرُ الكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ؟ قَالَ: «أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى الرِّجْلَيْنِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ» قَالَ قَتَادَةُ: بَلَى وَعِزَّةِ رَبِّنَا

6523. Dari Qotadah, Anas bin Malik menceritakan kepada kami bahwa ada seseorang yang bertanya: “Wahai Nabi Allah, bagaimana orang kafir digiring dengan berjalan pakai wajahnya?” Beliau bersabda: “Bukankah Dzat yang menjadikannya bisa berjalan di dunia dengan kedua kakinya, tentu juga mampu menjadikannya berjalan dengan wajahnya pada hari Kiamat?” Qotadah berkata: “Tentu, demi kemuliaan Rob kami.”

6524 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلًا»

6524. Dari Ibnu Abbas , aku mendengar Nabi bersabda: “Kalian akan bertemu Allah dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, jalan kaki, dan belum berkhitan.”

6525 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَخْطُبُ عَلَى المِنْبَرِ، يَقُولُ: «إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا»

6525. Dari Ibnu Abbas , ia berkata: Aku mendengar Rosulullah berkhutbah di atas mimbar dan berkata: “Kalian akan bertemu Allah dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.”

6526 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ: قَامَ فِينَا النَّبِيُّ يَخْطُبُ، فَقَالَ: «إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا: {كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ} [الأنبياء: 104] الآيَةَ، وَإِنَّ أَوَّلَ الخَلاَئِقِ يُكْسَى يَوْمَ القِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ، وَإِنَّهُ سَيُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ أُمَّتِي فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أَصْحَابِي، فَيَقُولُ: إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ، فَأَقُولُ كَمَا قَالَ العَبْدُ الصَّالِحُ: {وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ} [المائدة: 117] - إِلَى قَوْلِهِ - {الحَكِيمُ} [المائدة: 118] قَالَ: فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ»

6526. Dari Ibnu Abbas , ia berkata: Nabi berdiri berkhutbah kepada kami: “Kalian akan digiring dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan: ‘Kami akan mengulangi penciptaan manusia (dibangkitkan dari kubur) seperti Kami menciptakan pertama kali (lahir tanpa alas kaki, telanjang, tidak berkhitan), sebagai janji Kami, dan Kami benar-benar akan melaksanakannya,’ (QS. Al-Anbiya: 104). Manusia pertama kali yang diberi pakaian adalah Ibrohim. Nanti akan datang beberapa orang dari umatku lalu disingkirkan ke sisi kiri, lalu aku berkata: ‘Ya Rob, mereka sahabat-sahabatku.’ Allah menjawab: ‘Kamu tidak tahu bid’ah yang mereka kerjakan sepeninggalmu.’ Lalu aku berkata seperti ucapan hamba sholih (Isa ): ‘Aku menjadi saksi atas mereka selama aku bersama mereka, tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Engkau Maha Melihat segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,’ (QS. Al-Maidah: 118-119).”

6527 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «تُحْشَرُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا» قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ فَقَالَ: «الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ»

6527. Dari Aisyah ڤ, ia berkata: Rosulullah bersabda: “Kalian akan digiring dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aisyah bertanya: “Wahai Rosulullah, jika begitu kaum laki-laki dan wanita akan saling melihat (aurot)?” Beliau menjawab: “Masalah mereka sangat berat melebihi saling melihat demikian.”

6528 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ فِي قُبَّةٍ، فَقَالَ: «أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قُلْنَا: نَعَمْ، قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَذَلِكَ أَنَّ الجَنَّةَ لاَ يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ، وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إِلَّا كَالشَّعْرَةِ البَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَسْوَدِ، أَوْ كَالشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَحْمَرِ»

6528. Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata: Kami bersama Nabi di bawah kubah lalu beliau bertanya: “Apakah kalian ridho menjadi seperempat penghuni Surga?” Kami menjawab: “Ya.” Beliau bertanya: “Apakah kalian ridho menjadi sepertiga penghuni Surga?” Kami menjawab: “Ya.” Beliau bertanya: “Apakah kalian ridho menjadi setengah penghuni Surga?” Kami menjawab: “Ya.” Beliau menjawab: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh aku benar-benar berharap kalian menjadi setengah penghuni Surga. Demikian itu karena Surga hanya dimasuki jiwa yang beriman. Jumlah kalian dibanding kaum musyrik bagaikan bulu putih di kulit sapi jantan hitam atau seperti bulu hitam di kulit sapi jantan merah.”

6529 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ: «أَوَّلُ مَنْ يُدْعَى يَوْمَ القِيَامَةِ آدَمُ، فَتَرَاءَى ذُرِّيَّتُهُ، فَيُقَالُ: هَذَا أَبُوكُمْ آدَمُ، فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ جَهَنَّمَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ كَمْ أُخْرِجُ، فَيَقُولُ: أَخْرِجْ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ» فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِذَا أُخِذَ مِنَّا مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، فَمَاذَا يَبْقَى مِنَّا؟ قَالَ: «إِنَّ أُمَّتِي فِي الأُمَمِ كَالشَّعَرَةِ البَيْضَاءِ فِي الثَّوْرِ الأَسْوَدِ»

6529. Dari Abu Huroiroh , bahwa Nabi bersabda: “Orang yang pertama dipanggil pada hari Kiamat adalah Adam. Semua keturunannya melihatnya. Lalu ada yang berseru: ‘Ini ayah kalian.’ Lalu Adam berkata: ‘(Wahai Robku), aku memenuhi panggilanmu dengan suka cita.’ Allah berfirman: ‘Keluarkan dari keturunanmu untuk dikirim ke Neraka.’ Adam bertanya: ‘Ya Rob, berapa yang aku keluarkan?’ Allah menjawab: ‘Dari setiap 100 keluarkan 99.’” Sahabat berkata: “Wahai Rosulullah, jika setiap 100 dari kami diambil 99, lantas berapa yang tersisa?” Jawab beliau: “Jumlah umatku dibanding semua umat, bagaikan bulu putih di kulit sapi jantan hitam.”

46. Firman Allah: “Goncangan pada hari Kiamat sangat dahsyat”

6530 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «يَقُولُ اللَّهُ: يَا آدَمُ، فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، قَالَ: يَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ، قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ، فَذَاكَ حِينَ يَشِيبُ الصَّغِيرُ {وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ} [الحج: 2]» فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّنَا ذَلِكَ الرَّجُلُ؟ قَالَ: «أَبْشِرُوا، فَإِنَّ مِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا وَمِنْكُمْ رَجُلٌ» ثُمَّ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنِّي لَأَطْمَعُ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الجَنَّةِ» قَالَ: فَحَمِدْنَا اللَّهَ وَكَبَّرْنَا، ثُمَّ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنِّي لَأَطْمَعُ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الجَنَّةِ، إِنَّ مَثَلَكُمْ فِي الأُمَمِ كَمَثَلِ الشَّعَرَةِ البَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّوْرِ الأَسْوَدِ، أَوِ الرَّقْمَةِ فِي ذِرَاعِ الحِمَارِ»

6530. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Allah berfirman: ‘Wahai Adam.’ Ia menjawab: ‘Aku memenuhi panggilan-Mu dengan suka cita, dan semua kebaikan ada di Tangan-Mu.’ Allah berfirman: ‘Keluarkan (dari keturunanmu) untuk dikirim ke Neraka.’ Adam bertanya: ‘Berapa jumlahnya yang dikirim ke Neraka?’ Allah berfirman: ‘Setiap 1.000 dikirim 999. Peristiwa itu terjadi ketika anak kecil tiba-tiba beruban, wanita hamil tiba-tiba keguguran, kamu melihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi siksa Allah begitu keras.’” Hal itu membuat berat pada Sahabat lalu mereka berkata: “Wahai Rosulullah, di mana kami dari yang satu itu?” Beliau bersabda: “Bergembiralah, dari Ya’juj dan Ma’juj 999, sementara dari kalian satu.” Lalu beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, aku benar-benar sangat ingin kalian menjadi sepertiga penghuni Surga.” Kami memuji Allah dan membesarkan Allah. Lalu beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku di Tangan-Nya, aku benar-benar sangat ingin kalian menjadi setengah penghuni Surga. Perumpamaan jumlah kalian dibanding umat-umat, bagaikan rambut putih di kulit sapi jantan hitam atau bentolan/garis di paha keledai.”

47. Firman Allah: “...mereka benar-benar akan dibangkitkan...” (QS. Al-Muthoffifin: 5)

6531 - عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ : {يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ العَالَمِينَ} [المطففين: 6] قَالَ: «يَقُومُ أَحَدُهُمْ فِي رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيْهِ»

6531. Dari Ibnu Umar , dari Nabi , tentang firman Allah: “Pada hari manusia berdiri menghadap Pencipta seluruh alam,” (QS. Al-Muthoffifin: 6), beliau bersabda: “Mereka berdiri tenggelam keringat sampai pertengahan telinganya.”

6532 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا، وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ»

6532. Dari Abu Huroiroh , bahwa Rosulullah bersabda: “Manusia berkeringat pada hari Kiamat hingga keringatnya mencapai 70 hasta dari tanah, dan ada pula yang tenggelam hingga telinganya.”

48. Qishos Pada Hari Kiamat

6533 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ : قَالَ النَّبِيُّ : «أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ بِالدِّمَاءِ»

6533. Dari Abdullah bin Mas’ud , Nabi bersabda: “Yang pertama kali diadili di antara manusia adalah darah (pembunuhan).”

6534 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ»

6534. Dari Abu Huroiroh , bahwa Rosulullah bersabda: “Siapa yang memiliki dosa menzolimi saudaranya, seharusnya meminta kerelaannya (sekarang), karena di Akhirat tidak ada dinar dan dirham (untuk menebusnya), sebelum pahalanya diambil diserahkan ke saudaranya (sebagai tebusan). Jika ia tidak memiliki pahala, maka dosa saudaranya diambil dan ditimpakan atasnya.”

6535 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «يَخْلُصُ المُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ، فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَأَحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الجَنَّةِ مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا»

6535. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Setelah orang-orang beriman selamat dari melewati Neraka, mereka ditahan di atas jembatan antara Surga dan Neraka, untuk menegakkan qishos (balas setimpal) atas kezoliman yang saling mereka lakukan sewaktu di dunia. Ketika mereka sudah dibalas dan disucikan, mereka diizinkan masuk Surga. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di Tangan-Nya, mereka lebih tahu rumahnya di Surga, melebihi rumahnya di dunia.”

49. Siapa yang Disidang, Akan Disiksa

6536 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «مَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ عُذِّبَ» قَالَتْ: قُلْتُ: أَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8] قَالَ: «ذَلِكِ العَرْضُ»

6536. Dari Aisyah ڤ, dari Nabi , beliau bersabda: “Siapa yang dihisab (disidang), akan disiksa.” Aisyah bertanya: “Bukankah Allah berfirman: ‘Kelak ia akan dihisab dengan mudah,’ (QS. Al-Insyiqoq: 8). Beliau bersabda: “Maksud ayat adalah dipaparkan.”[26]

6537 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَّا هَلَكَ» فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَيْسَ قَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8]؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِنَّمَا ذَلِكِ العَرْضُ، وَلَيْسَ أَحَدٌ يُنَاقَشُ الحِسَابَ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَّا عُذِّبَ»

6537. Dari Aisyah ڤ, bahwa Rosulullah bersabda: “Siapapun yang dihisab (disidang) pada hari Kiamat maka ia akan binasa.” Aku bertanya: “Wahai Rosulullah, bukankah Allah berfirman: ‘Adapun orang yang diberi catatan amalnya dengan tangan kanannya, ia akan dihisab dengan mudah,’ (QS. Al-Insyiqoq: 8)?” Rosulullah menjawab: “Makna ayat itu adalah ardhun (dipaparkan), dan siapapun yang disidang pada hari Kiamat, ia akan disiksa.”

6538 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ : أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ كَانَ يَقُولُ: «يُجَاءُ بِالكَافِرِ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيُقَالُ لَهُ: أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ مِلْءُ الأَرْضِ ذَهَبًا، أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، فَيُقَالُ لَهُ: قَدْ كُنْتَ سُئِلْتَ مَا هُوَ أَيْسَرُ مِنْ ذَلِكَ»

 6538. Dari Anas bin Malik , bahwa Nabi Allah bersabda: “Orang kafir akan didatangkan pada hari Kiamat, lalu dikatakan kepadanya: ‘Menurutmu, jika kamu memiliki emas sepenuh bumi, apakah kamu akan menjadikannya tebusan (dari siksa)?’ Jawabnya: ‘Ya.’ Dikatakan kepadanya: ‘Kamu dahulu diminta sesuatu yang lebih ringan dari ini.’”[27]

6539 - عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَسَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ، ثُمَّ يَنْظُرُ فَلاَ يَرَى شَيْئًا قُدَّامَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ»

6539. Dari Adi bin Hatim , ia berkata: Nabi bersabda: “Setiap orang dari kalian pasti akan diajak bicara Allah pada hari Kiamat, tanpa penerjemah antara Allah dengan dirinya. Lalu ia melihat di depannya ternyata tidak ada apapun selain Neraka di hadapannya. Siapa dari kalian yang mampu menjauhkan dirinya dari Neraka meskipun dengan separuh kurma, (lakukan).”[28]

6540 - عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «اتَّقُوا النَّارَ» ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاح، ثُمَّ قَالَ: «اتَّقُوا النَّارَ» ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلاَثًا، حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا، ثُمَّ قَالَ: «اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ»

6540. Dari Adi bin Hatim , ia berkata: Nabi bersabda: “Jauhilah Neraka.” Lalu beliau berpaling lalu bersabda lagi: “Jauhilah Neraka.” Lalu beliau berpaling, dan beliau melakukannya hingga 3 kali, hingga kami menyangka beliau melihatnya, lalu bersabda: “Jauhilah Neraka, meskipun dengan separuh kurma, dan siapa yang tidak memilikinya maka dengan kalimat (nasihat atau tutur kata) yang baik.”

50. 70 Orang Masuk Surga Tanpa Hisab

6541 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ، فَأَخَذَ النَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، هَؤُلاَءِ أُمَّتِي؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قَالَ: هَؤُلاَءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا قُدَّامَهُمْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلاَ عَذَابَ، قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لاَ يَكْتَوُونَ، وَلاَ يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ» فَقَامَ إِلَيْهِ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ، فَقَالَ: ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، قَالَ: «اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنْهُمْ» ثُمَّ قَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ آخَرُ قَالَ: ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، قَالَ: «سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ»

6541. Dari Ibnu Abbas , ia berkata: Nabi bersabda: “Umat-umat diperlihatkan kepadaku. Ada Nabi yang berjalan bersama pengikutnya yang banyak, ada Nabi berjalan bersama beberapa pengikutnya, ada Nabi berjalan bersama 10 pengikutnya, ada Nabi berjalan bersama 5 pengikutnya, ada Nabi berjalan seorang diri. Lalu aku melihat ada rombongan manusia yang sangat banyak sekali lalu aku bertanya: ‘Wahai Jibril, apakah mereka umatku?’ Jawabnya: ‘Tidak, tetapi lihat ke ufuk.’ Lalu aku melihat rombongan manusia yang sangat banyak sekali dan Jibril berkata: ‘Mereka adalah umatmu, di antaranya ada 70.000 orang terdepan mereka yang (masuk Surga) tanpa hisab dan siksa.’ Aku bertanya: ‘Apa sebabnya?’ Jibril menjawab: ‘Mereka tidak melakukan kay, tidak meminta ruqyah, tidak melakukan tathoyyur (anggapan sial), dan hanya bertawakal kepada Allah.’”[29] Lalu Ukkasyah bin Mihshon berdiri berkata: “Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku termasuk mereka.” Beliau berdoa: “Ya Allah, jadikan ia termasuk mereka.” Lalu orang lain berdiri berkata: “Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku termasuk mereka.” Beliau bersabda: “Kamu sudah didahului Ukkasyah.”

6542 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «يَدْخُلُ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي زُمْرَةٌ هُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا، تُضِيءُ وُجُوهُهُمْ إِضَاءَةَ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ» وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ الأَسَدِيُّ يَرْفَعُ نَمِرَةً عَلَيْهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، قَالَ: «اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنْهُمْ» ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، فَقَالَ: «سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ»

6542. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Masuk Surga rombongan dari umatku berjumlah 70.000 orang, wajah mereka bersinar bagaikan bulan purnama.” Abu Huroiroh berkata: Ukkasyah bin Mihshon Al-Asadi berdiri mengangkat selendang bercorak garis miliknya dan berkata: “Wahai Rosulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku termasuk mereka.” Beliau berdoa: “Ya Allah, jadikanlah ia termasuk mereka.” Lalu seorang Anshor berdiri berkata: “Wahai Rosulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku termasuk mereka.” Beliau bersabda: “Kamu didahului Ukkasyah.”

6543 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «لَيَدْخُلَنَّ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا، أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ - شَكَّ فِي أَحَدِهِمَا - مُتَمَاسِكِينَ، آخِذٌ بَعْضُهُمْ بِبَعْضٍ، حَتَّى يَدْخُلَ أَوَّلُهُمْ وَآخِرُهُمُ الجَنَّةَ، وَوُجُوهُهُمْ عَلَى ضَوْءِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ»

6543. Dari Sahl bin Sa’ad , ia berkata: Nabi bersabda: “Benar-benar akan masuk Surga dari umatku 70.000 orang atau 700.000 orang —rowi ragu salah satunya— dalam keadaan saling berpegangan, masing-masing memegang yang lain, hingga orang yang pertama sampai terakhir masuk Surga (berbarengan), dan wajah mereka laksana sinar bulan purnama.”

6544 - عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، ثُمَّ يَقُومُ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ: يَا أَهْلَ النَّارِ لاَ مَوْتَ، وَيَا أَهْلَ الجَنَّةِ لاَ مَوْتَ، خُلُودٌ»

6544. Dari Ibnu Umar , dari Nabi , beliau bersabda: “Penduduk Surga masuk Surga dan penduduk Neraka masuk Neraka, lalu ada penyeru berdiri di antara mereka: ‘Wahai penduduk Neraka! tidak ada kematian; dan wahai penduduk Surga! Tidak ada kematian, semuanya kekal.”

6545 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : «يُقَالُ لِأَهْلِ الجَنَّةِ: يَا أَهْلَ الجَنَّةِ خُلُودٌ لاَ مَوْتَ، وَلِأَهْلِ النَّارِ: يَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ لاَ مَوْتَ»

6545. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Nabi bersabda: “Kelak dikatakan kepada penduduk Surga: ‘Wahai penduduk Surga! Kalian kekal dan tidak akan mati.’ Juga berkata kepada penduduk Neraka: ‘Wahai penduduk Neraka! Kalian kekal dan tidak akan mati.’”

51. Sifat Surga dan Neraka

6546 - عَنْ عِمْرَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ»

6546. Dari Imron , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku melihat Surga, ternyata kebanyakan penduduknya orang-orang fakir; dan aku melihat Neraka, ternyata kebanyakan penduduknya kaum wanita.”

6547 - عَنْ أُسَامَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «قُمْتُ عَلَى بَابِ الجَنَّةِ، فَكَانَ عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا المَسَاكِينَ، وَأَصْحَابُ الجَدِّ مَحْبُوسُونَ، غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ، وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ»

6547. Dari Usamah , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku berdiri di pintu Surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya orang-orang miskin, sementara orang-orang kaya tertahan (karena hisab hartanya), dan penduduk Neraka telah diperintahkan untuk dimasukkan Neraka. Aku berdiri di pintu Neraka, ternyata kebanyakan yang memasukinya kaum wanita.”

6548 - عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِذَا صَارَ أَهْلُ الجَنَّةِ إِلَى الجَنَّةِ، وَأَهْلُ النَّارِ إِلَى النَّارِ، جِيءَ بِالْمَوْتِ حَتَّى يُجْعَلَ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، ثُمَّ يُذْبَحُ، ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ: يَا أَهْلَ الجَنَّةِ لاَ مَوْتَ، وَيَا أَهْلَ النَّارِ لاَ مَوْتَ، فَيَزْدَادُ أَهْلُ الجَنَّةِ فَرَحًا إِلَى فَرَحِهِمْ، وَيَزْدَادُ أَهْلُ النَّارِ حُزْنًا إِلَى حُزْنِهِمْ»

 6548. Dari Ibnu Umar , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Jika penduduk Surga sudah masuk Surga dan penduduk Neraka sudah masuk Neraka, kematian (dalam rupa kambing kibas) didatangkan dan diletakkan di antara Surga dan Neraka lalu disembelih lalu ada yang menyeru: ‘Wahai penduduk Surga, tidak ada lagi kematian; wahai penduduk Neraka, tidak ada lagi kematian.’ Maka penduduk Surga bertambah gembira dan penduduk Neraka bertambah sedih.”

6549 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ لِأَهْلِ الجَنَّةِ: يَا أَهْلَ الجَنَّةِ؟ فَيَقُولُونَ: لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ، فَيَقُولُ: هَلْ رَضِيتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَيَقُولُ: أَنَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، قَالُوا: يَا رَبِّ، وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُولُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي، فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا»

6549. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Allah Tabaroka wa Ta’ala akan berfirman kepada penduduk Surga: ‘Wahai penduduk Surga.’ Mereka menjawab: ‘Kami memenuhi panggilanmu, wahai Rob kami, dengan sukacita.’ Allah bertanya: ‘Apakah kalian puas?’ Mereka menjawab: ‘Bagaimana kami tidak puas, sementara Engkau telah memberi kami apa yang tidak pernah Engkau berikan kepada makhluk-Mu yang lain.’ Allah berfirman: ‘Aku akan memberi kalian yang lebih utama dari itu.’ Mereka bertanya: ‘Wahai Rob kami, apa yang lebih baik dari itu?’ Allah berfirman: ‘Aku menghalalkan ridho-Ku atas kalian, sehingga Aku tidak akan marah kepada kalian selamanya.’”

6550 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: أُصِيبَ حَارِثَةُ يَوْمَ بَدْرٍ وَهُوَ غُلاَمٌ، فَجَاءَتْ أُمُّهُ إِلَى النَّبِيِّ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَرَفْتَ مَنْزِلَةَ حَارِثَةَ مِنِّي، فَإِنْ يَكُ فِي الجَنَّةِ أَصْبِرْ وَأَحْتَسِبْ، وَإِنْ تَكُنِ الأُخْرَى تَرَى مَا أَصْنَعُ؟ فَقَالَ: «وَيْحَكِ، أَوَهَبِلْتِ، أَوَجَنَّةٌ وَاحِدَةٌ هِيَ؟ إِنَّهَا جِنَانٌ كَثِيرَةٌ، وَإِنَّهُ لَفِي جَنَّةِ الفِرْدَوْسِ»

6550. Dari Anas , ia berkata: Haritsah gugur pada perang Badar sementara usianya masih remaja. Lalu ibunya datang ke Nabi dan berkata: “Wahai Rosulullah, Anda mengetahui posisi anakku di dalam hatiku, jika ia di Surga aku akan sabar dan berharap pahala, dan jika tidak maka Anda akan melihat apa yang aku perbuat (menangis histeris).” Beliau bersabda: “Ha, apakah Surga hanya satu (tingkat), bahkan Surga ada banyak (tingkatannya), dan anakmu di Surga Firdaus (tertinggi).”

6551 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «مَا بَيْنَ مَنْكِبَيِ الكَافِرِ مَسِيرَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ للرَّاكِبِ المُسْرِعِ»

 6551. Dari Abu Huroiroh , dari Nabi , beliau bersabda: “Jarak antara dua pundak orang kafir (di Neraka) tiga hari perjalanan dari pengendara yang sangat cepat.”

6552 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ قَالَ: «إِنَّ فِي الجَنَّةِ لَشَجَرَةً، يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لاَ يَقْطَعُهَا»

6552. Dari Sahl bin Sa’ad , dari Rosulullah , beliau bersabda: “Di Surga terdapat pohon yang dilintasi pengendara di bawah naungannya selama 100 tahun tetapi belum berhasil melintasinya.”

6553 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «إِنَّ فِي الجَنَّةِ لَشَجَرَةً، يَسِيرُ الرَّاكِبُ الجَوَادَ المُضَمَّرَ السَّرِيعَ مِائَةَ عَامٍ مَا يَقْطَعُهَا»

6552. Dari Abu Sa’id , dari Nabi , beliau bersabda: “Di Surga terdapat pohon yang dilintasi pengendara kuda tercepat selama 100 tahun tetapi belum berhasil melintasinya.”

6554 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «لَيَدْخُلَنَّ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا، أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ - لاَ يَدْرِي أَبُو حَازِمٍ أَيُّهُمَا قَالَ - مُتَمَاسِكُونَ، آخِذٌ بَعْضُهُمْ بَعْضًا، لاَ يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ، وُجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ»

6554. Dari Sahl bin Sa’ad , bahwa Rosulullah bersabda: “Sungguh akan masuk Surga dari umatku 70.000 orang atau 700.00 orang —Abu Hazim (rowi) ragu— mereka saling berpegangan dan bergandengan tangan, orang yang pertama tidak masuk kecuali orang terakhir juga masuk (masuk berbarengan), dan wajah mereka laksana bulan purnama.”

6555 - عَنْ سَهْلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «إِنَّ أَهْلَ الجَنَّةِ لَيَتَرَاءَوْنَ الغُرَفَ فِي الجَنَّةِ، كَمَا تَتَرَاءَوْنَ الكَوْكَبَ فِي السَّمَاءِ»

6555. Dari Sahl , dari Nabi , ia berkata: “Penduduk Surga saling melihat kamar-kamar istana di Surga, seperti kalian saling melihat bintang-bintang di langit.”

6556 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، يُحَدِّثُ وَيَزِيدُ فِيهِ: «كَمَا تَرَاءَوْنَ الكَوْكَبَ الغَارِبَ فِي الأُفُقِ: الشَّرْقِيِّ وَالغَرْبِيِّ»

6555. Dari Abu Sa’id , juga menyampaikan  hadits tersebut dengan tambahan: “... seperti kalian melihat bintang-bintang berkelip di ufuk timur dan barat.”

6557 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ: لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، فَيَقُولُ: أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا، وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ: أَنْ لاَ تُشْرِكَ بِي شَيْئًا، فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي»

6557. Dari Anas bin Malik , dari Nabi , beliau bersabda: “Allah akan berfirman kepada penduduk Neraka yang paling ringan siksanya pada hari Kiamat: ‘Seandainya kamu memiliki harta dunia yang banyak, apakah bersedia menebus dirimu dengannya?’ Jawabnya: ‘Ya.’ Allah berfirman: ‘Aku menghendaki darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu, yaitu ketika kamu di sulbi Adam: ‘Kamu jangan menyekutukan-Ku,’ tetapi kamu enggan dan lebih memilih menyekutukan-Ku.’”

6558 - عَنْ جَابِرٍ : أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ: «يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ بِالشَّفَاعَةِ كَأَنَّهُمُ الثَّعَارِيرُ»

6558. Dari Jabir , Nabi bersabda: “Akan keluar beberapa orang dari Neraka dengan syafaat, seakan mereka tsa’ārīr (timun kecil).”[30]

6559 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ مِنْهَا سَفْعٌ، فَيَدْخُلُونَ الجَنَّةَ، فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الجَنَّةِ: الجَهَنَّمِيِّينَ»

6559. Dari Anas bin Malik , dari Nabi , beliau bersabda: “Beberapa orang akan keluar dari Neraka setelah terkena kobaran api (hingga seperti arang) lalu mereka masuk Surga, dan Penduduk Surga menjulukinya ‘mantan Neraka Jahannam’.”

6560 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ : أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ: «إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، يَقُولُ اللَّهُ: مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيَخْرُجُونَ قَدِ امْتُحِشُوا وَعَادُوا حُمَمًا، فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الحَيَاةِ، فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ - أَوْ قَالَ: حَمِيَّةِ السَّيْلِ» وَقَالَ النَّبِيُّ : «أَلَمْ تَرَوْا أَنَّهَا تَنْبُتُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً»

6560. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , bahwa Nabi bersabda: “Apabila penduduk Surga sudah masuk Surga dan penduduk Neraka sudah masuk Neraka, Allah berfirman: ‘Siapa yang di hatinya ada iman meski sebesar butiran halus biji maka keluarkan (dari Neraka).’ Maka mereka dikeluarkan dalam keadaan telah terbakar dan menjadi arang. Lalu mereka dilempar ke Sungai Kehidupan lalu mereka tumbuh (menjadi rupawan dan harum) (dengan cepat) seperti tumbuhnya biji di tepi sungai,” Nabi melanjutkan: “Tidakkah kalian melihat ia tumbuh menguning bercorak? (Yakni indah).”

6561 - عَنِ النُّعْمَانِ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ لَرَجُلٌ، تُوضَعُ فِي أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَةٌ، يَغْلِي مِنْهَا دِمَاغُهُ»

6561. Dari An-Nu’man , aku mendengar Nabi bersabda: “Penduduk Neraka paling ringan siksanya pada hari Kiamat adalah seseorang yang diletakkan bara api di telapak kakinya, yang menjadikan otaknya mendidih.”

6562 - عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ يَقُولُ: «إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ رَجُلٌ، عَلَى أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَتَانِ، يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِي المِرْجَلُ وَالقُمْقُمُ»

6562. Dari An-Nu’man bin Basyir , ia berkata: aku mendengar Nabi bersabda: “Penduduk Neraka paling ringan siksanya pada hari Kiamat adalah seseorang yang diletakkan dua bara api di telapak kakinya, yang menjadikan otaknya mendidih, seperti mendidihnya air di dalam bejana.”

6563 - عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ : أَنَّ النَّبِيَّ ذَكَرَ النَّارَ فَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا، ثُمَّ ذَكَرَ النَّارَ فَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا، ثُمَّ قَالَ: «اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ»

6563. Dari Adi bin Hatim , bahwa Nabi menyinggung Neraka dan memalingkan wajahnya lalu menyinggung Neraka dan memalingkan wajahnya lagi lalu bersabda: “Jagalah diri kalian dari Neraka meskipun dengan separuh butir kurma. Siapa yang tidak memilikinya, maka dengan tutur kata yang baik.”

6564 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ : أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ ، وَذُكِرَ عِنْدَهُ عَمُّهُ أَبُو طَالِبٍ، فَقَالَ: «لَعَلَّهُ تَنْفَعُهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيُجْعَلُ فِي ضَحْضَاحٍ مِنَ النَّارِ يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ، يَغْلِي مِنْهُ أُمُّ دِمَاغِهِ»

6564. Dari Abu Sa’id Al-Khudri , ia mendengar Rosulullah bersabda saat nama pamannya disebut di sisinya: “Mudah-mudahan syafatku bermanfaat untuknya pada hari Kiamat, sehingga ia (diringankan siksanya) diletakkan di tepi Neraka yang hanya mencapai mata kakinya, yang menjadikan otaknya mendidih.”

6565 - عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيَقُولُونَ: لَوِ اسْتَشْفَعْنَا عَلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا، فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: أَنْتَ الَّذِي خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَمَرَ المَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّنَا. فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، وَيَقُولُ: ائْتُوا نُوحًا، أَوَّلَ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، ائْتُوا إِبْرَاهِيمَ الَّذِي اتَّخَذَهُ اللَّهُ خَلِيلًا، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، ائْتُوا مُوسَى الَّذِي كَلَّمَهُ اللَّهُ، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، فَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ، ائْتُوا عِيسَى فَيَأْتُونَهُ، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، ائْتُوا مُحَمَّدًا ، فَقَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِي، فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي، فَإِذَا رَأَيْتُهُ وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ يُقَالُ لِي: ارْفَعْ رَأْسَكَ، سَلْ تُعْطَهْ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِي، ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، ثُمَّ أُخْرِجُهُمْ مِنَ النَّارِ، وَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ، ثُمَّ أَعُودُ فَأَقَعُ سَاجِدًا مِثْلَهُ فِي الثَّالِثَةِ، أَوِ الرَّابِعَةِ، حَتَّى مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ القُرْآنُ» وَكَانَ قَتَادَةُ، يَقُولُ عِنْدَ هَذَا: «أَيْ وَجَبَ عَلَيْهِ الخُلُودُ»

6565. Dari Anas bin Malik , ia berkata: Rosulullah bersabda: “Allah akan menghimpun semua  manusia pada hari Kiamat, dan mereka berkata: ‘Andai saja kita mencari orang yang mau memberi syafaat untuk kita kepada Rob kita sehingga kita bisa beristirahat dari tempat ini.’ Mereka pun mendatangi Adam dan berkata: ‘Anda orang yang diciptakan Allah dengan Tangan-Nya, ditiupkan dari ruh ciptaan-Nya, diperintahkan Malaikat bersujud kepadamu, maka tolong berilah kami syafaat kepada Rob kita.’ Adam menjawab: ‘Bukan aku orangnya —sambil menyebut dosanya— datangi Nuh, Rosul pertama yang Allah utus.’ Maka mereka mendatanginya dan Nuh berkata: ‘Bukan aku orangnya —sambil menyebutkan dosanya— datangi Ibrohim yang dijadikan Kholil (kekasih) Allah.’ Mereka mendatanginya dan ia berkata: ‘Bukan aku orangnya —sambil menyebutkan dosanya— datangi Musa yang pernah diajak bicara Allah.’ Mereka mendatangi Musa dan ia berkata: ‘Bukan aku orangnya —sambil menyebutkan dosanya— datangi Isa.’ Mereka mendatangi Isa dan ia berkata: ‘Bukan aku orangnya, datangi Muhammad yang telah diampuni dosanya yang lalu maupun akan datang.’ Maka mereka mendatangiku, lalu aku meminta izin kepada Robku. Ketika aku melihat-Nya, aku bersujud dan aku dibiarkan lama sekali sesuai kehendak-Nya lalu berkata kepadaku: ‘Angkat kepadamu, mintalah akan diberi, bicaralah akan didengar, mintalah syafaat akan diterima.’ Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang baru diajarkan kepadaku. Lalu aku memberi syafaat dengan batasan, lalu aku keluarkan mereka dari Neraka dan memasukkannya ke Surga. Lalu aku bersujud lagi seperti itu untuk kedua kalinya atau keempat kalinya, hingga di Neraka tidak lagi tersisa (dari umatku) selain orang-orang yang ditahan Al-Quran (yakni kekal di Neraka dari orang-orang kafir).”

6566 - عَنْ عِمْرَانِ بْنِ حُصَيْنٍ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ النَّارِ بِشَفَاعَةِ مُحَمَّدٍ فَيَدْخُلُونَ الجَنَّةَ، يُسَمَّوْنَ الجَهَنَّمِيِّينَ»

6566. Dari Imron bin Hushoin , dari Nabi , beliau bersabda: “Akan keluar beberapa orang dari Neraka dengan syafaat Muhammad , sehingga mereka masuk Surga, dan mereka dijuluki ‘mantan penduduk Jahannam’.”

6567 - عَنْ أَنَسٍ : أَنَّ أُمَّ حَارِثَةَ أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ ، وَقَدْ هَلَكَ حَارِثَةُ يَوْمَ بَدْرٍ، أَصَابَهُ غَرْبُ سَهْمٍ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَلِمْتَ مَوْقِعَ حَارِثَةَ مِنْ قَلْبِي، فَإِنْ كَانَ فِي الجَنَّةِ لَمْ أَبْكِ عَلَيْهِ، وَإِلَّا سَوْفَ تَرَى مَا أَصْنَعُ؟ فَقَالَ لَهَا: «هَبِلْتِ، أَجَنَّةٌ وَاحِدَةٌ هِيَ؟ إِنَّهَا جِنَانٌ كَثِيرَةٌ، وَإِنَّهُ فِي الفِرْدَوْسِ الأَعْلَى»

6567. Dari Anas , bahwa Ibunya Haritsah mendatangi Rosulullah dan putranya bernama Haritsah gugur pada perang Badar terkena panah yang menyasar, ia berkata: “Wahai Rosulullah, Anda mengetahui posisi Haritsah di hatiku. Jika ia di Surga, aku tidak akan menangisinya, dan jika tidak, Anda akan melihat apa yang akan aku perbuat.” Beliau bersabda: “Ha, apakah Surga hanya satu (tingkat)? Bahkan Surga itu ada banyak (tingkatannya), dan anakmu di Surga Firdaus (tertinggi).”

6568 - وَقَالَ: «غَدْوَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَلَقَابُ قَوْسِ أَحَدِكُمْ - أَوْ مَوْضِعُ قَدَمٍ - مِنَ الجَنَّةِ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى الأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا، وَلَمَلَأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيحًا، وَلَنَصِيفُهَا - يَعْنِي الخِمَارَ - خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا»

6568. Beliau juga bersabda: “Berangkat di pagi hari atau sore hari di jalan Allah, lebih baik dari dunia seisinya. Kotak cemeti seorang dari kalian —atau tempat pijakan kaki— di Surga, lebih baik dari dunia seisinya. Seandainya wanita penduduk Surga menoleh ke bumi, ia akan menyinari apa yang ada di antara keduanya dan memenuhinya dengan semerbak harum, dan kerudungnya lebih baik dari dunia seisinya.”

6569 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ النَّبِيُّ : «لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ الجَنَّةَ إِلَّا أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ، لِيَزْدَادَ شُكْرًا، وَلاَ يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ إِلَّا أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ، لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً»

6569. Dari Abu Huroiroh , Nabi bersabda: “Tidaklah seseorang masuk Surga, kecuali diperlihatkan tempatnya di Neraka andai berbuat syirik, agar bertambah syukurnya. Tidaklah seseorang masuk Neraka, kecuali diperlihatkan tempatnya di Surga anda beriman, agar menjadi penyesalan baginya.”

6570 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ القِيَامَةِ؟ فَقَالَ: «لَقَدْ ظَنَنْتُ، يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، أَنْ لاَ يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ، لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الحَدِيثِ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، خَالِصًا مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ»

6570. Dari Abu Huroiroh , bahwa ia berkata: Aku bertanya: “Wahai Rosulullah, siapakah orang yang paling bahagia (berhak) mendapatkan syafaatmu pada hari Kiamat?” Jawab beliau: “Aku mengira, wahai Abu Huroiroh, tidak ada seorang pun yang bertanya ini kepadaku sebelummu, karena aku melihat kamu sangat semangat mendengar hadits. Orang yang paling bahagia (berhak) mendapat syafaatku pada hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan لا اله إلا الله (tidak ada yang berhak disembah selain Allah) dengan ikhlas dari hatinya.”

6571 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ : قَالَ النَّبِيُّ : «إِنِّي لَأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا، وَآخِرَ أَهْلِ الجَنَّةِ دُخُولًا: رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ كَبْوًا، فَيَقُولُ اللَّهُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ الجَنَّةَ، فَيَأْتِيهَا، فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى، فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى، فَيَقُولُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ الجَنَّةَ، فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى، فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى، فَيَقُولُ: اذْهَبْ فَادْخُلِ الجَنَّةَ، فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا - أَوْ: إِنَّ لَكَ مِثْلَ عَشَرَةِ أَمْثَالِ الدُّنْيَا - فَيَقُولُ: تَسْخَرُ مِنِّي - أَوْ: تَضْحَكُ مِنِّي - وَأَنْتَ المَلِكُ؟!» فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، وَكَانَ يَقُولُ: «ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الجَنَّةِ مَنْزِلَةً»

6571. Dari Abdullah bin Mas’ud , Rosulullah bersabda: “Aku benar-benar mengetahui orang yang terakhir keluar dari Neraka sekaligus orang terakhir masuk Surga, yaitu lelaki yang keluar dari Neraka dengan merangkak, lalu Allah berfirman: ‘Pergilah masuk Surga.’ Lalu ia mendatanginya dan dikhayalkan padanya bahwa Surga sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata: ‘Ya Rob, aku dapati Surga telah penuh.’ Allah berfirman: ‘Pergilah masuk Surga.’ Lalu ia mendatanginya dan dikhayalkan padanya bahwa Surga sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata: ‘Ya Rob, aku dapati Surga telah penuh.’ Allah berfirman: ‘Pergilah masuk Surga. Kamu mendapatkan seperti dunia dan 10 kali lipatnya —atau kamu mendapatkan 10 kali lipat dunia— lalu ia berkata: ‘Apakah Engkau mengejekku, mentang-mentang Engkau Raja?’” Sungguh aku melihat Rosulullah tertawa hingga nampak gigi gerahamnya, dan beliau bersabda: “Dia adalah penduduk Surga paling rendah derajatnya.”

6572 - عَنِ العَبَّاسِ : أَنَّهُ قَالَ لِلنَّبِيِّ : «هَلْ نَفَعْتَ أَبَا طَالِبٍ بِشَيْءٍ؟»

6572. Dari Al-Abbas , bahwa ia bertanya kepada Nabi : “Apakah Anda memberi syafaat Abu Tholib meski sedikit?”

52. Jembatan Membentang di Punggung Jahannam

6573 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ أُنَاسٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ القِيَامَةِ؟ فَقَالَ: «هَلْ تُضَارُّونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ» قَالُوا: لاَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «هَلْ تُضَارُّونَ فِي القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ» قَالُوا: لاَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ كَذَلِكَ، يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ، فَيَقُولُ: مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْهُ، فَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الشَّمْسَ، وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ القَمَرَ، وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الطَّوَاغِيتَ، وَتَبْقَى هَذِهِ الأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا، فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فِي غَيْرِ الصُّورَةِ الَّتِي يَعْرِفُونَ، فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ: نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ، هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا، فَإِذَا أَتَانَا رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ، فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فِي الصُّورَةِ الَّتِي يَعْرِفُونَ، فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ: أَنْتَ رَبُّنَا فَيَتْبَعُونَهُ، وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ» قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ، وَدُعَاءُ الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ. وَبِهِ كَلالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، أَمَا رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ؟» قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، غَيْرَ أَنَّهَا لاَ يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ، فَتَخْطَفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ، مِنْهُمُ المُوبَقُ بِعَمَلِهِ، وَمِنْهُمُ المُخَرْدَلُ، ثُمَّ يَنْجُو حَتَّى إِذَا فَرَغَ اللَّهُ مِنَ القَضَاءِ بَيْنَ عِبَادِهِ، وَأَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ مِنَ النَّارِ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ، مِمَّنْ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، أَمَرَ المَلائِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوهُمْ، فَيَعْرِفُونَهُمْ بِعَلامَةِ آثَارِ السُّجُودِ، وَحَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ مِنَ ابْنِ آدَمَ أَثَرَ السُّجُودِ، فَيُخْرِجُونَهُمْ قَدْ امْتُحِشُوا، فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مَاءٌ يُقَالُ لَهُ مَاءُ الحَيَاةِ، فَيَنْبُتُونَ نَبَاتَ الحِبَّةِ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ، وَيَبْقَى رَجُلٌ مِنْهُمْ مُقْبِلٌ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّارِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا، وَأَحْرَقَنِي ذَكَاؤُهَا، فَاصْرِفْ وَجْهِي عَنِ النَّارِ، فَلا يَزَالُ يَدْعُو اللَّهَ، فَيَقُولُ: لَعَلَّكَ إِنْ أَعْطَيْتُكَ أَنْ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ، فَيَقُولُ: لاَ وَعِزَّتِكَ لاَ أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ، فَيَصْرِفُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ، ثُمَّ يَقُولُ بَعْدَ ذَلِكَ: يَا رَبِّ قَرِّبْنِي إِلَى بَابِ الجَنَّةِ، فَيَقُولُ: أَلَيْسَ قَدْ زَعَمْتَ أَنْ لاَ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ، وَيْلَكَ ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ، فَلاَ يَزَالُ يَدْعُو، فَيَقُولُ: لَعَلِّي إِنْ أَعْطَيْتُكَ ذَلِكَ تَسْأَلُنِي غَيْرَهُ، فَيَقُولُ: لاَ وَعِزَّتِكَ لاَ أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ، فَيُعْطِي اللَّهَ مِنْ عُهُودٍ وَمَوَاثِيقَ أَنْ لاَ يَسْأَلَهُ غَيْرَهُ، فَيُقَرِّبُهُ إِلَى بَابِ الجَنَّةِ، فَإِذَا رَأَى مَا فِيهَا سَكَتَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ، ثُمَّ يَقُولُ: رَبِّ أَدْخِلْنِي الجَنَّةَ، ثُمَّ يَقُولُ: أَوَلَيْسَ قَدْ زَعَمْتَ أَنْ لاَ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ، وَيْلَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ لاَ تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ، فَلاَ يَزَالُ يَدْعُو حَتَّى يَضْحَكَ، فَإِذَا ضَحِكَ مِنْهُ أَذِنَ لَهُ بِالدُّخُولِ فِيهَا، فَإِذَا دَخَلَ فِيهَا قِيلَ لَهُ: تَمَنَّ مِنْ كَذَا، فَيَتَمَنَّى، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: تَمَنَّ مِنْ كَذَا، فَيَتَمَنَّى، حَتَّى تَنْقَطِعَ بِهِ الأَمَانِيُّ، فَيَقُولُ لَهُ: هَذَا لَكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ» قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: «وَذَلِكَ الرَّجُلُ آخِرُ أَهْلِ الجَنَّةِ دُخُولًا»

6573. Dari Abu Huroiroh , ia berkata: Orang-orang bertanya: “Wahai Rosulullah, apakah kita akan melihat Rob kita pada hari Kiamat?” Beliau balik bertanya: “Apakah kalian kesulitan melihat matahari saat tanpa berawan?” Mereka menjawab: “Tidak, wahai Rosulullah.” Beliau bertanya: “Apakah kalian kesulitan melihat bulan pernama saat tanpa berawan?” Mereka menjawab: “Tidak, wahai Rosulullah.” Beliau bersabda: “Kalian akan melihat-Nya seperti itu. Allah kelak akan menghimpun seluruh manusia dan berkata: ‘Siapa yang menyembah sesuatu, ikutilah ia.’ Penyembah matahari akan mengikuti matahari, penyembah bulan akan mengikuti bulan, dan penyembah thoghut (segala yang ridho disembah) akan mengikuti thoghut. Tersisa umat Islam beserta orang-orang munafiknya. Allah mendatangi mereka dalam rupa yang tidak mereka kenal dan berkata: ‘Aku Rob kalian.’ Mereka menjawab: ‘Kami berlindung kepada Allah dari gangguan-Mu. Kami akan selalu di sini sampai didatangi Rob kami. Jika sudah datang, kami bisa mengenali Rob kami.’ Lalu Allah mendatangi mereka dalam rupa yang mereka kenal dan berkata: ‘Aku Rob kalian.’ Mereka menjawab: ‘Engkau Rob kami.’ Lalu mereka mengikuti-Nya dan Jembatan (Shiroth/Jisr) dibentangkan di punggung Jahannam.” Rosulullah melanjutkan: “Aku adalah orang pertama yang selamat melewatinya, dan doa para Rosul pada saat itu adalah ‘Ya Allah selamatkan, selamatkan.’ Padanya ada pengail-pengail seperti duri pohon sya’dan. Apakah kalian pernah melihat duri sya’dan?” Mereka menjawab: “Pernah, wahai Rosulullah.” Beliau melanjutkan: “Ia seperti duri pohon sya’dan, hanya saja tidak ada yang tahu besarnya selain Allah, dan ia akan menyambar manusia sesuai amalnya. Ada yang terjatuh binasa karena amal buruknya, dan ada pula yang tecabik-cabik lalu selamat. Hingga ketika Allah sudah selesai mengadili di antara hamba-hamba-Nya dan ingin mengeluarkan dari Neraka orang yang diinginkan keluar darinya, dari orang-orang yang bersaksi tidak ada yang berhak disembah selain Allah, maka Allah memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan mereka. Para Malaikat mengenali mereka dari bekas sujudnya (wajahnya), karena Allah mengharamkan Neraka memakan bekas sujud manusia. Mereka dikeluarkan dalam keadaan gosong menjadi arang. Lalu diletakkan untuk mereka air yang disebut Air Kehidupan, dan mereka pun tumbuh cepat seperti cepat tumbuhnya tanaman di pinggir aliran sungai. Tersisa seorang lelaki dari mereka yang menghadapkan wajahnya ke arah Neraka dan ia berkata: ‘Ya Rob, aromanya menyengat hidungku dan kobarannya membakarku, jauhkan aku dari Neraka.’ Ia terus-menerus meminta Allah lalu Allah berkata: ‘Mungkinkah jika Aku mengabulkannya nanti kamu meminta lain lagi?’ Dia berkata: ‘Tidak, demi Kemuliaan-Mu. Lalu wajahnya dijauhkan dari Neraka lalu ia berkata: ‘Ya Rob, dekatkan aku ke pintu Surga.’ Allah berkata: ‘Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta yang lain?’ Dia menjawab: ‘Tidak lagi, demi Kemuliaan-Mu, aku tidak akan meminta selain ini.’ Allah mengambil janji kuat kepadanya bahwa ia tidak akan meminta lagi selain ini, lalu ia didekatkan ke pintu Surga. Ketika ia melihat isinya, ia terdiam begitu lama sekehendak Allah. Lalu dia berkata: ‘Wahai Robku, masukkan aku ke dalam Surga.’ Lalu Allah berkata: ‘Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta lagi selain tadi? Dasar anak Adam, alangkah cepatnya kamu ingkar janji!’ Dia berkata: ‘Ya Robku, janganlah Engkau menjadikanku makhluk-Mu yang paling celaka.’ Dia terus-menerus meminta hingga Allah tertawa. Jika Allah tertawa, berarti Allah mengizinkannya masuk Surga. Ketika ia masuk Surga, dikatakan kepadanya: ‘Berangan-anganlah ini dan itu.’ Ia pun berangan-angan lalu Allah berkata lagi: ‘Berangan-anganlah ini dan itu.’ Ia pun berangan-angan lagi hingga habis angan-angannya. Allah berfirman kepadanya: ‘Itu untukmu berserta semisalnya bersamanya.’” Abu Huroiroh berkata: “Orang itu adalah penduduk Surga yang terakhir masuk.”

6574 - قَالَ عَطَاءٌ: وَأَبُو سَعِيدٍ الخُدْرِيُّ جَالِسٌ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ لاَ يُغَيِّرُ عَلَيْهِ شَيْئًا مِنْ حَدِيثِهِ، حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَوْلِهِ: «هَذَا لَكَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ»، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: «هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ»، قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: حَفِظْتُ «مِثْلُهُ مَعَهُ»

6574. Atho bin Abi Robah berkata: Abu Sa’id Al-Khudri duduk bersama Abu Huroiroh, dan Abu Sa’id tidak mengingkari haditsnya Abu Huroiroh sedikitpun hingga sampai: “Ini untukmu beserta semisalnya.” Abu Sa’id berkata: Aku mendengar Rosulullah bersabda: “Ini untukmu beserta 10 lipatnya.” Abu Huroiroh menjawab: Yang kuhafal: “Beserta semisalnya.”[31]

53. Telaga

6575 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ : «أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ»

6575. Dari Abdullah bin Mas’ud , dari Nabi : “Aku mendahului dan menunggu kalian di Telaga.”

6576 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ، وَلَيُرْفَعَنَّ مَعِي رِجَالٌ مِنْكُمْ ثُمَّ لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أَصْحَابِي، فَيُقَالُ: إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ»

6576. Dari Abdullah bin Mas’ud , dari Nabi , beliau bersabda: “Aku mendahului dan menunggu kalian di Telaga. Sungguh nanti beberapa orang dari kalian akan diperlihatkan kepadaku lalu dihalangi mendatangiku dan aku berkata: ‘Ya Rob, mereka Sahabatku.’ Ada yang berseru: ‘Kamu tidak tahu, mereka membuat-buat perkara baru dalam agama sepeninggalmu.’”[]


[1] Persaksian mendahului sumpahnya dan sebaliknya adalah kiasan dari ketergesaan mereka dalam bersaksi dan bersumpah, meski tidak diminta, dan ini alamat sedikitnya sifat waronya dan acuh dengan norma agama. (An-Nawawi)

[2] Kisah seterusnya terdapat dalam hadits no. 1276, 3897, 3913, 4047, 4082.

[3] Yakni ditipu setan hingga menggampangkan maksiat hingga terjatuh pada dosa besar, padahal ia hanya menghapus dosa kecil. Allahu a’lam.

[4] Yakni ketamakan dan kepuasannya tidak akan berhenti kecuali mati ditimbun tanah.

[5] Yakni ketika Ibnu Zubair menjadi amir Hijaz (Makkah-Madinah). “Mengucapkannya” mengandung dua kemungkinan: hadits tersebut atau ucapan Ibnu Abbas “aku tidak tahu...” Akan tetapi hadits berikutnya menguatkan pendapat pertama.

[6] Ini ungkapan yang biasa dipakai orang Arab untuk mengekspresikan hormat atau sayang.

[7] Syafaat artinya perantara, misalkan seseorang yang membantu saudaranya agar segera ditangani dokter kenalannya, maka dikatakan ia memberi syafaat kepada suadaranya tersebut.

[8] Menakar bisa mempercepat habisnya makanan karena berkurang barokahnya.

[9] Hilal adalah tanda awal bulan.

[10] Yakni makanan yang cukup untuk sehari-hari dan menguatkan badan untuk beraktifitas dan beribadah.

[11] Yang memasukkan ke Surga bukan amal tetapi rahmat Allah, karena amal seseorang tidak sebanding dengan nikmat Surga, tetapi amal merupakan sebab masuk Surga, dan ia menentukan tingkat Surga seseorang. Luruslah: fokuslah pada kualitas, bukan kuantitas, yaitu amal yang ikhlas dan mencontoh Nabi . Jika kalian tidak mampu sempurna, maka mendekatlah kalian dengan mengerjakan semampu kalian. Beramallah sedikit demi sedikit dan rutin, seiring malam dan siang, nanti pasti sampai ke tujuan.

[12] Karena yang jadi patokan bukan sekedar banyak amal, bahkan bukan amal yanng memasukkan ke Surga, maka fokuslah kualitas amal (ikhlas dan ittiba) dan kerjakan secara rutin meskipun sedikit.

[13] Ampunan (maghfiroh) berkaitan dengan dosa masa lalu yang ditutupi dan diabaikan Allah, dan rohmat (kasih-sayang) berkaitan dengan apa yang sedang dijalani hari ini dan esok dengan penjagaan dari bahaya dan dibantu dalam beramal sholih. Menggabungkan ampunan dan rohmat sama dengan menggabungkan kebaikan dunia dan Akhirat.

[14] Rahmat artinya kasih-sayang. Ia berbeda dengan maghfiroh (ampunan), tetapi jika rahmat sendirian dalam sebuah kalimat, ia mencakup ampunan. Makna hadits ini, ia mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah sekaligus.

[15] Pakaian dilepas diangkat tinggi-tinggi sebagai penegasan pentingnya pesan yang ingin disampaikan, biasa dilakukan orang Arab dahulu. Rosulullah dalam perumpamaan itu sebagai lelaki yang mengabarkan, dan wahyu sebagai kabar serangan musuh.

[16] Demikian lafazhnya “mereka”, bukan “kalian”. Mungkin salah tulis saat menyalin manuskripnya atau sebagai isyarat bahwa para Sahabat tidak ada yang menyimpang dari petunjuk Rosulullah .

[17] Yakni ajal seseorang amat singkat sekali, sehingga waktu masuk Surga dan Neraka sudah amat dekat.

[18] Makna lain dari hadits ini adalah kehancuran masal, yakni Kiamat.

[19] Amanah adalah terpercaya dalam menunaikan hak dan kewajiban. Dua hadits yang dimaksud adalah hadits turunnya amanah dan hilangnya amanah. Di zaman Hudzaifah, orang yang tidak amanah sudah mulai bermunculan, ucapannya tidak bisa dipegang baik dalam baiat, jual-beli, janji, maupun akad. Kelak sampai batas parah sekali, di mana ada orang yang dianggap paling amanah di zamannya dan dipuji sedemikian rupa, ternyata ia orang yang lemah imannya, saking sedikitnya orang amanah. Hadits ini termasuk hadits yang butuh berjam-jam bagi saya dalam  memahaminya dan menerjemahkannya.

[20] Riya dan sum’ah adalah pamer amal agar dipuji, bukan mengharap pahala Akhirat. Jika amalnya ingin dilihat manusia, ia riya (melihat), dan jika ingin didengar manusia, ia sum’ah (mendengar). Maka Allah membalas riya dan sum’ahnya adalah membeberkan niatnya yang rusak atau membeberkan aibnya di dunia atau di Akhirat. Siapa yang memperbanyak istighfar, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan Akhirat.

[21] Seseorang dikatakan mentauhidkan Allah jika terpenuhi dua syarat: (1) menyembah Allah dan (2) tidak menduakan-Nya. Contoh orang musyrik: melaksanakan sholat fardhu tetapi juga meminta hajat kepada mayit di kuburan. Makna Allah tidak akan menyiksa ahli tauhid adalah mereka tidak kekal di Neraka atau mereka diampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

[22] Yakni jari telunjuk dan jari tengah. Panjang jari telunjuk, ibarat usia dunia sampai diutusnya Muhammad , sementara selisih ujung telunjuk dengan ujung jari tengah adalah jarak diutusnya beliau hingga hari Kiamat.

[23] Kiamat ada dua, yaitu Kiamat kecil (wafatnya individu) dan Kiamat besar (wafatnya seluruh makhluk dan hancurnya alam semesta).

[24] Orang-orang memaki Abu Jahal yang sudah mati, dan hal itu terasa berat bagi Ikrimah bin Abu Jahal yang sudah masuk Islam, maka Nabi melarang memaki orang yang telah mati, terutama di sisi keluarganya yang masih hidup.

[25] Yakni api ini bukan membakar tetapi supaya mereka mau digiring ke Syam. Api ini menyertai mereka selalu, kadang menggiring mereka dan kadang istirahat. Ada yang berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kubur. Pendapat pertama lebih kuat dari ini.

[26] Hisab (dihitung) ada dua makna: (1) hisāban yasīron (hisab yang mudah) alias ardhun (dipaparkan), yaitu dosa hamba dipaparkan Allah lalu ia disuruh mengakui lalu diampuni, dan tujuan dipaparkan ini agar hamba mengetahui sifat Allah yang Maha Pengampun; (2) hisāb munāqosyah (disidang), yaitu sama dengan yang pertama cuma tidak diampuni bahkan dicela dan disalahkan lalu ujungnya ia disiksa. Hanya saja kadang Allah mengampuni siapa yang Dia kehendaki asal bukan dosa syirik.

[27] Yakni beriman, pasti masuk Surga.

[28] Yang ia lihat di depannya hanya Neraka, karena untuk ke Surga harus melewati jembatan yang dibentangkan di punggung Jahannam. Agar terhindar dari Jahannam, maka perbanyak sedekah semampunya, meski sedikit.

[29] Kay yang dilarang adalah jika penyakitnya tidak parah, dan jika parah dan tetap kuat bersandar kepada Allah maka tidak mengapa, dan beberapa Sahabat melakukan kay dan Nabi tidak menegurnya. Kay adalah pengobatan luka kulit dengan cosan besi panas yang dikenal mujarab di zaman dulu. Meminta ruqyah yang dilarang adalah jika penyakitnya ringan, dan jika penyakitnya parah maka tidak mengapa meminta ruqyah, seperti dirasuki jin hingga menderita fisik dan psikisnya. Contoh tathoyyur adalah mengganggap sial menikah di bulan Suro (Muharrom) atau Syawal, membangun rumah di pojok jalan, lantai 11, dan seterusnya.

[30] Yakni cepet tumbuh seperti timun. Setelah mereka dikeluarkan dari Neraka dalam keadaan gosong, mereka dicelupkan ke sungai kehidupan dan langsung tumbuh menjadi rupawan dan harum. Ia disamakan dengan timun dalam cepatnya tumbuh. Kelengkapan hadits ini, Hammad bertanya kepada Amr bin Dinar makna tsa’ārīr (timun kecil) dan dijawab dhoghōbīs (timur kecil).

[31] Ada kemungkinan Nabi mengucapkannya 2 kali. Boleh jadi hadits Abu Sa’id merupakan ralat (naskh) dari hadits pertama, atau 2 hadits ini untuk dua orang yang berbeda. Allahu a’lam.


Related

Terjemah Shohih Al-Bukhori 6190368355491520871

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar Anda yang sopan dan rapi.

emo-but-icon

Total Tayangan Halaman

WAKAF MUSHAF

WAKAF MUSHAF

Tentang Admin

Penulis bernama Nor Kandir ini kelahiran Jepara. Semenjak kecil tertarik dengan membaca terutama tentang alam ghoib dan huru-hara Hari Kiamat. Alumni Mahad Raudlatul Ulum Pati ini juga pernah nyantri di Mahad Tahfizh Qur'an Wadi Mubarok Bogor dan Pondok Mahasiswa Thaybah Surabaya dibawah asuhan Ust. Muhammad Nur Yasin, Lc dan beliau adalah guru utama penulis.

Gelar akademik penulis diperoleh di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan LIPIA Surabaya (cabang Universitas Al Imam di Riyadh KSA). Sekarang terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Zad Arab Saudi dan Universitas Murtaqo Kuwait. Sertifikat yang diperoleh: ijazah sanad Kutub Sittah (Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah) dari Majlis Sama' bersama Dr. Abdul Muhsin Al Qosim dan Syaikh Samir bin Yusuf Al Hakali, juga matan-matan 5 semester Dr. Abdul Muhsin Al Qosim seperti Arbain, kitab² Muhammad bin Abdul Wahhab, Aqidah Wasithiyyah, Thohawiyah, Jurumiyah, Jazariyah, dll. Juga sertifikat hafalan Umdatul Ahkam dari Markaz Huffazhul Wahyain bersama Syaikh Abu Bakar Al Anqori. Kesibukan hariannya adalah mengajar bahasa Arob, dan menerjemahkan kitab-kitab yang diupload secara gratis di www.terjemahmatan.com

PENTING

Semua buku di situs ini adalah legal dan telah mendapatkan izin dari penerbit dan penulisnya untuk dicetak, disebar, dan dimanfaatkan dalam bentuk apapun. Boleh dikomersialkan dengan syarat: meminta izin ke penulis dan harganya dibuat murah (tanpa royalti penulis).

Bagi yang membutuhkan file wordnya untuk keperluan dakwah, bisa menghubungi Penulis di 085730-219-208.

Barokallahu fikum.

Pengikut

Hot in week

item