Tarjamah Kitabut Tauhid - Shohih Al-Bukhori | PDF - WORD
Unduh PDF
﷽
Bab Ajakan Rosululloh ﷺ
kepada Ummatnya untuk Mengesakan Alloh Tabaroka wa Ta’ala
7371.
Diceritakan kepada kami oleh Abu Ashim, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Zakariyya bin Ishaq, dari Yahya bin Muhammad bin Abdillah bin Shoifi, dari
Abu Ma’bad, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma: “Rosululloh ﷺ mengutus Mu’adz ke Yaman.”
7372. Dan
diceritakan kepadaku oleh Abdulloh bin Abil Aswad, ia berkata: Diceritakan
kepada kami oleh Al-Fadhl bin Al-Ala’, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ismail bin Umayyah, dari Yahya bin Muhammad bin Abdillah bin Shoifi, bahwa ia
mendengar Abu Ma’bad, maula (bekas budak) Ibnu Abbas, berkata: Aku mendengar
Ibnu Abbas berkata: Ketika Rosululloh ﷺ mengutus Mu’adz bin Jabal ke penduduk Yaman, beliau bersabda
kepadanya:
«إِنَّكَ
تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ
إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ تَعَالَى، فَإِذَا عَرَفُوا ذَلِكَ،
فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي
يَوْمِهِمْ وَلَيْلَتِهِمْ، فَإِذَا صَلَّوْا، فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ
افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً فِي أَمْوَالِهِمْ، تُؤْخَذُ مِنْ غَنِيِّهِمْ
فَتُرَدُّ عَلَى فَقِيرِهِمْ، فَإِذَا أَقَرُّوا بِذَلِكَ فَخُذْ مِنْهُمْ،
وَتَوَقَّ كَرَائِمَ أَمْوَالِ النَّاسِ»
“Sungguh engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka
jadikanlah yang pertama kali engkau ajak mereka adalah agar mereka mengesakan
Alloh Ta’ala. Apabila mereka telah memahami hal itu, maka beritahukanlah kepada
mereka bahwa Alloh telah mewajibkan atas mereka lima Sholat dalam sehari
semalam mereka. Apabila mereka telah Sholat, maka beritahukanlah kepada mereka
bahwa Alloh mewajibkan atas mereka Zakat pada harta mereka, yang diambil dari
orang kaya mereka dan dikembalikan kepada orang fakir mereka. Apabila mereka
telah menyetujui hal itu, maka ambillah dari mereka, dan hindarilah mengambil
harta terbaik milik orang lain
(sebagai Zakat).”
7373. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Bassyar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ghundar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari Abu Hashin, dan
Al-Asy’ats bin Sulaim, keduanya mendengar Al-Aswad bin Hilal, dari Mu’adz bin
Jabal, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَا مُعَاذُ
أَتَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى العِبَادِ؟»، قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «أَنْ
يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، أَتَدْرِي مَا حَقُّهُمْ عَلَيْهِ؟»،
قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «أَنْ لاَ يُعَذِّبَهُمْ»
“Wahai Mu’adz, apakah engkau tahu apa hak Alloh atas
hamba-hamba-Nya?” Mu’adz menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahui.”
Beliau bersabda: “Yaitu mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun. Apakah engkau tahu apa hak mereka atas-Nya?” Mu’adz menjawab: “Alloh
dan Rosul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Bahwa Dia tidak akan
mengadzab mereka.”
7374. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari
Abdurrohman bin Abdillah bin Abdurrohman bin Abi Sho’sho’ah, dari ayahnya, dari
Abu Sa’id Al-Khudri, bahwasanya seseorang mendengar seseorang membaca surat
Al-Ikhlas dan mengulang-ulanginya. Ketika pagi tiba, ia datang kepada
Rosululloh ﷺ lalu menceritakan hal
itu kepada beliau, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh (bacaan)
tersebut. Maka Rosululloh ﷺ
bersabda:
«وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ»
“Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh ia setara
dengan sepertiga Al-Qur’an.”
Ismail bin Ja’far menambahkan, dari Malik, dari Abdurrohman,
dari ayahnya, dari Abu Sa’id, saudaraku (seibu) Qotadah bin An-Nu’man
menceritakan kepadaku dari Rosululloh ﷺ.
7375. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad bin Sholih, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ibnu Wahb, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Amr, dari Ibnu Abi Hilal,
bahwasanya Abu Ar-Rijal Muhammad bin Abdurrohman menceritakan kepadanya dari ibunya
Amroh binti Abdurrohman, dan ia (Amroh) berada dalam asuhan Aisyah, isteri
Rosululloh ﷺ, dari Aisyah:
Bahwasanya Rosululloh ﷺ
mengutus seseorang memimpin sariyyah (pasukan kecil, kurang dari 400
orang), dan orang itu membaca untuk para Shohabatnya dalam Sholat mereka dan
mengakhirinya dengan surat Al-Ikhlas. Ketika mereka kembali, mereka
menceritakan hal itu kepada Rosululloh ﷺ, lalu beliau bersabda:
«سَلُوهُ
لِأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ؟»، فَسَأَلُوهُ،
فَقَالَ: لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا،
فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ»
“Tanyalah kepadanya mengapa ia melakukan itu?” Lalu mereka
bertanya kepadanya, dan ia menjawab: “Karena ia adalah sifat Ar-Rohman (Yang Maha Pengasih), dan aku
suka membacanya.” Maka Rosululloh ﷺ bersabda: “Beritahukanlah kepadanya bahwa
Alloh mencintainya.” [Muslim: 813]
Bab Firman Alloh Tabaroka wa Ta’ala: “Katakanlah
(Muhammad), ‘Serulah Alloh atau serulah Ar-Rohman. Dengan nama
yang mana saja kamu menyeru, Dia mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang
terbaik)’” [Al-Isro’: 110]
7376. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Salam, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abu Mu’awiyah, dari Al-A’masy, dari Zaid bin Wahb, dan Abu Zhobyan, dari Jarir bin
Abdillah, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لاَ يَرْحَمُ
اللَّهُ مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ»
“Alloh
tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia.”
7377. Diceritakan
kepada kami oleh Abu An-Nu’man, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hammad
bin Zaid, dari Ashim Al-Ahwal, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Usamah bin Zaid,
ia berkata: Kami pernah bersama Rosululloh ﷺ
ketika datang kepadanya utusan dari salah satu putrinya, memanggil beliau
karena cucunya sedang dalam keadaan sekarat. Maka Rosululloh ﷺ bersabda:
«ارْجِعْ
إِلَيْهَا فَأَخْبِرْهَا أَنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلُّ
شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى، فَمُرْهَا فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ»
“Kembalilah
kepadanya dan beritahukanlah bahwa milik Alloh-lah apa yang Dia ambil dan
milik-Nya pula apa yang Dia berikan, dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki
batas waktu yang telah ditentukan. Maka perintahkanlah dia agar bersabar dan
mengharap pahala (dari Alloh).” Lalu utusan itu kembali (untuk kedua kalinya)
(mengatakan) bahwa putrinya telah bersumpah (agar Rosululloh ﷺ) datang kepadanya. Maka Rosululloh ﷺ berdiri, dan bersama beliau berdiri Sa’ad bin Ubadah dan Mu’adz
bin Jabal. Kemudian bayi itu diserahkan kepada beliau dalam keadaan nafasnya
bergejolak seperti suara air dalam wadah kulit (yang kosong). Lalu kedua mata
beliau berlinang air mata. Sa’ad bertanya kepada beliau: Wahai Rosululloh, apa ini?
Beliau bersabda:
«هَذِهِ
رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ، وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ
مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ»
“Ini
adalah rohmah (kasih sayang) yang Alloh jadikan dalam hati hamba-hamba-Nya, dan
sungguh Alloh hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh Alloh, Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang Mempunyai
Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [Adz-Dzariyat: 58]
7378. Diceritakan
kepada kami oleh Abdan, dari Abu Hamzah, dari Al-A’masy, dari Sa’id bin Jubair,
dari Abu Abdirrohman As-Sulami, dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَا أَحَدٌ
أَصْبَرُ عَلَى أَذًى سَمِعَهُ مِنَ اللَّهِ، يَدَّعُونَ لَهُ الوَلَدَ، ثُمَّ
يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ»
“Tidak
ada seorang pun yang lebih sabar atas gangguan yang ia dengar daripada Alloh,
mereka menganggap Dia mempunyai anak, kemudian Dia tetap memberi kesehatan dan
rezeki kepada mereka.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Hanya Dia yang Mengetahui yang ghoib, Dia tidak
memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghoib itu,” [Al-Jin: 26]
وَ ﴿إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ﴾
[لقمان: 34]، وَ ﴿أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ﴾ [النساء: 166]، ﴿وَمَا
تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلاَ تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ﴾ [فاطر: 11]، ﴿إِلَيْهِ
يُرَدُّ عِلْمُ السَّاعَةِ﴾ [فصلت: 47]
Dan “Sungguh
Alloh, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.”
[Luqman: 34], dan “Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya,” [An-Nisa’: 166], “dan
tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan tidak (pula) melahirkan
melainkan dengan sepengetahuan-Nya.” [Fathir: 11], “kepada-Nyalah
dikembalikan pengetahuan tentang Hari Kiamat itu.” [Fushshilat: 47]
Yahya
(Al-Farro) berkata: {Yang Zahir} [Al-Hadid: 3]: “atas segala sesuatu dengan
ilmu,” {dan Yang Batin} [Al-Hadid: 3]: “atas segala sesuatu dengan ilmu.”
7379. Diceritakan
kepada kami oleh Kholid bin Makhlad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sulaiman bin Bilal, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abdulloh bin Dinar,
dari Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«مَفَاتِيحُ
الغَيْبِ خَمْسٌ، لاَ يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ: لاَ يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ
الأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ، وَلاَ يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ، وَلاَ
يَعْلَمُ مَتَى يَأْتِي المَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ، وَلاَ تَدْرِي نَفْسٌ
بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِلَّا اللَّهُ، وَلاَ يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ
إِلَّا اللَّهُ»
“Kunci-kunci
ghoib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Alloh: Tidak ada yang
mengetahui apa yang dikurangi dalam rahim kecuali Alloh, dan tidak ada yang
mengetahui apa yang akan terjadi besok kecuali Alloh, dan tidak ada seorang pun
yang mengetahui kapan hujan akan datang kecuali Alloh, dan tidak ada jiwa yang
mengetahui di bumi mana ia akan meninggal kecuali Alloh, dan tidak ada yang
mengetahui kapan Kiamat akan terjadi kecuali Alloh.
7380. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Yusuf, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Ismail, dari Asy-Sya’bi, dari Masruq, dari Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha,
ia berkata: “Siapa yang memberitahumu bahwa Muhammad ﷺ melihat Robb-Nya (pada peristiwa isro), maka ia telah
berdusta, karena Alloh berfirman: {Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan
mata} [Al-An’am: 103], dan siapa yang memberitahumu bahwa beliau mengetahui
yang ghoib, maka ia telah berdusta, karena Alloh berfirman: Tidak ada yang
mengetahui yang ghoib kecuali Alloh. [Al-Ankabut]”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “As-Salam (Yang Maha Sejahtera), Al-Mu’min (Yang Maha
Memberi Keamanan).” [Al-Hasyr: 23]
7381. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad bin Yunus, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Zuhair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Mughiroh, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Syaqiq bin Salamah, ia berkata: Abdulloh bin Mas’ud
berkata: Kami pernah Sholat di belakang Rosululloh ﷺ lalu kami mengucapkan: As-Salamu ‘Alalloh (Semoga
keselamatan atas Alloh). Maka Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلاَمُ، وَلَكِنْ قُولُوا: التَّحِيَّاتُ
لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ
الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ»
“Sungguh
Alloh adalah As-Salam, tetapi katakanlah: At-Tahiyyatulillahi was-Sholawatu
wat-Thoyyibat. As-Salamu ‘Alaika Ayyuhan Nabiyyu wa Rohmatullohi wa Barokatuh.
As-Salamu ‘Alaina wa ‘Ala ‘Ibadillahis-Sholihin. Asyhadu An Laa Ilaha Illalloh
wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rosuluh (Segala penghormatan hanya
milik Alloh, juga segala Sholat dan kebaikan. Semoga keselamatan tercurah
atasmu wahai Rosululloh, beserta rohmat Alloh dan keberkahan-Nya. Semoga
keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Alloh yang sholih. Aku
bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain
Alloh, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya).”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Raja manusia.” [An-Naas: 2]
Tentangnya
terdapat (Hadits) Ibnu Umar dari Rosululloh ﷺ.
7382. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad bin Sholih, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ibnu Wahb, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Yunus, dari Ibnu Syihab, dari
Sa’id, yaitu Ibnu Al-Musayyib, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَيَطْوِي
السَّمَاءَ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ»
“Alloh
akan menggenggam bumi pada Hari Kiamat, dan melipat langit dengan Tangan
Kanan-Nya, kemudian Dia berfirman: Akulah Raja, di manakah raja-raja bumi?”
Syu’aib,
Az-Zubaidi, Ibnu Musafir, dan Ishaq bin Yahya, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah
meriwayatkan yang serupa.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [Ibrohim: 4]
﴿سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ﴾ [الصافات: 180]، ﴿وَلِلَّهِ العِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ﴾
[المنافقون: 8]، وَمَنْ حَلَفَ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَصِفَاتِهِ
“Mahasuci
Robbmu, Robb Yang Mahaperkasa dari apa yang mereka sifatkan.” [Ash-Shaffat:
180], “Padahal kekuatan itu hanyalah milik Alloh, Rosul-Nya.” [Al-Munafiqun:
8], dan tentang siapa yang bersumpah dengan Keperkasaan Alloh dan
Sifat-sifat-Nya.
Anas
berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«تَقُولُ جَهَنَّمُ: قَطْ قَطْ وَعِزَّتِكَ»
“Jahannam
berkata: ‘Cukup! Cukup! Demi Keperkasaan-Mu.’”
Dan Abu Huroiroh
meriwayatkan dari Rosululloh ﷺ:
«يَبْقَى رَجُلٌ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، آخِرُ أَهْلِ
النَّارِ دُخُولًا الجَنَّةَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ اصْرِفْ وَجْهِي عَنِ
النَّارِ، لاَ وَعِزَّتِكَ لاَ أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا»
“Akan
tersisa seorang laki-laki di antara Surga dan Neraka, ia adalah penghuni Neraka
terakhir yang masuk Surga, lalu ia berkata: ‘Ya Robbku, palingkanlah wajahku
dari Neraka.’ (Dikatakan kepadanya) ‘Tidak, demi Keperkasaan-Mu aku tidak akan
meminta selain itu.’”
Abu Sa’id
berkata: Sungguh Rosululloh ﷺ
bersabda:
«قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: لَكَ ذَلِكَ وَعَشَرَةُ
أَمْثَالِهِ»
“Alloh
Azza wa Jalla berfirman: ‘Bagimu itu dan sepuluh kali lipatnya.’”
Dan Nabi Ayyub
berkata:
«وَعِزَّتِكَ
لاَ غِنَى بِي عَنْ بَرَكَتِكَ»
“Demi
Keperkasaan-Mu, aku tidak dapat berlepas diri dari keberkahan-Mu.”
7383. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Ma’mar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul
Warits, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Husain Al-Mu’allim, ia
berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abdulloh bin Buroidah, dari Yahya bin Ya’mar,
dari Ibnu Abbas: Bahwasanya Rosululloh ﷺ
biasa berdoa:
«أَعُوذُ
بِعِزَّتِكَ، الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، الَّذِي لاَ يَمُوتُ، وَالجِنُّ
وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ»
“Aku
berlindung dengan Keperkasaan-Mu, Yang tiada ilah (sesembahan) yang
berhak disembah kecuali Engkau, Yang Tidak Mati, sedangkan jin dan manusia mati.”
[Muslim: 2717]
7384. Diceritakan
kepada kami oleh Ibnu Abil Aswad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Haromi,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari Qotadah, dari Anas, dari
Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda: “Neraka akan terus diisi.” Dan Kholifah berkata kepadaku:
Diceritakan kepada kami oleh Yazid bin Zuroi’, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Sa’id, dari Qotadah, dari Anas, dan dari Mu’tamir aku mendengar
ayahku, dari Qotadah, dari Anas, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«لاَ يَزَالُ يُلْقَى فِيهَا وَتَقُولُ: هَلْ مِنْ مَزِيدٍ،
حَتَّى يَضَعَ فِيهَا رَبُّ العَالَمِينَ قَدَمَهُ، فَيَنْزَوِي بَعْضُهَا إِلَى
بَعْضٍ، ثُمَّ تَقُولُ: قَدْ، قَدْ، بِعِزَّتِكَ وَكَرَمِكَ، وَلاَ تَزَالُ
الجَنَّةُ تَفْضُلُ، حَتَّى يُنْشِئَ اللَّهُ لَهَا خَلْقًا، فَيُسْكِنَهُمْ
فَضْلَ الجَنَّةِ»
“Neraka
akan terus diisi dan ia berkata: ‘Apakah masih ada tambahan?’ Hingga Robb
semesta alam meletakkan Kaki-Nya ke dalamnya, lalu sebagiannya menyusut ke
sebagian yang lain, kemudian ia berkata: ‘Cukup, cukup, demi Keperkasaan-Mu dan
Kemuliaan-Mu.’ Dan Surga akan terus memiliki kelebihan (lokasi kosong penghuni),
hingga Alloh menciptakan makhluk baru untuknya, lalu Dia menempatkan mereka di
bagian Surga yang berlebih tersebut.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.”
[Al-An’am: 73]
7385. Diceritakan
kepada kami oleh Qobishoh, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
dari Ibnu Juraij, dari Sulaiman, dari Thowus, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma,
ia berkata: Rosululloh ﷺ
biasa berdoa di malam hari:
«اللَّهُمَّ
لَكَ الحَمْدُ، أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ
قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، قَوْلُكَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ
حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ
أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ
خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ،
وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لاَ إِلَهَ لِي غَيْرُكَ»
“Ya
Alloh, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah Robb langit dan bumi. Bagi-Mu segala
puji, Engkau adalah pengurus langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Firman-Mu adalah
benar, janji-Mu adalah benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, Surga adalah
benar, Neraka adalah benar, dan Hari Kiamat adalah benar. Ya Alloh, kepada-Mu
aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu
aku bertaubat, dengan (nama)-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku mengadukan.
Maka ampunilah bagiku apa yang telah aku lakukan dan apa yang aku tunda, apa
yang aku rahasiakan dan apa yang aku tampakkan. Engkau adalah ilahku, tiada
ilah bagiku selain Engkau.”
Diceritakan
kepada kami oleh Tsabit bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan dengan (Hadits) ini, dan ia berkata:
«أَنْتَ الحَقُّ
وَقَوْلُكَ الحَقُّ»
“Engkau
adalah Yang Benar dan Firman-Mu adalah benar.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Alloh Maha Mendengar, Maha Melihat” [An-Nisa’: 134]
Al-A’masy
berkata, dari Tamim, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata: Segala puji bagi
Alloh yang pendengaran-Nya meliputi semua suara. Lalu Alloh Ta’ala menurunkan
kepada Rosululloh ﷺ: “Sungguh
Alloh telah mendengar perkataan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu
tentang suaminya}.” [Al-Mujadilah: 1]
7386. Diceritakan
kepada kami oleh Sulaiman bin Harb, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Abu Utsman, dari Abu Musa, ia berkata: Kami
pernah bersama Rosululloh ﷺ
dalam suatu perjalanan. Apabila kami mendaki, kami bertakbir (dengan suara
keras). Lalu beliau bersabda:
«ارْبَعُوا
عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا، تَدْعُونَ
سَمِيعًا بَصِيرًا قَرِيبًا»
“Sayangilah
diri kalian, sungguh kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli dan tidak pula Dzat
yang jauh. Kalian menyeru Dzat Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, lagi Maha
Dekat.” Kemudian beliau menghampiriku saat aku mengucapkan dalam hatiku: Laa
hawla wa laa quwwata illa billah (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Alloh). Lalu beliau bersabda kepadaku:
«يَا عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ، قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَإِنَّهَا
كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ، - أَوْ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكَ بِهِ -»
“Wahai
Abdulloh bin Qois, ucapkanlah Laa hawla wa laa quwwata illa billah,
karena ia adalah salah satu dari perbendaharaan Surga – atau beliau bersabda:
maukah aku tunjukkan kepadamu dengannya –.”
7387. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Sulaiman, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Ibnu
Wahb, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Amr, dari Yazid, dari Abul Khoir,
ia mendengar Abdulloh bin Amr, bahwasanya Abu Bakr Ash-Shiddiq Rodhiyallohu ‘Anhu,
berkata kepada Rosululloh ﷺ:
Wahai Rosululloh, ajari aku sebuah doa yang aku baca dalam Sholatku. Beliau
bersabda:
«قُلِ:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ
إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مِنْ عِنْدِكَ مَغْفِرَةً إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ
الرَّحِيمُ»
“Ucapkanlah:
Allohumma inni zholamtu nafsi zhulman katsiron, wa laa yaghfirudz dzunuuba
illaa anta, faghfir lii min ‘indika maghfirotan innaka antal ghofuurur rohiim
(Ya Alloh, sungguh aku telah menzholimi diriku dengan kezholiman yang banyak,
dan tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dari
sisi-Mu dengan ampunan, sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).” [Muslim:
2705]
7389. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Yusuf, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Ibnu Wahb, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Yunus, dari Ibnu Syihab, ia
berkata: Diceritakan kepadaku oleh Urwah, bahwasanya Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha,
menceritakan kepadanya, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ نَادَانِي قَالَ:
إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمِكَ وَمَا رَدُّوا عَلَيْكَ»
“Sungguh
Jibril ‘Alaihis Salam memanggilku, ia berkata: ‘Sungguh Alloh telah
mendengar perkataan kaummu dan apa yang mereka balas kepadamu.’”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Yang Berkuasa’.” [Al-An’am:
65]
7390. Diceritakan
kepadaku oleh Ibrohim bin Al-Mundzir, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ma’n bin Isa, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abdurrohman bin Abil
Mawali, ia berkata: Aku mendengar Muhammad bin Al-Munkadir, menceritakan kepada
Abdulloh bin Al-Hasan, ia berkata: Jabir bin Abdillah As-Sulami memberitahuku,
ia berkata: Rosululloh ﷺ mengajari
para Shohabatnya istikhoroh dalam segala urusan, sebagaimana beliau
mengajari mereka satu suroh dari Al-Qur’an, beliau bersabda:
«إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ
رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ لِيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ
فَضْلِكَ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ،
وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ -
ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ - خَيْرًا لِي فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ -
قَالَ: أَوْ فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي - فَاقْدُرْهُ لِي
وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّهُ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي - أَوْ قَالَ: فِي
عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ - فَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِي الخَيْرَ حَيْثُ
كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ»
“Apabila
salah seorang di antara kalian berkeinginan melakukan sesuatu, maka hendaklah
ia Sholat dua roka’at selain Sholat Fardhu, kemudian hendaklah ia mengucapkan: Allohumma
inni astakhiruka bi’ilmika wa astaqdiruka bi qudrotika, wa as’aluka min
fadhlika fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allamul
ghuyuub. Allohumma fa in kuntu ta’lamu hadzal amro – lalu engkau sebutkan
nama urusan tersebut secara spesifik – khoiron li fi ‘ajili amri wa ajilihi
– atau ia berkata: atau dalam agamaku, penghidupanku, dan akibat
urusanku – faqdhurhu li wa yassirhu li, tsumma baarik li fihi. Alloohumma wa
in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii –
atau ia berkata: dalam urusan duniaku dan Akhiratku – fashrifnii ‘anhu,
waqdhur liyar khoiro haitsu kaana tsumma rodhdhinii bih (Ya Alloh, sungguh
aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu
dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon karunia-Mu yang agung, karena sungguh
Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berdaya, Engkau Maha Mengetahui sedangkan
aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghoib. Ya Alloh, jika
Engkau mengetahui bahwa urusan ini – lalu sebutkan urusan tersebut – adalah
baik bagiku dalam urusan duniaku dan Akhiratku – atau ia berkata: dalam
agamaku, penghidupanku, dan akibat urusanku – maka takdirkanlah ia bagiku dan
mudahkanlah ia bagiku, kemudian berikanlah berkah kepadaku di dalamnya. Ya
Alloh, jika Engkau mengetahui bahwa ia adalah buruk bagiku dalam agamaku,
penghidupanku, dan akibat urusanku – atau ia berkata: dalam urusan duniaku dan Akhiratku
– maka palingkanlah ia dariku, dan takdirkanlah kebaikan bagiku di mana pun ia
berada, kemudian jadikanlah aku ridho dengannya).”
Bab
Yang Membolak-balikkan Hati
Dan Firman
Alloh Ta’ala:
﴿وَنُقَلِّبُ
أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ﴾
“Dan
(demikianlah) Kami membalikkan hati dan penglihatan mereka.” [Al-An’am: 110]
7391. Diceritakan
kepadaku oleh Sa’id bin Sulaiman, dari Ibnu Al-Mubarok, dari Musa bin Uqbah,
dari Salim, dari Abdulloh bin Umar, ia berkata: Kebanyakan sumpah Rosululloh ﷺ adalah:
«لاَ
وَمُقَلِّبِ القُلُوبِ»
“Tidak,
demi Dzat yang membolak-balikkan hati.”
Bab
Alloh Memiliki 99 Nama, 100 Kurang Satu
Ibnu Abbas
berkata: {Yang Memiliki Keagungan} [Ar-Rohman: 27] “Keagungan,” {Yang Maha
Baik} [Al-Baqoroh: 177] “Yang Maha Lembut.”
7392. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh:
Bahwasanya Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ لِلَّهِ
تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ
الجَنَّةَ»
“Sungguh
Alloh memiliki 99 nama, 100 kurang 1, siapa yang menghafalnya niscaya ia masuk
Surga.”
Makna ihsho
adalah menghafal.
Bab
Memohon dengan Nama-nama Alloh Ta’ala dan Berlindung Dengannya
7393. Diceritakan
kepada kami oleh Abdul Aziz bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Malik, dari Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqburi, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ فِرَاشَهُ فَلْيَنْفُضْهُ
بِصَنِفَةِ ثَوْبِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، وَلْيَقُلْ: بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ
جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَاغْفِرْ لَهَا، وَإِنْ
أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ»
“Apabila
salah seorang di antara kalian mendatangi tempat tidurnya, hendaklah ia
mengibaskannya dengan ujung kainnya sebanyak tiga kali, dan hendaklah ia mengucapkan:
bismika robbii wadha’tu janbii, wa bika arfa’uh, in amsakta nafsii faghfir
lahaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfa-zhu bihii ‘ibaadakas-shoolihiin
(Dengan nama-Mu, ya Robbku, aku meletakkan lambungku [badanku], dan dengan
nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku (mematikannya), maka
ampunilah ia, dan jika Engkau melepaskannya (menghidupkannya), maka jagalah ia seperti
Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang sholih).”
Yahya, dan
Bisyr bin Al-Mufaddhol, dari Ubaidulloh, dari Sa’id, dari Abu Huroiroh, dari
Rosululloh ﷺ
meriwayatkan yang serupa.
Dan Zuhair,
Abu Dhomroh, dan Ismail bin Zakariyya, dari Ubaidulloh, dari Sa’id, dari
ayahnya, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ
menambahkan.
Dan diriwayatkan
oleh Ibnu Ajlan, dari Sa’id, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ.
7394. Diceritakan
kepada kami oleh Muslim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari
Abdul Malik, dari Rib’i, dari Hudzaifah, ia berkata: Rosululloh ﷺ apabila pergi ke tempat tidurnya, beliau mengucapkan:
«اللَّهُمَّ
بِاسْمِكَ أَحْيَا وَأَمُوتُ»، وَإِذَا
أَصْبَحَ قَالَ: «الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا،
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
“Allohumma
bismika ahya wa amut (Ya Alloh, dengan nama-Mu aku hidup dan aku mati).”
Dan apabila pagi tiba, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzi ah-yaanaa
ba’da maa amaatanaa, wa ilaihin nusyuur (Segala puji bagi Alloh yang telah
menghidupkan [membangunkan] kami setelah mematikan [menidurkan] kami, dan
kepada-Nyalah tempat kembali).”
7395. Diceritakan
kepada kami oleh Sa’ad bin Hafsh, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Syaiban, dari Manshur, dari Rib’i bin Hirosy, dari Khorosyah bin Al-Hurr, dari
Abu Dzarr, ia berkata: Rosululloh ﷺ
apabila berbaring di malam hari, beliau mengucapkan:
«بِاسْمِكَ
نَمُوتُ وَنَحْيَا»، فَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: «الحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
“Bismika
namuutu wa nahyaa (Dengan
nama-Mu kami mati [tidur] dan kami hidup [bangun]).” Dan apabila terbangun,
beliau mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa,
wa ilaihin nusyuur (Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami
setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah tempat kembali).”
7396. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Jarir, dari Manshur, dari Salim, dari Kuroib, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma,
ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ
أَهْلَهُ، فَقَالَ: بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ
وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا
وَلَدٌ فِي ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا»
“Seandainya
salah seorang di antara kalian ketika ingin menyetubuhi istrinya mengucapkan: Bismillahi,
Allohumma jannibnasy-syaithoona wa jannibisy-syaithoona ma rozaqtanaa (Dengan
nama Alloh, ya Alloh jauhkanlah kami dari syaithon dan jauhkanlah syaithon dari
apa yang Engkau rezekikan kepada kami [anak]), maka jika ditakdirkan anak dalam
dalam hubungan itu, syaithon tidak akan pernah membahayakannya.”
7397. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Maslamah, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Fudhoil, dari Manshur, dari Ibrohim, dari Hammam, dari Adi bin Hatim, ia
berkata: Aku bertanya kepada Rosululloh ﷺ,
aku berkata: Aku melepaskan anjing-anjing yang sudah terlatih? Beliau bersabda:
«إِذَا
أَرْسَلْتَ كِلاَبَكَ المُعَلَّمَةَ، وَذَكَرْتَ اسْمَ اللَّهِ، فَأَمْسَكْنَ
فَكُلْ، وَإِذَا رَمَيْتَ بِالْمِعْرَاضِ فَخَزَقَ فَكُلْ»
“Apabila
engkau melepaskan anjing-anjing yang sudah terlatih, dan engkau menyebut nama
Alloh [bismillah], lalu mereka menangkap (buruan), maka makanlah. Dan apabila
engkau melempar dengan tombak (dengan membaca bismillah) lalu menembus
(buruan), maka makanlah.”
7398. Diceritakan
kepada kami oleh Yusuf bin Musa, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu
Kholid Al-Ahmar, ia berkata: Aku mendengar Hisyam bin Urwah, menceritakan dari
ayahnya, dari Aisyah, ia berkata: Mereka (para Shohabat) bertanya: Wahai
Rosululloh, di sini ada kaum yang baru saja meninggalkan kemusyrikan, mereka
datang kepada kami dengan membawa daging yang kami tidak tahu apakah mereka
menyebut nama Alloh padanya atau tidak. Beliau bersabda:
«اذْكُرُوا
أَنْتُمُ اسْمَ اللَّهِ، وَكُلُوا»
“Sebutlah
nama Alloh sendiri, dan makanlah.”
Muhammad
bin Abdurrohman, dan Ad-Darowardi, dan Usamah bin Hafsh meriwayatkan yang
serupa.
7399. Diceritakan
kepada kami oleh Hafsh bin Umar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hisyam, dari Qotadah, dari Anas, ia berkata: “Rosululloh ﷺ berqurban dengan dua ekor domba jantan, beliau membaca nama
Alloh [bismillah] dan bertakbir [Allahu akbar].”
7400. Diceritakan
kepada kami oleh Hafsh bin Umar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah,
dari Al-Aswad bin Qois, dari Jundab, bahwasanya ia menyaksikan Rosululloh ﷺ pada Hari Nahr (Idul Adha) Sholat, kemudian berkhutbah lalu
bersabda:
«مَنْ ذَبَحَ
قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيَذْبَحْ مَكَانَهَا أُخْرَى، وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ
فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ»
“Siapa
yang menyembelih sebelum Sholat, maka hendaklah ia menyembelih yang lain
sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah ia
menyembelih dengan nama Alloh [bismillah].”
7401. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Nu’aim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Warqo’,
dari Abdulloh bin Dinar, dari Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma, ia
berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لاَ تَحْلِفُوا
بِآبَائِكُمْ، وَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ»
“Janganlah
kalian bersumpah dengan nama ayah-ayah kalian, dan siapa yang bersumpah,
hendaklah ia bersumpah dengan (nama) Alloh.”
Bab
Tentang Dzat, Sifat, dan Nama-nama Alloh
Khubaib
berkata: “Dan itu, demi Dzat Ilah.” Ia menyebutkan Dzat dengan nama-Nya Ta’ala.
7402. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Az-Zuhri, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Amr bin Abi Sufyan bin
Asid bin Jariyah Ats-Tsaqofi, sekutu Bani Zuhroh dan ia adalah salah seorang Shohabat
Abu Huroiroh, bahwasanya Abu Huroiroh berkata: “Rosululloh ﷺ mengutus sepuluh orang,” di antara mereka adalah Khubaib
Al-Anshori. Maka Ubaidulloh bin Iyyadh memberitahuku, bahwasanya putri
Al-Harits memberitahunya, bahwa ketika mereka berkumpul, Khubaib meminjam pisau
cukur darinya untuk mencukur rambut kemaluan. Ketika mereka keluar dari tanah harom
untuk membunuhnya, Khubaib Al-Anshori berkata: (syair bahar thowil) “Aku tidak
peduli ketika aku dibunuh dalam keadaan Muslim... Di sisi mana pun tempat
kematianku demi Alloh. Dan itu demi Dzat Ilah, dan jika Dia menghendaki... Dia
akan memberkahi anggota tubuh yang tercerai berai.” Lalu Ibnu Al-Harits
membunuhnya. Rosululloh ﷺ
memberitahukan kepada para Shohabatnya kabar tentang mereka pada hari mereka
tertimpa musibah.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Alloh memperingatkan kamu akan Dzat-Nya.” [Ali Imron: 28]
Dan
firman-Nya Jalla:
﴿تَعْلَمُ
مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ﴾
“Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada
Diri-Mu.” [Al-Ma’idah: 116]
7403. Diceritakan
kepada kami oleh Umar bin Hafsh bin Ghiyats, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh ayahku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy, dari
Syaqiq, dari Abdulloh, dari Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«مَا مِنْ
أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ، مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ حَرَّمَ الفَوَاحِشَ، وَمَا
أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ المَدْحُ مِنَ اللَّهِ»
“Tidak
ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Alloh, karena itulah Dia mengharomkan
perbuatan keji. Dan tidak ada seorang pun yang lebih mencintai pujian daripada
Alloh.”
7404. Diceritakan
kepada kami oleh Abdan, dari Abu Hamzah, dari Al-A’masy, dari Abu Sholih, dari
Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«لَمَّا خَلَقَ
اللَّهُ الخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ وَهُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ وَهُوَ
وَضْعٌ عِنْدَهُ عَلَى العَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي»
“Ketika
Alloh menciptakan makhluk, Dia menulis dalam Kitab-Nya – dan Dia menulis atas
Diri-Nya sendiri, dan Kitab itu diletakkan di sisi-Nya di atas ‘Arsy –: ‘Sungguh
rohmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”
7405. Diceritakan
kepada kami oleh Umar bin Hafsh, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
ayahku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy, aku mendengar Abu
Sholih, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي،
وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي
نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ،
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً»
“Alloh
Ta’ala berfirman: ‘Aku berada pada persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku
bersamanya apabila ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, Aku
mengingatnya dalam Diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku
mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekat
kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku
sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku berjalan,
Aku datang kepadanya dengan berlari kecil.’” [Muslim: 2675]
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Wajah-Nya.”
[Al-Qoshosh: 88]
7406. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hammad bin Zaid, dari Amr, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Ketika ayat ini
turun:
﴿قُلْ
هُوَ القَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ﴾ [الأنعام: 65]، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «أَعُوذُ
بِوَجْهِكَ»، فَقَالَ: ﴿أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ﴾ [الأنعام: 65]،
فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «أَعُوذُ بِوَجْهِكَ»، قَالَ: ﴿أَوْ
يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا﴾ [الأنعام: 65]، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «هَذَا
أَيْسَرُ»
“Katakanlah
(Muhammad), ‘Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atasmu.’”
[Al-An’am: 65], Rosululloh ﷺ
bersabda: “Aku berlindung dengan Wajah-Mu.” Lalu firman Alloh: “Atau dari bawah
kakimu.” [Al-An’am: 65], maka Rosululloh ﷺ
bersabda: “Aku berlindung dengan Wajah-Mu.” Alloh berfirman: “Atau Dia menjadikanmu
bercerai-berai (kelompok-kelompok).” [Al-An’am: 65], maka Rosululloh ﷺ bersabda: “Ini lebih ringan.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku.” [Thoha:
39]
Yakni “diberi
makan,” dan firman-Nya Jalla Dzikruh: “Yang berlayar dengan pengawasan Kami.”
[Al-Qomar: 14]
7407. Diceritakan
kepada kami oleh Musa bin Ismail, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Juwairiyah, dari Nafi’, dari Abdulloh, ia berkata: Dajjal disebutkan di sisi
Rosululloh ﷺ,
lalu beliau bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ
لاَ يَخْفَى عَلَيْكُمْ، إِنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ - وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى عَيْنِهِ - وَإِنَّ
المَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ العَيْنِ اليُمْنَى، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ»
“Sungguh
Alloh tidaklah samar bagi kalian, sungguh Alloh tidaklah buta sebelah – dan
beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke matanya – dan sungguh Al-Masih
Ad-Dajjal buta mata kanan, seakan-akan matanya seperti buah anggur yang
menonjol.”
7408. Diceritakan
kepada kami oleh Hafsh bin Umar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah,
ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Qotadah, ia berkata: Aku mendengar
Anas Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«مَا بَعَثَ
اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَ قَوْمَهُ الأَعْوَرَ الكَذَّابَ، إِنَّهُ
أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
كَافِرٌ»
“Tidak
ada seorang Nabi pun yang Alloh utus kecuali ia memperingatkan kaumnya tentang
si buta sebelah matanya lagi pendusta, sungguh ia buta sebelah dan sungguh Robb
kalian tidak buta sebelah, tertulis di antara kedua matanya: kafir.”
Bab
Firman Alloh: “Dialah Alloh Yang Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha Pembentuk.”
[Al-Hasyr: 24]
7409. Diceritakan
kepada kami oleh Ishaq, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Affan, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Wuhaib, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Musa, yaitu Ibnu Uqbah, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Ibnu Muhairiz, dari Abu Sa’id Al-Khudri,
dalam Perang Bani Mushtholiq, bahwasanya mereka mendapatkan tawanan perempuan,
lalu mereka ingin bersenang-senang dengan mereka (dengan senggama), namun tidak
ingin mereka hamil. Maka mereka bertanya kepada Rosululloh ﷺ tentang ‘azl (senggama terputus/ejakulasi di luar), lalu
beliau bersabda:
«مَا عَلَيْكُمْ
أَنْ لاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ كَتَبَ مَنْ هُوَ خَالِقٌ إِلَى يَوْمِ
القِيَامَةِ»
“Kalian
tidak perlu melakukannya, karena sungguh Alloh telah menulis siapa yang akan Dia
ciptakan hingga Hari Kiamat.”
Dan Mujahid
berkata, dari Qoza’ah, aku mendengar Abu Sa’id, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«لَيْسَتْ
نَفْسٌ مَخْلُوقَةٌ إِلَّا اللَّهُ خَالِقُهَا»
“Tidak
ada jiwa yang diciptakan kecuali Alloh adalah Penciptanya.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Dengan Kedua Tangan-Ku.”
7410. Diceritakan
kepadaku oleh Mu’adz bin Fadholah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hisyam, dari Qotadah, dari Anas: Bahwasanya Rosululloh ﷺ bersabda:
«يَجْمَعُ اللَّهُ المُؤْمِنِينَ يَوْمَ القِيَامَةِ
كَذَلِكَ، فَيَقُولُونَ: لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا
مِنْ مَكَانِنَا هَذَا، فَيَأْتُونَ آدَمَ، فَيَقُولُونَ: يَا آدَمُ، أَمَا تَرَى
النَّاسَ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ، وَأَسْجَدَ لَكَ مَلاَئِكَتَهُ، وَعَلَّمَكَ
أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ
مَكَانِنَا هَذَا، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكَ، وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ
الَّتِي أَصَابَهَا، وَلَكِنِ ائْتُوا نُوحًا، فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ
اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، فَيَأْتُونَ نُوحًا، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ،
وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائْتُوا إِبْرَاهِيمَ خَلِيلَ
الرَّحْمَنِ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ
لَهُمْ خَطَايَاهُ الَّتِي أَصَابَهَا، وَلَكِنِ ائْتُوا مُوسَى، عَبْدًا آتَاهُ
اللَّهُ التَّوْرَاةَ، وَكَلَّمَهُ تَكْلِيمًا، فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ
هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ، وَلَكِنِ ائْتُوا
عِيسَى عَبْدَ اللَّهِ وَرَسُولَهُ، وَكَلِمَتَهُ وَرُوحَهُ، فَيَأْتُونَ عِيسَى،
فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَلَكِنِ ائْتُوا مُحَمَّدًا ﷺ، عَبْدًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبهِ وَمَا
تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِي، فَأَنْطَلِقُ، فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي، فَيُؤْذَنُ
لِي عَلَيْهِ، فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ لَهُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا
شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ لِي: ارْفَعْ مُحَمَّدُ وَقُلْ
يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ
عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، فَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ،
ثُمَّ أَرْجِعُ، فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا
شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ وَقُلْ يُسْمَعْ،
وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي بِمَحَامِدَ
عَلَّمَنِيهَا رَبِّي، ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، فَأُدْخِلُهُمُ
الجَنَّةَ، ثُمَّ أَرْجِعُ، فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا،
فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يُقَالُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ،
قُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَحْمَدُ رَبِّي
بِمَحَامِدَ عَلَّمَنِيهَا، ثُمَّ أَشْفَعْ، فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمُ
الجَنَّةَ، ثُمَّ أَرْجِعُ فَأَقُولُ: يَا رَبِّ مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا
مَنْ حَبَسَهُ القُرْآنُ، وَوَجَبَ عَلَيْهِ الخُلُودُ،
“Alloh
mengumpulkan orang-orang Mukmin pada Hari Kiamat seperti itu. Lalu mereka
berkata: ‘Seandainya kita memohon syafaat kepada Robb kita agar Dia melegakan kita
(memberi keputusan dengan Surga atau Neraka) dari tempat kita ini.’ Maka mereka
mendatangi Adam, lalu mereka berkata: ‘Wahai Adam, tidakkah engkau melihat
manusia? Alloh telah menciptakanmu dengan Kedua Tangan-Nya, dan Dia menyuruh
para Malaikat-Nya bersujud kepadamu, dan Dia mengajarimu nama-nama segala
sesuatu. Mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Robb kami agar Dia melegakan
kami dari tempat kami ini.’ Maka Adam berkata: ‘Aku bukan orangnya,’ dan ia
menyebutkan kepada mereka kesalahan yang telah ia perbuat, ‘tetapi datanglah
kepada Nuh, karena sungguh ia adalah Rosul pertama yang Alloh utus kepada
penduduk bumi.’ Maka mereka mendatangi Nuh, lalu ia berkata: ‘Aku bukan
orangnya,’ dan ia menyebutkan kesalahan yang telah ia perbuat, ‘tetapi
datanglah kepada Ibrohim, kekasih Ar-Rohman.’ Maka mereka mendatangi Ibrohim,
lalu ia berkata: ‘Aku bukan orangnya,’ dan ia menyebutkan kepada mereka
kesalahan-kesalahan yang telah ia perbuat, ‘tetapi datanglah kepada Musa,
seorang hamba yang Alloh berikan kepadanya Taurot, dan Dia berbicara langsung kepadanya.’
Maka mereka mendatangi Musa, lalu ia berkata: ‘Aku bukan orangnya,’ dan ia
menyebutkan kepada mereka kesalahan yang telah ia perbuat, ‘tetapi datanglah
kepada Isa, hamba Alloh dan Rosul-Nya, Kalimah-Nya dan Ruh-Nya.’ Maka mereka
mendatangi Isa, lalu ia berkata: ‘Aku bukanlah orangnya, tetapi datanglah
kepada Muhammad ﷺ, seorang
hamba yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.’
Maka mereka mendatangiku, lalu aku pergi, dan aku meminta izin kepada Robbku.
Aku pun diizinkan menghadap kepada-Nya. Apabila aku melihat Robbku, aku
langsung bersujud kepada-Nya. Maka Dia membiarkanku bersujud selama Alloh
menghendaki-Nya. Kemudian dikatakan kepadaku: ‘Angkatlah kepalamu, wahai
Muhammad! Ucapkanlah, niscaya engkau akan didengar. Mintalah, niscaya engkau
akan diberi. Berilah syafaat, niscaya syafaatmu diterima.’ Maka aku memuji
Robbku dengan pujian-pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi
syafaat, lalu Dia menetapkan batas untukku, maka aku memasukkan mereka ke dalam
Surga. Kemudian aku kembali. Apabila aku melihat Robbku, aku langsung bersujud.
Maka Dia membiarkanku bersujud selama Alloh menghendaki-Nya. Kemudian
dikatakan: ‘Angkatlah kepalamu, wahai Muhammad! Ucapkanlah, niscaya engkau akan
didengar. Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Berilah syafaat, niscaya
syafaatmu diterima.’ Maka aku memuji Robbku dengan pujian-pujian yang Robbku
ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat, lalu Dia menetapkan batas
untukku, maka aku memasukkan mereka ke dalam Surga. Kemudian aku kembali.
Apabila aku melihat Robbku, aku langsung bersujud. Maka Dia membiarkanku
bersujud selama Alloh menghendaki-Nya. Kemudian dikatakan: ‘Angkatlah kepalamu,
wahai Muhammad! Ucapkanlah, niscaya engkau akan didengar. Mintalah, niscaya
engkau akan diberi. Berilah syafaat, niscaya syafaatmu diterima.’ Maka aku
memuji Robbku dengan pujian-pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku
memberi syafaat, lalu Dia menetapkan batas untukku, maka aku memasukkan mereka
ke dalam Surga. Kemudian aku kembali, lalu aku berkata: ‘Ya Robbku, tidak
tersisa di Neraka kecuali orang yang ditahan oleh Al-Qur’an (yakni yang wajib
kekal di dalamnya dari orang kafir).’
Rosululloh ﷺ melanjutkan:
يَخْرُجُ مِنَ
النَّارِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنَ
الخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيرَةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لاَ
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنَ الخَيْرِ مَا يَزِنُ بُرَّةً،
ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَانَ فِي
قَلْبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الخَيْرِ ذَرَّةً»
‘Akan
keluar dari Neraka siapa yang mengucapkan Laa Ilaha Illalloh dan di
dalam hatinya ada kebaikan seberat biji jelai. Kemudian akan keluar dari Neraka
siapa yang mengucapkan Laa Ilaha Illalloh dan di dalam hatinya ada
kebaikan seberat biji gandum (lebih kecil dari jelai). Kemudian akan keluar
dari Neraka siapa yang mengucapkan Laa Ilaha Illalloh dan di dalam
hatinya ada kebaikan seberat dzarroh (atom, debu, semut, biji, atau
benda terkecil yang diketahui orang Arob).’”
7411. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ bersabda:
«يَدُ اللَّهِ مَلْأَى لاَ يَغِيضُهَا نَفَقَةٌ، سَحَّاءُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، وَقَالَ: أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضَ، فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَدِهِ، وَقَالَ: عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ، وَبِيَدِهِ الأُخْرَى المِيزَانُ،
يَخْفِضُ وَيَرْفَعُ»
“Tangan
Alloh penuh, tidak berkurang dengan dinafkahkan (dikeluarkan). Dia memberikan (nafkah)
siang dan malam. Tidakkah kalian lihat berapa yang telah Dia nafkahkan sejak
Dia menciptakan langit dan bumi? Sungguh hal itu tidak mengurangi apa yang ada
di Tangan-Nya. Arsy-Nya di atas Air, dan di Tangan-Nya yang lain ada timbangan,
Dia merendahkan dan mengangkat.”
7412. Diceritakan
kepada kami oleh Muqoddam bin Muhammad bin Yahya, ia berkata: Diceritakan
kepadaku oleh pamanku Al-Qosim bin Yahya, dari Ubaidulloh, dari Nafi’, dari
Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma, dari Rosululloh ﷺ, bahwasanya beliau bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ يَقْبِضُ يَوْمَ القِيَامَةِ الأَرْضَ،
وَتَكُونُ السَّمَوَاتُ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ»
“Sungguh
Alloh menggenggam bumi pada Hari Kiamat, dan langit-langit berada di Tangan
Kanan-Nya, kemudian Dia berfirman: ‘Akulah Raja.’” [Muslim: 2788]
Diriwayatkan
oleh Sa’id, dari Malik, dan Umar bin Hamzah berkata: Aku mendengar Salim, aku
mendengar Ibnu Umar, dari Rosululloh ﷺ
dengan Hadits ini.
7413. Dan
Abu Al-Yaman berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib, dari Az-Zuhri, ia
berkata: Diberitakan kepadaku oleh Abu Salamah, bahwasanya Abu Huroiroh,
berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَقْبِضُ
اللَّهُ الأَرْضَ»
“Alloh
menggenggam bumi.”
7414. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Aku mendengar Yahya bin Sa’id, dari
Sufyan, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Manshur, dan Sulaiman, dari
Ibrohim, dari Ubaidah, dari Abdulloh: Seorang Yahudi datang kepada Rosululloh ﷺ, lalu ia berkata:
يَا مُحَمَّدُ، إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَوَاتِ عَلَى
إِصْبَعٍ، وَالأَرَضِينَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالجِبَالَ عَلَى إِصْبَعٍ، وَالشَّجَرَ
عَلَى إِصْبَعٍ، وَالخَلاَئِقَ عَلَى إِصْبَعٍ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ.
«فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ»، ثُمَّ قَرَأَ: ﴿وَمَا
قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ﴾
“Wahai
Muhammad, sungguh Alloh memegang langit-langit di satu jari, dan bumi-bumi di
satu jari, dan gunung-gunung di satu jari, dan pepohonan di satu jari, dan
seluruh makhluk di satu jari, kemudian Dia berfirman: Akulah Raja.” Maka
Rosululloh ﷺ
tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Kemudian beliau membaca: “Dan mereka
tidak mengagungkan Alloh sebagaimana mestinya.” [Al-An’am: 91].
Yahya bin
Sa’id berkata: Dan Fudhail bin Iyyadh menambahkan di dalamnya, dari Manshur,
dari Ibrohim, dari Ubaidah, dari Abdulloh: Maka Rosululloh ﷺ tertawa karena takjub dan membenarkan perkataannya.
7415. Diceritakan
kepada kami oleh Umar bin Hafsh bin Ghiyats, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh ayahku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy, aku
mendengar Ibrohim, ia berkata: Aku mendengar Alqomah berkata: Abdulloh berkata:
Seorang laki-laki dari Ahli Kitab datang kepada Rosululloh ﷺ, lalu ia berkata: Wahai Abul Qosim, sungguh Alloh memegang
langit-langit di satu jari, dan bumi-bumi di satu jari, dan pepohonan dan tanah
di satu jari, dan seluruh makhluk di satu jari, kemudian Dia berfirman: Akulah
Raja, Akulah Raja. “Maka aku melihat Rosululloh ﷺ tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.” Kemudian beliau
membaca: “Dan mereka tidak mengagungkan Alloh sebagaimana mestinya.” [Al-An’am:
91]
Bab
Sabda Rosululloh ﷺ:
“Tidak ada pribadi yang lebih pencemburu daripada Alloh.”
Dan
Ubaidulloh bin Amr berkata, dari Abdul Malik:
«لاَ شَخْصَ
أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ»
“Tidak
ada pribadi yang lebih pencemburu daripada Alloh.”
7416. Diceritakan
kepada kami oleh Musa bin Ismail At-Tabudzaki, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Abu Awanah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul Malik,
dari Warrod, juru tulis Al-Mughiroh, dari Al-Mughiroh, ia berkata: Sa’ad bin
Ubadah berkata: “Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku,
niscaya akan aku pukul dia dengan pedang tanpa mengampuni (atau bukan dengan
gagangnya).” Hal itu sampai kepada Rosululloh ﷺ,
lalu beliau bersabda:
«أَتَعْجَبُونَ
مِنْ غَيْرَةِ سَعْدٍ، وَاللَّهِ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ، وَاللَّهُ أَغْيَرُ
مِنِّي، وَمِنْ أَجْلِ غَيْرَةِ اللَّهِ حَرَّمَ الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ، وَلاَ أَحَدَ أَحَبُّ إِلَيْهِ العُذْرُ مِنَ اللَّهِ، وَمِنْ
أَجْلِ ذَلِكَ بَعَثَ المُبَشِّرِينَ وَالمُنْذِرِينَ، وَلاَ أَحَدَ أَحَبُّ
إِلَيْهِ المِدْحَةُ مِنَ اللَّهِ، وَمِنْ أَجْلِ ذَلِكَ وَعَدَ اللَّهُ
الجَنَّةَ»
“Apakah
kalian takjub dengan kecemburuan Sa’ad? Demi Alloh, sungguh aku lebih
pencemburu darinya, dan Alloh lebih pencemburu dariku. Dan karena kecemburuan
Alloh, Dia mengharomkan perbuatan keji, baik yang tampak maupun yang
tersembunyi. Dan tidak ada seorang pun yang lebih mencintai alasan (dari
hamba-Nya) daripada Alloh, dan karena itulah Dia mengutus para pemberi kabar
gembira dan para pemberi peringatan (para Nabi). Dan tidak ada seorang pun yang
lebih mencintai pujian daripada Alloh, dan karena itulah Alloh menjanjikan
Surga.” [Muslim: 1499]
Bab
“Katakanlah (Muhammad), ‘Siapakah sesuatu yang paling besar kesaksiannya?’
Katakanlah, ‘Alloh’” [Al-An’am: 19]
Alloh Ta’ala
menyebut Dzat-Nya sebagai ‘sesuatu’, dan Rosululloh ﷺ menyebut Al-Qur’an sebagai ‘sesuatu’, padahal ia adalah salah
satu sifat Alloh,” dan firman-Nya: {Segala sesuatu pasti binasa, kecuali
Wajah-Nya} [Al-Qoshosh: 88].
7417. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Yusuf, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Malik, dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda kepada seorang laki-laki:
«أَمَعَكَ مِنَ
القُرْآنِ شَيْءٌ؟»
“Apakah
engkau memiliki sesuatu dari Al-Qur’an?” Ia menjawab: “Ya, suroh (surat) ini
dan suroh itu.” Ia menyebutkan nama-nama suroh tersebut.
Bab
“Arsy-Nya di atas air” [Hud: 7]
﴿وَهُوَ
رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ﴾ [التوبة: 129]
{Dialah Robb Arsy yang agung} [At-Taubah: 129]
قَالَ أَبُو العَالِيَةِ: ﴿اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ﴾
[البقرة: 29]: «ارْتَفَعَ»، ﴿فَسَوَّاهُنَّ﴾ [البقرة: 29]: «خَلَقَهُنَّ»
وَقَالَ مُجَاهِدٌ: ﴿اسْتَوَى﴾ [البقرة: 29]: «عَلاَ» ﴿عَلَى العَرْشِ﴾
[الأعراف: 54] وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: ﴿المَجِيدُ﴾ [ق: 1]: «الكَرِيمُ»،
وَ ﴿الوَدُودُ﴾ [البروج: 14]: «الحَبِيبُ»، يُقَالُ: «حَمِيدٌ مَجِيدٌ،
كَأَنَّهُ فَعِيلٌ مِنْ مَاجِدٍ، مَحْمُودٌ مِنْ حَمِدَ»
Abu
Al-Aliyah berkata: {Bersemayam (istawa) ke langit} [Al-Baqoroh: 29]: “tinggi,”
{Lalu Dia menyempurnakannya} [Al-Baqoroh: 29]: “Menciptakannya.” Dan Mujahid
berkata: {Bersemayam (istawa)} [Al-Baqoroh: 29]: “Meninggi” {di atas ‘Arsy}
[Al-A’rof: 54]. Dan Ibnu Abbas berkata: {Yang Maha Mulia} [Qof: 1]: “Yang Maha
Pemurah,” dan {Yang Maha Mengasihi} [Al-Buruj: 14]: “Yang Maha Mencintai.”
Dikatakan: “Hamidun Majidun, seolah-olah ia adalah (bentuk) Fa’il dari Majidin,
Mahmudun dari Hamida.”
7418. Diceritakan
kepada kami oleh Abdan, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Abu Hamzah,
dari Al-A’masy, dari Jami’ bin Syaddad, dari Shofwan bin Muhriz, dari Imron bin
Hushain, ia berkata: Aku berada di sisi Rosululloh ﷺ ketika datang sekelompok orang dari Bani Tamim, lalu beliau
bersabda: “Terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim.” Mereka berkata: “Engkau
telah memberi kabar gembira kepada kami, maka berikanlah kepada kami (sesuatu).”
Lalu masuklah beberapa orang dari penduduk Yaman, maka beliau bersabda: “Terimalah
kabar gembira wahai penduduk Yaman, karena Bani Tamim tidak menerimanya.”
Mereka berkata: “Kami menerima. Kami datang kepadamu untuk mendalami agama, dan
untuk bertanya kepadamu tentang permulaan urusan ini (awal alam semesta), apa
yang ada (sebelumnya)?” Beliau bersabda:
«كَانَ اللَّهُ
وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ قَبْلَهُ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ، ثُمَّ خَلَقَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ»
“Alloh
telah ada dan tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya, dan ‘Arsy-Nya berada di atas
air. Kemudian Dia menciptakan langit dan bumi, dan menulis di dalam Dzikr (Lauhul
Mahfuzh) segala sesuatu.” Kemudian seorang laki-laki mendatangiku, lalu ia
berkata: “Wahai Imron, kejar untamu, ia kabur.” Maka aku pergi mencarinya, dan
tiba-tiba fatamorgana memutus jalan. Demi Alloh, sungguh aku berharap unta itu hilang
sementara aku tidak bangkit (mengejarnya, agar bisa mendengar hadits banyak).
7419. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abdurrazzaq, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ma’mar, dari Hammam, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«إِنَّ يَمِينَ
اللَّهِ مَلْأَى لاَ يَغِيضُهَا نَفَقَةٌ، سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ،
أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، فَإِنَّهُ لَمْ
يَنْقُصْ مَا فِي يَمِينِهِ، وَعَرْشُهُ عَلَى المَاءِ، وَبِيَدِهِ الأُخْرَى
الفَيْضُ - أَوِ القَبْضُ - يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ»
“Sungguh
Tangan Kanan Alloh penuh, tidak berkurang oleh nafkah. Dia memberikan (karunia)
siang dan malam. Tidakkah kalian lihat apa yang telah Dia nafkahkan sejak Dia
menciptakan langit dan bumi? Sungguh hal itu tidak mengurangi apa yang ada di
Tangan Kanan-Nya. Dan ‘Arsy-Nya di atas air, dan di Tangan-Nya yang lain ada
kelimpahan – atau genggaman – Dia mengangkat dan merendahkan.”
7420. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin
Abi Bakr Al-Muqoddami, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hammad bin
Zaid, dari Tsabit, dari Anas, ia berkata: Zaid bin Haritsah datang mengeluh,
lalu Rosululloh ﷺ
terus bersabda:
«اتَّقِ
اللَّهَ، وَأَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ»
“Bertakwalah
kepada Alloh, dan pertahankanlah istrimu.”
Anas berkata:
Seandainya Rosululloh ﷺ
menyembunyikan sesuatu, niscaya beliau akan menyembunyikan ini. Ia berkata:
Maka Zainab (istri Zaid yang kemudian dinikahi Nabi) biasa berbangga di hadapan
istri-istri Rosululloh ﷺ, ia
berkata:
زَوَّجَكُنَّ
أَهَالِيكُنَّ، وَزَوَّجَنِي اللَّهُ تَعَالَى مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَوَاتٍ
“Kalian
dinikahkan oleh keluarga kalian, sedangkan aku dinikahkan oleh Alloh Ta’ala
dari atas tujuh langit.”
Dan dari
Tsabit: Ayat
﴿وَتُخْفِي
فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى النَّاسَ﴾
“Engkau
menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan Alloh nyatakan, dan engkau takut
kepada manusia.” [Al-Ahzab: 37], turun berkenaan dengan Zainab dan Zaid bin
Haritsah.
7421. Diceritakan
kepada kami oleh Khollaad bin Yahya, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Isa bin Thohman, ia berkata: Aku mendengar Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘Anhu,
berkata: “Ayat Hijab turun berkenaan dengan Zainab binti Jahsy, dan pada hari
itu beliau memberinya makan roti dan daging. Dan ia (Zainab) biasa berbangga di
hadapan istri-istri Rosululloh ﷺ,
dan ia berkata: ‘Sungguh Alloh telah menikahkan aku di langit.’”
7422. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ لَمَّا قَضَى الخَلْقَ، كَتَبَ عِنْدَهُ
فَوْقَ عَرْشِهِ: إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي»
“Sungguh
ketika Alloh telah selesai menciptakan makluk, Dia menulis di sisi-Nya di atas
Arsy-Nya: ‘Sungguh Rohmat-Ku telah mendahului murka-Ku.’”
7423. Diceritakan
kepada kami oleh Ibrohim bin Al-Mundzir, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Muhammad bin Fulaih, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh ayahku, ia berkata:
Diceritakan kepadaku oleh Hilal, dari Atho’ bin Yasar, dari Abu Huroiroh, dari
Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«مَنْ آمَنَ
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ، كَانَ حَقًّا
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَوْ
جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَلاَ نُنَبِّئُ
النَّاسَ بِذَلِكَ؟ قَالَ: «إِنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا
اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا
كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ
الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ
عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ»
“Siapa
yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, mendirikan Sholat, dan berpuasa
Romadhon, maka Alloh berhak memasukkannya ke Surga, (baik) ia berhijroh di
jalan Alloh, atau duduk di tanah kelahirannya.” Mereka (para Shohabat) berkata:
“Wahai Rosululloh, tidakkah kami memberitakan hal itu kepada manusia?” Beliau
bersabda: “Sungguh di dalam Surga ada seratus derajat, yang Alloh persiapkan
untuk para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antara dua derajat itu seperti jarak
antara langit dan bumi. Maka jika kalian memohon kepada Alloh, mintalah
kepada-Nya Al-Firdaus, karena sungguh ia adalah Surga terbaik dan tertinggi, di
atasnya ada Arsy Ar-Rohman, dan darinya memancar sungai-sungai Surga.”
7424. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Ja’far, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu
Mu’awiyah, dari Al-A’masy, dari Ibrohim yaitu At-Taimi, dari ayahnya, dari Abu
Dzarr, ia berkata: Aku masuk Masjid dan Rosululloh ﷺ sedang duduk. Ketika matahari terbenam, beliau bersabda:
«يَا أَبَا
ذَرٍّ، هَلْ تَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ؟»، قَالَ: قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «فَإِنَّهَا
تَذْهَبُ تَسْتَأْذِنُ فِي السُّجُودِ فَيُؤْذَنُ لَهَا، وَكَأَنَّهَا قَدْ قِيلَ
لَهَا: ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ، فَتَطْلُعُ مِنْ مَغْرِبِهَا، ثُمَّ قَرَأَ: ذَلِكَ مُسْتَقَرٌّ لَهَا»
“Wahai
Abu Dzarr, tahukah engkau ke mana ini pergi?” Aku menjawab: “Alloh dan
Rosul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Sungguh ia (matahari) pergi
untuk meminta izin bersujud, lalu ia diizinkan. Seolah-olah dikatakan
kepadanya: ‘Kembalilah dari tempatmu datang,’ lalu ia terbit dari tempat
terbenamnya.” Kemudian beliau membaca: dzalika mustaqorrun laha (Itu
adalah tempat menetap baginya) dalam qiroah (bacaan) Abdulloh bin Mas’ud.
7425. Diceritakan
kepada kami oleh Musa, dari Ibrohim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ibnu Syihab, dari Ubaid bin As-Sabbaq, bahwasanya Zaid bin Tsabit. Dan Al-Laits
berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abdurrohman bin Kholid, dari Ibnu Syihab,
dari Ibnu As-Sabbaq, bahwasanya Zaid bin Tsabit menceritakan kepadanya, ia
berkata: “Abu Bakr mengirim utusan kepadaku, lalu aku menelusuri Al-Qur’an,
hingga aku menemukan akhir suroh At-Taubah bersama Abu Khuzaimah Al-Anshori,
aku tidak menemukannya bersama siapa pun selain dia, yaitu ayat:
﴿لَقَدْ
جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ﴾
{Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rosul dari kaummu sendiri…} [At-Taubah: 128]
hingga akhir suroh Baro’ah.
Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, dari Yunus dengan Hadits ini, dan ia berkata: Bersama Abu Khuzaimah
Al-Anshori.
7426. Diceritakan
kepada kami oleh Mu’alla bin Asad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Wuhaib, dari Sa’id, dari Qotadah, dari Abu Al-Aliyah, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu
‘Anhuma, ia berkata: Rosululloh ﷺ
biasa mengucapkan ketika ditimpa kesusahan:
«لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ العَلِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ
العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ رَبُّ
العَرْشِ الكَرِيمِ»
“Laa
ilaaha illallohul ‘aliimul haliim, laa ilaaha illalloohu robbul ‘arsyil ‘azhiim,
laa ilaaha illalloohu robbus samaawaati wa robbul ardhi robbul ‘arsyil kariim
(Tiada yang berhak disembah selain Alloh, Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun. Tiada yang berhak disembah selain Alloh, Robb Arsy yang Agung. Tiada
yang berhak disembah selain Alloh, Robb langit-langit dan Robb bumi, Robb Arsy
yang Mulia).”
7427. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Yusuf, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Amr bin Yahya, dari ayahnya, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dari
Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«النَّاسُ
يَصْعَقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ
قَوَائِمِ العَرْشِ»
“Manusia
akan pingsan pada Hari Kiamat, lalu tiba-tiba aku melihat Musa memegang salah
satu tiang Arsy.”
7428. Dan
Al-Majisyun berkata, dari Abdulloh bin Al-Fadhl, dari Abu Salamah, dari Abu Huroiroh,
dari Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«فَأَكُونُ
أَوَّلَ مَنْ بُعِثَ، فَإِذَا مُوسَى آخِذٌ بِالعَرْشِ»
“Aku
orang yang pertama dibangkitkan, dan ternyata Musa memegang Arsy.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Para Malaikat dan Ruh naik kepada-Nya.” [Al-Ma’arij: 4]
Dan
Firman-Nya Jalla Dzikruh: “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik.”
[Fathir: 10]
Abu Jamroh
berkata, dari Ibnu Abbas, sampailah kabar kenabian Rosululloh ﷺ kepada Abu Dzarr, lalu ia berkata kepada saudaranya: “Carikanlah
aku informasi tentang laki-laki ini, yang mengaku bahwa kabar datang kepadanya
dari langit.” Dan Mujahid berkata: “Amal sholih mengangkat perkataan yang baik.”
Dikatakan: {Yang memiliki tempat-tempat naik} [Al-Ma’arij: 3]: “Yakni para
Malaikat naik kepada Alloh.”
7429. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Abu
Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu:
Bahwasanya Rosululloh ﷺ,
beliau bersabda:
«يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ: مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ
وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ، وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلاَةِ العَصْرِ وَصَلاَةِ
الفَجْرِ، ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِكُمْ، فَيَقُولُ: كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي؟ فَيَقُولُونَ:
تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ، وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ»
“Bergantian
di antara kalian: Malaikat di malam hari dan Malaikat di siang hari, dan mereka
berkumpul pada Sholat Ashar dan Sholat Subuh. Kemudian naiklah mereka yang
bermalam di antara kalian, lalu Dia bertanya kepada mereka – padahal Dia lebih
mengetahui tentang kalian – maka Dia berfirman: ‘Bagaimana kalian meninggalkan
hamba-hamba-Ku?’ Maka mereka menjawab: ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan
Sholat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan Sholat.’”
7430. Dan
Kholid bin Makhlad berkata, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sulaiman,
ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abdulloh bin Dinar, dari Abu Sholih, dari
Abu Huroiroh, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَنْ تَصَدَّقَ
بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلاَ يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلَّا
الطَّيِّبُ، فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا
لِصَاحِبِهِ، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فُلُوَّهُ، حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ
الجَبَلِ»
“Siapa
yang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil yang baik – dan tidak naik
kepada Alloh kecuali yang baik – maka sungguh Alloh akan menerimanya dengan
Tangan Kanan-Nya, kemudian Dia mengembangkannya untuk pemiliknya, sebagaimana
salah seorang di antara kalian mengembangkan anak kudanya, hingga ia menjadi
seperti gunung.” [Muslim: 1499]
Dan
diriwayatkan oleh Warqo’, dari Abdulloh bin Dinar, dari Sa’id bin Yasar, dari
Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ:
“Dan tidak naik kepada Alloh kecuali yang baik.”
7431. Diceritakan
kepada kami oleh Abdul A’la bin Hammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Yazid bin Zurai’, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sa’id, dari
Qotadah, dari Abu Al-Aliyah, dari Ibnu Abbas: Bahwasanya Nabiyulloh ﷺ, biasa berdoa dengan doa-doa tersebut ketika ditimpa kesusahan:
«لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ
العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ العَرْشِ
الكَرِيمِ»
“Laa
ilaaha illalloohul ‘azhimul haliim, laa ilaaha illalloohu robbul ‘arsyil
‘azhiim, laa ilaaha illalloohu robbus samaawaati wa robbul ‘arsyil kariim (Tiada
yang berhak disembah selain Alloh, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tiada yang
berhak disembah selain Alloh, Robb Arsy yang Agung. Tiada yang berhak disembah
selain Alloh, Robb langit-langit dan Robb Arsy yang Mulia).”
7432. Diceritakan
kepada kami oleh Qobishoh, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
dari ayahnya, dari Ibnu Abi Nu’m, atau Abu Nu’m – Qobishoh ragu – dari Abu Sa’id
Al-Khudri, ia berkata: Dibawa kepada Rosululloh ﷺ emas kecil, lalu beliau membaginya kepada empat orang. Dan
Diceritakan kepadaku oleh Ishaq bin Nashr, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abdurrazzaq, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Sufyan, dari
ayahnya, dari Ibnu Abi Nu’m, dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Ali, ketika
ia berada di Yaman, mengirimkan kepada Rosululloh ﷺ emas kecil bersama tanahnya, lalu beliau membagikannya kepada
Al-Aqro’ bin Habis Al-Hanzholi, salah seorang dari Bani Mujasyi’, dan kepada
Uyainah bin Badr Al-Fazzari, dan kepada Alqomah bin Ulatsah Al-Amiri, salah
seorang dari Bani Kilab, dan kepada Zaid Al-Khoil Ath-Tho’i, salah seorang dari
Bani Nabhan. Maka Quroisy dan Anshor merasa marah dan berkata: “Beliau
memberikan kepada para pemimpin penduduk Najd, dan meninggalkan kita.” Beliau
bersabda: “Sungguh aku ingin melunakkan hati mereka.” Lalu seorang laki-laki
datang, matanya cekung, dahinya menonjol, janggutnya lebat, tulang pipinya
menonjol, kepalanya dicukur. Ia berkata: “Wahai Muhammad, bertakwalah kepada
Alloh!” Maka Rosululloh ﷺ
bersabda:
«فَمَنْ يُطِيعُ
اللَّهَ إِذَا عَصَيْتُهُ، فَيَأْمَنُنِي عَلَى أَهْلِ الأَرْضِ، وَلاَ
تَأْمَنُونِي»
“Siapa
yang akan menaati Alloh jika aku durhaka kepada-Nya? Apakah mungkin Allah
mempercayaiku untuk penduduk bumi, sedangkan kalian tidak mempercayaiku?” Maka
seorang laki-laki dari kaum itu meminta izin untuk membunuhnya – aku kira itu
Kholid bin Al-Walid – namun Rosululloh ﷺ
melarangnya. Ketika laki-laki itu pergi, Rosululloh ﷺ bersabda:
«إِنَّ مِنْ
ضِئْضِئِ هَذَا، قَوْمًا يَقْرَءُونَ القُرْآنَ، لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ،
يَمْرُقُونَ مِنَ الإِسْلاَمِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ، يَقْتُلُونَ
أَهْلَ الإِسْلاَمِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الأَوْثَانِ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ
لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ»
“Sungguh
dari keturunan orang ini akan muncul suatu kaum yang membaca Al-Qur’an, namun
tidak melampaui tenggorokan mereka (yakni tidak paham tafsirnya). Mereka keluar
dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Mereka membunuh umat
Islam dan meninggalkan penyembah berhala. Seandainya aku mendapati mereka,
niscaya akan aku bunuh mereka seperti pembunuhan kaum Ad.”
7433. Diceritakan
kepada kami oleh Ayyasy bin Al-Walid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Waki’, dari Al-A’masy, dari Ibrohim At-Taimi, dari ayahnya, dari Abu Dzarr, ia
berkata: Aku bertanya kepada Rosululloh ﷺ
tentang firman-Nya:
﴿وَالشَّمْسُ
تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا﴾ [يس: 38]،
قَالَ: «مُسْتَقَرُّهَا تَحْتَ العَرْشِ»
“Dan
matahari berjalan di tempat peredarannya.” [Yasin: 38]. Beliau bersabda: “Tempat
peredarannya adalah di bawah Arsy.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Wajah-wajah (orang Mukmin) pada Hari itu berseri-seri,
memandang kepada Robb-nya.” [Al-Qiyamah: 22-23]
7434. Diceritakan
kepada kami oleh Amr bin Aun, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Kholid
dan Husyaim, dari Ismail, dari Qois, dari Jarir, ia berkata: Kami sedang duduk
bersama Rosululloh ﷺ
ketika beliau melihat ke bulan pada malam purnama, lalu beliau bersabda:
«إِنَّكُمْ
سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُونَ فِي
رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ
طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَصَلاَةٍ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ، فَافْعَلُوا»
“Sungguh
kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian
tidak akan berdesak-desakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk
tidak menunda-nunda Sholat sebelum terbit matahari dan Sholat sebelum terbenam
matahari, maka lakukanlah (karena di Surga Allah dilihat pada dua waktu
tersebut).”
7435. Diceritakan
kepada kami oleh Yusuf bin Musa, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ashim
bin Yusuf Al-Yarbu’i, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Syihab, dari
Ismail bin Abi Kholid, dari Qois bin Abi Hazim, dari Jarir bin Abdillah, ia
berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّكُمْ
سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ عِيَانًا»
“Sungguh
kalian akan melihat Robb kalian secara langsung dengan mata telanjang.”
7436. Diceritakan
kepada kami oleh Abdah bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Husain Al-Ju’fi, dari Za’idah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Bayan
bin Bisyr, dari Qois bin Abi Hazim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Jarir, ia berkata: Rosululloh ﷺ
keluar menemui kami pada malam purnama, lalu beliau bersabda:
«إِنَّكُمْ
سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ يَوْمَ القِيَامَةِ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا، لاَ تُضَامُونَ
فِي رُؤْيَتِهِ»
“Sungguh
kalian akan melihat Robb kalian pada Hari Kiamat sebagaimana kalian melihat
ini, kalian tidak akan berdesak-desakan dalam melihat-Nya.”
7437. Diceritakan
kepada kami oleh Abdul Aziz bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Ibrohim bin Sa’ad, dari Ibnu Syihab, dari Atho’ bin Yazid Al-Laitsi, dari
Abu Huroiroh: Bahwasanya orang-orang berkata: “Wahai Rosululloh, apakah kami
akan melihat Robb kami pada Hari Kiamat?” Maka Rosululloh ﷺ bersabda:
«هَلْ
تُضَارُّونَ فِي القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ؟»، قَالُوا: لاَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَهَلْ
تُضَارُّونَ فِي الشَّمْسِ، لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ؟»، قَالُوا: لاَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ، يَجْمَعُ
اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيَقُولُ: مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا
فَلْيَتْبَعْهُ، فَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ الشَّمْسَ الشَّمْسَ، وَيَتْبَعُ
مَنْ كَانَ يَعْبُدُ القَمَرَ القَمَرَ، وَيَتْبَعُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ
الطَّوَاغِيتَ الطَّوَاغِيتَ، وَتَبْقَى هَذِهِ الأُمَّةُ فِيهَا شَافِعُوهَا أَوْ
مُنَافِقُوهَا - شَكَّ إِبْرَاهِيمُ -، فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فَيَقُولُ: أَنَا
رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ: هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا، فَإِذَا
جَاءَنَا رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ، فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فِي صُورَتِهِ الَّتِي
يَعْرِفُونَ، فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ: أَنْتَ رَبُّنَا فَيَتْبَعُونَهُ،
وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي
أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُهَا، وَلاَ يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا الرُّسُلُ،
وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ، وَفِي جَهَنَّمَ
كَلاَلِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، هَلْ رَأَيْتُمِ السَّعْدَانَ؟»، قَالُوا:
نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ
يَعْلَمُ مَا قَدْرُ عِظَمِهَا إِلَّا اللَّهُ، تَخْطَفُ النَّاسَ
بِأَعْمَالِهِمْ، فَمِنْهُمُ المُوبَقُ بَقِيَ بِعَمَلِهِ - أَوِ المُوثَقُ
بِعَمَلِهِ -، وَمِنْهُمُ المُخَرْدَلُ، أَوِ المُجَازَى، أَوْ نَحْوُهُ، ثُمَّ
يَتَجَلَّى، حَتَّى إِذَا فَرَغَ اللَّهُ مِنَ القَضَاءِ بَيْنَ العِبَادِ،
وَأَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ بِرَحْمَتِهِ مَنْ أَرَادَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، أَمَرَ
المَلاَئِكَةَ أَنْ يُخْرِجُوا مِنَ النَّارِ، مَنْ كَانَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ
شَيْئًا، مِمَّنْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَرْحَمَهُ، مِمَّنْ يَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَيَعْرِفُونَهُمْ فِي النَّارِ بِأَثَرِ السُّجُودِ،
تَأْكُلُ النَّارُ ابْنَ آدَمَ إِلَّا أَثَرَ السُّجُودِ، حَرَّمَ اللَّهُ عَلَى
النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ، فَيَخْرُجُونَ مِنَ النَّارِ، قَدْ
امْتُحِشُوا، فَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مَاءُ الحَيَاةِ، فَيَنْبُتُونَ تَحْتَهُ كَمَا
تَنْبُتُ الحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ، ثُمَّ يَفْرُغُ اللَّهُ مِنَ القَضَاءِ
بَيْنَ العِبَادِ، وَيَبْقَى رَجُلٌ مِنْهُمْ مُقْبِلٌ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّارِ،
هُوَ آخِرُ أَهْلِ النَّارِ دُخُولًا الجَنَّةَ، فَيَقُولُ: أَيْ رَبِّ اصْرِفْ
وَجْهِي عَنِ النَّارِ، فَإِنَّهُ قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا، وَأَحْرَقَنِي
ذَكَاؤُهَا، فَيَدْعُو اللَّهَ بِمَا شَاءَ أَنْ يَدْعُوَهُ، ثُمَّ يَقُولُ
اللَّهُ: هَلْ عَسَيْتَ إِنْ أَعْطَيْتُكَ ذَلِكَ أَنْ تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ؟،
فَيَقُولُ: لاَ، وَعِزَّتِكَ لاَ أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ، وَيُعْطِي رَبَّهُ مِنْ
عُهُودٍ وَمَوَاثِيقَ مَا شَاءَ، فَيَصْرِفُ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ،
فَإِذَا أَقْبَلَ عَلَى الجَنَّةِ وَرَآهَا سَكَتَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ
يَسْكُتَ، ثُمَّ يَقُولُ: أَيْ رَبِّ، قَدِّمْنِي إِلَى بَابِ الجَنَّةِ،
فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ: أَلَسْتَ قَدْ أَعْطَيْتَ عُهُودَكَ وَمَوَاثِيقَكَ أَنْ
لاَ تَسْأَلَنِي غَيْرَ الَّذِي أُعْطِيتَ أَبَدًا؟ وَيْلَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مَا
أَغْدَرَكَ، فَيَقُولُ: أَيْ رَبِّ، وَيَدْعُو اللَّهَ، حَتَّى يَقُولَ: هَلْ
عَسَيْتَ إِنْ أُعْطِيتَ ذَلِكَ أَنْ تَسْأَلَ غَيْرَهُ؟ فَيَقُولُ: لاَ وَعِزَّتِكَ،
لاَ أَسْأَلُكَ غَيْرَهُ، وَيُعْطِي مَا شَاءَ مِنْ عُهُودٍ وَمَوَاثِيقَ،
فَيُقَدِّمُهُ إِلَى بَابِ الجَنَّةِ، فَإِذَا قَامَ إِلَى بَابِ الجَنَّةِ،
انْفَهَقَتْ لَهُ الجَنَّةُ، فَرَأَى مَا فِيهَا مِنَ الحَبْرَةِ وَالسُّرُورِ،
فَيَسْكُتُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَسْكُتَ، ثُمَّ يَقُولُ: أَيْ رَبِّ،
أَدْخِلْنِي الجَنَّةَ، فَيَقُولُ اللَّهُ: أَلَسْتَ قَدْ أَعْطَيْتَ عُهُودَكَ
وَمَوَاثِيقَكَ أَنْ لاَ تَسْأَلَ غَيْرَ مَا أُعْطِيتَ؟ فَيَقُولُ: وَيْلَكَ يَا
ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ، فَيَقُولُ: أَيْ رَبِّ، لاَ أَكُونَنَّ أَشْقَى
خَلْقِكَ فَلاَ يَزَالُ يَدْعُو حَتَّى يَضْحَكَ اللَّهُ مِنْهُ، فَإِذَا ضَحِكَ
مِنْهُ، قَالَ لَهُ: ادْخُلِ الجَنَّةَ، فَإِذَا دَخَلَهَا قَالَ اللَّهُ لَهُ:
تَمَنَّهْ، فَسَأَلَ رَبَّهُ وَتَمَنَّى، حَتَّى إِنَّ اللَّهَ لَيُذَكِّرُهُ،
يَقُولُ كَذَا وَكَذَا، حَتَّى انْقَطَعَتْ بِهِ الأَمَانِيُّ، قَالَ اللَّهُ:
ذَلِكَ لَكَ، وَمِثْلُهُ مَعَهُ»
“Apakah
kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan pada malam purnama?” Mereka
menjawab: “Tidak, wahai Rosululloh.” Beliau bersabda: “Maka apakah kalian
berdesak-desakan dalam melihat matahari, yang tidak ada awan di bawahnya?”
Mereka menjawab: “Tidak, wahai Rosululloh.” Beliau bersabda: “Maka sungguh
kalian akan melihat-Nya seperti itu.” Alloh mengumpulkan manusia pada Hari
Kiamat, lalu Dia berfirman: “Siapa yang menyembah sesuatu, maka hendaklah ia
mengikutinya.” Maka orang yang menyembah matahari akan mengikuti matahari,
orang yang menyembah bulan akan mengikuti bulan, dan orang yang menyembah thoghut-thoghut (sesembahan selain Alloh) akan
mengikutinya. Dan yang tersisa adalah umat ini, di dalamnya ada para pemberi
syafaat atau orang-orang munafik – Ibrohim (rowi) ragu –. Lalu Alloh mendatangi
mereka dan berfirman: “Akulah Robb kalian.” Maka mereka berkata: “Inilah tempat
kami hingga Robb kami datang, apabila Robb kami datang, kami akan mengenal-Nya.”
Lalu Alloh mendatangi mereka dalam wujud yang mereka kenal, lalu Dia berfirman:
“Akulah Robb kalian.” Maka mereka berkata: “Engkaulah Robb kami.” Lalu mereka
mengikuti-Nya. Dan dibentangkan shiroth (jembatan) di atas punggung Jahannam,
maka akulah dan umatku yang pertama kali melewatinya. Dan pada hari itu tidak
ada yang berbicara kecuali para Rosul. Dan doa para Rosul pada hari itu adalah:
Allohumma sallim sallim (Ya Alloh, selamatkanlah, selamatkanlah). Dan di
Jahannam ada kait-kait seperti duri Sa’dan. Apakah kalian pernah melihat Sa’dan?”
Mereka menjawab: “Ya, wahai Rosululloh.” Beliau bersabda: “Maka sungguh ia
seperti duri Sa’dan, hanya saja tidak ada yang mengetahui seberapa besar
ukurannya kecuali Alloh. Ia menyambar manusia sesuai dengan amal perbuatan
mereka. Di antara mereka ada yang binasa maupun selamat karena amalnya – atau
yang terikat dengan amalnya – dan di antara mereka ada yang hancur
berkeping-keping, atau yang dibalas, atau yang serupa dengannya. Kemudian Dia
menampakkan Diri, hingga ketika Alloh selesai mengadili antara hamba-hamba-Nya,
dan Dia ingin mengeluarkan dengan rohmat-Nya siapa yang Dia kehendaki dari
penduduk Neraka, Dia memerintahkan para Malaikat untuk mengeluarkan dari Neraka
siapa yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu pun, di antara orang-orang
yang Alloh kehendaki untuk Dia rohmati, di antara mereka yang bersaksi bahwa tidak
ada yang berhak disembah selain Alloh. Maka mereka mengenali mereka di Neraka
dengan bekas sujud. Api Neraka memakan anak Adam kecuali bekas sujud. Alloh
mengharomkan api Neraka untuk memakan bekas sujud. Maka mereka keluar dari
Neraka dalam keadaan hangus, lalu disiramkan kepada mereka air kehidupan, maka
mereka tumbuh di bawahnya sebagaimana biji-bijian tumbuh di tempat yang dilalui
air bah. Kemudian Alloh selesai mengadili antara hamba-hamba-Nya, dan tersisa
seorang laki-laki dari mereka yang menghadap ke Neraka, ia adalah penduduk
Neraka terakhir yang masuk Surga. Maka ia berkata: ‘Ya Robbku, palingkanlah
wajahku dari Neraka, karena sungguh baunya telah mencemariku, dan panasnya
telah membakarku.’ Lalu ia berdoa kepada Alloh dengan apa yang ia kehendaki
untuk berdoa kepada-Nya. Kemudian Alloh berfirman: ‘Apakah engkau berjanji jika
Aku memberimu itu, engkau tidak akan meminta yang lain?’ Maka ia menjawab: ‘Tidak,
demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan meminta yang lain dari-Mu.’ Dan ia memberikan
kepada Robbnya dari janji dan ikrar apa yang Dia kehendaki. Maka Alloh
memalingkan wajahnya dari Neraka. Maka ketika ia menghadap ke Surga dan
melihatnya, ia terdiam selama Alloh menghendaki untuknya terdiam. Kemudian ia
berkata: ‘Ya Robbku, dekatkanlah aku ke pintu Surga.’ Maka Alloh berfirman
kepadanya: ‘Bukankah engkau telah memberikan janji dan ikrarmu bahwa engkau
tidak akan meminta yang lain dari apa yang telah Aku berikan kepadamu
selamanya? Celakalah engkau, wahai anak Adam, betapa ingkarnya engkau!’ Maka ia
berkata: ‘Ya Robbku,’ dan ia terus berdoa kepada Alloh, hingga Alloh berfirman:
‘Apakah engkau berjanji jika engkau diberi itu, engkau tidak akan meminta yang
lain?’ Maka ia menjawab: ‘Tidak, demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan meminta yang
lain dari-Mu.’ Dan ia memberikan janji dan ikrar apa yang ia kehendaki. Maka
Dia mendekatkannya ke pintu Surga. Maka ketika ia berdiri di pintu Surga, Surga
terbuka baginya, lalu ia melihat keindahan dan kegembiraan di dalamnya. Maka ia
terdiam selama Alloh menghendaki untuknya terdiam. Kemudian ia berkata: ‘Ya
Robbku, masukkanlah aku ke Surga.’ Maka Alloh berfirman: ‘Bukankah engkau telah
memberikan janji dan ikrarmu bahwa engkau tidak akan meminta selain dari apa
yang telah Aku berikan kepadamu? Celakalah engkau, wahai anak Adam, betapa
ingkarnya engkau!’ Maka ia berkata: ‘Ya Robbku, aku tidak ingin menjadi
makhluk-Mu yang paling celaka.’ Maka ia terus berdoa hingga Alloh tertawa
kepadanya. Maka ketika Alloh tertawa kepadanya, Dia berfirman kepadanya: ‘Masuklah
ke Surga!’ Maka ketika ia memasukinya, Alloh berfirman kepadanya: ‘Mintalah!’
Maka ia meminta kepada Robbnya dan berandai-andai, hingga Alloh membantunya mengingatnya,
Dia berfirman ini dan itu, hingga keinginannya terputus. Allah berfirman: ‘Itu untukmu,
dan yang semisalnya bersamanya.’”
7438. Atho’
bin Yazid berkata: Abu Sa’id Al-Khudri bersama Abu Huroiroh, tidak menolak
sedikit pun dari Haditsnya hingga ketika Abu Huroiroh meriwayatkan bahwa Alloh Tabaroka
wa Ta’ala berfirman: “Itu untukmu dan yang semisalnya bersamanya,” Abu Sa’id
Al-Khudri berkata: “Dan sepuluh kali lipat semisalnya bersamanya, wahai
Abu Huroiroh!” Abu Huroiroh berkata: Aku tidak menghafal kecuali sabda-Nya: “Itu
untukmu dan yang semisalnya bersamanya.” Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Aku
bersaksi bahwa aku menghafal dari Rosululloh ﷺ
sabda beliau: “Itu untukmu dan sepuluh kali lipat semisalnya.” Abu Huroiroh
berkata: Maka laki-laki itu adalah penduduk Surga terakhir yang masuk Surga.
7439. Diceritakan kepada kami oleh Yahya
bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-Laits bin Sa’ad, dari
Kholid bin Yazid, dari Sa’id bin Abi Hilal, dari Zaid, dari Atho’ bin Yasar,
dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Kami berkata: “Wahai Rosululloh, apakah
kami akan melihat Robb kami pada Hari Kiamat?” Beliau bersabda:
«هَلْ
تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ وَالقَمَرِ إِذَا كَانَتْ صَحْوًا؟»، قُلْنَا: لاَ، قَالَ: «فَإِنَّكُمْ لاَ تُضَارُونَ فِي
رُؤْيَةِ رَبِّكُمْ يَوْمَئِذٍ، إِلَّا كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَتِهِمَا»
ثُمَّ قَالَ: «يُنَادِي مُنَادٍ: لِيَذْهَبْ كُلُّ قَوْمٍ إِلَى مَا
كَانُوا يَعْبُدُونَ، فَيَذْهَبُ أَصْحَابُ الصَّلِيبِ مَعَ صَلِيبِهِمْ،
وَأَصْحَابُ الأَوْثَانِ مَعَ أَوْثَانِهِمْ، وَأَصْحَابُ كُلِّ آلِهَةٍ مَعَ
آلِهَتِهِمْ، حَتَّى يَبْقَى مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ، مِنْ بَرٍّ أَوْ فَاجِرٍ،
وَغُبَّرَاتٌ مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ، ثُمَّ يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ تُعْرَضُ
كَأَنَّهَا سَرَابٌ، فَيُقَالُ لِلْيَهُودِ: مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ؟ قَالُوا:
كُنَّا نَعْبُدُ عُزَيْرَ ابْنَ اللَّهِ، فَيُقَالُ: كَذَبْتُمْ، لَمْ يَكُنْ
لِلَّهِ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَدٌ، فَمَا تُرِيدُونَ؟ قَالُوا: نُرِيدُ أَنْ
تَسْقِيَنَا، فَيُقَالُ: اشْرَبُوا، فَيَتَسَاقَطُونَ فِي جَهَنَّمَ، ثُمَّ
يُقَالُ لِلنَّصَارَى: مَا كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ؟ فَيَقُولُونَ: كُنَّا نَعْبُدُ
المَسِيحَ ابْنَ اللَّهِ، فَيُقَالُ: كَذَبْتُمْ، لَمْ يَكُنْ لِلَّهِ صَاحِبَةٌ،
وَلاَ وَلَدٌ، فَمَا تُرِيدُونَ؟ فَيَقُولُونَ: نُرِيدُ أَنْ تَسْقِيَنَا،
فَيُقَالُ: اشْرَبُوا فَيَتَسَاقَطُونَ فِي جَهَنَّمَ، حَتَّى يَبْقَى مَنْ كَانَ
يَعْبُدُ اللَّهَ مِنْ بَرٍّ أَوْ فَاجِرٍ، فَيُقَالُ لَهُمْ: مَا يَحْبِسُكُمْ
وَقَدْ ذَهَبَ النَّاسُ؟ فَيَقُولُونَ: فَارَقْنَاهُمْ، وَنَحْنُ أَحْوَجُ مِنَّا
إِلَيْهِ اليَوْمَ، وَإِنَّا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي: لِيَلْحَقْ كُلُّ
قَوْمٍ بِمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ، وَإِنَّمَا نَنْتَظِرُ رَبَّنَا، قَالَ:
فَيَأْتِيهِمُ الجَبَّارُ فِي صُورَةٍ غَيْرِ صُورَتِهِ الَّتِي رَأَوْهُ فِيهَا
أَوَّلَ مَرَّةٍ، فَيَقُولُ: أَنَا رَبُّكُمْ، فَيَقُولُونَ: أَنْتَ رَبُّنَا،
فَلاَ يُكَلِّمُهُ إِلَّا الأَنْبِيَاءُ، فَيَقُولُ: هَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ
آيَةٌ تَعْرِفُونَهُ؟ فَيَقُولُونَ: السَّاقُ، فَيَكْشِفُ عَنْ سَاقِهِ،
فَيَسْجُدُ لَهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ، وَيَبْقَى مَنْ كَانَ يَسْجُدُ لِلَّهِ رِيَاءً
وَسُمْعَةً، فَيَذْهَبُ كَيْمَا يَسْجُدَ، فَيَعُودُ ظَهْرُهُ طَبَقًا وَاحِدًا،
ثُمَّ يُؤْتَى بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ»، قُلْنَا: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الجَسْرُ؟ قَالَ: «مَدْحَضَةٌ
مَزِلَّةٌ، عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ وَكَلاَلِيبُ، وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا
شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ، تَكُونُ بِنَجْدٍ، يُقَالُ لَهَا: السَّعْدَانُ، المُؤْمِنُ
عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ، وَكَأَجَاوِيدِ الخَيْلِ
وَالرِّكَابِ، فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ، وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ، وَمَكْدُوسٌ فِي نَارِ
جَهَنَّمَ، حَتَّى يَمُرَّ آخِرُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا، فَمَا أَنْتُمْ بِأَشَدَّ
لِي مُنَاشَدَةً فِي الحَقِّ، قَدْ تَبَيَّنَ لَكُمْ مِنَ المُؤْمِنِ يَوْمَئِذٍ
لِلْجَبَّارِ، وَإِذَا رَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ نَجَوْا، فِي إِخْوَانِهِمْ،
يَقُولُونَ: رَبَّنَا إِخْوَانُنَا، كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا، وَيَصُومُونَ
مَعَنَا، وَيَعْمَلُونَ مَعَنَا، فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: اذْهَبُوا، فَمَنْ
وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ،
وَيُحَرِّمُ اللَّهُ صُوَرَهُمْ عَلَى النَّارِ، فَيَأْتُونَهُمْ وَبَعْضُهُمْ
قَدْ غَابَ فِي النَّارِ إِلَى قَدَمِهِ، وَإِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ،
فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا، ثُمَّ يَعُودُونَ، فَيَقُولُ: اذْهَبُوا فَمَنْ
وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ
مَنْ عَرَفُوا، ثُمَّ يَعُودُونَ، فَيَقُولُ: اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ مَنْ
عَرَفُوا» قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: فَإِنْ لَمْ
تُصَدِّقُونِي فَاقْرَءُوا: ﴿إِنَّ اللَّهَ لاَ يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا﴾ [النساء: 40]، «فَيَشْفَعُ
النَّبِيُّونَ وَالمَلاَئِكَةُ وَالمُؤْمِنُونَ، فَيَقُولُ الجَبَّارُ: بَقِيَتْ
شَفَاعَتِي، فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ، فَيُخْرِجُ أَقْوَامًا قَدْ
امْتُحِشُوا، فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرٍ بِأَفْوَاهِ الجَنَّةِ، يُقَالُ لَهُ: مَاءُ
الحَيَاةِ، فَيَنْبُتُونَ فِي حَافَتَيْهِ كَمَا تَنْبُتُ الحِبَّةُ فِي حَمِيلِ
السَّيْلِ، قَدْ رَأَيْتُمُوهَا إِلَى جَانِبِ الصَّخْرَةِ، وَإِلَى جَانِبِ
الشَّجَرَةِ، فَمَا كَانَ إِلَى الشَّمْسِ مِنْهَا كَانَ أَخْضَرَ، وَمَا كَانَ
مِنْهَا إِلَى الظِّلِّ كَانَ أَبْيَضَ، فَيَخْرُجُونَ كَأَنَّهُمُ اللُّؤْلُؤُ،
فَيُجْعَلُ فِي رِقَابِهِمُ الخَوَاتِيمُ، فَيَدْخُلُونَ الجَنَّةَ، فَيَقُولُ
أَهْلُ الجَنَّةِ: هَؤُلاَءِ عُتَقَاءُ الرَّحْمَنِ، أَدْخَلَهُمُ الجَنَّةَ
بِغَيْرِ عَمَلٍ عَمِلُوهُ، وَلاَ خَيْرٍ قَدَّمُوهُ، فَيُقَالُ لَهُمْ: لَكُمْ
مَا رَأَيْتُمْ وَمِثْلَهُ مَعَهُ»
“Apakah
kalian berdesak-desakan dalam melihat matahari dan bulan ketika cuaca cerah?”
Kami menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda: “Maka sungguh kalian tidak akan
berdesak-desakan dalam melihat Robb kalian pada hari itu, kecuali sebagaimana
kalian berdesak-desakan dalam melihat keduanya.” Kemudian beliau bersabda: “Seorang
penyeru akan berseru: ‘Hendaklah setiap kaum pergi kepada apa yang dahulu mereka
sembah.’ Maka para penyembah salib akan pergi bersama salib mereka, para
penyembah berhala akan pergi bersama berhala mereka, dan para penyembah setiap
ilah (tuhan) akan pergi bersama ilah mereka. Hingga tersisa orang yang
menyembah Alloh, baik orang yang berbakti maupun orang yang durhaka, serta
sisa-sisa dari Ahli Kitab. Kemudian Jahannam didatangkan, ia diperlihatkan
seolah-olah fatamorgana. Lalu dikatakan kepada orang-orang Yahudi: ‘Apa yang
dahulu kalian sembah?’ Mereka menjawab: ‘Dahulu kami menyembah Uzair putra
Alloh.’ Maka dikatakan: ‘Kalian dusta, Alloh tidak memiliki pasangan dan tidak
memiliki anak.’ ‘Lalu apa yang kalian inginkan?’ Mereka menjawab: ‘Kami ingin
Engkau memberi kami minum.’ Maka dikatakan: ‘Minumlah!’ Lalu mereka berjatuhan
ke dalam Jahannam. Kemudian dikatakan kepada orang-orang Nashoro: ‘Apa yang
dahulu kalian sembah?’ Mereka menjawab: ‘Dahulu kami menyembah Al-Masih putra
Alloh.’ Maka dikatakan: ‘Kalian dusta, Alloh tidak memiliki pasangan dan tidak
memiliki anak.’ ‘Lalu apa yang kalian inginkan?’ Mereka menjawab: ‘Kami ingin
Engkau memberi kami minum.’ Maka dikatakan: ‘Minumlah!’ Lalu mereka berjatuhan
ke dalam Jahannam. Hingga tersisa orang yang menyembah Alloh, baik orang yang
berbakti maupun orang yang durhaka. Lalu dikatakan kepada mereka: ‘Apa yang
menahan kalian, padahal manusia telah pergi?’ Mereka menjawab: ‘Kami telah
meninggalkan mereka, dan kami lebih membutuhkan-Nya hari ini. Dan sungguh kami
mendengar seorang penyeru berseru: ‘Hendaklah setiap kaum menyusul apa yang
dahulu mereka sembah,’ dan sungguh kami sedang menunggu Robb kami.” Beliau
bersabda: “Maka Sang Maha Perkasa akan mendatangi mereka dalam wujud yang
berbeda dari wujud yang mereka lihat pertama kali, lalu Dia berfirman: ‘Akulah
Robb kalian.’ Maka mereka berkata: ‘Engkaulah Robb kami.’ Maka tidak ada yang
berbicara kepada-Nya kecuali para Nabi. Lalu Dia berfirman: ‘Apakah ada tanda
antara kalian dan Dia yang kalian kenal?’ Mereka menjawab: ‘Betis.’ Maka Dia
menyingkapkan betis-Nya, lalu setiap Mukmin bersujud kepada-Nya. Dan tersisa
orang yang dahulu bersujud kepada Alloh karena riya dan ingin didengar, maka ia
ingin bersujud, namun punggungnya kembali menjadi satu lapis (kaku).” Kemudian
didatangkanlah jembatan (shiroth) lalu diletakkan di atas punggung Jahannam.
Kami bertanya: “Wahai Rosululloh, apa itu jembatan?” Beliau bersabda: “Ia
adalah jembatan yang miring dan licin, di atasnya ada besi pengait panjang
berduri yang ujungnya bengkok, mirip duri dari pohon di Najd, disebut Sa’dan.
Orang Mukmin di atasnya ada yang berjalan seperti kilatan pandangan, seperti
kilat, seperti angin, dan seperti kuda-kuda dan unta-unta yang cepat. Maka ada
yang selamat sempurna, ada yang selamat namun tergores, dan ada yang
terjerembab ke dalam api Jahannam, hingga yang terakhir dari mereka lewat
dengan ditarik. Tidaklah permintaan kalian untuk menolongku di dunia lebih
besar dari permintaan kalian kepada Al-Jabbar untuk orang Mukmin pada hari itu.
Apabila mereka telah selamat, maka mereka berkata untuk menolong
saudara-saudara mereka: ‘Robb kami, saudara-saudara kami, dahulu mereka Sholat
bersama kami, dan berpuasa bersama kami, dan beramal bersama kami.’ Maka Alloh
Ta’ala berfirman: ‘Pergilah, siapa yang kalian dapati di dalam hatinya seberat
dinar keimanan, maka keluarkanlah ia.’ Dan Alloh mengharomkan api Neraka atas wajah
mereka. Maka mereka mendatangi mereka dan sebagian mereka telah tenggelam di
dalam Neraka hingga kakinya, dan ada pula hingga setengah betisnya. Maka mereka
mengeluarkan siapa yang mereka kenali. Kemudian mereka kembali. Lalu Dia
berfirman: ‘Pergilah, siapa yang kalian dapati di dalam hatinya seberat
setengah dinar keimanan, maka keluarkanlah ia.’ Maka mereka mengeluarkan siapa
yang mereka kenali. Kemudian mereka kembali. Lalu Dia berfirman: ‘Pergilah, siapa
yang kalian dapati di dalam hatinya seberat dzarroh (atom) keimanan,
maka keluarkanlah ia.’ Maka mereka mengeluarkan siapa yang mereka kenali.” Abu
Sa’id berkata: “Jika kalian tidak membenarkanku, maka bacalah: {Sungguh Alloh
tidak menganiaya seberat dzarroh pun, dan jika ada kebajikan, niscaya Dia akan
melipatgandakannya} [An-Nisa: 40].” “Maka para Nabi, para Malaikat, dan
orang-orang Mukmin memberi syafaat. Lalu Sang Maha Perkasa berfirman: ‘Tersisa
syafaat-Ku.’ Maka Dia menggenggam segenggam dari Neraka, lalu mengeluarkan
kaum-kaum yang telah hangus, lalu mereka dilemparkan ke dalam sebuah sungai di
pintu-pintu Surga, yang disebut: Air Kehidupan. Maka mereka tumbuh di tepiannya
sebagaimana biji-bijian tumbuh di tempat yang dilalui air bah, seperti yang kalian
melihat di samping batu, atau di samping pohon. Apa yang terkena matahari dari
biji-bijian itu akan menjadi hijau, dan apa yang terkena naungan akan menjadi
putih. Maka mereka keluar seolah-olah mutiara. Lalu diletakkan di leher mereka
cincin-cincin (tanda), lalu mereka masuk Surga. Maka penduduk Surga berkata: ‘Mereka
ini adalah orang-orang yang dibebaskan oleh Ar-Rohman, Dia memasukkan mereka ke
Surga tanpa amal yang mereka kerjakan, dan tanpa kebaikan yang mereka dahulukan.’ Maka
dikatakan kepada mereka: ‘Kalian mendapatkan apa yang telah kalian lihat dan
yang semisalnya bersamanya.’” [Muslim: 183]
7440. Dan
Hajjaj bin Minhal berkata, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hammam bin
Yahya, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qotadah, dari Anas Rodhiyallohu
‘Anhu: Bahwasanya Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يُحْبَسُ المُؤْمِنُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى
يُهِمُّوا بِذَلِكَ، فَيَقُولُونَ: لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا
فَيُرِيحُنَا مِنْ مَكَانِنَا، فَيَأْتُونَ آدَمَ، فَيَقُولُونَ: أَنْتَ آدَمُ
أَبُو النَّاسِ، خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ، وَأَسْكَنَكَ جَنَّتَهُ، وَأَسْجَدَ
لَكَ مَلاَئِكَتَهُ، وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ، لِتَشْفَعْ لَنَا عِنْدَ
رَبِّكَ حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا، قَالَ: فَيَقُولُ: لَسْتُ
هُنَاكُمْ، قَالَ: وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ: أَكْلَهُ مِنَ
الشَّجَرَةِ، وَقَدْ نُهِيَ عَنْهَا، وَلَكِنِ ائْتُوا نُوحًا أَوَّلَ نَبِيٍّ
بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُ: لَسْتُ
هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ: سُؤَالَهُ رَبَّهُ بِغَيْرِ
عِلْمٍ، وَلَكِنِ ائْتُوا إِبْرَاهِيمَ خَلِيلَ الرَّحْمَنِ، قَالَ: فَيَأْتُونَ
إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ: إِنِّي لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ ثَلاَثَ كَلِمَاتٍ
كَذَبَهُنَّ، وَلَكِنِ ائْتُوا مُوسَى: عَبْدًا آتَاهُ اللَّهُ التَّوْرَاةَ،
وَكَلَّمَهُ، وَقَرَّبَهُ نَجِيًّا، قَالَ: فَيَأْتُونَ مُوسَى، فَيَقُولُ: إِنِّي
لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَيَذْكُرُ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ قَتْلَهُ النَّفْسَ،
وَلَكِنِ ائْتُوا عِيسَى عَبْدَ اللَّهِ وَرَسُولَهُ وَرُوحَ اللَّهِ
وَكَلِمَتَهُ، قَالَ: فَيَأْتُونَ عِيسَى، فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ، وَلَكِنِ
ائْتُوا مُحَمَّدًا ﷺ، عَبْدًا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِي، فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فِي دَارِهِ
فَيُؤْذَنُ لِي عَلَيْهِ، فَإِذَا رَأَيْتُهُ وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا
شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَدَعَنِي، فَيَقُولُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ، وَقُلْ يُسْمَعْ،
وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، وَسَلْ تُعْطَ، قَالَ: فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأُثْنِي عَلَى
رَبِّي بِثَنَاءٍ وَتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ، ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي
حَدًّا، فَأَخْرُجُ فَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ، - قَالَ قَتَادَةُ: وَسَمِعْتُهُ أَيْضًا يَقُولُ:
فَأَخْرُجُ فَأُخْرِجُهُمْ مِنَ النَّارِ، وَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ - ثُمَّ
أَعُودُ الثَّانِيَةَ: فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فِي دَارِهِ، فَيُؤْذَنُ لِي
عَلَيْهِ، فَإِذَا رَأَيْتُهُ وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللَّهُ
أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يَقُولُ: ارْفَعْ مُحَمَّدُ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَاشْفَعْ
تُشَفَّعْ، وَسَلْ تُعْطَ، قَالَ: فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأُثْنِي عَلَى رَبِّي
بِثَنَاءٍ وَتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ، قَالَ: ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي
حَدًّا، فَأَخْرُجُ، فَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ، - قَالَ قَتَادَةُ،
وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: فَأَخْرُجُ فَأُخْرِجُهُمْ مِنَ النَّارِ وَأُدْخِلُهُمُ
الجَنَّةَ - ثُمَّ أَعُودُ الثَّالِثَةَ: فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فِي
دَارِهِ، فَيُؤْذَنُ لِي عَلَيْهِ، فَإِذَا رَأَيْتُهُ وَقَعْتُ سَاجِدًا، فَيَدَعُنِي
مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَدَعَنِي، ثُمَّ يَقُولُ ارْفَعْ مُحَمَّدُ، وَقُلْ
يُسْمَعْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، قَالَ: فَأَرْفَعُ رَأْسِي،
فَأُثْنِي عَلَى رَبِّي بِثَنَاءٍ وَتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ، قَالَ: ثُمَّ
أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا، فَأَخْرُجُ فَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ، - قَالَ
قَتَادَةُ وَقَدْ سَمِعْتُهُ يَقُولُ: فَأَخْرُجُ فَأُخْرِجُهُمْ مِنَ
النَّارِ، وَأُدْخِلُهُمُ الجَنَّةَ - حَتَّى مَا يَبْقَى فِي النَّارِ إِلَّا
مَنْ حَبَسَهُ القُرْآنُ»، أَيْ وَجَبَ عَلَيْهِ الخُلُودُ، قَالَ: ثُمَّ تَلاَ
هَذِهِ الآيَةَ: ﴿عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا﴾
[الإسراء: 79] قَالَ: «وَهَذَا المَقَامُ المَحْمُودُ الَّذِي وُعِدَهُ
نَبِيُّكُمْ ﷺ»
“Orang-orang
Mukmin akan ditahan pada Hari Kiamat hingga mereka merasa sangat khawatir
dengan keadaan itu. Lalu mereka berkata: ‘Seandainya kita memohon syafaat
kepada Robb kita agar Dia melegakan kita dari tempat kita ini.’ Maka mereka
mendatangi Adam, lalu mereka berkata: ‘Engkau adalah Adam, bapak manusia, Alloh
menciptakanmu dengan Tangan-Nya, menempatkanmu di Surga-Nya, menyuruh para
Malaikat-Nya bersujud kepadamu, dan mengajarkanmu nama-nama segala sesuatu.
Mohonkanlah syafaat untuk kami kepada Robbmu agar Dia melegakan kami dari
tempat kami ini.’ Maka Adam berkata: ‘Aku bukan orangnya.’ Ia menyebutkan
kesalahan yang telah ia perbuat: Ia memakan dari pohon itu, padahal ia telah
dilarang darinya. ‘Tetapi datanglah kepada Nuh, Nabi pertama yang Alloh utus
kepada penduduk bumi.’ Maka mereka mendatangi Nuh, lalu ia berkata: ‘Aku bukan
orangnya.’ Dan ia menyebutkan kesalahan yang telah ia perbuat: Ia meminta
kepada Robbnya tanpa ilmu. ‘Tetapi datanglah kepada Ibrohim, kekasih Ar-Rohman.’
Maka mereka mendatangi Ibrohim, lalu ia berkata: ‘Sungguh aku bukan orangnya.’
Dan ia menyebutkan tiga perkataan dusta yang ia ucapkan. ‘Tetapi datanglah
kepada Musa: seorang hamba yang Alloh berikan kepadanya Tauroh, dan Dia
berbicara kepadanya, dan mendekatkannya untuk bicara.’ Maka mereka mendatangi
Musa, lalu ia berkata: ‘Sungguh aku bukan orangnya.’ Dan ia menyebutkan
kesalahan yang telah ia perbuat: membunuh jiwa. ‘Tetapi datanglah kepada Isa,
hamba Alloh dan Rosul-Nya, Ruh Alloh dan Kalimah-Nya.’ Maka mereka mendatangi
Isa, lalu ia berkata: ‘Aku bukan orangnya, tetapi datanglah kepada Muhammad ﷺ, seorang hamba yang Alloh telah mengampuni dosa-dosanya yang
telah lalu dan yang akan datang.’ Maka mereka mendatangiku, lalu aku meminta
izin kepada Robbku di kediaman-Nya[1].
Aku pun diizinkan menghadap kepada-Nya. Apabila aku melihat-Nya, aku langsung
bersujud. Maka Dia membiarkanku bersujud selama Alloh menghendaki-Nya. Lalu Dia
berfirman: ‘Angkatlah kepalamu, wahai Muhammad! Ucapkanlah, niscaya engkau akan
didengar. Berilah syafaat, niscaya syafaatmu diterima. Mintalah, niscaya engkau
akan diberi.’ Beliau bersabda: Maka aku mengangkat kepalaku, lalu aku memuji
Robbku dengan pujian dan tahmid yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi
syafaat, lalu Dia menetapkan batas untukku, maka aku keluar dan memasukkan
mereka ke dalam Surga. – Qotadah berkata: Dan aku juga mendengarnya berkata:
Maka aku keluar dan mengeluarkan mereka dari Neraka, dan memasukkan mereka ke
dalam Surga. – Kemudian aku kembali yang kedua kalinya: Maka aku meminta izin
kepada Robbku di kediaman-Nya. Aku pun diizinkan menghadap kepada-Nya. Apabila
aku melihat-Nya, aku langsung bersujud. Dia membiarkanku bersujud selama Alloh
menghendaki-Nya. Kemudian Dia berfirman: ‘Angkatlah kepalamu, wahai Muhammad! Bicaralah,
niscaya engkau akan didengar. Berilah syafaat, niscaya syafaatmu diterima.
Mintalah, niscaya engkau akan diberi.’ Aku mengangkat kepalaku, lalu aku memuji
Robbku dengan pujian dan tahmid yang Dia ajarkan kepadaku. Beliau bersabda:
Kemudian aku memberi syafaat, lalu Dia menetapkan batas untukku, maka aku
keluar, dan memasukkan mereka ke dalam Surga. – Qotadah berkata: Dan aku
mendengarnya berkata: Maka aku keluar dan mengeluarkan mereka dari Neraka dan
memasukkan mereka ke dalam Surga. – Kemudian aku kembali yang ketiga kalinya:
Maka aku meminta izin kepada Robbku di kediaman-Nya. Aku pun diizinkan
menghadap kepada-Nya. Apabila aku melihat-Nya, aku langsung bersujud. Maka Dia
membiarkanku bersujud selama Alloh menghendaki-Nya. Kemudian Dia berfirman: ‘Angkatlah
kepalamu, wahai Muhammad! Berbicaralah, niscaya engkau akan didengar. Berilah
syafaat, niscaya syafaatmu diterima. Mintalah, niscaya engkau akan diberi.’
Beliau bersabda: Maka aku mengangkat kepalaku, lalu aku memuji Robbku dengan
pujian dan tahmid yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafaat, lalu
Dia menetapkan batas untukku, maka aku keluar dan memasukkan mereka ke dalam
Surga. – Qotadah berkata: Dan sungguh aku telah mendengarnya berkata: Maka aku
keluar dan mengeluarkan mereka dari Neraka, dan memasukkan mereka ke dalam
Surga – hingga tidak tersisa di Neraka kecuali orang yang ditahan oleh Al-Qur’an,”
artinya yang wajib kekal di dalamnya (yaitu orang kafir). Kemudian beliau
membaca ayat ini: {Boleh jadi Robbmu akan mengangkatmu ke tempat yang terpuji}
[Al-Isro: 79]. Beliau bersabda: “Dan inilah Al-Maqom Al-Mahmud (tempat yang
terpuji) yang dijanjikan kepada Nabimu ﷺ.”
7441. Diceritakan
kepadaku oleh Ubaidulloh bin Sa’ad bin Ibrohim, ia berkata: Diceritakan
kepadaku oleh pamanku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh ayahku, dari
Sholih, dari Ibnu Syihab, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Anas bin Malik:
Rosululloh ﷺ
mengutus (seseorang) kepada kaum Anshor, lalu beliau mengumpulkan mereka di
sebuah kubah dan bersabda kepada mereka:
«اصْبِرُوا
حَتَّى تَلْقَوُا اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فَإِنِّي عَلَى الحَوْضِ»
“Bersabarlah
hingga kalian bertemu dengan Alloh dan Rosul-Nya, karena sungguh aku berada di
Haudh (telaga).”
7442. Diceritakan
kepadaku oleh Tsabit bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Ibnu Juraij, dari Sulaiman Al-Ahwal, dari Thowus, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu
‘Anhuma, ia berkata: Rosululloh ﷺ
apabila beliau sholat tahajjud di malam hari, beliau berdoa:
«اللَّهُمَّ
رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ
أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ
نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ
الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ
حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ،
وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ خَاصَمْتُ، وَبِكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي
مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ
بِهِ مِنِّي، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ»
“Alloohumma
robbanaa lakal hamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardh, walakal hamdu anta
robbus samaawaati wal ardh wa man fihinn, walakal hamdu anta nuurus samaawaati
wal ardh wa man fihinn, antal haqqu, wa qowlukal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa
liqoo-ukal haqqu, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, was saa’atu haqqun, Alloohumma
laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika khooshomtu, wa
bika haakamtu, faghfirlii ma qoddamtu wa maa akhkhortu, wa asrortu wa a’lantu,
wa ma anta a’lamu bihii minnii, la ilaaha illa anta (Ya Alloh, Robb kami,
bagi-Mu segala puji, Engkaulah Penegak langit dan bumi, dan bagi-Mu segala
puji, Engkaulah Robb langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya, dan
bagi-Mu segala puji, Engkaulah Cahaya langit dan bumi serta siapa pun yang ada
di dalamnya. Engkaulah kebenaran, dan Firman-Mu adalah kebenaran, dan janji-Mu
adalah kebenaran, dan pertemuan dengan-Mu adalah kebenaran, dan Surga adalah
kebenaran, dan Neraka adalah kebenaran, dan Hari Kiamat adalah kebenaran. Ya
Alloh, kepada-Mu aku berserah diri, dan kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu
aku bertawakkal, dan kepada-Mu aku mengadu, dan dengan-Mu aku berhukum, maka ampunilah
dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang
aku nyatakan, serta apa yang Engkau lebih ketahui daripada aku. Tiada yang
berhak disembah selain Engkau).”
Abu Abdillah
(Al-Bukhori) berkata: Qois bin Sa’ad dan Abu Az-Zubair berkata, dari Thowus, “Qoyyam.”
Mujahid
berkata: “Al-Qoyyum adalah yang mengurusi segala sesuatu.”
Umar
membaca, Al-Qoyyam. Keduanya adalah pujian.
7443. Diceritakan
kepada kami oleh Yusuf bin Musa, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Usamah,
ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Al-A’masy, dari Khoitsamah, dari Adi bin
Hatim, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَا مِنْكُمْ
مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ، لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ
تُرْجُمَانٌ، وَلاَ حِجَابٌ يَحْجُبُهُ»
“Tidak
seorang pun dari kalian melainkan Robbnya akan berbicara dengannya, tidak ada
penerjemah antara Dia dan dia, dan tidak ada penghalang yang menghalangi-Nya.”
7444. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul
Aziz bin Abdish-Shomad, dari Abu Imron, dari Abu Bakr bin Abdillah bin Qois,
dari ayahnya, dari Rosululloh ﷺ
bersabda:
«جَنَّتَانِ
مِنْ فِضَّةٍ، آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا، وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ،
آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا، وَمَا بَيْنَ القَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا
إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الكِبْرِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ»
“Dua
Surga terbuat dari perak, bejana-bejana dan apa yang ada di dalamnya (terbuat
dari perak), dan dua Surga terbuat dari emas, bejana-bejana dan apa yang ada di
dalamnya (terbuat dari emas). Tidak ada antara kaum itu dengan pandangan mereka
kepada Robb mereka melainkan rida’ (selendang) kebesaran di Wajah-Nya di
Surga Adn.”
7445. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Humaidi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul Malik bin A’yan, dan Jami’ bin
Abi Rosyid, dari Abu Wa’il, dari Abdulloh Rodhiyallohu ‘Anhu, ia
berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَنِ اقْتَطَعَ
مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِينٍ كَاذِبَةٍ، لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ عَلَيْهِ
غَضْبَانُ»
“Siapa
yang mengambil harta seorang Muslim dengan sumpah palsu, maka ia akan bertemu
Alloh dalam keadaan Dia murka kepadanya.”
Abdulloh
berkata: Kemudian Rosululloh ﷺ
membaca pembenarannya dari Kitab Alloh Jalla Dzikruh:
﴿إِنَّ
الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا
أُولَئِكَ لاَ خَلاَقَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ﴾
“Sungguh
orang-orang yang menukar janji Alloh dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang
sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian di akhirat, dan Alloh tidak akan
berbicara dengan mereka…” [Ali Imron: 77] hingga akhir ayat.
7446. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Sufyan, dari Amr, dari Abu Sholih, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ
وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ: رَجُلٌ حَلَفَ عَلَى سِلْعَةٍ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا
أَكْثَرَ مِمَّا أَعْطَى وَهُوَ كَاذِبٌ، وَرَجُلٌ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ كَاذِبَةٍ
بَعْدَ العَصْرِ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، وَرَجُلٌ مَنَعَ
فَضْلَ مَاءٍ فَيَقُولُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ: اليَوْمَ أَمْنَعُكَ فَضْلِي
كَمَا مَنَعْتَ فَضْلَ مَا لَمْ تَعْمَلْ يَدَاكَ»
“Tiga
golongan yang Alloh tidak akan berbicara dengan mereka pada Hari Kiamat dan
tidak akan melihat mereka: (1) seorang yang bersumpah atas barang dagangannya
bahwa telah ada orang yang menawar lebih mahal dari harga yang ia tawarkan,
padahal dia berdusta, (2) seorang yang bersumpah palsu setelah Ashar untuk
mengambil harta seorang Muslim, dan (3) seorang yang menahan kelebihan air dan Alloh
berfirman pada Hari Kiamat: ‘Hari ini Aku akan menahan karunia-Ku darimu
sebagaimana engkau menahan kelebihan dari apa yang tidak dikerjakan oleh kedua
tanganmu.’”
7447. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Al-Mutsanna, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abdul Wahhab, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ayyub, dari
Muhammad, dari Ibnu Abi Bakroh, dari Abu Bakroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ
اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا: مِنْهَا
أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ، ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحَجَّةِ،
وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ، أَيُّ
شَهْرٍ هَذَا؟»، قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، فَسَكَتَ حَتَّى
ظَنَنَّا أَنَّهُ يُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ، قَالَ: «أَلَيْسَ ذَا
الحَجَّةِ؟»، قُلْنَا: بَلَى، قَالَ: «أَيُّ بَلَدٍ هَذَا؟»، قُلْنَا:
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ
بِغَيْرِ اسْمِهِ، قَالَ: «أَلَيْسَ البَلْدَةَ؟»، قُلْنَا: بَلَى، قَالَ: «فَأَيُّ
يَوْمٍ هَذَا؟»، قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، فَسَكَتَ حَتَّى
ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ، قَالَ: «أَلَيْسَ يَوْمَ
النَّحْرِ؟»، قُلْنَا: بَلَى، قَالَ: «فَإِنَّ
دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ - قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ:
وَأَعْرَاضَكُمْ - عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي
بَلَدِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ
عَنْ أَعْمَالِكُمْ، أَلاَ فَلاَ تَرْجِعُوا بَعْدِي ضُلَّالًا، يَضْرِبُ
بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ، أَلاَ لِيُبْلِغِ الشَّاهِدُ الغَائِبَ، فَلَعَلَّ
بَعْضَ مَنْ يَبْلُغُهُ أَنْ يَكُونَ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ، - فَكَانَ مُحَمَّدٌ إِذَا ذَكَرَهُ قَالَ: صَدَقَ النَّبِيُّ
ﷺ -، ثُمَّ قَالَ: أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ أَلاَ هَلْ
بَلَّغْتُ»
“Waktu
berputar seperti keadaannya pada hari Alloh menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun ada 12 bulan: di antaranya ada empat bulan harom, tiga berturut-turut,
yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, dan Muharrom, serta Rojab Mudhor yang berada di
antara Jumada dan Sya’ban. Bulan apa ini?” Kami menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya
lebih mengetahui.” Maka beliau diam hingga kami menyangka akan diganti dengan dengan
nama lain. Beliau bersabda: “Bukankah ini Dzul Hijjah?” Kami menjawab: “Tentu.”
Beliau bersabda: “Negeri apa ini?” Kami menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih
mengetahui.” Beliau diam hingga kami menyangka akan diganti dengan dengan nama
lain. Beliau bersabda: “Bukankah ini negeri Makkah?” Kami menjawab: “Tentu.”
Beliau bersabda: “Hari apa ini?” Kami menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih
mengetahui.” Beliau diam hingga kami menyangka akan diganti dengan nama lain.
Beliau bersabda: “Bukankah ini Hari An-Nahr (Idul Adha)?” Kami menjawab: “Tentu.”
Beliau bersabda: “Sungguh darah kalian dan harta kalian – Muhammad (perowi)
berkata: dan aku kira beliau juga berkata: dan kehormatan kalian – harom atas
kalian, seperti keharoman hari kalian ini, di negeri kalian ini, di bulan
kalian ini. Kalian akan bertemu dengan Robb kalian, lalu Dia akan bertanya
kepada kalian tentang amal perbuatan kalian. Ingatlah, janganlah kalian kembali
setelahku menjadi sesat, sebagian kalian membunuh leher sebagian yang lain.
Ingatlah, hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Karena
boleh jadi sebagian orang yang sampai kepadanya (pesan ini) lebih mengerti
daripada sebagian orang yang mendengarnya.” – Maka Muhammad (perowi) apabila
menyebutkannya, ia berkata: “Nabi ﷺ
benar.” – Kemudian beliau bersabda: “Ingatlah, sudahkah aku menyampaikan?
Ingatlah, sudahkah aku menyampaikan?”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh Rohmat Alloh dekat dengan orang-orang yang
berbuat baik”
7448. Diceritakan
kepada kami oleh Musa bin Ismail, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abdul Wahid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ashim, dari Abu Utsman,
dari Usamah, ia berkata: Ada seorang putra dari salah satu putri Rosululloh ﷺ yang sedang sekarat. Maka putri beliau mengutus (seseorang)
kepada beliau agar beliau datang kepadanya. Lalu beliau mengirim pesan:
«إِنَّ لِلَّهِ
مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلٌّ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى، فَلْتَصْبِرْ
وَلْتَحْتَسِبْ»
“Sungguh
milik Alloh-lah apa yang Dia ambil, dan milik-Nya pula apa yang Dia berikan,
dan segala sesuatu itu hingga waktu yang telah ditentukan. Maka hendaklah
bersabar dan mengharapkan pahala.” Maka putri beliau mengutus lagi dan
bersumpah kepadanya. Maka Rosululloh ﷺ
bangkit, dan aku bangkit bersama beliau, serta Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’b,
dan Ubadah bin Ash-Shomit. Ketika kami masuk, mereka menyerahkan bayi itu
kepada Rosululloh ﷺ, dan
jiwanya bergetar di dadanya – aku kira ia berkata: seolah-olah seperti kantong
air – maka Rosululloh ﷺ
menangis. Lalu Sa’ad bin Ubadah berkata: “Apakah Anda menangis?” Maka beliau
bersabda:
«إِنَّمَا
يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ»
“Sungguh
Alloh hanya merohmati hamba-hamba-Nya yang penyayang.”
7449. Diceritakan
kepada kami oleh Ubaidulloh bin Sa’ad bin Ibrohim, ia berkata: Diceritakan
kepada kami oleh Ya’qub, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh ayahku, dari
Sholih bin Kaisan, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«اخْتَصَمَتِ الجَنَّةُ وَالنَّارُ إِلَى رَبّهِمَا،
فَقَالَتِ الجَنَّةُ: يَا رَبِّ، مَا لَهَا لاَ يَدْخُلُهَا إِلَّا ضُعَفَاءُ
النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ، وَقَالَتِ النَّارُ: - يَعْنِي - أُوثِرْتُ
بِالْمُتَكَبِّرِينَ، فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِلْجَنَّةِ: أَنْتِ رَحْمَتِي،
وَقَالَ لِلنَّارِ: أَنْتِ عَذَابِي، أُصِيبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَلِكُلِّ
وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا، قَالَ: فَأَمَّا الجَنَّةُ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ
يَظْلِمُ مِنْ خَلْقِهِ أَحَدًا، وَإِنَّهُ يُنْشِئُ لِلنَّارِ مَنْ يَشَاءُ،
فَيُلْقَوْنَ فِيهَا، فَتَقُولُ: هَلْ مِنْ مَزِيدٍ، ثَلاَثًا، حَتَّى يَضَعَ
فِيهَا قَدَمَهُ فَتَمْتَلِئُ، وَيُرَدُّ بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ، وَتَقُولُ: قَطْ
قَطْ قَطْ»
“Surga
dan Neraka bersengketa di hadapan Robb keduanya. Maka Surga berkata: ‘Ya
Robbku, mengapa tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang lemah dan
rendah dari manusia?’ Neraka berkata: ‘Aku diistimewakan dengan orang-orang
yang sombong.’ Maka Alloh Ta’ala berfirman kepada Surga: ‘Engkau adalah rohmat-Ku.’
Dia berfirman kepada Neraka: ‘Engkau adalah azab-Ku, denganmu Aku siksa siapa
yang Aku kehendaki.’ Bagi masing-masing dari kalian ada isinya.” Beliau bersabda:
“Adapun Surga, maka sungguh Alloh tidak menzholimi seorang pun dari
makhluk-Nya. Sungguh Dia menciptakan untuk Neraka siapa yang Dia kehendaki,
lalu mereka dilemparkan ke dalamnya. Lalu Neraka berkata: ‘Apakah ada tambahan?’
Tiga kali, hingga Dia meletakkan Kaki-Nya ke dalamnya, lalu ia penuh, dan
sebagiannya dikembalikan kepada sebagian yang lain, dan ia berkata: ‘Cukup,
cukup, cukup!’”
7450. Diceritakan
kepada kami oleh Hafsh bin Umar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hisyam, dari Qotadah, dari Anas Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«لَيُصِيبَنَّ
أَقْوَامًا سَفْعٌ مِنَ النَّارِ، بِذُنُوبٍ أَصَابُوهَا عُقُوبَةً، ثُمَّ
يُدْخِلُهُمُ اللَّهُ الجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ، يُقَالُ لَهُمُ
الجَهَنَّمِيُّونَ»،
“Sungguh
benar-benar sentuhan api Neraka mengenai suatu kaum karena dosa-dosa yang
mereka lakukan sebagai hukuman, kemudian Alloh memasukkan mereka ke dalam Surga
dengan karunia rohmat-Nya. Mereka disebut Jahannamiyyun (mantan penghuni
Jahannam).”
Dan Hammam
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qotadah, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Anas, dari Rosululloh ﷺ.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh Alloh menahan langit dan bumi supaya jangan
bergeser” [Fathir: 41]
7451. Diceritakan
kepada kami oleh Musa, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Awana, dari
Al-A’masy, dari Ibrohim, dari Alqomah, dari Abdulloh, ia berkata: Seorang
Yahudi datang kepada Rosululloh ﷺ,
lalu ia berkata: “Wahai Muhammad, sungguh Alloh meletakkan langit di satu jari,
bumi di satu jari, gunung-gunung di satu jari, pohon-pohon dan sungai-sungai di
satu jari, dan seluruh makhluk di satu jari, kemudian Dia berkata dengan
Tangan-Nya: ‘Akulah Sang Raja.’” Maka Rosululloh ﷺ tertawa dan membaca:
﴿وَمَا
قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ﴾
“Mereka
tidak menghormati Alloh dengan penghormatan yang semestinya…” [Al-An’am: 91].
Bab
Penciptaan Langit dan Bumi serta Makhluk-makhluk Lainnya
Itu adalah
perbuatan Robb Tabaroka wa Ta’ala dan perintah-Nya. Maka Robb dengan
sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, perintah-Nya, dan Firman-Nya adalah Al-Kholiq
(Sang Pencipta) Al-Mukawwin (Sang Pembentuk), tidak diciptakan. Apa yang
terjadi dengan perbuatan-Nya, perintah-Nya, penciptaan-Nya, dan
pembentukan-Nya, maka itu adalah yang diperbuat, yang diciptakan, yang
dibentuk.
7452. Diceritakan
kepada kami oleh Sa’id bin Abi Maryam, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Muhammad bin Ja’far, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Syarik bin Abdillah
bin Abi Namir, dari Kuroib, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Aku bermalam di rumah
Maimunah suatu malam, dan Rosululloh ﷺ
bersamanya, untuk melihat bagaimana Sholat Rosululloh ﷺ di malam hari. Maka Rosululloh ﷺ
berbincang-bincang dengan istrinya sebentar kemudian tidur. Ketika sepertiga
malam terakhir, atau sebagiannya, beliau duduk lalu memandang ke langit dan
membaca:
﴿إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ﴾ إِلَى
قَوْلِهِ ﴿لِأُولِي الأَلْبَابِ﴾
“Sungguh
dalam penciptaan langit dan bumi” hingga firman-Nya: “bagi orang-orang yang
berakal.” [Ali Imron: 190].
Kemudian
beliau bangkit, berwudhu, dan bersiwak, lalu Sholat 11 roka’at. Kemudian Bilal
mengumandangkan adzan Sholat, maka beliau Sholat dua roka’at, kemudian beliau
keluar dan Sholat Subuh berjamaah bersama orang-orang.”
Bab
Firman-Nya Ta’ala: “Sungguh telah tetap perkataan Kami kepada hamba-hamba Kami
yang diutus” [Ash-Shoffat: 171]
7453. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Abu
Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu:
Rosululloh ﷺ, beliau
bersabda:
«لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ، كَتَبَ عِنْدَهُ فَوْقَ
عَرْشِهِ: إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي»
“Ketika
Alloh menetapkan penciptaan, Dia menulis di sisi-Nya di atas Arsy-Nya: ‘Sungguh
rohmat-Ku telah mendahului murka-Ku.’”
7454. Diceritakan
kepada kami oleh Adam, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy, aku mendengar Zaid bin Wahb,
aku mendengar Abdulloh bin Mas’ud Rodhiyallohu ‘Anhu, Rosululloh ﷺ menceritakan kepada kami, dan beliau adalah Ash-Shodiq
Al-Mashduq (yang benar dan dibenarkan):
«أَنَّ خَلْقَ أَحَدِكُمْ يُجْمَعُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَهُ،
ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَهُ، ثُمَّ يُبْعَثُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيُؤْذَنُ
بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ، فَيَكْتُبُ: رِزْقَهُ، وَأَجَلَهُ، وَعَمَلَهُ، وَشَقِيٌّ
أَمْ سَعِيدٌ، ثُمَّ يَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ
بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى لاَ يَكُونُ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ إِلَّا
ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ
فَيَدْخُلُ النَّارَ، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ،
حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ
الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا»
“Sungguh
penciptaan salah seorang di antara kalian dikumpulkan di dalam perut ibunya selama
40 hari atau 40 malam, kemudian menjadi segumpal darah seperti itu, kemudian
menjadi segumpal daging seperti itu, kemudian diutus kepadanya Malaikat, lalu
ia diizinkan dengan empat kalimat. Maka ia menulis: rezekinya, ajalnya,
amalnya, dan apakah ia sengsara atau bahagia. Kemudian ditiupkan ruh ke
dalamnya. Sungguh salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan
amalan penduduk Surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan Surga
kecuali sehasta, lalu tulisan takdir mendahuluinya, maka ia beramal dengan
amalan penduduk Neraka lalu ia masuk Neraka. Sungguh salah seorang di antara
kalian benar-benar beramal dengan amalan penduduk Neraka, hingga tidak ada
jarak antara dirinya dengan Neraka kecuali sehasta, lalu tulisan takdir
mendahuluinya, maka ia beramal dengan amalan penduduk Surga lalu ia memasukinya.”
7455. Diceritakan
kepada kami oleh Kholla bin Yahya, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Umar bin Dzarr, aku mendengar ayahku menceritakan, dari Sa’id bin Jubair, dari
Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma: Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«يَا
جِبْرِيلُ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَزُورَنَا أَكْثَرَ مِمَّا تَزُورُنَا»، فَنَزَلَتْ: ﴿وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ
رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا﴾ [مريم: 64] إِلَى آخِرِ
الآيَةِ
“Wahai
Jibril, apa yang menghalangimu untuk lebih sering mengunjungi kami dari
biasanya?” Maka turunlah ayat: “Tidaklah kami turun melainkan dengan perintah
Robbmu. Milik-Nya apa yang ada di hadapan kita dan apa yang ada di belakang
kita…” [Maryam: 64] hingga akhir ayat. Beliau bersabda: “Inilah jawaban untuk
Muhammad ﷺ.”
7456. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Waki’, dari
Al-A’masy, dari Ibrohim, dari Alqomah, dari Abdulloh, ia berkata: Aku berjalan
bersama Rosululloh ﷺ di
sebuah kebun di Madinah, beliau sedang bersandar pada sebatang pelepah kurma.
Lalu beliau melewati sekelompok orang Yahudi. Maka sebagian mereka berkata
kepada sebagian yang lain: “Tanyakan kepadanya tentang ruh.” Sebagian mereka
berkata: “Jangan tanyakan kepadanya tentang ruh.” Mereka bertanya kepadanya. Beliau
berdiri bersandar pada pelepah kurma, dan aku di belakang beliau. Aku menyangka
bahwa beliau sedang menerima wahyu. Lalu beliau bersabda:
﴿وَيَسْأَلُونَكَ
عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ العِلْمِ
إِلَّا قَلِيلًا﴾
“Mereka
bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Robbku, dan
tidaklah kalian diberi ilmu melainkan sedikit.” [Al-Isro: 85]. Maka sebagian
mereka berkata kepada sebagian yang lain: “Kami sudah katakan kepada kalian
jangan tanyakan kepadanya.”
7457. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Abu
Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh: Bahwasanya Rosululloh ﷺ bersabda:
«تَكَفَّلَ
اللَّهُ لِمَنْ جَاهَدَ فِي سَبِيلِهِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا الجِهَادُ فِي
سَبِيلِهِ وَتَصْدِيقُ كَلِمَاتِهِ، بِأَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، أَوْ يَرْجِعَهُ
إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ، مَعَ مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ
غَنِيمَةٍ»
“Alloh
menjamin bagi siapa saja yang berjihad di jalan-Nya, tidak ada yang
mengeluarkannya kecuali jihad di jalan-Nya dan membenarkan Kalimat-kalimat-Nya,
yaitu dengan memasukkannya ke dalam Surga, atau mengembalikannya ke tempat
tinggalnya yang ia tinggalkan, dengan apa yang ia peroleh berupa pahala atau
harta rampasan perang.”
7458. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Katsir, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Al-A’masy, dari Abu Wa’il, dari Abu Musa, ia berkata: Seorang
laki-laki datang kepada Nabi ﷺ,
lalu laki-laki itu berkata: “Seseorang berperang karena semangat kesukuan,
berperang karena keberanian, dan berperang karena riya. Manakah di antara itu yang
termasuk di jalan Alloh?” Beliau bersabda:
«مَنْ قَاتَلَ
لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ العُلْيَا، فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»
“Siapa
yang berperang agar Kalimat Alloh menjadi yang paling tinggi, maka ia di jalan
Alloh.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh Firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami
menghendaki sesuatu itu, Kami hanya mengatakan kepadanya: ‘Jadilah!’, maka
jadilah ia” [An-Nahl: 40]
﴿إِنَّمَا
قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ﴾ [النحل:
40]
7459.
Diceritakan kepada kami oleh Syihab bin Abbad, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Ibrohim bin Humaid, dari Ismail, dari Qois, dari Al-Mughiroh bin Syu’bah,
ia berkata: Aku mendengar Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لاَ يَزَالُ
مِنْ أُمَّتِي قَوْمٌ ظَاهِرِينَ عَلَى النَّاسِ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ
اللَّهِ»
“Akan
senantiasa ada di antara umatku suatu kaum yang tetap tampak (menang) di atas
manusia, hingga datang urusan Alloh kepada mereka (yakni Kiamat).”
7460. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Humaidi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-Walid
bin Muslim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ibnu Jabir, ia berkata:
Diceritakan kepadaku oleh Umair bin Hani’, bahwasanya ia mendengar Mu’awiyah,
ia berkata: Aku mendengar Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لاَ يَزَالُ
مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، مَا يَضُرُّهُمْ مَنْ
كَذَّبَهُمْ وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى
ذَلِكَ»
“Akan
senantiasa ada di antara umatku suatu golongan yang menegakkan perintah Alloh,
tidak akan membahayakan mereka orang yang mendustakan mereka dan tidak pula
orang yang menentang mereka, hingga datang urusan Alloh dan mereka tetap dalam
keadaan itu.”
Malik bin
Yukhomir berkata: Aku mendengar Mu’adz berkata: “Mereka berada di Syam.” Mu’awiyah
berkata: “Ini Malik mengklaim bahwa ia mendengar Mu’adz berkata: ‘Mereka berada
di Syam.’”
7461. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Abdulloh bin Abi Husain, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Nafi’
bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rosululloh ﷺ berdiri di hadapan Musailamah (pengaku Nabi) bersama para pengikutnya,
lalu beliau bersabda:
«لَوْ
سَأَلْتَنِي هَذِهِ القِطْعَةَ مَا أَعْطَيْتُكَهَا، وَلَنْ تَعْدُوَ أَمْرَ
اللَّهِ فِيكَ، وَلَئِنْ أَدْبَرْتَ لَيَعْقِرَنَّكَ اللَّهُ»
“Seandainya
engkau meminta kepadaku potongan (kenabian/pemerintahan) ini, aku tidak akan
memberikannya kepadamu. Engkau tidak akan melampaui perintah Alloh mengenai
dirimu. Sungguh jika engkau berpaling, niscaya Alloh akan membinasakanmu.”
7462. Diceritakan
kepada kami oleh Musa bin Ismail, dari Abdul Wahid, dari Al-A’masy, dari
Ibrohim, dari Alqomah, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: Ketika aku berjalan
bersama Rosululloh ﷺ di
suatu kebun di Madinah, beliau bersandar pada pelepah kurma yang bersamanya.
Lalu kami melewati beberapa orang Yahudi. Maka sebagian mereka berkata kepada
sebagian yang lain: “Tanyakan kepadanya tentang ruh.” Maka sebagian mereka
berkata: “Jangan tanyakan kepadanya agar ia tidak memberikan sesuatu yang
kalian benci.” Maka sebagian mereka berkata: “Kami pasti akan bertanya
kepadanya.” Lalu seorang laki-laki dari mereka berdiri menghampiri beliau dan berkata:
“Wahai Abul Qosim, apa itu ruh?” Nabi ﷺ
diam tidak menjawabnya, dan aku tahu bahwa beliau sedang menerima wahyu. Lalu
beliau bersabda:
(وَيَسْأَلُونَكَ
عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتُوا مِنَ العِلْمِ
إِلَّا قَلِيلًا)
“Mereka
bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Robbku, dan
tidaklah kalian diberi ilmu melainkan sedikit.” [Al-Isro: 85]
Al-A’masy
berkata: “Demikianlah dalam bacaan kami.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Katakanlah: ‘Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Robbku, niscaya habislah lautan itu sebelum habis
(ditulis) kalimat-kalimat Robbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu
(pula)’” [Al-Kahfi: 109]
﴿قُلْ
لَوْ كَانَ البَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ البَحْرُ قَبْلَ أَنْ
تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا﴾ [الكهف: 109]
﴿وَلَوْ أَنَّ مَا فِي الأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلاَمٌ
وَالبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ
اللَّهِ﴾،
“Sekiranya
pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan
kepadanya tujuh lautan (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis
kalimat-kalimat Alloh.” (QS. Luqman)
﴿إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى العَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا
وَالشَّمْسَ وَالقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الخَلْقُ
وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ العَالَمِينَ﴾ «﴿سَخَّرَ﴾ [التوبة: 79]: «ذَلَّلَ»
“Sungguh
Robbmu ialah Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu
Dia tinggi di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Alloh. Maha Suci Alloh, Robb semesta alam.” [Al-A’raf:
54]. {Dia menundukkan}: “Dia jadikan tunduk.”
7463. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Yusuf, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ bersabda:
«تَكَفَّلَ
اللَّهُ لِمَنْ جَاهَدَ فِي سَبِيلِهِ، لاَ يُخْرِجُهُ مِنْ بَيْتِهِ إِلَّا
الجِهَادُ فِي سَبِيلِهِ وَتَصْدِيقُ كَلِمَتِهِ، أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، أَوْ
يَرُدَّهُ إِلَى مَسْكَنِهِ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ»
“Alloh
menjamin bagi siapa saja yang berjihad di jalan-Nya, tidak ada yang
mengeluarkannya dari rumahnya kecuali jihad di jalan-Nya dan membenarkan
Firman-Nya, bahwa Dia akan memasukkannya ke dalam Surga, atau mengembalikannya
ke tempat tinggalnya dengan apa yang ia peroleh berupa pahala atau harta
rampasan perang.”
Bab
Kehendak dan Irodat: “Kamu tidak menghendaki melainkan (jika) Alloh menghendaki”
[Al-Insan: 30]
﴿وَمَا
تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ﴾
وَقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: ﴿تُؤْتِي المُلْكَ مَنْ
تَشَاءُ﴾ [آل عمران: 26]، ﴿وَلاَ تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ
ذَلِكَ غَدًا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ﴾ [الكهف: 24]، ﴿إِنَّكَ لاَ
تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ﴾ [القصص: 56]
قَالَ سَعِيدُ بْنُ المُسَيِّبِ، عَنْ أَبِيهِ: نَزَلَتْ فِي أَبِي طَالِبٍ ﴿يُرِيدُ
اللَّهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ العُسْرَ﴾ [البقرة: 185]
Dan Firman
Alloh Ta’ala: {Engkau berikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki}
[Ali Imron: 26], {Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu: “Sungguh
aku akan mengerjakannya besok,” kecuali (dengan menyebut): “Insya Alloh”}
[Al-Kahfi: 23-24], {Sungguh engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang engkau kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki} [Al-Qoshosh: 56]. Sa’id bin Al-Musayyib berkata, dari ayahnya: “Ayat
itu turun mengenai Abu Tholib.” {Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu} [Al-Baqoroh: 185].
7464. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul
Warits, dari Abdul Aziz, dari Anas, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«إِذَا
دَعَوْتُمُ اللَّهَ فَاعْزِمُوا فِي الدُّعَاءِ، وَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ إِنْ
شِئْتَ فَأَعْطِنِي، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ مُسْتَكْرِهَ لَهُ»
“Apabila
kalian berdoa kepada Alloh, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, dan
janganlah salah seorang di antara kalian berkata: ‘Jika Engkau mau, berilah
aku,’ karena sungguh Alloh tidak ada yang memaksa-Nya.”
7465. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Az-Zuhri, dan diceritakan kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan
kepadaku oleh saudaraku Abdul Hamid, dari Sulaiman, dari Muhammad bin Abi Atiq,
dari Ibnu Syihab, dari Ali bin Husain, bahwasanya Husain bin Ali, ‘alaihimas
Salam, memberitahunya: Ali bin Abi Tholib memberitahunya bahwa Rosululloh ﷺ mendatangi beliau dan Fathimah putri Rosululloh ﷺ pada suatu malam, lalu beliau bersabda kepada mereka: “Tidakkah
kalian Sholat (malam)?” Ali berkata: Maka aku berkata: “Wahai Rosululloh, sungguh
jiwa kami ada di Tangan Alloh, maka apabila Dia menghendaki untuk membangkitkan
kami, Dia akan membangkitkan kami.” Maka Rosululloh ﷺ beranjak pergi ketika aku mengatakan itu, dan beliau tidak
menjawabku sedikit pun. Kemudian aku mendengar beliau, ketika beliau berbalik,
memukul pahanya dan berkata:
﴿وَكَانَ
الإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا﴾
“Manusia
adalah makhluk yang paling banyak membantah.” [Al-Kahfi: 54].
7466. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Sinan, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Fulaih, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hilal bin Ali, dari Atho’ bin
Yasar, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu: Bahwasanya Rosululloh ﷺ bersabda:
«مَثَلُ
المُؤْمِنِ كَمَثَلِ خَامَةِ الزَّرْعِ يَفِيءُ وَرَقُهُ مِنْ حَيْثُ أَتَتْهَا الرِّيحُ
تُكَفِّئُهَا، فَإِذَا سَكَنَتِ اعْتَدَلَتْ، وَكَذَلِكَ المُؤْمِنُ يُكَفَّأُ
بِالْبَلاَءِ، وَمَثَلُ الكَافِرِ كَمَثَلِ الأَرْزَةِ صَمَّاءَ مُعْتَدِلَةً
حَتَّى يَقْصِمَهَا اللَّهُ إِذَا شَاءَ»
“Perumpamaan
seorang Mukmin adalah seperti tanaman muda (padi atau gandum) yang daunnya
bergoyang ke mana pun angin datang menerpanya. Apabila angin reda, ia kembali
tegak. Demikian pula seorang Mukmin digoyangkan oleh bala. Sementara
perumpamaan orang kafir adalah seperti pohon arza (cedar) yang tegak
kokoh hingga Alloh mematahkannya apabila Dia menghendaki.”
7467. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Hakam bin Nafi’, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Syu’aib, dari Az-Zuhri, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Salim bin
Abdillah, bahwasanya Abdulloh bin Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma berkata: Aku
mendengar Rosululloh ﷺ
ketika beliau berdiri di atas mimbar, bersabda:
«إِنَّمَا بَقَاؤُكُمْ فِيمَا سَلَفَ قَبْلَكُمْ مِنَ
الأُمَمِ، كَمَا بَيْنَ صَلاَةِ العَصْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ، أُعْطِيَ
أَهْلُ التَّوْرَاةِ التَّوْرَاةَ، فَعَمِلُوا بِهَا حَتَّى انْتَصَفَ النَّهَارُ
ثُمَّ عَجَزُوا، فَأُعْطُوا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، ثُمَّ أُعْطِيَ أَهْلُ
الإِنْجِيلِ الإِنْجِيلَ، فَعَمِلُوا بِهِ حَتَّى صَلاَةِ العَصْرِ ثُمَّ
عَجَزُوا، فَأُعْطُوا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، ثُمَّ أُعْطِيتُمُ القُرْآنَ،
فَعَمِلْتُمْ بِهِ حَتَّى غُرُوبِ الشَّمْسِ، فَأُعْطِيتُمْ قِيرَاطَيْنِ
قِيرَاطَيْنِ، قَالَ أَهْلُ التَّوْرَاةِ: رَبَّنَا هَؤُلاَءِ أَقَلُّ عَمَلًا
وَأَكْثَرُ أَجْرًا؟ قَالَ: هَلْ ظَلَمْتُكُمْ مِنْ أَجْرِكُمْ مِنْ شَيْءٍ؟
قَالُوا: لاَ، فَقَالَ: فَذَلِكَ فَضْلِي أُوتِيهِ مَنْ أَشَاءُ»
“Sungguh
keberadaan kalian di antara umat-umat sebelum kalian adalah seperti waktu
antara Sholat Ashar hingga terbenam matahari. Ahli Taurot diberi Taurot, lalu
mereka mengamalkannya hingga tengah hari, kemudian mereka lemah (tidak mampu
melanjutkan), maka mereka diberi qiroth demi qiroth. Kemudian
Ahli Injil diberi Injil, lalu mereka mengamalkannya hingga Sholat Ashar,
kemudian mereka lemah, maka mereka diberi qiroth demi qiroth.
Kemudian kalian diberi Al-Qur’an, lalu kalian mengamalkannya hingga terbenam
matahari, maka kalian diberi dua qiroth demi dua qiroth. Ahli
Taurot berkata: ‘Robb kami, mereka ini lebih sedikit amalnya namun lebih banyak
pahalanya?’ Dia berfirman: ‘Apakah Aku menzholimi kalian dari pahala kalian
sedikit pun?’ Mereka menjawab: ‘Tidak.’ Maka Dia berfirman: ‘Itulah karunia-Ku,
Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.’”
7468. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh Al-Musnadi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hisyam, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ma’mar, dari Az-Zuhri, dari
Abu Idris, dari Ubadah bin Ash-Shomit, ia berkata: Aku berbai’at kepada
Rosululloh ﷺ di antara
sekelompok orang. Lalu beliau bersabda:
«أُبَايِعُكُمْ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ
شَيْئًا، وَلاَ تَسْرِقُوا، وَلاَ تَزْنُوا، وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلاَدَكُمْ،
وَلاَ تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ،
وَلاَ تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ، فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ،
وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَأُخِذَ بِهِ فِي الدُّنْيَا، فَهُوَ لَهُ
كَفَّارَةٌ وَطَهُورٌ، وَمَنْ سَتَرَهُ اللَّهُ، فَذَلِكَ إِلَى اللَّهِ: إِنْ
شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ»
“Aku
membai’at kalian untuk tidak menyekutukan Alloh sedikit pun, dan tidak mencuri,
dan tidak berzina, dan tidak membunuh anak-anak kalian, dan tidak membuat
tuduhan dusta yang kalian rekayasa antara tangan dan kaki kalian, dan tidak
mendurhakai aku dalam kebaikan. Siapa di antara kalian yang menepati (bai’at
ini) maka pahalanya atas Alloh. Dan siapa yang melakukan sesuatu dari itu lalu
ia dihukum di dunia, maka itu adalah kafaroh (penghapus dosa) dan
pembersih baginya. Dan siapa yang Alloh menutupi (dosanya), maka itu urusan
Alloh: jika Dia menghendaki, Dia akan mengazabnya, dan jika Dia menghendaki,
Dia akan mengampuninya.”
7469. Diceritakan
kepada kami oleh Mu’alla bin Asad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Wuhaib, dari Ayyub, dari Muhammad, dari Abu Huroiroh: Nabi Alloh Sulaiman ‘Alaihis
Salam memiliki 60 istri. Maka ia berkata: “Aku akan menggauli istri-istriku
malam ini, maka setiap wanita akan hamil, dan akan melahirkan seorang kesatria
yang berperang di jalan Alloh.” Maka ia menggauli istri-istrinya, namun tidak
ada yang melahirkan darinya kecuali seorang wanita yang melahirkan separuh anak
laki-laki (yakni cacat atau struk). Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لَوْ كَانَ
سُلَيْمَانُ اسْتَثْنَى لَحَمَلَتْ كُلُّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ، فَوَلَدَتْ
فَارِسًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»
“Seandainya
Sulaiman mengucapkan ‘in syaa Alloh’ (jika Alloh menghendaki), niscaya
setiap wanita di antara mereka akan hamil, lalu melahirkan seorang kesatria
yang berperang di jalan Alloh.”
7470. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul
Wahhab Ats-Tsaqofi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Kholid Al-Haddza’,
dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma: Bahwasanya
Rosululloh ﷺ
masuk menjenguk seorang Arab badui. Lalu beliau bersabda:
«لاَ بَأْسَ
عَلَيْكَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Tidak
mengapa bagimu, (ini adalah) pembersih (dosa) in syaa Alloh (jika Alloh
menghendaki).” Orang Arob badui itu berkata: “Pembersih? Bahkan ini adalah
demam yang mendidih pada seorang tua yang akan membawanya ke kuburan.” Nabi ﷺ bersabda: “Baiklah, jika begitu.”
7471. Diceritakan
kepada kami oleh Ibnu Salam, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Husyaim,
dari Hushoin, dari Abdulloh bin Abi Qotadah, dari ayahnya, ketika mereka
tertidur dari Sholat (dalam rombongan safar), Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ
قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ، وَرَدَّهَا حِينَ شَاءَ»
“Sungguh
Alloh menggenggam ruh-ruh kalian (hingga tidur) ketika Dia menghendaki, dan
mengembalikannya (dengan bangun) ketika Dia menghendaki.” Maka mereka
menyelesaikan hajat mereka (seperti bab/bak), dan berwudhu hingga matahari
terbit dan memutih, lalu beliau berdiri dan Sholat.
7472. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Qoza’ah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ibrohim, dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah, dan Al-A’roj, dan diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh saudaraku, dari
Sulaiman, dari Muhammad bin Abi Atiq, dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah bin
Abdur-Rohman, dan Sa’id bin Al-Musayyib, bahwasanya Abu Huroiroh berkata:
Seorang laki-laki dari kaum Muslimin dan seorang laki-laki dari Yahudi saling
mencaci maki. Lalu orang Muslim itu berkata: “Demi Dzat yang memilih Muhammad
di atas seluruh alam,” dalam sumpah yang ia ucapkan. Maka orang Yahudi itu
berkata: “Demi Dzat yang memilih Musa di atas seluruh alam.” Maka orang Muslim
itu mengangkat tangannya saat itu dan menampar orang Yahudi itu. Maka orang
Yahudi itu pergi kepada Rosululloh ﷺ,
lalu ia memberitahukan kepada beliau tentang apa yang terjadi antara dirinya
dan orang Muslim itu. Maka Nabi ﷺ
bersabda:
«لاَ
تُخَيِّرُونِي عَلَى مُوسَى، فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ،
فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ، فَإِذَا مُوسَى بَاطِشٌ بِجَانِبِ العَرْشِ،
فَلاَ أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ فَأَفَاقَ قَبْلِي، أَوْ كَانَ مِمَّنِ
اسْتَثْنَى اللَّهُ»
“Janganlah
kalian membandingkan aku dengan Musa. Manusia akan pingsan pada Hari Kiamat,
aku adalah orang yang pertama kali sadar. Ternyata Musa sedang memegang sisi
Arsy. Aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan lalu sadar
sebelumku, ataukah ia termasuk orang yang Alloh kecualikan (pingsan).”
7473. Diceritakan
kepada kami oleh Ishaq bin Abi Isa, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Yazid bin Harun, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’bah, dari
Qotadah, dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘Anhu, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«المَدِينَةُ
يَأْتِيهَا الدَّجَّالُ، فَيَجِدُ المَلاَئِكَةَ يَحْرُسُونَهَا فَلاَ يَقْرَبُهَا
الدَّجَّالُ، وَلاَ الطَّاعُونُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Dajjal
akan datang ke Madinah, lalu ia mendapati para Malaikat menjaganya. Dajjal
tidak akan mendekatinya, dan wabah penyakit pun tidak, in syaa Alloh
(jika Alloh menghendaki).”
7474. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Az-Zuhri, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abu Salamah bin
Abdur-Rohman, bahwasanya Abu Huroiroh berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«لِكُلِّ
نَبِيٍّ دَعْوَةٌ، فَأُرِيدُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ أَخْتَبِيَ دَعْوَتِي،
شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ القِيَامَةِ»
“Setiap
Nabi memiliki doa, maka aku ingin, in syaa Alloh (jika Alloh
menghendaki), untuk menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada Hari
Kiamat.”
7475. Diceritakan
kepada kami oleh Yasarah bin Shofwan bin Jamil Al-Lakhmi, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Ibrohim bin Sa’ad, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin
Al-Musayyib, dari Abu Huroiroh, ia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda:
«بَيْنَا أَنَا
نَائِمٌ رَأَيْتُنِي عَلَى قَلِيبٍ، فَنَزَعْتُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ أَنْزِعَ،
ثُمَّ أَخَذَهَا ابْنُ أَبِي قُحَافَةَ فَنَزَعَ ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ وَفِي
نَزْعِهِ ضَعْفٌ، وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ، ثُمَّ أَخَذَهَا عُمَرُ فَاسْتَحَالَتْ
غَرْبًا، فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا مِنَ النَّاسِ يَفْرِي فَرِيَّهُ حَتَّى ضَرَبَ
النَّاسُ حَوْلَهُ بِعَطَنٍ»
“Ketika aku
tidur, aku melihat diriku berada di atas sumur. Lalu aku menimba air sebanyak
yang Alloh kehendaki untuk kutimba. Kemudian anak Abu Quhafah (Abu Bakr)
mengambilnya, lalu ia menimba satu atau dua timba, dan dalam penimbaannya ada
kelemahan, dan Alloh mengampuninya. Kemudian Umar mengambilnya, lalu ia berubah
menjadi timba besar. Aku tidak melihat seorang pun yang jenius di antara
manusia yang bekerja sepertinya, hingga manusia di sekitarnya menggiring unta-unta
mereka di tempat minum.”
7476. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Al-Ala’, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abu Usamah, dari Buraid, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata: Apabila
Nabi ﷺ
didatangi oleh seorang peminta – dan terkadang ia berkata: seorang peminta
datang kepadanya – atau orang yang memiliki hajat, beliau bersabda:
«اشْفَعُوا
فَلْتُؤْجَرُوا وَيَقْضِي اللَّهُ عَلَى لِسَانِ رَسُولِهِ مَا شَاءَ»
“Berilah
syafaat (bantulah), niscaya kalian akan diberi pahala, dan Alloh akan
memutuskan melalui lisan Rosul-Nya apa yang Dia kehendaki.”
7477. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdur-Rozzaq,
dari Ma’mar, dari Hammam, ia mendengar Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«لاَ يَقُلْ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ
شِئْتَ، ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ، ارْزُقْنِي إِنْ شِئْتَ، وَليَعْزِمْ
مَسْأَلَتَهُ، إِنَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ، لاَ مُكْرِهَ لَهُ»
“Janganlah
salah seorang di antara kalian berkata: ‘Ya Alloh, ampunilah aku jika Engkau
menghendaki, rohmati aku jika Engkau menghendaki, berilah aku rezeki jika
Engkau menghendaki.’ Hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permintaannya,
karena sungguh Dia berbuat apa yang Dia kehendaki, tidak ada yang memaksa-Nya.”
7478. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abu Hafsh Amr, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-Awza’i, ia
berkata: Diceritakan kepadaku oleh Ibnu Syihab, dari Ubaidulloh bin Abdillah
bin Utbah bin Mas’ud, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma: Bahwasanya
ia dan Al-Hurr bin Qois bin Hishn Al-Fazzari berselisih paham tentang Shohabat
Musa, apakah dia Khodir? Lalu Ubay bin Ka’b Al-Anshori melewati keduanya, maka
Ibnu Abbas memanggilnya dan berkata: “Sungguh aku dan temanku ini berselisih
paham tentang Shohabat Musa yang meminta jalan untuk menemuinya. Apakah engkau
pernah mendengar Rosululloh ﷺ
menyebutkan kisahnya?” Ia berkata: “Ya, sungguh aku mendengar Rosululloh ﷺ bersabda:
«بَيْنَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ
جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ: هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ؟ فَقَالَ مُوسَى:
لاَ، فَأُوحِيَ إِلَى مُوسَى، بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ، فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ
إِلَى لُقِيِّهِ، فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الحُوتَ آيَةً، وَقِيلَ لَهُ إِذَا
فَقَدْتَ الحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ، فَكَانَ مُوسَى يَتْبَعُ
أَثَرَ الحُوتِ فِي البَحْرِ، فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى: (أَرَأَيْتَ إِذْ
أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا
الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ)، قَالَ مُوسَى: (ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي
فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا)، فَوَجَدَا خَضِرًا، وَكَانَ مِنْ
شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ اللَّهُ»
‘Ketika
Musa berada di antara kaum Bani Isroil, tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu
berkata: ‘Apakah engkau mengetahui seseorang yang lebih alim darimu?’ Musa
menjawab: ‘Tidak.’ Maka diwahyukan kepada Musa: ‘Ya, hamba Kami Khodir.’ Maka
Musa meminta jalan untuk menemuinya, lalu Alloh menjadikan ikan sebagai tanda
baginya, dan dikatakan kepadanya: ‘Apabila engkau kehilangan ikan itu, maka
kembalilah, karena engkau akan menemuinya.’ Maka Musa mengikuti jejak ikan itu
di laut. Pelayannya berkata kepada Musa: {Tahukah kamu ketika kita mencari naungan
di batu tadi, maka sungguh aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu, dan tidak
ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan} [Al-Kahfi: 63].
Musa berkata: {Itulah tempat yang kita cari.} {Lalu keduanya kembali mengikuti
jejak mereka yang dahulu} [Al-Kahfi: 64]. Maka mereka menemukan Khodir, dan
terjadi pada keduanya seperti yang Alloh kisahkan.”
7479. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Az-Zuhri, dan Ahmad bin Sholih berkata, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Ibnu Wahb, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Yunus, dari Ibnu
Syihab, dari Abu Salamah bin Abdur-Rohman, dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh ﷺ, beliau bersabda:
«نَنْزِلُ غَدًا
إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِخَيْفِ بَنِي كِنَانَةَ، حَيْثُ تَقَاسَمُوا عَلَى الكُفْرِ»
“Kita
akan singgah besok in syaa Alloh (jika Alloh menghendaki) di halaman
Bani Kinanah, tempat dahulu mereka bersepakat dalam kekufuran.” Yang beliau
maksud adalah Al-Muhashshob.
7480. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Ibnu Uyainah, dari Amr, dari Abu Al-Abbas, dari Abdulloh bin Umar, ia
berkata: Nabi ﷺ
mengepung penduduk Thoif namun tidak berhasil menaklukkannya. Lalu beliau
bersabda:
«إِنَّا
قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ»،
فَقَالَ المُسْلِمُونَ: نَقْفُلُ وَلَمْ نَفْتَحْ، قَالَ: «فَاغْدُوا عَلَى
القِتَالِ»، فَغَدَوْا فَأَصَابَتْهُمْ جِرَاحَاتٌ، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «إِنَّا
قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Sungguh
kita akan pulang besok in syaa Alloh (jika Alloh menghendaki).” Maka
kaum Muslimin berkata: “Kita pulang padahal belum menaklukkannya?” Beliau
bersabda: “Berangkatlah untuk berperang!” Maka mereka berangkat dan mereka
menderita luka-luka. Nabi ﷺ
bersabda: “Sungguh kita akan pulang besok in syaa Alloh (jika Alloh
menghendaki).” Maka seolah-olah hal itu membuat mereka senang, lalu Rosululloh ﷺ tersenyum.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Tiadalah berguna syafaat di sisi Alloh melainkan bagi
orang yang telah diizinkan-Nya. Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan
dari hati mereka, mereka berkata: ‘Apakah yang telah difirmankan Robbmu?’
Mereka menjawab: ‘Yang benar,’ dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”
[Saba’: 23]
﴿وَلاَ
تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ
عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الحَقَّ وَهُوَ
العَلِيُّ الكَبِيرُ﴾ [سبأ: 23]
“Dia
tidak berkata: ‘Apakah yang diciptakan Robbmu?’”
Dia Jalla
Dzikruh berfirman:
﴿مَنْ
ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ﴾ [البقرة: 255]
“Siapakah
yang dapat memberi syafaat di sisi Alloh tanpa izin-Nya?” [Al-Baqoroh: 255].
Masruq
berkata, dari Ibnu Mas’ud: “Apabila Alloh berbicara dengan wahyu, penduduk
langit mendengar sesuatu. Apabila ketakutan telah dihilangkan dari hati mereka
dan suara telah tenang, mereka mengetahui bahwa itu adalah kebenaran dan mereka
berseru:
﴿مَاذَا
قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الحَقَّ﴾
‘Apakah
yang telah difirmankan Robbmu? Mereka menjawab: ‘Yang benar.’ [Saba’: 23].”
Disebutkan
dari Jabir, dari Abdulloh bin Unais, ia berkata: Aku mendengar Rosululloh ﷺ bersabda:
«يَحْشُرُ اللَّهُ العِبَادَ، فَيُنَادِيهِمْ بِصَوْتٍ
يَسْمَعُهُ مَنْ بَعُدَ كَمَا يَسْمَعُهُ مَنْ قَرُبَ: أَنَا المَلِكُ، أَنَا
الدَّيَّانُ»
“Alloh
akan mengumpulkan hamba-hamba-Nya, lalu Dia menyeru mereka dengan suara yang
didengar oleh orang yang jauh sebagaimana didengar oleh orang yang dekat: ‘Akulah
Al-Malik (Sang Raja), Akulah Ad-Dayyan (Sang Pembalas/Penghitung).’”
7481. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Amr, dari Ikrimah, dari Abu Huroiroh, ia menyampaikannya kepada
Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«إِذَا قَضَى اللَّهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ، ضَرَبَتِ
المَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ، كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى
صَفْوَانٍ قَالَ - عَلِيٌّ: وَقَالَ غَيْرُهُ:
صَفْوَانٍ يَنْفُذُهُمْ ذَلِكَ - فَإِذَا: ﴿فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ
قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الحَقَّ وَهُوَ العَلِيُّ الكَبِيرُ﴾
[سبأ: 23] »
“Apabila
Alloh menetapkan suatu urusan di langit, maka para Malaikat memukulkan
sayap-sayap mereka, tunduk kepada Firman-Nya, seolah-olah itu adalah rantai di
atas batu licin.” --Ali berkata: Selain dia berkata: -- ‘Batu licin yang
menembus mereka.’” Maka: {Apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka,
mereka berkata: “Apakah yang telah difirmankan Robbmu?” Mereka menjawab: “Yang
benar,” dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar} [Saba’: 23].
Ali
berkata, dan diceritakan kepada kami oleh Sufyan, ia berkata: Diceritakan
kepada kami oleh Amr, dari Ikrimah, dari Abu Huroiroh dengan hadits ini. Sufyan
berkata: Amr berkata: Aku mendengar Ikrimah: Diceritakan kepada kami oleh Abu Huroiroh.
Ali berkata: Aku bertanya kepada Sufyan: Apakah ia berkata: Aku mendengar
Ikrimah, ia berkata: Aku mendengar Abu Huroiroh? Ia menjawab: Ya. Aku bertanya
kepada Sufyan: Sungguh seseorang meriwayatkan dari Amr, dari Ikrimah, dari Abu Huroiroh,
ia mengangkatnya: Bahwasanya ia membaca: (furrigho --telah dikosongkan).
Sufyan berkata: Demikianlah Amr membaca, aku tidak tahu apakah ia mendengarnya
demikian atau tidak? Sufyan berkata: “Itulah bacaan kami.”
7482. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, dari Uqoil, dari Ibnu Syihab, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh
Abu Salamah bin Abdur-Rohman, dari Abu Huroiroh, bahwasanya ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَا أَذِنَ
اللَّهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِلنَّبِيِّ ﷺ يَتَغَنَّى بِالقُرْآنِ»
“Alloh
tidak mendengarkan sesuatu seperti Dia mendengarkan Nabi ﷺ melantunkan Al-Qur’an.” Seorang Shohabatnya berkata: “Maksudnya:
ia mengeraskan suaranya dengannya.”
7483. Diceritakan
kepada kami oleh Umar bin Hafsh bin Ghiyats, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh ayahku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Sholih, dari Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallohu
‘Anhu, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَقُولُ اللَّهُ: يَا آدَمُ، فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ
وَسَعْدَيْكَ، فَيُنَادَى بِصَوْتٍ: إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكَ أَنْ تُخْرِجَ مِنْ
ذُرِّيَّتِكَ بَعْثًا إِلَى النَّارِ»
“Alloh
berfirman: ‘Wahai Adam!’ Maka ia berkata: ‘Labbaik wa Sa’daik (Aku
penuhi panggilan-Mu dan kebahagiaan bagi-Mu).’ Lalu diserukan dengan suara: ‘Sungguh
Alloh memerintahkanmu untuk mengeluarkan dari keturunanmu rombongan menuju
Neraka.’”
7484. Diceritakan
kepada kami oleh Ubaid bin Ismail, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu
Usamah, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha,
ia berkata: “Aku tidak pernah cemburu kepada seorang wanita seperti aku cemburu
kepada Khodijah. Sungguh Robbnya memerintahkannya untuk memberinya kabar
gembira tentang sebuah istana di Surga.”
Bab
Pembicaraan Robb dengan Jibril, dan Seruan Alloh kepada Para Malaikat
Ma’mar
berkata tentang firman Allah:
﴿وَإِنَّكَ
لَتُلَقَّى القُرْآنَ﴾
“‘Sungguh
engkau benar-benar menerima Al-Qur’an.’” [An-Naml: 6] Yaitu diturunkan kepadamu
dan engkau menerimanya, yaitu engkau mengambilnya dari mereka.”
Dan
semisalnya:
﴿فَتَلَقَّى
آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ﴾
“Lalu
Adam menerima dari Robbnya beberapa kalimat.” [Al-Baqoroh: 37]
7485. Diceritakan
kepadaku oleh Ishaq, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdush-Shomad, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdur-Rohman yaitu Ibnu Abdulloh bin
Dinar, dari ayahnya, dari Abu Sholih, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu,
ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا
نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ، فَيُحِبُّهُ
جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي جِبْرِيلُ فِي السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ
فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، وَيُوضَعُ لَهُ القَبُولُ
فِي أَهْلِ الأَرْضِ»
“Sungguh
Alloh Tabaroka wa Ta’ala apabila mencintai seorang hamba, Dia menyeru
Jibril: ‘Sungguh Alloh telah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Maka
Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru di langit: ‘Sungguh Alloh telah
mencintai si Fulan, maka cintailah dia!’ Maka penduduk langit mencintainya, dan
diletakkan baginya penerimaan di penduduk bumi.”
7486. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj,
dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ
وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ، وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلاَةِ العَصْرِ وَصَلاَةِ
الفَجْرِ، ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ، فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِهِمْ: كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي؟ فَيَقُولُونَ: تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ
يُصَلُّونَ، وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ»
“Bergantian
di antara kalian para Malaikat di malam hari dan para Malaikat di siang hari. Mereka
berkumpul pada Sholat Ashar dan Sholat Fajar. Kemudian naiklah para Malaikat
yang bermalam di tengah kalian, lalu Robb mereka bertanya kepada mereka – dan
Dia lebih mengetahui tentang mereka –: ‘Bagaimana kalian meninggalkan
hamba-hamba-Ku?’ Maka mereka menjawab: ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan
Sholat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan Sholat.’”
7487. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Basysyar, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Ghundar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari Wasil,
dari Al-Ma’rur, ia berkata: Aku mendengar Abu Dzarr, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
«أَتَانِي جِبْرِيلُ فَبَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ لاَ
يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: وَإِنْ سَرَقَ، وَإِنْ
زَنَى، قَالَ: وَإِنْ سَرَقَ، وَإِنْ زَنَى»
“Jibril
datang kepadaku lalu memberi kabar gembira kepadaku bahwa siapa yang meninggal
dunia tidak menyekutukan Alloh sedikit pun, niscaya ia masuk Surga.” Aku
berkata: “Meskipun ia mencuri, dan meskipun ia berzina?” Beliau bersabda: “Meskipun
ia mencuri, dan meskipun ia berzina.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya, dan para Malaikat pun
bersaksi” [An-Nisa’: 166]
﴿أَنْزَلَهُ
بِعِلْمِهِ وَالمَلاَئِكَةُ يَشْهَدُونَ﴾ [النساء: 166]
Mujahid
berkata:
﴿يَتَنَزَّلُ
الأَمْرُ بَيْنَهُنَّ﴾
“‘Perintah
(Alloh) turun di antara mereka.’ [Ath-Tholaq: 12] Yakni antara langit ketujuh
dan bumi ketujuh.”
7488. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu
Al-Ahwash, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Ishaq Al-Hamdani, dari
Al-Baro’ bin Azib, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَا فُلاَنُ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَقُلْ:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ،
وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً
وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ
بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ، فَإِنَّكَ
إِنْ مُتَّ فِي لَيْلَتِكَ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ، وَإِنْ أَصْبَحْتَ أَصَبْتَ
أَجْرًا»
“Wahai
Fulan, apabila engkau menuju ke tempat tidurmu, maka katakanlah: ‘Ya Alloh, aku
menyerahkan jiwaku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku
menyerahkan urusanku kepada-Mu, dan aku menyandarkan punggungku kepada-Mu,
dengan harapan dan rasa takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tidak
ada tempat menyelamatkan diri dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada
Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabimu yang Engkau utus.’ Maka sungguh
jika engkau meninggal dunia pada malam itu, engkau meninggal dalam keadaan fitroh.
Jika engkau bangun pagi, engkau akan mendapatkan pahala.”
7489. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Ismail bin Abi Kholid, dari Abdulloh bin Abi Aufa, ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda pada Perang Al-Ahzab:
«اللَّهُمَّ
مُنْزِلَ الكِتَابِ، سَرِيعَ الحِسَابِ، اهْزِمِ الأَحْزَابَ، وَزَلْزِلْ بِهِمْ»
“Ya
Alloh, Dzat Yang menurunkan Kitab, Yang Maha Cepat hisab-Nya, kalahkanlah
Al-Ahzab (pasukan sekutu), dan goncangkanlah mereka.”
Al-Humaidi
menambahkan, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Ibnu Abi Kholid, aku mendengar Abdulloh, aku
mendengar Nabi ﷺ.
7490. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, dari Husyaim, dari Abu Bisyr, dari Sa’id bin Jubair,
dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma: Mengenai
﴿وَلَا
تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا﴾
“Janganlah
engkau mengeraskan Sholatmu (yakni bacaan dalam Sholat) dan jangan pula
merendahkannya.” [Al-Isro: 110], ia berkata: “Ayat ini diturunkan ketika
Rosululloh ﷺ
bersembunyi di Makkah. Apabila beliau mengeraskan suaranya, orang-orang musyrik
akan mendengarnya, lalu mereka mencela Al-Qur’an dan Dzat yang menurunkannya
serta orang yang membawanya. Maka Alloh Ta’ala berfirman: {Janganlah engkau
mengeraskan Sholatmu dan jangan pula merendahkannya}: ‘Jangan mengeraskan Sholatmu
hingga orang-orang musyrik mendengarnya,’ {dan jangan pula merendahkannya} ‘dari
Shohabat-Shohabatmu sehingga engkau tidak membuat mereka mendengarnya,’
﴿وَابْتَغِ
بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا﴾
{dan
carilah jalan tengah di antara itu} [Al-Isro: 110] ‘Perdengarkanlah kepada
mereka dan jangan keraskan, sehingga mereka mengambil Al-Qur’an darimu.’”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Mereka bermaksud hendak merubah Firman Alloh” [Al-Fath:
15]
﴿يُرِيدُونَ
أَنْ يُبَدِّلُوا كَلاَمَ اللَّهِ﴾
[الفتح: 15]
﴿إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ﴾ [الطارق: 13] «حَقٌّ» ﴿وَمَا هُوَ بِالهَزْلِ﴾
[الطارق: 14] «بِاللَّعِبِ»
“Sungguh
Al-Qur’an itu benar-benar Firman yang memisahkan antara yang hak dan yang batil.”
[Ath-Thoriq: 13] yakni “benar”. “Sekali-kali bukanlah ia senda gurau,”
[Ath-Thorriq: 14] yakni – “permainan”.
7491. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Humaidi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Az-Zuhri, dari Sa’id bin Al-Musayyib,
dari Abu Huroiroh, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ
الدَّهْرَ: وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي الأَمْرُ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ
وَالنَّهَارَ»
“Alloh
Ta’ala berfirman: ‘Anak Adam menyakiti-Ku, ia mencaci maki masa (waktu), padahal
Aku pencipta masa itu. Di Tangan-Ku segala urusan, Aku membolak-balikkan malam
dan siang.’”
7492. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Nu’aim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-A’masy,
dari Abu Sholih, dari Abu Huroiroh, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ
جُنَّةٌ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ
يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
المِسْكِ»
“Alloh
‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan
membalasnya. Ia meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi Aku. Puasa
adalah perisai. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan: kegembiraan
ketika ia berbuka, dan kegembiraan ketika ia bertemu Robbnya. Bau mulut orang
yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh daripada bau misik.’”
7493. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Muhammad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abdur-Rozzaq, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ma’mar, dari
Hammam, dari Abu Huroiroh, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«بَيْنَمَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا خَرَّ عَلَيْهِ
رِجْلُ جَرَادٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ يَحْثِي فِي ثَوْبِهِ، فَنَادَى رَبُّهُ:
يَا أَيُّوبُ أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا تَرَى؟ قَالَ: بَلَى، يَا رَبِّ،
وَلَكِنْ لاَ غِنَى بِي عَنْ بَرَكَتِكَ»
“Ketika
Ayyub sedang mandi telanjang, jatuh kepadanya sekumpulan belalang emas. Maka ia
mulai mengumpulkannya ke dalam pakaiannya. Lalu Robbnya menyeru: ‘Wahai Ayyub,
bukankah Aku telah mencukupimu dari apa yang engkau lihat?’ Ia berkata: ‘Benar,
Ya Robbku, tetapi aku tidak merasa cukup dari berkah-Mu.’”[2]
7494. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Ibnu
Syihab, dari Abu Abdulloh Al-Aghorr, dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ bersabda:
«يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ
إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ:
مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ
يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ»
“Robb
kita Tabaroka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika
tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa
kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan
memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.’”
7495. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Az-Zinad, bahwasanya Al-A’roj, ia
menceritakan kepadanya bahwasanya ia mendengar Abu Huroiroh: Bahwasanya ia
mendengar Rosululloh ﷺ
bersabda:
«نَحْنُ
الآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ»
“Kita
adalah orang-orang yang terakhir (dalam zaman) tetapi yang terdepan (dalam
keutamaan) pada Hari Kiamat.”
7496. Dan
dengan isnad ini:
«قَالَ اللَّهُ:
أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ»
“Alloh
berfirman: ‘Berinfaklah, niscaya Aku akan berinfak (memberi) kepadamu.’”
7497. Diceritakan
kepada kami oleh Zuhair bin Harbb, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ibnu Fudhoil, dari Umaroh, dari Abu Zur’ah, dari Abu Huroiroh, lalu ia berkata
(dari Nabi ﷺ
dari Jibril):
«هَذِهِ
خَدِيجَةُ أَتَتْكَ بِإِنَاءٍ فِيهِ طَعَامٌ - أَوْ إِنَاءٍ فِيهِ شَرَابٌ -
فَأَقْرِئْهَا مِنْ رَبِّهَا السَّلاَمَ، وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ مِنْ قَصَبٍ لاَ
صَخَبَ فِيهِ، وَلاَ نَصَبَ»
“Khodijah
sebentar lagi akan datang kepadamu membawa wadah berisi makanan – atau wadah
berisi minuman – maka sampaikanlah salam dari Robbnya kepadanya, dan berilah
kabar gembira kepadanya tentang sebuah rumah di Surga yang terbuat dari emas
berongga, tidak ada kegaduhan di dalamnya, dan tidak ada kelelahan.”
7498. Diceritakan
kepada kami oleh Mu’adz bin Asad, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Abdulloh, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ma’mar, dari Hammam bin
Munabbih, dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
«قَالَ اللَّهُ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا
لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ»
“Alloh
berfirman: ‘Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholih apa yang
belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum
pernah terlintas di hati manusia.’”
7499. Diceritakan
kepada kami oleh Mahmud, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdur-Rozzaq,
ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ibnu Juraij, ia berkata: Diberitakan
kepadaku oleh Sulaiman Al-Ahwal, bahwasanya Thowus memberitahunya bahwasanya ia
mendengar Ibnu Abbas berkata: Apabila Nabi ﷺ
bertahajjud di malam hari, beliau berdoa:
«اللَّهُمَّ
لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ
قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ
الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ،
وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ
آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ،
وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا
أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ إِلَهِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ»
“Ya
Alloh, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi, bagi-Mu
segala puji, Engkau adalah Pemelihara langit dan bumi, dan bagi-Mu segala puji,
Engkau adalah Robb langit dan bumi serta siapa saja yang ada di dalamnya.
Engkau adalah Yang Haq, dan janji-Mu adalah haq (benar adanya), dan Firman-Mu
adalah haq, dan pertemuan dengan-Mu adalah haq, dan Surga adalah haq, dan
Neraka adalah haq, dan para Nabi adalah haq, dan Hari Kiamat adalah haq. Ya
Alloh, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku
bertawakal, kepada-Mu aku kembali, dengan-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku
mengadu. Maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang
aku sembunyikan dan yang aku nyatakan. Engkau adalah Ilahku (yang kusembah),
tidak ada yang berhak disembah selain Engkau.”
7500. Diceritakan
kepada kami oleh Hajjaj bin Minhal, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abdulloh bin Umar An-Numairi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Yunus
bin Yazid Al-Aili, ia berkata: Aku mendengar Az-Zuhri, ia berkata: Aku
mendengar Urwah bin Az-Zubair, dan Sa’id bin Al-Musayyib, dan Alqomah bin
Waqqosh, dan Ubaidulloh bin Abdillah, dari hadits Aisyah, istri Nabi ﷺ, ketika orang-orang penyebar berita bohong mengatakan apa yang
mereka katakan kepadanya. Lalu Alloh membersihkan namanya dari apa yang mereka
katakan. Setiap orang menceritakan kepadaku sebagian dari hadits yang ia
ceritakan kepadaku, dari Aisyah, ia berkata: “Tetapi demi Alloh, aku tidak
pernah menyangka bahwa Alloh akan menurunkan wahyu yang dibacakan untuk
membersihkan namaku. Kedudukanku dalam diriku lebih rendah daripada Alloh
berfirman tentangku dengan ayat yang akan selalu dibaca. Aku hanya berharap
Rosululloh ﷺ akan
melihat mimpi di mana Alloh membersihkan namaku dengannya.” Alloh Ta’ala
menurunkan:
﴿إِنَّ
الَّذِينَ جَاءُوا بِالإِفْكِ﴾
“Sungguh
orang-orang yang membawa berita bohong itu…” [An-Nur: 11] sepuluh ayat.
7501. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Mughiroh bin Abdur-Rohman, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يَقُولُ اللَّهُ: إِذَا أَرَادَ عَبْدِي أَنْ يَعْمَلَ
سَيِّئَةً، فَلاَ تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَا، فَإِنْ عَمِلَهَا
فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا، وَإِنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِي فَاكْتُبُوهَا لَهُ
حَسَنَةً، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا
فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ»
“Alloh
berfirman: ‘Apabila hamba-Ku bermaksud melakukan suatu keburukan, maka
janganlah kalian (Malaikat) mencatatnya sampai ia melakukannya. Jika ia
melakukannya, maka catatlah dengan yang serupa dengannya. Jika ia
meninggalkannya karena Aku, maka catatlah baginya satu kebaikan. Apabila ia
bermaksud melakukan suatu kebaikan namun belum melaksanakannya, maka catatlah
baginya satu kebaikan. Jika ia melakukannya, maka catatlah baginya sepuluh kali
lipat hingga tujuh ratus kali lipat.’”
7502. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Sulaiman bin Bilal, dari Mu’awiyah bin Abi Muzarrid, dari Sa’id bin Yasar, dari
Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu: Rosululloh ﷺ bersabda:
«خَلَقَ اللَّهُ الخَلْقَ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتِ
الرَّحِمُ، فَقَالَ: مَهْ، قَالَتْ: هَذَا مَقَامُ العَائِذِ بِكَ مِنَ
القَطِيعَةِ، فَقَالَ: أَلاَ تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ، وَأَقْطَعَ
مَنْ قَطَعَكِ، قَالَتْ: بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ: فَذَلِكِ لَكِ»، ثُمَّ قَالَ
أَبُو هُرَيْرَةَ: ﴿فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي
الأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ﴾ [محمد:
22]
“Alloh
menciptakan makhluk. Ketika Dia selesai dari penciptaan, rahim berdiri. Allah
berfirman: ‘Apa yang engkau inginkan?’ Ia berkata: ‘Ini adalah kedudukan orang
yang berlindung kepada-Mu dari pemutusan (silaturahmi).’ Maka Dia berfirman: ‘Tidakkah
engkau rela jika Aku menyambung siapa yang menyambungmu, dan Aku memutus siapa
yang memutusmu?’ Ia berkata: ‘Tentu, ya Robbku.’ Dia berfirman: ‘Maka itu
untukmu.’” Kemudian Abu Huroiroh membaca: “Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan?” [Muhammad: 22].
7503. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
dari Sholih, dari Ubaidulloh, dari Zaid bin Kholid, ia berkata: Nabi ﷺ dituruni hujan, lalu beliau bersabda:
«قَالَ اللَّهُ: أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي كَافِرٌ بِي
وَمُؤْمِنٌ بِي»
“Alloh
berfirman: ‘Ada di antara hamba-Ku yang pagi ini kafir kepada-Ku dan ada yang
beriman kepada-Ku.’”
7504. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Abu
Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ bersabda:
«قَالَ اللَّهُ: إِذَا أَحَبَّ عَبْدِي لِقَائِي أَحْبَبْتُ
لِقَاءَهُ، وَإِذَا كَرِهَ لِقَائِي كَرِهْتُ لِقَاءَهُ»
“Alloh
berfirman: ‘Apabila hamba-Ku mencintai pertemuan dengan-Ku, Aku pun mencintai
pertemuan dengannya. Apabila ia membenci pertemuan dengan-Ku, Aku pun membenci
pertemuan dengannya.’”
7505. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«قَالَ اللَّهُ: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي»
“Alloh
berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.’”
7506. Diceritakan
kepada kami oleh Ismail, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Abu
Az-Zinad, dari Al-A’roj, dari Abu Huroiroh: Rosululloh ﷺ bersabda:
«قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ: فَإِذَا مَاتَ
فَحَرِّقُوهُ وَاذْرُوا نِصْفَهُ فِي البَرِّ، وَنِصْفَهُ فِي البَحْرِ،
فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لاَ
يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ العَالَمِينَ، فَأَمَرَ اللَّهُ البَحْرَ فَجَمَعَ مَا
فِيهِ، وَأَمَرَ البَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ، ثُمَّ قَالَ: لِمَ فَعَلْتَ؟ قَالَ:
مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ، فَغَفَرَ لَهُ»
“Seorang
laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan sedikit pun berkata: ‘Apabila aku
mati, bakarlah aku dan taburkan separuhnya di darat, dan separuhnya di laut.
Demi Alloh, jika Alloh mampu atasnya, niscaya Dia akan mengazabku dengan azab
yang belum pernah Dia timpakan kepada seorang pun dari alam semesta.’ Alloh
memerintahkan laut untuk mengumpulkan apa yang ada di dalamnya. Dia
memerintahkan daratan untuk mengumpulkan apa yang ada di dalamnya. Kemudian Dia
berfirman: ‘Mengapa engkau melakukan itu?’ Ia berkata: ‘Karena takut kepada-Mu,
dan Engkau lebih mengetahui.’ Maka Dia mengampuninya.”
7507. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad bin Ishaq, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Amr
bin Ashim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hammam, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Ishaq bin Abdillah, aku mendengar Abdur-Rohman bin
Abi Amroh, ia berkata: Aku mendengar Abu Huroiroh, ia berkata: Aku mendengar
Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا - وَرُبَّمَا قَالَ: أَذْنَبَ ذَنْبًا - فَقَالَ: رَبِّ
أَذْنَبْتُ - وَرُبَّمَا قَالَ: أَصَبْتُ - فَاغْفِرْ لِي، فَقَالَ
رَبُّهُ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ؟
غَفَرْتُ لِعَبْدِي، ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَصَابَ ذَنْبًا، أَوْ
أَذْنَبَ ذَنْبًا، فَقَالَ: رَبِّ أَذْنَبْتُ - أَوْ أَصَبْتُ - آخَرَ،
فَاغْفِرْهُ؟ فَقَالَ: أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ
وَيَأْخُذُ بِهِ؟ غَفَرْتُ لِعَبْدِي، ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ، ثُمَّ
أَذْنَبَ ذَنْبًا، وَرُبَّمَا قَالَ: أَصَابَ ذَنْبًا، قَالَ: قَالَ: رَبِّ
أَصَبْتُ - أَوْ قَالَ أَذْنَبْتُ - آخَرَ، فَاغْفِرْهُ لِي، فَقَالَ: أَعَلِمَ
عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ؟ غَفَرْتُ
لِعَبْدِي ثَلاَثًا، فَلْيَعْمَلْ مَا شَاءَ»
“Sungguh
seorang hamba melakukan suatu dosa lalu ia berkata: ‘Robbku, aku telah berbuat
dosa maka ampunilah aku.’ Maka Robbnya berfirman: ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa ia
memiliki Robb yang mengampuni dosa dan menghukum karenanya? Aku telah
mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian ia berdiam diri selama Alloh menghendaki. Lalu
ia melakukan dosa lagi lalu ia berkata: ‘Robbku, aku telah berbuat dosa yang
lain, maka ampunilah aku?’ Maka Dia berfirman: ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa ia
memiliki Robb yang mengampuni dosa dan menghukum karenanya? Aku telah
mengampuni hamba-Ku.’ Kemudian ia berdiam diri selama Alloh menghendaki.
Kemudian ia berbuat dosa lagi dan ia berkata: ‘Robbku, aku telah berbuat dosa
yang lain, maka ampunilah aku!’ Maka Dia berfirman: ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa
ia memiliki Robb yang mengampuni dosa dan menghukum karenanya? Aku telah
mengampuni hamba-Ku —sebanyak tiga kali— lakukanlah apa yang ia kehendaki.’” [Muslim:
2758]
7508. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Abi Al-Aswad, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Mu’tamir, aku mendengar ayahku, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Qotadah, dari Uqbah bin Abdil Ghofir, dari Abu Sa’id, dari Nabi ﷺ:
«أَنَّهُ ذَكَرَ رَجُلًا فِيمَنْ سَلَفَ - أَوْ فِيمَنْ
كَانَ قَبْلَكُمْ، قَالَ: كَلِمَةً: يَعْنِي - أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا
وَوَلَدًا، فَلَمَّا حَضَرَتِ الوَفَاةُ، قَالَ لِبَنِيهِ: أَيَّ أَبٍ كُنْتُ
لَكُمْ؟ قَالُوا: خَيْرَ أَبٍ، قَالَ: فَإِنَّهُ لَمْ يَبْتَئِرْ - أَوْ لَمْ
يَبْتَئِزْ - عِنْدَ اللَّهِ خَيْرًا، وَإِنْ يَقْدِرِ اللَّهُ عَلَيْهِ
يُعَذِّبْهُ، فَانْظُرُوا إِذَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي حَتَّى إِذَا صِرْتُ فَحْمًا
فَاسْحَقُونِي - أَوْ قَالَ: فَاسْحَكُونِي -، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ رِيحٍ عَاصِفٍ
فَأَذْرُونِي فِيهَا، فَقَالَ: نَبِيُّ اللَّهِ ﷺ: فَأَخَذَ مَوَاثِيقَهُمْ عَلَى ذَلِكَ وَرَبِّي،
فَفَعَلُوا، ثُمَّ أَذْرَوْهُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ، فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ:
كُنْ، فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ قَائِمٌ، قَالَ اللَّهُ: أَيْ عَبْدِي مَا حَمَلَكَ
عَلَى أَنْ فَعَلْتَ مَا فَعَلْتَ؟ قَالَ: مَخَافَتُكَ، - أَوْ فَرَقٌ مِنْكَ -،
قَالَ: فَمَا تَلاَفَاهُ أَنْ رَحِمَهُ عِنْدَهَا» وَقَالَ
مَرَّةً أُخْرَى: «فَمَا تَلاَفَاهُ غَيْرُهَا»
“Beliau
menyebutkan seorang laki-laki dari umat-umat terdahulu – atau dari orang-orang
sebelum kalian, beliau bersabda: sebuah kalimat: – Alloh memberinya harta dan
anak. Ketika ajal menjemputnya, ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Ayah macam apa
aku bagi kalian?’ Mereka menjawab: ‘Ayah terbaik.’ Ia berkata: ‘Maka sungguh ia
tidak menyimpan – atau tidak beramal – kebaikan di sisi Alloh. Jika Alloh
menguasainya, niscaya Dia akan mengadzabnya. Maka perhatikanlah, apabila aku
mati, bakarlah aku hingga aku menjadi arang, lalu hancurkanlah aku – atau ia berkata:
hancurkanlah aku sampai halus –. Apabila tiba hari berangin kencang,
taburkanlah aku.’ Nabi Alloh ﷺ
bersabda: ‘Maka ia mengambil sumpah mereka atas hal itu, demi Robbku.’ Maka
mereka melakukannya, kemudian mereka menaburkannya pada hari yang berangin
kencang. Maka Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Jadilah!’ Seketika ia
menjadi seorang laki-laki yang berdiri. Alloh berfirman: ‘Wahai hamba-Ku, apa
yang mendorongmu melakukan apa yang engkau lakukan?’ Ia berkata: ‘Ketakutan
kepada-Mu – atau karena takut kepada-Mu –.’ Beliau bersabda: ‘Maka tidak ada
yang menyelamatkannya kecuali rohmat Alloh saat itu.’” Dan pada kesempatan lain
beliau bersabda: “Maka tidak ada yang menyelamatkannya selain itu.”
Lalu aku
menceritakannya kepada Abu Utsman, maka ia berkata: Aku mendengar ini dari
Salman, hanya saja ia menambahkan di dalamnya: “Taburkanlah aku di laut,” atau
sebagaimana yang ia ceritakan.
Musa menceritakan
kepada kami, Mu’tamir menceritakan kepada kami, dan ia berkata: “Lam yabta’ir
(tidak menyimpan).”
Kholifah
berkata: Mu’tamir menceritakan kepada kami, dan ia berkata: “Lam yabta’iz
(tidak beramal).” Qotadah menafsirkannya: “Tidak menyimpan.”
Bab
Pembicaraan Robb ‘Azza wa Jalla pada Hari Kiamat dengan Para Nabi dan
Selain Mereka
7509. Diceritakan
kepada kami oleh Yusuf bin Rosyid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ahmad bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Bakr bin Ayyasy,
dari Humaid, ia berkata: Aku mendengar Anas Rodhiyallohu ‘Anhu, ia
berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ
bersabda:
«إِذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ شُفِّعْتُ، فَقُلْتُ: يَا
رَبِّ أَدْخِلِ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ خَرْدَلَةٌ فَيَدْخُلُونَ،
ثُمَّ أَقُولُ أَدْخِلِ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ أَدْنَى شَيْءٍ»
“Apabila
tiba Hari Kiamat, aku diberi syafaat. Aku berkata: ‘Ya Robbku, masukkanlah ke
dalam Surga orang yang di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi.’ Maka
mereka masuk. Kemudian aku berkata: ‘Masukkanlah ke dalam Surga orang yang di
dalam hatinya ada iman yang paling ringan sekalipun.’” Anas berkata: “Seolah-olah
aku melihat jari-jari Rosululloh ﷺ.”
7510. Diceritakan
kepada kami oleh Sulaiman bin Harb, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hammad bin Zaid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ma’bad bin Hilal Al-’Anazi,
ia berkata: Kami berkumpul beberapa orang dari penduduk Bashroh, lalu kami
pergi kepada Anas bin Malik, dan kami membawa serta Tsabit Al-Bunani kepadanya
untuk menanyakan hadits syafaat kepadanya. Kami mendapatinya di istananya, dan
kami menemuinya sedang Sholat Dhuha. Lalu kami meminta izin, dan ia mengizinkan
kami. Ia sedang duduk di atas kasurnya. Maka kami berkata kepada Tsabit: “Jangan
tanyakan kepadanya sesuatu pun sebelum hadits syafaat.” Maka ia berkata: “Wahai
Abu Hamzah, ini adalah saudara-saudaramu dari penduduk Bashroh, mereka datang
kepadamu menanyakan tentang hadits syafaat.” Maka ia berkata: Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad ﷺ,
beliau bersabda:
«إِذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ بَعْضُهُمْ
فِي بَعْضٍ، فَيَأْتُونَ آدَمَ، فَيَقُولُونَ: اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ،
فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ
الرَّحْمَنِ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ
عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ كَلِيمُ اللَّهِ، فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ:
لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللَّهِ،
وَكَلِمَتُهُ، فَيَأْتُونَ عِيسَى، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ
بِمُحَمَّدٍ ﷺ، فَيَأْتُونِي، فَأَقُولُ: أَنَا لَهَا، فَأَسْتَأْذِنُ
عَلَى رَبِّي، فَيُؤْذَنُ لِي، وَيُلْهِمُنِي مَحَامِدَ أَحْمَدُهُ بِهَا لاَ
تَحْضُرُنِي الآنَ، فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ المَحَامِدِ، وَأَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا،
فَيَقُولُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ،
وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيَقُولُ:
انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ شَعِيرَةٍ مِنْ
إِيمَانٍ، فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ، ثُمَّ أَعُودُ، فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ
المَحَامِدِ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ
رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ:
يَا رَبِّ، أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيَقُولُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ
كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ - أَوْ خَرْدَلَةٍ - مِنْ إِيمَانٍ
فَأَخْرِجْهُ، فَأَنْطَلِقُ، فَأَفْعَلُ، ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ
المَحَامِدِ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيَقُولُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ
رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ:
يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي، فَيَقُولُ: انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ أَدْنَى أَدْنَى أَدْنَى مِثْقَالِ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ،
فَأَخْرِجْهُ مِنَ النَّارِ، فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ»
“Apabila
tiba Hari Kiamat, manusia akan kacau balau satu sama lain. Lalu mereka
mendatangi Adam, mereka berkata: ‘Berilah syafaat kepada kami di sisi Robbmu.’
Maka ia berkata: ‘Aku tidak berhak untuk itu, tetapi pergilah kepada Ibrohim,
karena ia adalah Kholilur-Rohman (kekasih Alloh Yang Maha Rohman).’ Maka mereka
mendatangi Ibrohim, ia berkata: ‘Aku tidak berhak untuk itu, tetapi pergilah
kepada Musa, karena ia adalah Kalimulloh (orang yang diajak bicara oleh Alloh).’
Maka mereka mendatangi Musa, ia berkata: ‘Aku tidak berhak untuk itu, tetapi
pergilah kepada Isa, karena ia adalah Ruhulloh dan Kalimat-Nya.’ Maka mereka
mendatangi Isa, ia berkata: ‘Aku tidak berhak untuk itu, tetapi pergilah kepada
Muhammad ﷺ.’
Maka mereka mendatangiku, lalu aku berkata: ‘Aku berhak untuk itu.’ Maka aku
meminta izin kepada Robbku, lalu Dia mengizinkanku, dan Dia mengilhamkan
kepadaku pujian-pujian yang aku memuji-Nya dengannya yang tidak terlintas dalam
benakku sekarang. Maka aku memuji-Nya dengan pujian-pujian itu, dan aku
bersujud kepada-Nya. Lalu Dia berfirman: ‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu,
dan berbicaralah niscaya engkau akan didengar, dan mintalah niscaya engkau akan
diberi, dan berilah syafaat niscaya engkau akan diberi syafaat.’ Maka aku
berkata: ‘Ya Robbku, umatku, umatku.’ Maka Dia berfirman: ‘Pergilah, dan
keluarkanlah dari Neraka orang yang di dalam hatinya ada iman seberat biji
jelai.’ Maka aku pergi dan melakukannya. Kemudian aku kembali, lalu aku
memuji-Nya dengan pujian-pujian itu, kemudian aku bersujud kepada-Nya. Lalu
dikatakan: ‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berbicaralah niscaya engkau
akan didengar, dan mintalah niscaya engkau akan diberi, dan berilah syafaat
niscaya engkau akan diberi syafaat.’ Maka aku berkata: ‘Ya Robbku, umatku,
umatku.’ Maka Dia berfirman: ‘Pergilah, dan keluarkanlah dari Neraka orang yang
di dalam hatinya ada iman seberat atom – atau biji sawi – maka keluarkanlah ia.’
Maka aku pergi dan melakukannya. Kemudian aku kembali, lalu aku memuji-Nya
dengan pujian-pujian itu, kemudian aku bersujud kepada-Nya. Lalu Dia berfirman:
‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berbicaralah niscaya engkau akan
didengar, dan mintalah niscaya engkau akan diberi, dan berilah syafaat niscaya
engkau akan diberi syafaat.’ Maka aku berkata: ‘Ya Robbku, umatku, umatku.’
Maka Dia berfirman: ‘Pergilah, dan keluarkanlah dari Neraka orang yang di dalam
hatinya ada iman bahkan yang paling ringan dari biji sawi sekalipun, maka
keluarkanlah ia dari Neraka.’ Maka aku pergi dan melakukannya.”
Ketika kami
keluar dari Anas, aku berkata kepada sebagian sahabat kami: “Bagaimana jika
kita mengunjungi Al-Hasan yang sedang berdiam di rumah Abu Kholifah, lalu kita
ceritakan kepadanya apa yang Anas bin Malik ceritakan kepada kita.” Maka kami
mendatanginya dan mengucapkan salam kepadanya, lalu ia mengizinkan kami. Maka
kami berkata kepadanya: “Wahai Abu Sa’id, kami datang kepadamu dari saudaramu
Anas bin Malik, dan kami tidak melihat seperti apa yang ia ceritakan kepada
kami tentang syafaat.” Maka ia berkata: “Sebutkan!” Lalu kami menceritakan hadits
itu kepadanya, dan kami sampai pada bagian ini. Lalu ia berkata: “Sebutkan!”
Kami berkata: “Ia tidak menambahkan lebih dari ini kepada kami.” Maka ia
berkata: “Sungguh ia telah menceritakan kepadaku seluruhnya dua puluh tahun
yang lalu. Maka aku tidak tahu apakah ia lupa atau ia tidak suka kalian terlalu
bergantung.” Kami berkata: “Wahai Abu Sa’id, ceritakanlah kepada kami.” Lalu ia
tertawa dan berkata: “Manusia diciptakan terburu-buru. Aku tidak menyebutkannya
kecuali aku ingin menceritakannya kepada kalian. Ia menceritakan kepadaku
sebagaimana ia menceritakan kepada kalian, ia berkata:
«ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ
المَحَامِدِ، ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ
رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: يَا
رَبِّ ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَيَقُولُ:
وَعِزَّتِي وَجَلاَلِي، وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي لَأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ
قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ»
“Kemudian
aku kembali untuk yang keempat kalinya, lalu aku memuji-Nya dengan
pujian-pujian itu, kemudian aku bersujud kepada-Nya. Lalu dikatakan: ‘Wahai
Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berbicaralah niscaya engkau akan didengar, dan
mintalah niscaya engkau akan diberi, dan berilah syafaat niscaya engkau akan
diberi syafaat.’ Maka aku berkata: ‘Ya Robbku, izinkanlah aku untuk orang yang
mengucapkan: Laa Ilaha Illalloh.’ Maka Dia berfirman: ‘Demi keagungan-Ku, dan keagungan-Ku,
dan kebesaran-Ku, dan keagungan-Ku, sungguh Aku akan mengeluarkan dari Neraka
orang yang mengucapkan Laa Ilaha Illalloh.’” [Muslim: 193]
7511. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Kholid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ubaidulloh bin Musa, dari Isroil, dari Manshur, dari Ibrohim, dari Ubaidah,
dari Abdulloh, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ آخِرَ أَهْلِ الجَنَّةِ دُخُولًا الجَنَّةَ، وَآخِرَ
أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنَ النَّارِ رَجُلٌ يَخْرُجُ حَبْوًا، فَيَقُولُ لَهُ
رَبُّهُ: ادْخُلِ الجَنَّةَ، فَيَقُولُ: رَبِّ الجَنَّةُ مَلْأَى، فَيَقُولُ لَهُ
ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَكُلُّ ذَلِكَ يُعِيدُ عَلَيْهِ: الجَنَّةُ مَلْأَى،
فَيَقُولُ: إِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا عَشْرَ مِرَارٍ»
“Sungguh
penghuni Surga yang terakhir masuk Surga sekaligus penghuni Neraka yang
terakhir keluar dari Neraka adalah seorang laki-laki yang keluar dengan
merangkak. Maka Robbnya berfirman kepadanya: ‘Masuklah ke Surga.’ Lalu ia
berkata: ‘Robbku, Surga telah penuh.’ Dia mengatakannya tiga kali. Setiap kali
ia mengulanginya, dijawab Surga telah penuh. Lalu Dia berfirman: ‘Sungguh
bagimu adalah seperti dunia sepuluh kali lipat.’”
7512. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Hujr, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Isa bin
Yunus, dari Al-A’masy, dari Khoitsamah, dari Adiyy bin Hatim, ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«مَا مِنْكُمْ
أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ،
فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ،
وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ، وَيَنْظُرُ بَيْنَ
يَدَيْهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ، فَاتَّقُوا النَّارَ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ»
“Tidak
ada seorang pun di antara kalian melainkan Robbnya akan berbicara kepadanya
tanpa penerjemah di antara Dia dan dirinya. Maka ia melihat ke sebelah
kanannya, ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia kerjakan dari amalannya. Ia
melihat ke sebelah kirinya, ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia
kerjakan. Ia melihat ke depannya, ia tidak melihat kecuali Neraka di hadapan
wajahnya. Maka takutlah kalian kepada Neraka meskipun dengan sepotong kurma.”
Al-A’masy
berkata: Diceritakan kepadaku oleh Amr bin Murroh, dari Khoitsamah, yang serupa
dengannya, dan ia menambahkan di dalamnya:
«وَلَوْ
بِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ»
“Meskipun
dengan perkataan yang baik.” [Muslim: 1016]
7513. Diceritakan
kepada kami oleh Ustman bin Abi Syaibah, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Jarir, dari Manshur, dari Ibrohim, dari Ubaidah, dari Abdulloh Rodhiyallohu
‘Anhu, ia berkata: Seorang pendeta Yahudi datang, lalu ia berkata: “Sungguh
apabila tiba Hari Kiamat, Alloh akan meletakkan langit-langit di satu jari, dan
bumi-bumi di satu jari, dan air serta tanah di satu jari, dan seluruh makhluk
di satu jari, kemudian Dia menggoncangkannya, lalu Dia berfirman: ‘Akulah Raja,
Akulah Raja.’” Sungguh aku melihat Nabi ﷺ
tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, karena takjub dan membenarkan
perkataannya. Kemudian Nabi ﷺ
membaca:
﴿وَمَا
قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ﴾ إِلَى
قَوْلِهِ ﴿يُشْرِكُونَ﴾
“Mereka
tidak mengagungkan Alloh dengan pengagungan yang semestinya” hingga firman-Nya:
“menyekutukan (Alloh).” [Az-Zumar: 67].
7514. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Awana,
dari Qotadah, dari Shofwan bin Muhriz, bahwasanya seorang laki-laki bertanya
kepada Ibnu Umar: “Bagaimana engkau mendengar Rosululloh ﷺ bersabda tentang najwa (bisikan rahasia)?” Ia berkata:
«يَدْنُو أَحَدُكُمْ مِنْ رَبِّهِ حَتَّى يَضَعَ كَنَفَهُ
عَلَيْهِ، فَيَقُولُ: أَعَمِلْتَ كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، وَيَقُولُ:
عَمِلْتَ كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، فَيُقَرِّرُهُ، ثُمَّ يَقُولُ: إِنِّي
سَتَرْتُ عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ اليَوْمَ»
“Salah
seorang dari kalian akan mendekat kepada Robbnya hingga Dia meletakkan
tirai-Nya kepadanya, lalu Dia berfirman: ‘Apakah engkau telah melakukan ini dan
itu?’ Maka ia berkata: ‘Ya.’ Dia berfirman: ‘Apakah engkau telah melakukan ini
dan itu?’ Maka ia berkata: ‘Ya.’ Lalu Dia mengulanginya, kemudian Dia
berfirman: ‘Sungguh Aku telah menutupi aibmu di dunia, dan Aku mengampuninya
untukmu hari ini.’”
Adam
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syaiban, ia berkata: Diceritakan kepada
kami oleh Qotadah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Shofwan, dari Ibnu
Umar, aku mendengar Nabi ﷺ.
Bab
Firman-Nya: “Alloh telah berbicara kepada Musa dengan pembicaraan yang
sebenarnya.” [An-Nisa’: 164]
7515. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Uqoil, dari Ibnu Syihab, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Humaid bin Abdur-Rohman, dari Abu Huroiroh:
Nabi ﷺ
bersabda:
«احْتَجَّ آدَمُ، وَمُوسَى، فَقَالَ مُوسَى: أَنْتَ آدَمُ
الَّذِي أَخْرَجْتَ ذُرِّيَّتَكَ مِنَ الجَنَّةِ، قَالَ آدَمُ: أَنْتَ مُوسَى
الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِرِسَالاَتِهِ، وَكَلاَمِهِ ثُمَّ تَلُومُنِي عَلَى
أَمْرٍ قَدْ قُدِّرَ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُخْلَقَ، فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى»
“Adam
dan Musa berdebat. Musa berkata: ‘Engkau adalah Adam yang mengeluarkan
keturunanmu dari Surga.’ Adam berkata: ‘Engkau adalah Musa yang Alloh memilihmu
dengan risalah-risalah-Nya dan kalam-Nya, kemudian engkau mencelaku atas suatu
perkara yang telah ditetapkan atasku sebelum aku diciptakan?’ Maka Adam
mengalahkan Musa.”
7516. Diceritakan
kepada kami oleh Muslim bin Ibrohim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hisyam, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qotadah, dari Anas Rodhiyallohu
‘Anhu, ia berkata: Rosululloh ﷺ
bersabda:
«يُجْمَعُ المُؤْمِنُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُونَ:
لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا فَيُرِيحُنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا،
فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ لَهُ: أَنْتَ آدَمُ أَبُو البَشَرِ، خَلَقَكَ
اللَّهُ بِيَدِهِ، وَأَسْجَدَ لَكَ المَلاَئِكَةَ، وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ
شَيْءٍ فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا، فَيَقُولُ لَهُمْ:
لَسْتُ هُنَاكُمْ فَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَ»
“Orang-orang
Mukmin akan dikumpulkan pada Hari Kiamat, lalu mereka berkata: ‘Andai saja kita
meminta syafaat kepada Robb kita, niscaya Dia akan membebaskan kita dari tempat
kita ini.’ Maka mereka mendatangi Adam, lalu mereka berkata kepadanya: ‘Engkau
adalah Adam, bapak manusia, Alloh menciptakanmu dengan Tangan-Nya, dan Dia
memerintahkan para Malaikat bersujud kepadamu, dan Dia mengajarkan kepadamu
nama-nama segala sesuatu. Maka berilah syafaat kepada kami di sisi Robb kami
agar Dia membebaskan kami.’ Maka ia berkata kepada mereka: ‘Aku tidak berhak
untuk itu.’ Lalu ia menyebutkan kesalahan yang telah ia lakukan.”
7517. Diceritakan
kepada kami oleh Abdul Aziz bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Sulaiman, dari Syarik bin Abdillah, bahwasanya ia berkata: Aku mendengar Anas
bin Malik berkata:
«لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ مِنْ مَسْجِدِ الكَعْبَةِ، أَنَّهُ جَاءَهُ ثَلاَثَةُ
نَفَرٍ قَبْلَ أَنْ يُوحَى إِلَيْهِ وَهُوَ نَائِمٌ فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ،
فَقَالَ أَوَّلُهُمْ: أَيُّهُمْ هُوَ؟ فَقَالَ أَوْسَطُهُمْ: هُوَ خَيْرُهُمْ،
فَقَالَ آخِرُهُمْ: خُذُوا خَيْرَهُمْ، فَكَانَتْ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَلَمْ
يَرَهُمْ حَتَّى أَتَوْهُ لَيْلَةً أُخْرَى، فِيمَا يَرَى قَلْبُهُ، وَتَنَامُ
عَيْنُهُ وَلاَ يَنَامُ قَلْبُهُ، وَكَذَلِكَ الأَنْبِيَاءُ تَنَامُ أَعْيُنُهُمْ
وَلاَ تَنَامُ قُلُوبُهُمْ، فَلَمْ يُكَلِّمُوهُ حَتَّى احْتَمَلُوهُ، فَوَضَعُوهُ
عِنْدَ بِئْرِ زَمْزَمَ، فَتَوَلَّاهُ مِنْهُمْ جِبْرِيلُ، فَشَقَّ جِبْرِيلُ مَا
بَيْنَ نَحْرِهِ إِلَى لَبَّتِهِ حَتَّى فَرَغَ مِنْ صَدْرِهِ وَجَوْفِهِ،
فَغَسَلَهُ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ بِيَدِهِ، حَتَّى أَنْقَى جَوْفَهُ، ثُمَّ أُتِيَ
بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ فِيهِ تَوْرٌ مِنْ ذَهَبٍ، مَحْشُوًّا إِيمَانًا وَحِكْمَةً،
فَحَشَا بِهِ صَدْرَهُ وَلَغَادِيدَهُ - يَعْنِي عُرُوقَ حَلْقِهِ - ثُمَّ
أَطْبَقَهُ ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَضَرَبَ بَابًا مِنْ
أَبْوَابِهَا فَنَادَاهُ أَهْلُ السَّمَاءِ مَنْ هَذَا؟ فَقَالَ جِبْرِيلُ:
قَالُوا: وَمَنْ مَعَكَ؟ قَالَ: مَعِيَ مُحَمَّدٌ، قَالَ: وَقَدْ بُعِثَ؟ قَالَ:
نَعَمْ، قَالُوا: فَمَرْحَبًا بِهِ وَأَهْلًا، فَيَسْتَبْشِرُ بِهِ أَهْلُ
السَّمَاءِ، لاَ يَعْلَمُ أَهْلُ السَّمَاءِ بِمَا يُرِيدُ اللَّهُ بِهِ فِي الأَرْضِ
حَتَّى يُعْلِمَهُمْ، فَوَجَدَ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا آدَمَ، فَقَالَ لَهُ
جِبْرِيلُ: هَذَا أَبُوكَ آدَمُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، فَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَرَدَّ
عَلَيْهِ آدَمُ، وَقَالَ: مَرْحَبًا وَأَهْلًا بِابْنِي، نِعْمَ الِابْنُ أَنْتَ،
فَإِذَا هُوَ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا بِنَهَرَيْنِ يَطَّرِدَانِ، فَقَالَ: مَا
هَذَانِ النَّهَرَانِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا النِّيلُ وَالفُرَاتُ
عُنْصُرُهُمَا، ثُمَّ مَضَى بِهِ فِي السَّمَاءِ، فَإِذَا هُوَ بِنَهَرٍ آخَرَ
عَلَيْهِ قَصْرٌ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَزَبَرْجَدٍ، فَضَرَبَ يَدَهُ فَإِذَا هُوَ مِسْكٌ
أَذْفَرُ، قَالَ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟، قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ الَّذِي
خَبَأَ لَكَ رَبُّكَ، ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ، فَقَالَتِ
المَلاَئِكَةُ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَتْ لَهُ الأُولَى مَنْ هَذَا، قَالَ جِبْرِيلُ:
قَالُوا: وَمَنْ مَعَكَ؟ قَالَ: مُحَمَّدٌ ﷺ، قَالُوا: وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ،
قَالُوا: مَرْحَبًا بِهِ وَأَهْلًا، ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ
الثَّالِثَةِ، وَقَالُوا لَهُ مِثْلَ مَا قَالَتِ الأُولَى وَالثَّانِيَةُ، ثُمَّ
عَرَجَ بِهِ إِلَى الرَّابِعَةِ، فَقَالُوا لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عَرَجَ بِهِ
إِلَى السَّمَاءِ الخَامِسَةِ، فَقَالُوا مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى
السَّمَاءِ السَّادِسَةِ، فَقَالُوا لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ عَرَجَ بِهِ إِلَى
السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، فَقَالُوا لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ، كُلُّ سَمَاءٍ فِيهَا
أَنْبِيَاءُ قَدْ سَمَّاهُمْ، فَأَوْعَيْتُ مِنْهُمْ إِدْرِيسَ فِي الثَّانِيَةِ،
وَهَارُونَ فِي الرَّابِعَةِ، وَآخَرَ فِي الخَامِسَةِ لَمْ أَحْفَظِ اسْمَهُ،
وَإِبْرَاهِيمَ فِي السَّادِسَةِ، وَمُوسَى فِي السَّابِعَةِ بِتَفْضِيلِ كَلاَمِ
اللَّهِ، فَقَالَ مُوسَى: رَبِّ لَمْ أَظُنَّ أَنْ يُرْفَعَ عَلَيَّ أَحَدٌ، ثُمَّ
عَلاَ بِهِ فَوْقَ ذَلِكَ بِمَا لاَ يَعْلَمُهُ إِلَّا اللَّهُ، حَتَّى جَاءَ
سِدْرَةَ المُنْتَهَى، وَدَنَا لِلْجَبَّارِ رَبِّ العِزَّةِ، فَتَدَلَّى حَتَّى
كَانَ مِنْهُ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى، فَأَوْحَى اللَّهُ فِيمَا أَوْحَى
إِلَيْهِ: خَمْسِينَ صَلاَةً عَلَى أُمَّتِكَ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، ثُمَّ
هَبَطَ حَتَّى بَلَغَ مُوسَى، فَاحْتَبَسَهُ مُوسَى، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ،
مَاذَا عَهِدَ إِلَيْكَ رَبُّكَ؟ قَالَ: عَهِدَ إِلَيَّ خَمْسِينَ صَلاَةً كُلَّ
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، قَالَ: إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ، فَارْجِعْ
فَلْيُخَفِّفْ عَنْكَ رَبُّكَ وَعَنْهُمْ، فَالْتَفَتَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَى جِبْرِيلَ كَأَنَّهُ يَسْتَشِيرُهُ فِي ذَلِكَ،
فَأَشَارَ إِلَيْهِ جِبْرِيلُ: أَنْ نَعَمْ إِنْ شِئْتَ، فَعَلاَ بِهِ إِلَى
الجَبَّارِ، فَقَالَ وَهُوَ مَكَانَهُ: يَا رَبِّ خَفِّفْ عَنَّا فَإِنَّ أُمَّتِي
لاَ تَسْتَطِيعُ هَذَا، فَوَضَعَ عَنْهُ عَشْرَ صَلَوَاتٍ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى
مُوسَى، فَاحْتَبَسَهُ فَلَمْ يَزَلْ يُرَدِّدُهُ مُوسَى إِلَى رَبِّهِ حَتَّى
صَارَتْ إِلَى خَمْسِ صَلَوَاتٍ، ثُمَّ احْتَبَسَهُ مُوسَى عِنْدَ الخَمْسِ،
فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ وَاللَّهِ لَقَدْ رَاوَدْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ قَوْمِي
عَلَى أَدْنَى مِنْ هَذَا فَضَعُفُوا فَتَرَكُوهُ، فَأُمَّتُكَ أَضْعَفُ
أَجْسَادًا وَقُلُوبًا وَأَبْدَانًا وَأَبْصَارًا وَأَسْمَاعًا فَارْجِعْ
فَلْيُخَفِّفْ عَنْكَ رَبُّكَ، كُلَّ ذَلِكَ يَلْتَفِتُ النَّبِيُّ ﷺ إِلَى جِبْرِيلَ لِيُشِيرَ عَلَيْهِ، وَلاَ يَكْرَهُ
ذَلِكَ جِبْرِيلُ، فَرَفَعَهُ عِنْدَ الخَامِسَةِ، فَقَالَ: يَا رَبِّ إِنَّ
أُمَّتِي ضُعَفَاءُ أَجْسَادُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ وَأَسْمَاعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ
وَأَبْدَانُهُمْ فَخَفِّفْ عَنَّا، فَقَالَ الجَبَّارُ: يَا مُحَمَّدُ، قَالَ:
لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، قَالَ: إِنَّهُ لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ، كَمَا
فَرَضْتُهُ عَلَيْكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ، قَالَ: فَكُلُّ حَسَنَةٍ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا، فَهِيَ خَمْسُونَ فِي أُمِّ الكِتَابِ، وَهِيَ خَمْسٌ عَلَيْكَ،
فَرَجَعَ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: كَيْفَ فَعَلْتَ؟ فَقَالَ: خَفَّفَ عَنَّا،
أَعْطَانَا بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قَالَ مُوسَى: قَدْ وَاللَّهِ
رَاوَدْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ فَتَرَكُوهُ، ارْجِعْ
إِلَى رَبِّكَ فَلْيُخَفِّفْ عَنْكَ أَيْضًا، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: يَا مُوسَى، قَدْ وَاللَّهِ اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
مِمَّا اخْتَلَفْتُ إِلَيْهِ، قَالَ: فَاهْبِطْ بِاسْمِ اللَّهِ قَالَ:
وَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ فِي مَسْجِدِ الحَرَامِ»
“Pada
malam Rosululloh ﷺ
diisro’kan dari Masjidil Ka’bah, sungguh tiga orang datang kepadanya sebelum
beliau diwahyukan, saat beliau sedang tidur di Masjidil Harom. Maka orang
pertama dari mereka berkata: ‘Siapakah dia?’ Orang kedua berkata: ‘Dia adalah
yang terbaik di antara mereka.’ Orang terakhir berkata: ‘Ambillah yang terbaik
di antara mereka.’ Maka pada malam itu, beliau tidak melihat mereka sampai
mereka mendatanginya pada malam yang lain, dalam apa yang dilihat oleh hatinya,
dan matanya tidur tetapi hatinya tidak tidur. Demikianlah para Nabi, mata
mereka tidur tetapi hati mereka tidak tidur. Maka mereka tidak berbicara
kepadanya sampai mereka membawanya, lalu mereka meletakkannya di dekat sumur
Zamzam. Lalu Jibril mengurusnya di antara mereka. Jibril membelah antara leher
hingga dadanya sampai ia selesai dengan dada dan rongganya. Lalu ia mencucinya
dengan air Zamzam dengan tangannya, hingga ia membersihkan rongganya. Kemudian
didatangkanlah bejana emas berisi mangkuk emas, penuh dengan iman dan hikmah.
Lalu ia mengisinya ke dalam dada dan tenggorokannya – maksudnya urat-urat
lehernya – kemudian ia menutupnya kembali. Kemudian ia naik bersamanya ke
langit dunia. Lalu ia mengetuk salah satu pintunya. Maka penghuni langit
memanggilnya: ‘Siapakah ini?’ Maka Jibril berkata: ‘Jibril.’ Mereka berkata: ‘Siapa
yang bersamamu?’ Ia berkata: ‘Bersamaku Muhammad.’ Mereka berkata: ‘Apakah ia
telah diutus?’ Ia berkata: ‘Ya.’ Mereka berkata: ‘Selamat datang dan ahlan
(penghormatan) baginya.’ Maka penghuni langit bergembira dengannya, penghuni
langit tidak mengetahui apa yang Alloh kehendaki dengannya di bumi sampai Dia
memberitahu mereka. Maka ia menemukan Adam di langit dunia. Lalu Jibril berkata
kepadanya: ‘Ini adalah ayahmu Adam, maka ucapkanlah salam kepadanya.’ Maka ia
mengucapkan salam kepadanya dan Adam membalas salamnya, dan ia berkata: ‘Selamat
datang dan ahlan bagi putraku, engkau adalah putra terbaik.’ Kemudian ia
berada di langit dunia di dua sungai yang mengalir. Maka ia bertanya: ‘Sungai
apakah ini wahai Jibril?’ Ia berkata: ‘Ini adalah sumber Sungai Nil dan Eufrat.’
Kemudian ia melanjutkan perjalanannya di langit. Lalu ia melihat sungai lain di
atasnya ada istana dari mutiara dan zamrud. Maka ia menyentuhnya, tiba-tiba itu
adalah misik yang sangat harum. Ia berkata: ‘Apa ini wahai Jibril?’ Ia berkata:
‘Ini adalah Al-Kautsar yang Robbmu sembunyikan untukmu.’ Kemudian ia naik
bersamanya ke langit kedua. Maka para Malaikat berkata kepadanya seperti yang
dikatakan oleh yang pertama: ‘Siapakah ini?’ Jibril berkata: ‘Jibril.’ Mereka
berkata: ‘Siapa yang bersamamu?’ Ia berkata: ‘Muhammad ﷺ.’ Mereka berkata: ‘Apakah ia telah diutus kepadanya?’ Ia
berkata: ‘Ya.’ Mereka berkata: ‘Selamat datang dan ahlan baginya.’
Kemudian ia naik bersamanya ke langit ketiga, dan mereka berkata kepadanya
seperti yang dikatakan oleh yang pertama dan kedua. Kemudian ia naik bersamanya
ke yang keempat, mereka berkata kepadanya yang serupa. Kemudian ia naik
bersamanya ke langit kelima, mereka berkata yang serupa. Kemudian ia naik
bersamanya ke langit keenam, mereka berkata kepadanya yang serupa. Kemudian ia
naik bersamanya ke langit ketujuh, mereka berkata kepadanya yang serupa. Setiap
langit ada Nabi-Nabi yang telah ia sebutkan namanya, maka aku hafal di antara
mereka Idris di langit kedua, dan Harun di langit keempat, dan seorang lagi di
langit kelima yang aku tidak hafal namanya, dan Ibrohim di langit keenam, dan
Musa di langit ketujuh dengan keutamaan kalam Alloh. Maka Musa berkata: ‘Robbku,
aku tidak menyangka ada seorang pun yang diangkat lebih tinggi dariku.’
Kemudian ia dinaikkan di atas itu dengan apa yang tidak diketahui kecuali oleh
Alloh, hingga ia sampai Sidrotul Muntaha, dan mendekat kepada Al-Jabbar, Robbul
Izzah, lalu ia mendekat hingga jaraknya dua busur panah atau lebih dekat. Maka
Alloh mewahyukan kepadanya – dalam apa yang Dia wahyukan kepadanya –: “50
Sholat bagi umatmu setiap hari dan malam.” Kemudian ia turun hingga sampai
kepada Musa. Maka Musa menahannya, lalu ia berkata: ‘Wahai Muhammad, apa yang
Robbmu janjikan kepadamu?’ Ia berkata: ‘Dia menjanjikan kepadaku lima puluh
Sholat setiap hari dan malam.’ Ia berkata: ‘Sungguh umatmu tidak akan sanggup
melakukan itu, maka kembalilah agar Robbmu meringankan untukmu dan untuk
mereka.’ Maka Nabi ﷺ
menoleh kepada Jibril seolah-olah ia meminta pendapatnya tentang hal itu. Lalu
Jibril memberi isyarat kepadanya: ‘Ya, jika engkau mau.’ Maka ia naik
bersamanya kepada Al-Jabbar, lalu ia berkata di tempatnya: ‘Ya Robbku,
ringankanlah bagi kami, sungguh umatku tidak sanggup melakukan ini.’ Maka Dia
meringankan darinya sepuluh Sholat. Kemudian ia kembali kepada Musa. Maka Musa
menahannya dan terus-menerus Musa mengembalikannya kepada Robbnya hingga
menjadi lima Sholat. Kemudian Musa menahannya pada lima Sholat, lalu ia
berkata: ‘Wahai Muhammad, demi Alloh, sungguh aku telah meminta Bani Isroil,
kaumku, untuk melakukan yang lebih ringan dari ini, lalu mereka lemah dan
meninggalkannya. Maka umatmu lebih lemah tubuhnya, hatinya, badannya,
penglihatannya, dan pendengarannya. Maka kembalilah agar Robbmu meringankan untukmu
lagi.’ Setiap kali itu Nabi ﷺ
menoleh kepada Jibril untuk meminta isyarat kepadanya, dan Jibril tidak
membencinya. Maka ia dinaikkan pada yang kelima, lalu ia berkata: ‘Ya Robbku, sungguh
umatku lemah tubuhnya, hatinya, pendengarannya, penglihatannya, dan badannya,
maka ringankanlah bagi kami.’ Maka Al-Jabbar berfirman: ‘Wahai Muhammad!’ Ia
berkata: ‘Labbaik wa Sa’daik.’ Dia berfirman: ‘Sungguh Firman-Ku tidak
akan berubah di sisi-Ku, sebagaimana Aku telah mewajibkannya kepadamu dalam
Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh). Maka setiap satu kebaikan adalah sepuluh kali
lipatnya. Maka itu adalah lima puluh dalam Ummul Kitab, dan itu adalah lima
bagimu.’ Maka ia kembali kepada Musa, lalu ia berkata: ‘Bagaimana engkau
melakukannya?’ Ia berkata: ‘Dia telah meringankan bagi kami, Dia memberi kami
setiap satu kebaikan sepuluh kali lipatnya.’ Musa berkata: ‘Sungguh demi Alloh,
aku telah meminta Bani Isroil untuk melakukan yang lebih ringan dari itu, lalu
mereka meninggalkannya. Kembalilah kepada Robbmu agar Dia meringankanmu lagi.’
Rosululloh ﷺ
bersabda: ‘Wahai Musa, sungguh demi Alloh, aku telah merasa malu kepada Robbku
karena terlalu sering bolak-balik kepada-Nya.’ Dikatakan: ‘Turunlah dengan nama
Alloh.’ Ia berkata: ‘Beliau terbangun, dan ia berada di Masjidil Harom.’” [Muslim:
162]
Bab
Firman Robb kepada Penghuni Surga
7518. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Sulaiman, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Ibnu
Wahb, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari Zaid bin Aslam, dari
Atha’ bin Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallohu ‘Anhu, ia
berkata: Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْلِ الجَنَّةِ: يَا أَهْلَ
الجَنَّةِ، فَيَقُولُونَ: لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ وَالخَيْرُ فِي
يَدَيْكَ، فَيَقُولُ: هَلْ رَضِيتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا
رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَيَقُولُ:
أَلاَ أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ، فَيَقُولُونَ: يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ
أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ، فَيَقُولُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أَسْخَطُ
عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا»
“Sungguh
Alloh berfirman kepada penghuni Surga: ‘Wahai penghuni Surga!’ Maka mereka
menjawab: ‘Kami mendengar dan memenuhi panggilanmu, ya Robb kami, dan segala
kebaikan ada di Tangan-Mu.’ Dia berfirman: ‘Apakah kalian telah ridho?’ Mereka
berkata: ‘Bagaimana kami tidak ridho, ya Robb, padahal Engkau telah memberi
kami apa yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu.’
Dia berfirman: ‘Perhatikanlah! Aku akan memberi kalian yang lebih utama dari
itu.’ Mereka berkata: ‘Ya Robb, apakah ada sesuatu yang lebih utama dari itu?’
Maka Dia berfirman: ‘Aku akan menurunkan keridhoan-Ku kepada kalian, maka Aku
tidak akan murka kepada kalian setelah ini selamanya.’”
7519. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Sinan, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Fulaih, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hilal, dari Atha’ bin Yasar,
dari Abu Huroiroh: Nabi ﷺ
suatu hari sedang bercerita, dan di samping beliau ada seorang laki-laki dari
penduduk pedalaman:
«أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ
فِي الزَّرْعِ، فَقَالَ لَهُ: أَوَلَسْتَ فِيمَا شِئْتَ؟ قَالَ: بَلَى، وَلَكِنِّي
أُحِبُّ أَنْ أَزْرَعَ، فَأَسْرَعَ وَبَذَرَ، فَتَبَادَرَ الطَّرْفَ نَبَاتُهُ
وَاسْتِوَاؤُهُ وَاسْتِحْصَادُهُ وَتَكْوِيرُهُ أَمْثَالَ الجِبَالِ، فَيَقُولُ
اللَّهُ تَعَالَى: دُونَكَ يَا ابْنَ آدَمَ، فَإِنَّهُ لاَ يُشْبِعُكَ شَيْءٌ»
“Seorang
laki-laki dari penghuni Surga meminta izin kepada Robbnya untuk bercocok tanam.
Maka Dia berfirman kepadanya: ‘Bukankah engkau sudah mendapatkan apa yang
engkau inginkan?’ Ia berkata: ‘Tentu, tetapi aku suka bercocok tanam.’ Maka ia
bersegera dan menabur benih. Lalu dengan cepat tumbuhlah tanamannya, merata,
siap panen, dan terkumpul seperti gunung-gunung. Maka Alloh Ta’ala berfirman: ‘Ambillah
itu wahai anak Adam, karena sungguh tidak ada sesuatu pun yang dapat
mengenyangkanmu.’”
Orang Arob
Badui itu berkata: “Ya Rosululloh, ini hanya berlaku bagi orang Quroisy atau
Anshor, karena mereka adalah para petani. Adapun kami, kami bukanlah petani.”
Rosululloh ﷺ
tertawa.
Bab
Penyebutan Alloh dengan Perintah, dan Penyebutan Hamba dengan Doa, Kerendahan
Hati, Risalah, dan Penyampaian
Berdasarkan
Firman Alloh Ta’ala: “Ingatlah Aku, niscaya Aku akan mengingat kalian.”
[Al-Baqoroh: 152], “Bacakanlah kepada mereka berita Nuh ketika ia berkata
kepada kaumnya: ‘Hai kaumku, jika terasa berat bagimu kedudukanku (di
tengah-tengahmu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Alloh, maka kepada Alloh-lah
aku bertawakkal. Karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah)
sekutu-sekutumu (untuk merencanakan suatu kejahatan terhadapku), kemudian
janganlah keputusanmu itu menjadi samar bagimu, kemudian laksanakanlah
(rencana) terhadapku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Jika kamu
berpaling (dari peringatanku), maka aku tidak meminta upah sedikit pun dari
kalian. Upahku tidak lain hanyalah dari Alloh, dan aku diperintahkan supaya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)’” [Yunus: 71-72]. “Ghummah:
kesedihan dan kesempitan.” Mujahid berkata: “Iqdhu ilayya ma fi anfusikum
(laksanakanlah kepadaku apa yang ada dalam dirimu):” “Ifriqdhi
(putuskanlah, laksanakanlah).” Dan Mujahid berkata: “Jika seorang dari kaum
musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia sampai ia
mendengar Firman Alloh” [At-Taubah: 6] yakni: “Seorang manusia mendatanginya,
lalu ia mendengarkan apa yang ia katakan dan apa yang diturunkan kepadanya.
Maka ia aman sampai ia mendatanginya dan mendengar Firman Alloh, dan sampai ia
mencapai tempat amannya di mana ia datang kepadanya.”
An-Naba’ul
Azhim: “Al-Qur’an.” {Showaaban} [An-Naba’: 38]: “kebenaran di dunia, dan
mengamalkannya.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Alloh”
[Al-Baqoroh: 22]
Firman-Nya Jalla
Dzikruhu: {Kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya, padahal Dialah Robb
semesta alam} [Fushshilat: 9], dan Firman-Nya: {Orang-orang yang tidak menyeru
ilah lain selain Alloh} [Al-Furqon: 68], {Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan
kepada orang-orang sebelummu: ‘Jika engkau menyekutukan (Alloh), niscaya akan
gugurlah amalmu dan engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.
Maka sembahlah Alloh, dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur}
[Az-Zumar: 65-66].
Ikrimah
berkata: {Sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Alloh melainkan dalam
keadaan mempersekutukan-Nya} [Yusuf: 106], {Sungguh jika engkau bertanya kepada
mereka: ‘Siapakah yang menciptakan mereka?’} [Az-Zukhruf: 87], dan {Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?’ Niscaya mereka akan menjawab: ‘Alloh.’} yakni:
“Itulah iman mereka, padahal mereka menyembah selain Dia.”
Dan apa
yang disebutkan dalam penciptaan perbuatan dan usaha hamba: “Berdasarkan Firman
Alloh Ta’ala: {Dia menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menentukan takdirnya
dengan sebaik-baiknya} [Al-Furqon: 2].
Mujahid
berkata: (Malaikat tidak turun melainkan dengan kebenaran): “Dengan risalah dan
azab.” {Untuk menanyai orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka}
[Al-Ahzab: 8]: yakni “Para penyampai yang menunaikan dari para Rosul.” {Sungguh
Kami-lah yang memeliharanya} [Yusuf: 12]: yakni “Di sisi Kami.” {Orang yang
datang membawa kebenaran} [Az-Zumar: 33]: yakni “Al-Qur’an.” {Dan
membenarkannya} [Az-Zumar: 33]: yakni “Orang Mukmin akan berkata pada Hari
Kiamat: ‘Inilah yang Engkau berikan kepadaku, aku telah mengamalkan apa yang
ada di dalamnya.’”
7520. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Jarir, dari Manshur, dari Abu Wail, dari Amr bin Syurohbil, dari Abdulloh, ia
berkata: Aku bertanya kepada Nabi ﷺ:
“Dosa apakah yang paling besar di sisi Alloh?” Beliau bersabda:
«أَنْ تَجْعَلَ
لِلَّهِ نِدًّا، وَهُوَ خَلَقَكَ»، قُلْتُ:
إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيمٌ، قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ
وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ»، قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: «ثُمَّ
أَنْ تُزَانِيَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ»
“Engkau
menjadikan sekutu bagi Alloh, padahal Dialah yang menciptakanmu.” Aku berkata: “Sungguh
itu adalah dosa yang besar. Kemudian apa lagi?” Beliau bersabda: “Kemudian
engkau membunuh anakmu karena takut ia akan makan bersamamu.” Aku berkata: “Kemudian
apa lagi?” Beliau bersabda: “Kemudian engkau berzina dengan istri tetanggamu.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Kalian tidak dapat bersembunyi (dari Alloh) bahwa
pendengaran, penglihatan dan kulit kalian akan bersaksi terhadap kalian, tetapi
kalian mengira bahwa Alloh tidak mengetahui banyak dari apa yang kalian
kerjakan” [Fushshilat: 22]
7521. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Humaidi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Manshur, dari Mujahid, dari Abu Ma’mar,
dari Abdulloh Rodhiyallohu ‘Anhu, ia berkata: “Dua orang dari Tsaqif dan
satu orang dari Quroisy – atau dua orang dari Quroisy dan satu orang dari Tsaqif
– berkumpul di dekat Baitulloh. Perut mereka besar (gemuk), pemahaman hati
mereka sedikit. Salah seorang dari mereka berkata: ‘Apakah kalian melihat bahwa
Alloh mendengar apa yang kita katakan?’ Yang lain berkata: ‘Dia mendengar jika
kita mengeraskan suara dan tidak mendengar jika kita berbisik.’ Dan yang lain
berkata: ‘Jika Dia mendengar ketika kita mengeraskan suara, maka sungguh Dia
mendengar ketika kita berbisik.’ Maka Alloh Ta’ala menurunkan:
﴿وَمَا
كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلاَ أَبْصَارُكُمْ
وَلاَ جُلُودُكُمْ﴾
“Kalian
tidak dapat bersembunyi (dari Alloh) bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit
kalian akan bersaksi terhadap kalian.” [Fushshilat: 22] hingga akhir ayat.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Setiap waktu Dia dalam kesibukan” [Ar-Rohman: 29]
Dan {Tidak
datang kepada mereka suatu peringatan yang baru dari Robb mereka} [Al-Anbiya:
2], dan Firman Alloh Ta’ala: {Barangkali Alloh akan menjadikan sesudah
kesulitan itu kemudahan} [Ath-Tholaq: 1]. Yakni kejadian-Nya tidak menyerupai
kejadian makhluk, berdasarkan Firman Alloh Ta’ala: {Tidak ada sesuatu pun yang
serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat}
[Asy-Syuro: 11]. Dan Ibnu Mas’ud berkata: Dari Nabi ﷺ:
«إِنَّ اللَّهَ يُحْدِثُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ، وَإِنَّ
مِمَّا أَحْدَثَ: أَنْ لاَ تَكَلَّمُوا فِي الصَّلاَةِ»
“Sungguh
Alloh menciptakan baru dari urusan-Nya apa yang Dia kehendaki, dan sungguh di
antara yang Dia ciptakan baru (yakni syariat baru) adalah: agar kalian tidak
berbicara dalam Sholat.”
7522. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hatim bin Wardan, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ayyub, dari Ikrimah,
dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma, ia berkata: “Bagaimana kalian
bertanya kepada Ahli Kitab tentang kitab-kitab mereka, padahal di sisi kalian
ada Kitabulloh, kitab yang paling dekat zamannya dengan Alloh, kalian
membacanya murni, tidak tercampur.”
7523. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Al-Yaman, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Syu’aib,
dari Az-Zuhri, ia berkata: Diberitakan kepadaku oleh Ubaidulloh bin Abdillah,
bahwasanya Abdulloh bin Abbas, ia berkata: “Wahai kaum Muslimin, bagaimana
kalian bertanya kepada Ahli Kitab tentang sesuatu, padahal Kitab kalian yang
Alloh turunkan kepada Nabi kalian ﷺ
adalah berita yang paling baru dari Alloh, murni, tidak tercampur. Dan sungguh
Alloh telah memberitahukan kepada kalian bahwa Ahli Kitab telah merubah
kitab-kitab Alloh dan menggantinya. Lalu mereka menulis kitab-kitab dengan
tangan mereka sendiri, mereka berkata: ‘Ini dari sisi Alloh,’ untuk membeli
dengan itu harga yang sedikit. Tidakkah ilmu yang datang kepada kalian mencegah
kalian dari bertanya kepada mereka? Maka demi Alloh, kami tidak pernah melihat
seorang laki-laki pun dari mereka bertanya kepada kalian tentang apa yang
diturunkan kepada kalian.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Janganlah engkau menggerak-gerakkan lidahmu dengan
(membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasainya)” [Al-Qiyamah: 16]
Juga perbuatan
Nabi ﷺ
ketika wahyu diturunkan kepadanya.
Abu Huroiroh
berkata: Dari Nabi ﷺ:
«قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا
ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ»
“Alloh
Ta’ala berfirman: ‘Aku bersama hamba-Ku di mana pun ia mengingat-Ku dan
bibirnya bergerak karena-Ku.’”
7524. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abu Awanah, dari Musa bin Abi Aisyah, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas
mengenai firman Alloh Ta’ala: {Janganlah engkau menggerak-gerakkan lidahmu
dengan (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasainya)}
[Al-Qiyamah: 16]. Ia berkata: “Nabi ﷺ
mengalami kesulitan dalam menerima wahyu, dan beliau menggerak-gerakkan
bibirnya.” – Ibnu Abbas berkata kepadaku: “Maka aku menggerak-gerakkannya
untukmu sebagaimana Rosululloh ﷺ
menggerak-gerakkannya.” Maka Sa’id berkata: “Aku menggerak-gerakkannya
sebagaimana Ibnu Abbas menggerak-gerakkannya.” Lalu ia menggerak-gerakkan
bibirnya. – Maka Alloh ‘Azza wa Jalla menurunkan: {Janganlah engkau
menggerak-gerakkan lidahmu dengan (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat
(menguasainya). Sungguh atas Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya} [Al-Qiyamah: 16-17]. Ia berkata: “Mengumpulkannya di
dadamu, kemudian engkau membacanya.” {Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu} [Al-Qiyamah: 18]. Ia berkata: “Maka dengarkanlah
dan diamlah, kemudian sungguh atas Kamilah engkau membacanya.” Ia berkata: “Maka
Rosululloh ﷺ,
apabila Jibril ‘Alaihissalam datang kepadanya, beliau mendengarkan. Apabila
Jibril telah pergi, Nabi ﷺ
membacanya sebagaimana Jibril membacakannya kepadanya.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah ia; sungguh
Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Tidakkah Dia mengetahui yang menciptakan,
dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” [Al-Mulk: 13-14]
{Yatakhoofatuun}
[Thoha: 103]: yakni “Mereka berbisik-bisik.”
7525. Diceritakan
kepadaku oleh Amr bin Zuraroh, dari Husyaim, ia berkata: Diberitakan kepada
kami oleh Abu Bisyr, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma:
Mengenai firman Alloh Ta’ala: {Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam
Sholatmu dan jangan pula merendahkannya} [Al-Isro’: 110]. Ia berkata: “Ayat ini
turun ketika Rosululloh ﷺ
bersembunyi di Mekkah. Maka apabila beliau Sholat bersama para Shohabatnya,
beliau mengeraskan suara bacaan Al-Qur’an. Apabila orang-orang musyrik
mendengarnya, mereka mencela Al-Qur’an dan yang menurunkannya serta yang
membawanya.” Maka Alloh berfirman kepada Nabi-Nya ﷺ: {Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam Sholatmu}
[Al-Isro’: 110]: yakni bacaanmu, sehingga orang-orang musyrik mendengarnya lalu
mereka mencela Al-Qur’an. {Dan jangan pula merendahkannya} [Al-Isro’: 110]:
dari para Shohabatmu, sehingga engkau tidak memperdengarkannya kepada mereka.
{dan carilah jalan tengah di antara itu} [Al-Isro’: 110].
7526. Diceritakan
kepada kami oleh Ubaid bin Isma’il, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abu Usamah, dari Hisyam, dari ayahnya, dari Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha,
ia berkata: “Ayat ini {Janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam Sholatmu dan
jangan pula merendahkannya} [Al-Isro’: 110] turun mengenai doa.” [Muslim: 447]
7527. Diceritakan
kepada kami oleh Ishaq, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Ashim, ia
berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ibnu Juraij, ia berkata: Diberitakan
kepada kami oleh Ibnu Syihab, dari Abu Salamah, dari Abu Huroiroh, ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda: “Bukan termasuk golongan kami siapa yang tidak melantunkan Al-Qur’an
dengan merdu.” Dan yang lain menambahkan: “Ia mengeraskannya.”
Bab
Sabda Nabi ﷺ:
“Seorang laki-laki yang Alloh berikan kepadanya Al-Qur’an, lalu ia
menegakkannya di waktu malam dan siang, dan seorang laki-laki berkata: ‘Sekiranya
aku diberi seperti apa yang diberikan kepada orang ini, niscaya aku akan
melakukan seperti apa yang ia lakukan.’”
Maka
dijelaskan bahwa penegakannya terhadap Kitab adalah perbuatannya.” Dan Dia
berfirman: {Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah penciptaan langit dan
bumi, dan perbedaan bahasa kalian dan warna kulit kalian}.
Dia Jalla
Dzikruhu berfirman: {Berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung} [Al-Hajj:
77].
7528. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Jarir, dari Al-A’masy, dari Abu Sholih, dari Abu Huroiroh, ia berkata:
Rosululloh ﷺ
bersabda:
«لاَ تَحَاسُدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ
اللَّهُ القُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَهُوَ
يَقُولُ: لَوْ أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا لَفَعَلْتُ كَمَا يَفْعَلُ،
وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ فِي حَقِّهِ، فَيَقُولُ: لَوْ
أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ عَمِلْتُ فِيهِ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ»
“Tidak
ada iri hati kecuali dalam dua hal: seorang laki-laki yang Alloh berikan
kepadanya Al-Qur’an, lalu ia membacanya di waktu malam dan siang, lalu ia
berkata: ‘Sekiranya aku diberi seperti apa yang diberikan kepada orang ini,
niscaya aku akan melakukan seperti apa yang ia lakukan.’ Dan seorang laki-laki
yang Alloh berikan kepadanya harta, lalu ia menginfakkannya pada tempatnya,
lalu ia berkata: ‘Sekiranya aku diberi seperti apa yang aku berikan, niscaya
aku akan beramal seperti apa yang ia amalkan.’”
7529. Diceritakan
kepada kami oleh Ali bin Abdillah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, Az-Zuhri berkata: Dari Salim, dari ayahnya, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
«لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ
القُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ
آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ»
“Tidak
ada iri hati kecuali dalam dua hal: seorang laki-laki yang Alloh berikan
kepadanya Al-Qur’an, lalu ia membacanya di waktu malam dan siang, dan seorang
laki-laki yang Alloh berikan kepadanya harta, lalu ia menginfakkannya di waktu
malam dan siang.”
Aku
mendengar Sufyan berkali-kali, aku tidak mendengarnya menyebutkan hadits
tersebut, padahal itu termasuk haditsnya yang shohih.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Wahai Rosul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu
dari Robbmu. Jika tidak engkau kerjakan (perintah itu), berarti engkau tidak
menyampaikan risalah-Nya” [Al-Ma’idah: 67]
Dan
Az-Zuhri berkata: “Dari Alloh adalah risalah, dan atas Rosululloh ﷺ adalah penyampaian, dan atas kita adalah penerimaan.”
Alloh Ta’ala
berfirman: {agar Dia mengetahui, bahwa sungguh Rosul-Rosul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Robb mereka} [Al-Jin: 28].
Nabi ﷺ bersabda: “Aku menyampaikan
kepada kalian risalah-risalah Robbku.”
Ka’b bin
Malik berkata: “Ketika ia tidak ikut serta bersama Nabi ﷺ: {Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kalian, maka Alloh dan Rosul-Nya
serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu} [At-Taubah: 105].”
Aisyah
berkata: “Apabila engkau takjub dengan kebaikan amalan seseorang, maka
katakanlah: {Bekerjalah kalian, maka Alloh dan Rosul-Nya serta orang-orang Mukmin
akan melihat pekerjaanmu} [At-Taubah: 105]: dan janganlah seorang pun
meremehkanmu.”
Ma’mar
berkata: {Kitab (Al-Qur’an) itu} [Al-Baqoroh: 2] “Ini adalah Al-Qur’an.”
{petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa} [Al-Baqoroh: 2]: “Penjelasan dan
petunjuk,” seperti Firman Alloh Ta’ala: {Itulah hukum Alloh} [Al-Mumtahanah:
10]: “Ini adalah hukum Alloh.” {tidak ada keraguan padanya} [Al-Baqoroh: 2]: “Tidak
ada keraguan.” {Itu adalah ayat-ayat} [Al-Baqoroh: 252]: maksudnya ini adalah
tanda-tanda Al-Qur’an, dan semisalnya: {Sehingga apabila kamu berada di dalam
bahtera, dan meluncurlah (bahtera itu) membawa mereka} [Yunus: 22]: “Maksudnya
membawa kalian.”
Anas
berkata: Nabi ﷺ
mengutus pamannya Harom kepada kaumnya, dan beliau berkata: “Apakah kalian akan
mempercayaiku untuk menyampaikan risalah Rosululloh ﷺ?” Lalu ia mulai menceritakan kepada mereka.
7530. Diceritakan
kepada kami oleh Al-Fadhl bin Ya’qub, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Abdulloh bin Ja’far Ar-Roqqi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Al-Mu’tamir
bin Sulaiman, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sa’id bin Ubaidulloh
Ats-Tsaqofi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Bakr bin Abdillah
Al-Muzani, dan Ziyad bin Jubair bin Hayyah, dari Jubair bin Hayyah, Al-Mughiroh
berkata: Nabi kami ﷺ
memberitahukan kepada kami dari risalah Robb kami: “Bahwasanya siapa pun di antara
kami yang terbunuh akan masuk Surga.”
7531. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Yusuf, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Sufyan, dari Isma’il, dari Asy-Sya’bi, dari Masruq, dari Aisyah Rodhiyallohu
‘Anha, ia berkata: “Siapa pun yang memberitahumu bahwa Muhammad ﷺ menyembunyikan sesuatu?” Dan Muhammad berkata: Diceritakan
kepada kami oleh Abu Amir Al-Aqodi, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Syu’bah, dari Isma’il bin Abi Kholid, dari Asy-Sya’bi, dari Masruq, dari Aisyah,
ia berkata: “Siapa pun yang memberitahumu bahwa Nabi ﷺ menyembunyikan sesuatu dari wahyu, maka jangan percaya padanya.
Sungguh Alloh Ta’ala berfirman: {Wahai Rosul! Sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Robbmu. Jika tidak engkau kerjakan (perintah itu), berarti engkau
tidak menyampaikan risalah-Nya} [Al-Ma’idah: 67].”
7532. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Jarir, dari Al-A’masy, dari Abu Wail, dari Amr bin Syurohbil, ia berkata:
Abdulloh berkata: Seorang laki-laki berkata: “Ya Rosululloh, dosa apakah yang
paling besar di sisi Alloh?” Beliau bersabda:
«أَنْ
تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ»، قَالَ: ثُمَّ أَيْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ
وَلَدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ»، قَالَ: ثُمَّ أَيْ؟ قَالَ: «أَنْ
تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ»، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَصْدِيقَهَا: ﴿وَالَّذِينَ
لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ، وَلاَ يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي
حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ، وَلاَ يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ
أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ العَذَابُ﴾ [الفرقان: 69] الآيَةَ
“Engkau
menyeru sekutu bagi Alloh, padahal Dialah yang menciptakanmu.” Ia berkata: “Kemudian
apa lagi?” Beliau bersabda: “Kemudian engkau membunuh anakmu karena takut ia
akan makan bersamamu.” Ia berkata: “Kemudian apa lagi?” Beliau bersabda: “Engkau
berzina dengan istri tetanggamu.” Maka Alloh menurunkan (ayat) yang
membenarkannya: {Dan orang-orang yang tidak menyembah apapun selain Alloh, dan
tidak membunuh jiwa yang diharomkan Alloh (membunuhnya) kecuali dengan (alasan)
yang benar, dan tidak berzina; siapa melakukan yang demikian itu, niscaya ia
mendapat (pembalasan) dosa, akan dilipatgandakan azab} [Al-Furqon: 68-69]
hingga akhir ayat.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Katakanlah: ‘Datangkanlah Taurot lalu bacalah ia’” [Ali ‘Imron:
93]
Dan Sabda
Nabi ﷺ: “Ahli
Taurot diberi Taurot lalu mereka mengamalkannya, dan ahli Injil diberi Injil
lalu mereka mengamalkannya, dan kalian diberi Al-Qur’an lalu kalian
mengamalkannya.”
Dan Abu
Rozin berkata: {Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya} [Al-Baqoroh:
121]: “Mereka mengikutinya dan mengamalkannya dengan amalan yang sebenarnya.”
Dikatakan:
{Yutlaa} [An-Nisa’: 127]: “Dibaca, hasanut tilaawah: bagus bacaan Al-Qur’an.”
{Laa yamassuhu} [Al-Waqi’ah: 79]: Tidak akan merasakan manfaatnya kecuali orang
yang beriman kepada Al-Qur’an, dan tidak akan memikulnya dengan semestinya
kecuali orang yang yakin, berdasarkan Firman Alloh Ta’ala: {Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurot, kemudian mereka tidak memikulnya,
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruk
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Alloh itu. Dan Alloh tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang dzolim} [Al-Jumu’ah: 5].
Dan Nabi ﷺ menamai Islam, Iman, dan Sholat sebagai amal. Abu Huroiroh
berkata: Nabi ﷺ
bersabda kepada Bilal: “Beritahukan kepadaku amal yang paling engkau harapkan
yang engkau kerjakan dalam Islam.” Ia berkata: “Aku tidak melakukan suatu
amalan yang lebih aku harapkan melainkan bahwa setiap kali aku bersuci, aku
pasti Sholat.” Dan ditanyakan: “Amal apakah yang paling utama?” Beliau
bersabda: “Iman kepada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian Jihad, kemudian Haji
Mabrur.”
7533. Diceritakan
kepada kami oleh Abdan, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Abdulloh, ia
berkata: Diberitakan kepada kami oleh Yunus, dari Az-Zuhri, ia berkata:
Diberitahukan kepadaku oleh Salim, dari Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma:
Bahwasanya Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّمَا بَقَاؤُكُمْ فِيمَنْ سَلَفَ مِنَ الأُمَمِ، كَمَا
بَيْنَ صَلاَةِ العَصْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ، أُوتِيَ أَهْلُ التَّوْرَاةِ
التَّوْرَاةَ، فَعَمِلُوا بِهَا حَتَّى انْتَصَفَ النَّهَارُ ثُمَّ عَجَزُوا،
فَأُعْطُوا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، ثُمَّ أُوتِيَ أَهْلُ الإِنْجِيلِ الإِنْجِيلَ،
فَعَمِلُوا بِهِ حَتَّى صُلِّيَتِ العَصْرُ ثُمَّ عَجَزُوا، فَأُعْطُوا قِيرَاطًا
قِيرَاطًا، ثُمَّ أُوتِيتُمُ القُرْآنَ، فَعَمِلْتُمْ بِهِ حَتَّى غَرَبَتِ
الشَّمْسُ، فَأُعْطِيتُمْ قِيرَاطَيْنِ قِيرَاطَيْنِ، فَقَالَ أَهْلُ الكِتَابِ:
هَؤُلاَءِ أَقَلُّ مِنَّا عَمَلًا وَأَكْثَرُ أَجْرًا، قَالَ اللَّهُ: هَلْ
ظَلَمْتُكُمْ مِنْ حَقِّكُمْ شَيْئًا؟ قَالُوا: لاَ، قَالَ: فَهُوَ فَضْلِي
أُوتِيهِ مَنْ أَشَاءُ»
“Sungguh
keberadaan kalian di antara umat-umat terdahulu adalah seperti waktu antara
Sholat Ashar hingga terbenam matahari. Penduduk Taurot diberi Taurot, lalu
mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka lemah, lalu
mereka diberi satu qiroth (pahala) satu qiroth. Kemudian penduduk
Injil diberi Injil, lalu mereka mengamalkannya hingga Sholat Ashar didirikan,
kemudian mereka lemah, lalu mereka diberi satu qiroth satu qiroth.
Kemudian kalian diberi Al-Qur’an, lalu kalian mengamalkannya hingga matahari
terbenam, lalu kalian diberi dua qiroth dua qiroth. Maka Ahli
Kitab berkata: ‘Mereka (umat Muhammad) lebih sedikit amalannya dari kami dan
lebih banyak pahalanya.’ Alloh berfirman: ‘Apakah Aku menzholimi kalian sedikit
pun dari hak kalian?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Dia berfirman: ‘Itu adalah
karunia-Ku, Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.’”
Bab
Nabi ﷺ
menamai Sholat sebagai amal, dan beliau bersabda: “Tidak sah Sholat bagi siapa
yang tidak membaca Al-Fatihah”
7534. Diceritakan
kepadaku oleh Sulaiman, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari
Al-Walid, (ح)
[ganti sanad]. Dan diceritakan kepadaku oleh Abbad bin Ya’qub Al-Asadi, ia
berkata: Diberitakan kepada kami oleh Abbad bin Al-’Awwam, dari Asy-Syaibani,
dari Al-Walid bin Al-’Aizhar, dari Abu Amr Asy-Syaibani, dari Ibnu Mas’ud Rodhiyallohu
‘Anhu: Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ﷺ: “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau bersabda:
«الصَّلاَةُ
لِوَقْتِهَا، وَبِرُّ الوَالِدَيْنِ، ثُمَّ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ»
“Sholat
tepat pada waktunya, dan berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di
jalan Alloh.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir. Apabila ia ditimpa keburukan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat
kebaikan ia sangat kikir” [Al-Ma’arij: 19-21]
Halu’an:
sangat gelisah.
7535. Diceritakan
kepada kami oleh Abu An-Nu’man, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Jarir
bin Hazim, dari Al-Hasan, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Amr bin
Taghlib, ia berkata: Harta datang kepada Nabi ﷺ,
lalu beliau memberikannya kepada sebagian kaum dan tidak memberikannya kepada
yang lain. Lalu sampailah berita kepada beliau bahwa orang-orang merasa tidak
senang, lalu beliau bersabda:
«إِنِّي أُعْطِي
الرَّجُلَ وَأَدَعُ الرَّجُلَ، وَالَّذِي أَدَعُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الَّذِي
أُعْطِي، أُعْطِي أَقْوَامًا لِمَا فِي قُلُوبِهِمْ مِنَ الجَزَعِ وَالهَلَعِ،
وَأَكِلُ أَقْوَامًا إِلَى مَا جَعَلَ اللَّهُ فِي قُلُوبِهِمْ مِنَ الغِنَى
وَالخَيْرِ، مِنْهُمْ عَمْرُو بْنُ تَغْلِبَ»
“Sungguh
aku memberi kepada suatu kaum dan aku meninggalkan kaum lain, dan yang aku
tinggalkan lebih aku cintai daripada yang aku beri. Aku memberi kepada suatu
kaum karena kegelisahan dan keluh kesah yang ada di hati mereka, dan aku
menyerahkan kaum lain kepada apa yang
Alloh jadikan dalam hati mereka berupa kekayaan dan kebaikan. Di antara mereka
adalah Amr bin Taghlib.” Maka Amr berkata: “Aku tidak suka memiliki unta merah ditukar
dengan perkataan Rosululloh ﷺ
ini.”
Bab
Nabi ﷺ
Meriwayatkan dari Robbnya
7536. Diceritakan
kepadaku oleh Muhammad bin Abdur-Rohim, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abu Zaid Sa’id bin Ar-Robi’ Al-Harowi, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Syu’bah, dari Qotadah, dari Anas Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Nabi ﷺ, ia meriwayatkannya dari Robbnya, beliau bersabda:
«إِذَا
تَقَرَّبَ العَبْدُ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِذَا
تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَإِذَا أَتَانِي مَشْيًا
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً»
“Apabila
hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia
mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang
kepada-Ku dengan berjalan, Aku datang kepadanya dengan berlari kecil.”
7537. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, dari Yahya, dari At-Taimi, dari Anas bin Malik, dari
Abu Huroiroh, ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda:
«إِذَا
تَقَرَّبَ العَبْدُ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا، وَإِذَا
تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، - أَوْ بُوعًا -»
“Apabila
hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia
mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa – atau satu ukuran
lengan –.”
Mu’tamir
berkata: Aku mendengar ayahku, aku mendengar Anas, dari Nabi ﷺ, ia meriwayatkannya dari Robbnya ‘Azza wa Jalla.
7538. Diceritakan
kepada kami oleh Adam, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, ia
berkata: Diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Ziyad, ia berkata: Aku
mendengar Abu Huroiroh, dari Nabi ﷺ,
ia meriwayatkannya dari Robb kalian, beliau bersabda:
«لِكُلِّ عَمَلٍ
كَفَّارَةٌ، وَالصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ»
“Setiap
amalan ada kaffarotnya, dan Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh daripada
bau misik.”
7539. Diceritakan
kepada kami oleh Hafsh bin Umar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah,
dari Qotadah, H. Dan Kholifah berkata kepadaku: Diceritakan kepada kami oleh
Yazid bin Zurai’, dari Sa’id, dari Qotadah, dari Abu Al-‘Aliyah, dari Ibnu
Abbas Rodhiyallohu ‘Anhuma, dari Nabi ﷺ,
dalam apa yang beliau riwayatkan dari Robbnya, beliau bersabda:
«لاَ يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ: إِنَّهُ خَيْرٌ مِنْ
يُونُسَ بْنِ مَتَّى»
“Tidak
pantas bagi seorang hamba berkata bahwa ia lebih baik dari Yunus bin Matta.” Beliau
menisbatkannya kepada ayahnya.
7540. Diceritakan
kepada kami oleh Ahmad bin Abi Suroij, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh
Syababah, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari Mu’awiyah bin
Quroh, dari Abdulloh bin Mughoffal Al-Muzani, ia berkata: “Aku melihat
Rosululloh ﷺ pada
hari Pembebasan (Makkah) di atas untanya membaca suroh Al-Fath – atau sebagian
dari suroh Al-Fath –. Beliau melantunkannya dengan suara bergelombang.”
Kemudian Mu’awiyah membaca menirukan bacaan Ibnu Mughoffal, dan ia berkata: “Seandainya
tidak karena khawatir orang-orang berkumpul di sekitar kalian, niscaya aku akan
melantunkannya sebagaimana Ibnu Mughoffal melantunkannya, menirukan Nabi ﷺ.” Lalu aku bertanya kepada Mu’awiyah: “Bagaimana lantunannya?”
Ia berkata: “Aa aa (tiga kali).”
Bab
Apa yang Dibolehkan dari Tafsir Taurot dan Kitab-Kitab Alloh Lainnya, dengan
Bahasa Arob dan Selainnya
Berdasarkan
Firman Alloh Ta’ala: “Maka datangkanlah Taurot lalu bacalah ia jika kalian
adalah orang-orang yang benar.” [Ali ‘Imron: 93]
7541. Ibnu
Abbas berkata: Abu Sufyan bin Harb memberitahuku: Hiroql (Heraklius, Raja
Romawi) memanggil penerjemahnya, kemudian ia meminta surat Nabi ﷺ lalu ia membacanya:
«بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ،
عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ، إِلَى هِرَقْلَ، وَ: ﴿يَا أَهْلَ الكِتَابِ
تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ﴾ [آل عمران: 64]
الآيَةَ»
“Dengan
Nama Alloh, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dari Muhammad, hamba Alloh dan
Rosul-Nya, kepada Hiroql, dan: {Wahai Ahli Kitab! Marilah (berpegang) kepada
suatu kalimat (Tauhid) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian} [Ali
‘Imron: 64]” hingga akhir ayat.
7542. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Basysyar, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Utsman bin Umar, ia berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ali bin
Al-Mubarok, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abu Salamah, dari Abu Huroiroh, ia
berkata: Ahli Kitab biasa membaca Taurot dengan bahasa Ibroni, dan mereka
menafsirkannya dengan bahasa Arob untuk umat Islam. Maka Rosululloh ﷺ bersabda:
«لاَ تُصَدِّقُوا أَهْلَ الكِتَابِ وَلا تُكَذِّبُوهُمْ
وَقُولُوا: ﴿آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ﴾ [البقرة: 136]» الآيَةَ
“Janganlah
kalian membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula mendustakan mereka, dan
katakanlah: {Kami beriman kepada Alloh dan apa yang diturunkan (kepada kami)}
[Al-Baqoroh: 136]’” hingga akhir ayat.
7543. Diceritakan
kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Isma’il,
dari Ayyub, dari Nafi’, dari Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma, ia berkata:
“Nabi ﷺ
didatangkan seorang laki-laki dan seorang wanita dari Yahudi yang telah
berzina. Lalu beliau bertanya kepada Yahudi: ‘Apa yang kalian lakukan terhadap
keduanya?’ Mereka berkata: ‘Kami akan menghitamkan wajah keduanya dan
menghinakan keduanya.’ Beliau bersabda: {Maka datangkanlah Taurot lalu bacalah
ia jika kalian adalah orang-orang yang benar} [Ali ‘Imron: 93]. Maka mereka
datang, lalu mereka berkata kepada seorang laki-laki yang mereka ridhoi: ‘Wahai
A’war (bermata satu), bacalah!’ Lalu ia membaca hingga sampai pada suatu tempat
di dalamnya, ia meletakkan tangannya di atasnya. Beliau bersabda: ‘Angkat
tanganmu!’ Maka ia mengangkat tangannya, tiba-tiba di dalamnya ada ayat rojam
yang tampak jelas. Lalu ia berkata: ‘Wahai Muhammad, sungguh rojam (rajam)
adalah hukuman bagi keduanya, tetapi kami menyembunyikannya di antara kami.’
Maka beliau memerintahkan keduanya untuk dirojam, lalu aku melihat beliau
mendekap batu-batu itu kepada keduanya.”
Bab
Sabda Nabi ﷺ:
“Orang yang mahir dalam Al-Qur’an akan bersama para Malaikat yang mulia lagi
berbakti.”
“Hiasilah
Al-Qur’an dengan suara kalian.”
7544. Diceritakan
kepadaku oleh Ibrohim bin Hamzah, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Ibnu
Abi Hazim, dari Yazid, dari Muhammad bin Ibrohim, dari Abu Salamah, dari Abu Huroiroh,
bahwasanya ia mendengar Nabi ﷺ
bersabda:
«مَا أَذِنَ
اللَّهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالقُرْآنِ يَجْهَرُ
بِهِ»
“Alloh
tidak mendengar sesuatu seperti Dia mendengar seorang Nabi yang indah suaranya dalam
membaca Al-Qur’an dengan keras.”
7545. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, dari Yunus, dari Ibnu Syihab, ia berkata: Diberitahukan kepadaku oleh
Urwah bin Az-Zubair, Sa’id bin Al-Musayyib, Alqomah bin Waqqosh, dan Ubaidulloh
bin Abdillah, dari hadits Aisyah, bahwa penyebar berita bohong mengatakan apa
yang mereka katakan kepadanya, masing-masing menceritakan kepadanya sebagian
dari kisah tersebut. Aisyah berkata: “Maka aku berbaring di tempat tidurku, dan
pada waktu itu aku tahu bahwa aku bersih, dan bahwa Alloh akan membersihkanku.
Tetapi demi Alloh, aku tidak pernah menyangka bahwa Alloh akan menurunkan wahyu
yang dibaca tentang urusanku. Sungguh, urusanku dalam diriku lebih rendah
daripada Alloh akan berfirman tentangku dengan suatu perintah yang dibaca.”
Alloh ‘Azza wa Jalla menurunkan:
﴿إِنَّ
الَّذِينَ جَاءُوا بِالإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ﴾ العَشْرَ الآيَاتِ كُلَّهَا»
“Sungguh
orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah golongan dari kalian.”
[An-Nur: 11] kesepuluh ayat itu seluruhnya.
7546. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Nu’aim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Mis’ar,
dari Adi bin Tsabit, aku kira ia berkata: Aku mendengar Al-Baro’, ia berkata: “Aku
mendengar Nabi ﷺ
membaca dalam Sholat Isya’:
﴿وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ﴾
{Demi
buah Tin dan buah Zaitun} [At-Tin: 1]. Aku tidak pernah mendengar seorang pun
yang lebih bagus suara atau bacaannya daripada beliau.”
7547. Diceritakan
kepada kami oleh Hajjaj bin Minhhal, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Husyaim, dari Abu Bisyr, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu
‘Anhuma, ia berkata: “Nabi ﷺ
bersembunyi di Makkah, dan beliau mengeraskan suaranya. Apabila orang-orang
musyrik mendengarnya, mereka mencela Al-Qur’an dan yang membawanya. Maka Alloh ‘Azza
wa Jalla berfirman kepada Nabi-Nya ﷺ:
﴿وَلاَ
تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا﴾ [الإسراء: 110]
{Janganlah
engkau mengeraskan suaramu dalam Sholatmu dan jangan pula merendahkannya}
[Al-Isro’: 110].”
7548. Diceritakan
kepada kami oleh Isma’il, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Malik, dari
Abdur-Rohman bin Abdillah bin Abdur-Rohman bin Abi Sho’sho’ah, dari ayahnya,
bahwasanya ia memberitahunya bahwa Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallohu ‘Anhu,
berkata kepadanya: “Sungguh aku melihatmu menyukai kambing dan pedalaman. Maka
apabila engkau berada di tengah kambingmu atau di pedalamanmu, lalu engkau
mengumandangkan adzan untuk Sholat, maka keraskanlah suaramu dalam adzan, karena sungguh:
«لاَ يَسْمَعُ
مَدَى صَوْتِ المُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ، وَلاَ شَيْءٌ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ
يَوْمَ القِيَامَةِ»
‘Tidak
ada jin, manusia, atau apapun pun yang mendengar jangkauan suara Muadzin,
melainkan ia akan bersaksi baginya pada Hari Kiamat.’” Abu Sa’id berkata: “Aku
mendengarnya dari Rosululloh ﷺ.”
7549. Diceritakan
kepada kami oleh Qobishoh, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Sufyan,
dari Manshur, dari ibunya, dari Aisyah, ia berkata: “Nabi ﷺ membaca Al-Qur’an dan kepalanya berada di pangkuanku, padahal
aku sedang haidh.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Maka bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur’an”
[Al-Muzammil: 20]
7550. Diceritakan
kepada kami oleh Yahya bin Bukair, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, dari Uqoil, dari Ibnu Syihab, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh
Urwah, bahwasanya Al-Miswar bin Makhromah, dan Abdur-Rohman bin Abd Al-Qori’,
keduanya menceritakan kepadanya bahwa mereka mendengar Umar bin Al-Khoththob,
berkata: “Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca suroh Al-Furqon pada masa
hidup Rosululloh ﷺ.
Maka aku mendengarkan bacaannya, tiba-tiba ia membaca dengan banyak huruf yang
tidak Rosululloh ﷺ
ajarkan kepadaku. Maka aku hampir saja menyerangnya dalam Sholat, lalu aku
menahan diri sampai ia salam. Lalu aku menariknya dengan selendangnya, aku
berkata: ‘Siapa yang mengajarkan kepadamu suroh ini yang aku dengar engkau
membacanya?’ Ia berkata: ‘Rosululloh ﷺ
yang mengajarkannya kepadaku.’ Aku berkata: ‘Engkau bohong! Beliau
mengajarkannya kepadaku dengan cara yang berbeda dari apa yang engkau baca.’
Maka aku berangkat bersamanya, aku menuntunnya kepada Rosululloh ﷺ. Aku berkata: ‘Sungguh aku mendengar orang ini membaca suroh
Al-Furqon dengan banyak huruf yang tidak Engkau ajarkan kepadaku.’ Maka beliau
bersabda: ‘Lepaskan dia, bacalah wahai Hisyam!’ Maka ia membaca bacaan yang aku
dengar. Lalu Rosululloh ﷺ
bersabda: ‘Begitulah ia diturunkan.’ Kemudian Rosululloh ﷺ bersabda: ‘Bacalah wahai Umar!’ Maka aku membaca yang beliau
ajarkan kepadaku. Lalu beliau bersabda:
«كَذَلِكَ
أُنْزِلَتْ، إِنَّ هَذَا القُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ، فَاقْرَءُوا
مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ»
‘Begitulah
ia diturunkan. Sungguh Al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh huruf, maka
bacalah apa yang mudah dari padanya.’”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” [Al-Qomar: 17]
Nabi ﷺ bersabda: “Setiap orang dimudahkan untuk apa yang ia diciptakan.”
Makna muyassar: disiapkan.
Mujahid
berkata: “Yassarnal Qur’aana bilisaanika: Kami mudahkan bacaannya bagimu.”
Mathor
Al-Warroq berkata:
﴿وَلَقَدْ
يَسَّرْنَا القُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ﴾
“Sungguh
telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang
mengambil pelajaran?” [Al-Qomar: 17], ia berkata: “Apakah yang mau mencari ilmu
untuk ditolong Allah dalam belajar?”
7551. Diceritakan
kepada kami oleh Abu Ma’mar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abdul
Warits, Yazid berkata: Diceritakan kepadaku oleh Muthorrif bin Abdillah, dari
Imron, ia berkata: “Aku berkata: ‘Ya Rosululloh, tentang apa para pelaku (amal)
beramal?’ Beliau bersabda:
«كُلٌّ
مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ»
‘Setiap
orang dimudahkan untuk apa yang ia diciptakan.’”
7552. Diceritakan
kepadaku oleh Muhammad bin Basysyar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Ghundar, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Syu’bah, dari Manshur, dan
Al-A’masy, keduanya mendengar Sa’d bin Ubaidah, dari Abu Abdur-Rohman, dari Ali
Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Nabi ﷺ:
Bahwasanya beliau berada di sebuah janazah, lalu beliau mengambil sebatang kayu
dan mulai memukulkannya ke tanah, lalu beliau bersabda:
«مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ أَوْ مِنَ
الجَنَّةِ»، قَالُوا: أَلاَ نَتَّكِلُ؟ قَالَ: «اعْمَلُوا
فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ»، ﴿فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى﴾ [الليل: 5]
الآيَةَ
“Tidak
ada seorang pun di antara kalian melainkan telah ditetapkan tempat duduknya di
Neraka atau di Surga.” Mereka berkata: “Apakah kami tidak bertawakkal (saja)?”
Beliau bersabda: “Beramallah, karena setiap orang dimudahkan.” {Adapun orang
yang memberi dan bertakwa} [Al-Lail: 5] hingga akhir ayat.
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Bahkan ia adalah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan)
dalam Lauh Mahfuzh” [Al-Buruj: 21-22],
“Demi bukit
Thur, dan Kitab yang mastur.” [Ath-Thur: 1-2]. Qotadah berkata: “Yakni tertulis.”
{Yasturuun} [Al-Qolam: 1]: “Mereka menulis.” {Fi Ummil Kitab} [Az-Zukhruf: 4]: “Kumpulan
Kitab dan asalnya.” {Maa yalfizhu} [Qof: 18]: “Apa saja yang diucapkan dari
sesuatu kecuali dituliskan atasnya.”
Ibnu Abbas
berkata: “Kebaikan dan keburukan ditulis.” {Yuharrifuun} [An-Nisa’: 46]: “Mengubah,
dan tidak ada seorang pun yang dapat mengubah lafazh Kitab dari Kitab-kitab
Alloh ‘Azza wa Jalla, tetapi makna mereka mengubahnya dengan
menafsirkannya bukan pada tafsirnya yang benar.” {Dirosatuhum} [Al-An’am: 156]:
“Bacaan mereka.” {Wa’iyah} [Al-Haqqoh: 12]: “Penjaga.” {Wa ta’iyahaa}
[Al-Haqqoh: 12]: “Menjaganya.” {Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar
dengannya aku memberi peringatan kepada kalian} [Al-An’am: 19], “Maksudnya
penduduk Makkah.” {Dan siapa yang sampai (kepadanya Al-Qur’an)} [Al-An’am: 19]:
“Al-Qur’an ini, maka ia adalah pemberi peringatan baginya.”
7553. Dan
Kholifah bin Khoyyath berkata kepadaku: Diceritakan kepada kami oleh Mu’tamir,
aku mendengar ayahku, dari Qotadah, dari Abu Rofi’, dari Abu Huroiroh, dari
Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ، كَتَبَ كِتَابًا عِنْدَهُ:
غَلَبَتْ، أَوْ قَالَ: سَبَقَتْ رَحْمَتِي
غَضَبِي، فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ»
“Ketika
Alloh menciptakan makhluk, Dia menulis sebuah Kitab di sisi-Nya: ‘Rohmat-Ku
telah mengalahkan atau mendahului murka-Ku.’ Ia ada di sisi-Nya di atas ‘Arsy.”
7554. Diceritakan
kepadaku oleh Muhammad bin Abi Gholib, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Muhammad bin Isma’il, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Mu’tamir, aku
mendengar ayahku, berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qotadah, bahwasanya Abu
Rofi’, menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Abu Huroiroh Rodhiyallohu ‘Anhu,
berkata: Aku mendengar Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ
الخَلْقَ: إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي، فَهُوَ مَكْتُوبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ
العَرْشِ»
“Sungguh
Alloh menulis sebuah Kitab sebelum Dia menciptakan makhluk: ‘Sungguh rohmat-Ku
telah mendahului murka-Ku.’ Maka ia tertulis di sisi-Nya di atas ‘Arsy.”
Bab
Firman Allah: “Allah yang menciptakan
kalian dan amal kalian.” (QS. Ash-Shoffat: 96)
﴿إِنَّا
كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ﴾
“Sesungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdir.” (QS. Al-Qomar: 49)
Akan
dikatakan kepada para pembuat gambar:
«أَحْيُوا مَا
خَلَقْتُمْ»
“Hidupkanlah
apa yang kalian ciptakan!”
﴿إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ،
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى العَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ، يَطْلُبُهُ حَثِيثًا
وَالشَّمْسَ وَالقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ، أَلاَ لَهُ
الخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ العَالَمِينَ﴾
“Sesungguhnya
Robb kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,
kemudian Dia tinggi di atas ‘Arsy. Dia menutup malam dengan siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (Dia menciptakan) matahari, bulan, dan
bintang-bintang yang tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah! Milik-Nya-lah mencipta
dan memerintah. Mahasuci Allah, Robb seluruh alam.” (QS. Al-A’rof: 54)
Ibnu ‘Uyainah
berkata: “Allah membedakan antara penciptaan dan perintah, sebagaimana
firman-Nya: ‘Ketahuilah! Milik-Nya-lah penciptaan dan perintah.”
Dan Nabi ﷺ menyebut iman sebagai amal. Abu Dzar dan Abu Huroiroh Rodhiyallahu
‘Anhuma berkata: Nabi ﷺ
pernah ditanya, “Amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab:
«إِيمَانٌ
بِاللَّهِ وَجِهَادٌ فِي سَبِيلِهِ»
“Iman
kepada Allah dan Jihad di jalan-Nya.”
Dan Allah berfirman:
﴿جَزَاءً
بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾
“Sebagai
balasan terhadap apa yang dahulu mereka amalkan.” (QS. As-Sajdah: 17)
Dan
delegasi dari kabilah ‘Abdul Qois berkata kepada Nabi ﷺ: “Perintahkanlah kami dengan beberapa pokok ajaran, yang jika
kami amalkan maka kami akan masuk Surga.” Maka beliau memerintahkan mereka
untuk beriman, bersyahadat, menegakkan Sholat, dan menunaikan Zakat. Beliau
menjadikan semua itu sebagai amal.
7555. Diceritakan
kepada kami oleh Abdulloh bin Abdul Wahhab, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Abdul Wahhab, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Ayyub, dari Abi
Qilabah, dan Al-Qosim At-Tamimi, dari Zahdam, ia berkata: “Ada keakraban dan
persaudaraan antara suku Jurm ini dan suku Asy’ariyyin. Kami pernah berada di
sisi Abu Musa Al-Asy’ari, lalu makanan dihidangkan kepadanya, di dalamnya ada
daging ayam. Di sampingnya ada seorang laki-laki dari Bani Taimulloh,
seolah-olah dia adalah dari mawali (mantan budak). Lalu Abu Musa
mengundangnya untuk makan, namun laki-laki itu berkata: ‘Sungguh aku melihatnya
(ayam) makan sesuatu yang aku jijik, maka aku bersumpah tidak akan memakannya.’
Maka Abu Musa berkata: ‘Kemarilah, aku akan menceritakan kepadamu tentang hal
itu: Sungguh aku datang kepada Nabi ﷺ
bersama beberapa orang dari Asy’ariyyin meminta kendaraan kepada beliau.’
Beliau bersabda: ‘Demi Alloh, aku tidak akan memberi kalian kendaraan, dan aku
tidak punya apa pun untuk memberi kalian kendaraan.’ Lalu Nabi ﷺ didatangkan rampasan unta. Maka beliau bertanya tentang kami,
beliau bersabda: ‘Di mana orang-orang Asy’ariyyin?’ Maka beliau memerintahkan
untuk kami lima ekor unta yang ujung punuknya berwarna putih. Kemudian kami
berangkat, kami berkata: ‘Apa yang telah kita lakukan? Rosululloh ﷺ telah bersumpah untuk tidak memberi kami kendaraan, dan beliau
tidak punya apa pun untuk memberi kami kendaraan. Kemudian beliau memberi kami
kendaraan. Kita telah lalai (terlupa) dengan sumpah Rosululloh ﷺ. Demi Alloh, kita tidak akan beruntung selamanya.’ Maka kami
kembali kepada beliau, lalu kami berkata kepadanya. Maka beliau bersabda:
«لَسْتُ أَنَا
أَحْمِلُكُمْ، وَلَكِنَّ اللَّهَ حَمَلَكُمْ، وَإِنِّي وَاللَّهِ لاَ أَحْلِفُ
عَلَى يَمِينٍ فَأَرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَتَيْتُ الَّذِي هُوَ
خَيْرٌ مِنْهُ وَتَحَلَّلْتُهَا»
‘Bukan
aku yang memberi kalian kendaraan, tetapi Alloh yang memberi kalian kendaraan.
Dan demi Alloh, aku tidak bersumpah atas suatu sumpah lalu aku melihat yang
lain lebih baik darinya melainkan aku akan melakukan yang lebih baik darinya
dan aku akan membayar kaffarotnya.’”
7556. Diceritakan
kepada kami oleh Amr bin Ali, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu
Ashim, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Quroh bin Kholid, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Abu Jamroh Adh-Dhuba’i, aku bertanya kepada Ibnu
Abbas, ia berkata: “Delegasi Abdul Qois datang kepada Rosululloh ﷺ, lalu mereka berkata: ‘Sungguh antara kami dan Engkau ada
orang-orang musyrik dari Mudhor, dan kami tidak dapat sampai kepada Engkau
kecuali pada bulan-bulan harom (dilarang berperang). Maka perintahkanlah kami
dengan beberapa hal yang ringkas, jika kami mengamalkannya niscaya kami akan
masuk Surga, dan kami akan menyeru orang-orang di belakang kami kepadanya.’
Beliau bersabda:
«آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ:
آمُرُكُمْ بِالإِيمَانِ بِاللَّهِ، وَهَلْ تَدْرُونَ مَا الإِيمَانُ بِاللَّهِ؟
شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَإِقَامُ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءُ
الزَّكَاةِ، وَتُعْطُوا مِنَ المَغْنَمِ الخُمُسَ، وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ:
لاَ تَشْرَبُوا فِي الدُّبَّاءِ، وَالنَّقِيرِ، وَالظُّرُوفِ المُزَفَّتَةِ،
وَالحَنْتَمَةِ»
‘Aku
memerintahkan kalian empat hal dan aku melarang kalian empat hal: Aku
memerintahkan kalian untuk beriman kepada Alloh, dan apakah kalian tahu apa itu
Iman kepada Alloh? Yaitu bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain
Alloh, mendirikan Sholat, menunaikan Zakat, dan memberikan seperlima dari harta
rampasan perang. Dan aku melarang kalian empat hal: Jangan minum dari dubba’,
naqir, muzaffat, dan hantamah (semua itu wadah khomr).’”
7557. Diceritakan
kepada kami oleh Qutaibah bin Sa’id, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Al-Laits, dari Nafi’, dari Al-Qosim bin Muhammad, dari Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha:
Bahwasanya Rosululloh ﷺ
bersabda:
«إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ
القِيَامَةِ، وَيُقَالُ لَهُمْ: أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ»
“Sungguh
para pembuat gambar (makhluk hidup) ini akan disiksa pada Hari Kiamat, dan akan
dikatakan kepada mereka: ‘Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan!’”
7558. Diceritakan
kepada kami oleh Abu An-Nu’man, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hammad
bin Zaid, dari Ayyub, dari Nafi’, dari Ibnu Umar Rodhiyallohu ‘Anhuma,
ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda:
«إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ
القِيَامَةِ، وَيُقَالُ لَهُمْ: أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ»
“Sungguh
para pembuat gambar ini (makhluk hidup) akan disiksa pada Hari Kiamat, dan akan
dikatakan kepada mereka: ‘Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan!’”
7559. Diceritakan
kepada kami oleh Muhammad bin Al-’Ala’, ia berkata: Diceritakan kepada kami
oleh Ibnu Fudhail, dari Umarah, dari Abi Zur’ah, ia mendengar Abu Huroiroh Rodhiyallohu
‘Anhu, berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ
bersabda:
«قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ
ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي، فَلْيَخْلُقُوا ذَرَّةً أَوْ لِيَخْلُقُوا حَبَّةً
أَوْ شَعِيرَةً»
“Alloh
‘Azza wa Jalla berfirman: ‘Siapa yang lebih zholim daripada orang yang berusaha
menciptakan seperti ciptaan-Ku, maka biarkan mereka menciptakan dzarroh
atau biarkan mereka menciptakan biji atau sebutir gandum (yang lebih besar dari
dzarroh).’”
Bab
Bacaan Orang yang Berbuat Durhaka dan Munafik, dan Suara serta Bacaan Mereka
tidak Melebihi Tenggorokan Mereka
7560. Diceritakan
kepada kami oleh Hudbah bin Kholid, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Hammam, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qotadah, ia berkata:
Diceritakan kepada kami oleh Anas, dari Abu Musa Rodhiyallohu ‘Anhu,
dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda:
«مَثَلُ
المُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ كَالأُتْرُجَّةِ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ
وَرِيحُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ كَالتَّمْرَةِ، طَعْمُهَا
طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا، وَمَثَلُ الفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ
كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الفَاجِرِ
الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ الحَنْظَلَةِ، طَعْمُهَا مُرٌّ وَلاَ
رِيحَ لَهَا»
“Perumpamaan
Mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti jeruk utrujjah, rasanya
enak dan baunya harum. Perumpamaan Mukmin yang tidak membaca (Al-Qur’an) adalah
seperti kurma, rasanya enak dan tidak ada baunya. Sementara perumpamaan orang fajir
(maksiat atau munafik) yang membaca Al-Qur’an adalah seperti bunga roihana,
baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca
Al-Qur’an adalah seperti buah hanzholah, rasanya pahit dan tidak harum.”
7561. Diceritakan
kepada kami oleh Ali, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Hisyam, ia
berkata: Diberitakan kepada kami oleh Ma’mar, dari Az-Zuhri, H. Dan diceritakan
kepadaku oleh Ahmad bin Sholih, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh ‘Anbasah,
ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Yunus, dari Ibnu Syihab, ia berkata:
Diberitahukan kepadaku oleh Yahya bin Urwah bin Az-Zubair, bahwasanya ia
mendengar Urwah bin Az-Zubair, Aisyah Rodhiyallohu ‘Anhuma, berkata: “Beberapa
orang bertanya kepada Nabi ﷺ
tentang para dukun.” Maka beliau bersabda: “Sungguh mereka itu tidak ada
apa-apanya.” Mereka berkata: “Ya Rosululloh, sungguh mereka menceritakan
sesuatu yang benar-benar terjadi.” Ia berkata: Maka Nabi ﷺ bersabda:
«تِلْكَ
الكَلِمَةُ مِنَ الحَقِّ يَخْطَفُهَا الجِنِّيُّ، فَيُقَرْقِرُهَا فِي أُذُنِ
وَلِيِّهِ كَقَرْقَرَةِ الدَّجَاجَةِ، فَيَخْلِطُونَ فِيهِ أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ
كَذْبَةٍ»
“Kalimat
itu adalah dari kebenaran yang dicuri oleh jin, lalu ia membisikkannya ke
telinga walinya seperti suara ayam berkotek, lalu mereka mencampurinya dengan
lebih dari 100 kedustaan.”
7562. Diceritakan
kepada kami oleh Abu An-Nu’man, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh Mahdi
bin Maimun, aku mendengar Muhammad bin Sirin, menceritakan dari Ma’bad bin
Sirin, dari Abu Sa’id Al-Khudri Rodhiyallohu ‘Anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
«يَخْرُجُ نَاسٌ
مِنْ قِبَلِ المَشْرِقِ، وَيَقْرَءُونَ القُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ،
يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، ثُمَّ لاَ
يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ»، قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ؟ قَالَ: «سِيمَاهُمْ
التَّحْلِيقُ - أَوْ قَالَ: التَّسْبِيدُ -»
“Akan
keluar suatu kaum dari arah timur, dan mereka membaca Al-Qur’an namun tidak
melewati tenggorokan mereka (gagal paham dari tafsirnya). Mereka keluar dari
agama seperti anak panah menembus buruan, kemudian mereka tidak akan kembali kepadanya
sampai anak panah kembali ke tempat asalnya.” Ditanyakan: “Apa ciri-ciri mereka?”
Beliau bersabda: “Ciri-ciri mereka adalah bercukur – atau mencukur habis rambut
–.”
Bab
Firman Alloh Ta’ala: “Kami akan memasang timbangan yang adil pada Hari Kiamat.”
[Al-Anbiya’: 47],
Perbuatan
dan perkataan anak Adam akan ditimbang.
Mujahid
berkata: “Al-Qisthos: keadilan dalam bahasa Romawi.” Dan dikatakan: “Al-Qisth: mashdar
(kata dasar) dari muqsith yang berarti adil, sedangkan qoosith
adalah yang zholim.”
7563. Diceritakan
kepadaku oleh Ahmad bin Isykab, ia berkata: Diceritakan kepada kami oleh
Muhammad bin Fudhoil, dari Umaroh bin Al-Qo’qo’, dari Abi Zur’ah, dari Abu Huroiroh
Rodhiyallohu ‘Anhu, ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda:
«كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، خَفِيفَتَانِ
عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ،
سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ»
“Dua
kalimat yang dicintai oleh Ar-Rohman, ringan di lisan, berat dalam timbangan: Subhanallohi
wa bihamdihi, Subhanallohil ‘Adhim (Maha Suci Alloh dengan segala puji
bagi-Nya, Maha Suci Alloh Yang Maha Agung).”
[Selesai
dengan puji syukur kepada Alloh]
[1]
Yakni di Surga. Disambungkan
kediaman kepada Allah sebagai bentuk memuliakan, seperti Baitullah dan onta
Allah (mukjizat Nabi Sholih). Bukan maknanya Allah di dalam rumah, tetapi Nabi
Muhammad meminta izin masuk Surga.
[2]
Yakni: “Aku selalu membutuhkan
berkah dan karunia-Mu, wahai Robb. Aku tidak bisa merasa cukup darinya, karena
berkah-Mu adalah anugerah yang aku butuhkan terus-menerus, bahkan saat aku
telah diberi kecukupan.”