Menyoal Fa’il dari Madhi dan Mudhori

Menyoal Fa’il dari Madhi dan Mudhori

Perhatikan tiga kalimat berikut:

1- ذَهَبْتُمْ

2- أَذْهَبُ

3- تَذْهَبُونَ

Fa’il pada nomor satu adalah تُمْ, tetapi kenapa tidak dikatakan أَ pada أَذْهَبُ juga fa’il? Kenapa juga تَ+ونَ tidak dikatakan fa’il?

Jawabannya, karena kaidah menyatakan bahwa fa’il harus mendahului fi’il, tidak boleh diawal, tetapi di akhir.

Untuk contoh nomor satu, fa’ilnya adalah dhomir (kata ganti) yang merujuk kepada huruf mudhoro’ah أَ, yaitu أَنَا. Maka fa’ilnya adalah dhomir mustatir (tersimpan) yaitu أَنَا di tempat marfu. Adapun أَ sendiri adalah tanda bahwa ia fi’il mudhori, bukan madhi. Maka dikatakan bahwa أَ adalah huruf mudhoro’ah karena sebagai identitas bahwa ia adalah fi’il mudhori.

Begitu pula untuk contoh nomor tiga, fa’ilnya adalah ون alias wawu jamaah (wawu yang bermakna jamak). Adapun تَ di awal, ia bukan fa’il tetapi huruf mudhoro’ah.[]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url