BAB 1 PERBEDAAN NAHWU DAN SHOROF - Bahasa Arob Khusus Untuk Memahami Quran dan Hadits

 BAB 1

PERBEDAAN

NAHWU DAN SHOROF

Mudahnya, Nahwu adalah gramatika (ilmu tentang pola kalimat), sementara Shorof adalah morfologi (ilmu tentang bentukan kata). Perhatikan contoh berikut ini:

جَاءَ مُحَمَّــدٌ

Muhammad datang

رَأَيْتُ مُحَمَّـدًا

Aku melihat Muhammad

مَرَرْتُ بِمُحَمَّـدٍ

Aku melewati Muhammad

Lafazh Muhammad (مُحَمَّد), harokat akhirnya memiliki tiga keadaan, yaitu dhommatain, fathatain (baca: fat-hatain), dan kasrotain. Ilmu yang mempelajari tentang perubahan harokat-terakhir inilah yang disebut Nahwu. Kapan harokat akhir dari kata tersebut dibaca dhommah? Kapan dibaca fathah? Kapan dibaca kasroh? Ini semua dibahas Nahwu.

Untuk memahami Shorof, perhatikan contoh berikut:

Yang terpuji

مُـحَمَّدٌ

Paling terpuji

أَحْمَدُ

Yang memuji

حَـامِدٌ

Yang dipuji

مَـحْمُـودٌ

Ucapan Alhamdulillāh

تَـحْمِــيـدٌ

Segala puji

الـحَمْدُ

Jika Anda perhatikan, enam kata tersebut memiliki tiga huruf yang sama, yaitu (حمد), karena semua kata tersebut dibentuk dari tiga huruf ini yang artinya memuji. Ilmu tentang bentukan kata dari kata lain inilah yang disebut Shorof.

Jika Anda perhatikan, Nahwu berkaitan dengan harokat terakhir, sementara Shorof berkaitan dengan harokat awal dan tengah. Misalkan (حَامِدٌ), jika ditanya kenapa ha dibaca fathah dan mim dibaca kasroh? Kita jawab: Ini garapannya Shorof. Jika ditanya kenapa dal dhommatain? Kita jawab: Ini garapannya Nahwu.

Adapun buku ini, hanya fokus di harokat akhir (Nahwu), dan Alhamdulillāh hal ini sudah mencukupi untuk memahami teks Al-Qur`an dan Hadits. Adapun harokat awal dan tengah (Shorof) diperlukan untuk analisa kitab gundul (tanpa harokat).


KE DAFTAR ISI

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url